BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang digunakan oleh kalangan dunia usaha tersebut. daerah-daerah juga turut berlomba-lomba untuk memajukan dirinya dengan

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL UNTUK MELINDUNGI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN PATI

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

EFEKTIVITAS UU RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK DI WILAYAH SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

WEWENANG KURATOR DALAM PELAKSANAAN PUTUSAN PAILIT OLEH PENGADILAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan terbatas merupakan salah satu bentuk Maskapai Andil Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses modernisasi dan pembangunan ekonomi selama ini

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungan Hidup

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengenai keuntungan dan kegiatan produksi saja. Namun, belakangan muncul

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Melalui CSR perusahaan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pemekaran ditingkat provinsi, kabupaten dan kota di Maluku utara tak

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. landasan konstitusional bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENGELOLAAN ASET TANAH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Aliran sumber daya jenis ini entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan. diperbaharui ini dapat mengakibatkan kerugian.

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

lingkungan hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.

PERAN DAN KEDUDUKAN AHLI PSIKIATRI FORENSIK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. peruntukkan dan dipergunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik secara

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Negara Republik Indonesia salah satunya yang tertuang dalam. Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 Alinea ke-4 adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

BAB I. Pembangunan perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan. demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi yang berkeadilan,

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUM POS DAN GIRO MENJADI PT POS INDONESIA (PERSERO)

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN KELAHIRANNYA DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanah desa. Menurut Pasal 1 angka 26 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1

PERATURAN DAERAH KEINDAHAN KOTA DALAM PERSPEKTIF PENGAYOMAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi rakyat Indonesia guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

UTHI CHAFIDZAH NAFSIKA C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah bahkan bukan hanya dalam. merupakan salah satu modal pembangunan yang mempunyai nilai strategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lahan permukiman, jalan, industri dan lainnya. 1. hukum pertanahan Indonesia, negara berperan sebagai satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas (PT) dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV),

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perbankan yang tidak sehat diturunkan melalui Bank Indonesia sebagai Bank

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

FERY PRAMONO C

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP KEWAJIBAN PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN DI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

EFEKTIFITAS MEDIASI DALAM PERKARA PERDATA BERDASARKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 01 TAHUN 2008 (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Boyolali) SKRIPSI

PERAN IKOSA (IKATAN KLUB OTOMOTIF SURAKARTA) DALAM MENDUKUNG SATLANTAS POLTABES SURAKARTA GUNA MEWUJUDKAN KETERTIBAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari suatu badan dengan nama Pos en Telegraafdients yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK CIPTA LUKISAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Peranan notaris..., E. Paramitha Sapardan, FH UI, hlm. 1. Universitas Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang, juga berpengaruh pada perkembangan dunia usaha. Iklim usaha semakin mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga diikuti dengan kemajuan di bidang teknologi, yang mengakibatkan semakin mutakhirnya teknologi yang digunakan oleh kalangan dunia usaha tersebut. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. Bidang-bidang usaha yang tersedia juga semakin banyak sehingga semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Apalagi didukung dengan adanya kebijakan Otonomi Daerah, yang menyebabkan daerah-daerah juga turut berlomba-lomba untuk memajukan dirinya dengan cara memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk beroperasi di daerahnya. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Hak yang sama juga diatur di dalam Pasal 9 Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, sebagai berikut : 1

2 Ayat (2) Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin. Ayat (3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Dari kedua aturan hukum tersebut dapat dilihat dengan jelas, bahwa masyarakat memiliki hak akan kehidupan sosial yang baik dan atas lingkungan hidup yang sehat. Selanjutnya, kewajiban untuk melakukan pelestarian lingkungan hidup juga diatur di dalam Pasal 5 Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, sebagai berikut: Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di lain pihak, seiring dengan perkembangan jaman, juga mendorong masyarakat untuk menjadi semakin kritis dan menyadari hak-hak asasinya, serta berani mengekspresikan tuntutannya terhadap perkembangan dunia bisnis Indonesia. Hal ini menuntut para pelaku bisnis untuk menjalankan usahanya dengan semakin bertanggung jawab. Pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk memperoleh keuntungan dari lapangan usahanya, melainkan mereka juga diminta untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sosialnya. Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat memunculkan kesadaran baru tentang pentingnya melaksanakan Corporate Social Responsibility

3 (CSR). Pemahaman itu memberikan pedoman bahwa korporasi bukan lagi sebagai entitas yang hanya mementingkan dirinya sendiri saja sehingga teralienasi atau mengasingkan diri dari lingkungan masyarakat di tempat mereka bekerja, melainkan suatu entitas usaha yang wajib melakukan adaptasi kultural dengan lingkungan sosialnya. Hal yang sama juga terjadi pada aspek lingkungan hidup, yang menuntut perusahaan untuk lebih peduli pada lingkungan hidup tempatnya beroperasi. Sebagaimana hasil KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de Janerio, Brasil, pada tahun 1992, yang menegaskan mengenai konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability development) sebagai suatu hal yang bukan hanya menjadi kewajiban negara, namun juga harus diperhatikan oleh kalangan korporasi. Konsep pembangunan berkelanjutan menuntut korporasi, dalam menjalankan usahanya, untuk turut memperhatikan aspek-aspek : 1. Ketersediaan dana ; 2. Misi lingkungan ; 3. Tanggung jawab social ; 4. Terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan pemerintah); 5. Mempunyai nilai keuntungan/manfaat). Kemudian, di dalam Pertemuan Yohannesburg pada tahun 2002, memunculkan suatu prinsip baru di dalam dunia usaha, yaitu konsep Social Responsibility. Berawal dari munculnya suatu konsep dalam bidang korporasi untuk memperhatikan aspek lingkungan dan sosialnya, maka dalam memo ini akan dibahas mengenai penerapan prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh perusahaan, termasuk dengan regulasinya.

4 Ketentuan perundang undangan yang mengatur mengenai perseroan terbatas saat ini dapat kita temukan di dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan berlakunya : 1. Buku I Bab II Bagian III pasal 36 sampai dengan pasal 56 Kitab Undang Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel, Staatsblad 1847:23). 2. Ordonansi Maskapai Andil Indonesia (Ordonontie op de Indonesia Maatschappij op Aandelen. Stb 1939-569 jo. 717). 3. UU Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas. Dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Peseroan Terbatas khususnya pasal 1 dinyatakan bahwa : Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 40 tahun 2007 dijelaskan, perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.

5 Untuk mendirikan PT atau perseroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya. 1 Definisi Perseroan Terbatas dapat terdiri dari unsur unsure : 2 1. Persekutuan. 2. Dengan modal perseroan yang tertentu yang dibagi atas saham saham. 3. Para persero ikut serta dalam modal itu dengan mengambil satu saham atau lebih. 4. Melakukan perbuatan hukum dibawah mana yang sama dengan tanggung jawab yang semata-mata terbatas pada modal mereka setorkan. Selanjutnya di dalam Pasal 2 Undang-undang No. 40 tahun 2007 dinyatakan bahwa: Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa perseroan terbatas merupakan badan hukum resmi yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dimana dalam menjalankan perusahaan tanpa lagi menggunakan harta pribadi pemilik, dan pendirian perseroaan terbatas mempunyai maksud serta tujuan, dan dalam kegiatan suatu perusahaan tersebut tidak bertentangan dengan aturan perundang-undangan, ketertiban umum dan kesusilaan. Perusahaan dibentuk untuk memproduksi suatu barang atau jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan serta bertujuan 1 Penjelasan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroaan Terbatas 2 Rochmat Soemitro, 1993, Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan Dan Wakaf, Bandung; Eresco, hal 6

6 untuk mendapatkan sejumlah nilai ekonomi yang berguna untuk mengembangkan perusahaan untuk lebih maju dan berkembang, serta dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan tujuan tersebut, perusahaan juga harus mempertimbangkan sisi pelibatan masyarakat sekitar dalam perencanaan, pembangunan dan jalannya kegiatan korporasi. Pelibatan dengan cara-cara yang baik, dapat memunculkan pengertian masyarakat akan maksud dan tujuan proyek. Selain itu, pelibatan juga merupakan mekanisme check & balances antara pihak masyarakat dengan pihak korporasi. 3 Dan didalam ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru menjelaskan tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan yang didalam peraturan sebelumnya belum diatur. Terdapat dalam Pasal 74 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroaan Terbatas menyatakan: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3 www.google.com Sinopsis UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, M. Yahya Harahap, Makalah Seminar disampaikan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, 20 November 2007, dikutip dari MC Oliver EA Marshal, Company Law Handbook Series, 1991, Hal.321. Diakses tanggal September 2008, Pukul 23.00 wib.

7 (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Dalam menjalankan usahanya, Perseroaan terbatas bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat dengan melakukan tanggung jawab social dan lingkungan (CSR). Tanggung-jawab tersebut merupakan sikap timbal balik perseroan terhadap lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat, dan apabila perseroan yang tidak melakukan sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 74 ayat (1), dapat dikenai sanksi sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Pembangunan industri sebenarnya memiliki dampak positif dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan produktifitas ekonomi, dan dapat menjadi asset pembangunan nasional maupun daerah. Dengan demikian, sebagai salah satu tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh perseroaan adalah dengan mempergunakan sumber daya manusia (masyarakat) yang ada di lingkungan sekitar perseroaan. Pentingnya keterlibatan masyarakat telah ditegaskan oleh Pasal (5), (6), (7) UU Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menerangkan mengenai hak, kewajiban dan peran masyarakat atas lingkungan hidup. Pasal ini kemudian dipertegas dengan Pasal (33) dan (34) PP RI No. 27 Tahun 1999 Tentang

8 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, tentang keterbukaan informasi dan peran masyarakat. Persoalan lingkungan akibat pembangunan industrialisasi terlebih lagi dalam era perdagangan bebas menjadi isu global, mengakibatkan kecemasan dan ketakutan masyarakat dunia, karena itu untuk mengevaluasi dan mengatasinya perlu dilakukan langkah penanggulangan melalui forum masyarakat. Dimulai dari penanggulangannya melalui berbagai program penyelamatan lingkungan hidup. 4 Selain dapat menciptakan peluang-peluang sosial ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, Perseroaan dapat membangun citra sebagai korporasi yang ramah dan peduli lingkungan. Untuk keperluan disarankan menggunakan empat pilar pembangunan berkelanjutan yaitu pro lingkungan hidup, pro rakyat miskin, pro gender dan pro lapangan kerja.5 Praktek tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) oleh korporasi besar, khususnya di sektor industri ekstraktif (minyak, gas, dan pertambangan lainnya), saat ini sedang disorot tajam. Kasus Buyat adalah contoh terbaru. Bukan terakhir ini tentang bagaimana realisasi tanggung jawab sosial itu. 4 Absori, 2006, Hukum Ekonomi Indonesia, Muhammadiyah University Press, hal 144

9 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji hal tersebut lebih dalam dengan melakukan penelitian untuk penulisan skripsi yang berjudul : TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN AZAS CSR (Corporate Social Responsibility) PADA PT. AMALIA SURYA CEMERLANG KLATEN SEBAGAI TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS B. Batasan Masalah Agar penelitian Skripsi ini mengarah pada pembahasan yang diharapkan, dan terfokus pada pokok permasalahan yang ditentukan, serta tidak terjadi pengertian yang kabur karena ruanglingkupnya yang terlalu luas, serta mempermudah penulis dalam menyelesaikan penulisan, maka perlu adanya pembatasan masalah. Penelitian ini akan dibatasi pada Penerapan Azas CSR (Corporate Social Responsibility) di PT. Amalia Surya Cemerlang C. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah prosedur penerapan Azas CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai tanggung jawab perusahaan oleh PT. Amalia Surya Cemerlang terhadap lingkungan? 2. Bagaimana bentuk-bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility) yang telah dilakukan oleh PT. Amalia Surya Cemerlang?

10 D. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini memiliki dua tujuan pokok, yaitu tujuan objektif dan tujuan subjektif, dengan penjelasannya sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif a) Untuk mendiskripsikan prosedur penerapan Azas CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai tanggung jawab perusahaan berdasarkan undang-undang nomor 40 tahun 2007. b) Untuk mengentahui implementasi atau bentuk-bentuk tanggung jawab social dan lingkungan (Corporate Social Responsibility) yang telah dilakukan oleh PT. Amalia Surya Cemerlang terhadap lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat. 2. Tujuan Subjektif a) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis di bidang Hukum Perusahaan. b) Untuk memperluas wacana pemikiran dan pengetahuan penulis dalam hukum perdata dan hukum perusahaan, khususnya mengenai penerapan Azas CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai tanggung jawab perusahaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. c) Untuk memperoleh data yang penulis pergunakan dalam penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan

11 dalam ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Manfaat Penelitian Di dalam melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat yang dapat diambil baik bagi diri penulis sendiri maupun bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat penelitian ini dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu: 1. Manfaat Teoritis a) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu Hukum Perdata pada umumnya dan hukum perusahaan, khususnya mengenai Penerepan Asas CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai tanggung jawab perusahaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. b) Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Hukum perusahaan dan umumnya Hukum Perdata. 2. Manfaat Praktis a) Hasil penelitian ini akan berguna dalam memberikan jawaban terhadap masalah yang akan diteliti. b) Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi dan gambaran kepada masyarakat pada umumnya dan semua pihak yang berkepentingan pada khususnya.

12 F. Metode Penelitian Metode penelitian berfungsi sebagai alat atau cara untuk pedoman melakukan penelitian, sedangkan penelitian adalah suatu cara yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang bersifat ilmiah. Metode yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hukum yuridis sosiologis yaitu pendekatan yang menekankan pada aturan hukum atau yuridis, dipadukan dengan menelaah fakta-fakta sosial yang terkait dengan masalah dalam penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai aspek-aspek sosial yang berkaitan. 2. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk melukiskan pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. 3. Lokasi penelitian Dalam penelitian ini, penulis memilih lokasi di PT. Amalia Surya Cemerlang Klaten, dengan pertimbangan PT. Amalia Surya Cemerlang Klaten, merupakan salah satu Perseroaan yang terkait dengan

13 permasalahan yang diteliti mengenai pelaskanaan CSR sebagai wujud tanggung jawb perusahaan terhadap lingkungan dan sosial, dan juga demi menghemat waktu serta biaya. 4. Jenis data dan Sumber Data a. Sumber data primer Data primer ini berupa fakta atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber data untuk tujuan penelitian sehingga diharapkan nantinya penulis dapat memperoleh hasil yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. b. Sumber Data sekunder Data yang berupa dokumen, majalah, referensi, dari berbagai buku atau informasi dari berbagai media massa yang berkaitan dengan objek penelitian. 5 5. Tehnik Pengumpulan Data Pada pengumpulan data yang penulis gunakan, berkisar pada tiga instrument ini : observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Untuk dapat memperoleh data dalam penelitian deskriptif, maka dapat dipakai teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Studi Lapangan Penulis terjun langsung ke lokasi penelitian dengan tujuan memperoleh data yang valid dan lengkap dengan cara mengadakan 5 Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardino, 2004, Metode Penelitian Hukum, Buku Pegangan Kuliah, Surakarta: FH UMS, hal. 47.

14 wawancara dengan staf Legal Departement PT. Amalia Surya Cemerlang Klaten. b. Studi Kepustakaan (library research) Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahanbahan bacaan, termasuk peraturan perundang-undangan, dokumendokumen yang ada kaitannya dengan masalah di atas. Cara ini dimaksud untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, atau pendapat yang berhubungan dengan pokok permasalahan. 6. Tehnik Analisa Data Dalam penelitian ini mengunakan metode analisis kualitatif. Menurut Soerjono Soekanto Analisis data kualitatif adalah merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis maupun lisan, dan perilaku nyata. 6 Data yang sudah diperoleh disusun dengan bentuk penyusunan data, kemudian dilakukan reduksi atau pengolahan data, menghasilkan sajian data dan seterusnya diambil kesimpulan. 6 Sistematika Penulisan Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, hal 31.

15 G. SISTEMATIKA SKRIPSI Sistematika penyusunan skripsi ini tertuang dalam empat (4) bagian yang tersusun dalam bab-bab, yang mana satu sama lain saling berkaitan, dan di setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Agar dapat memberikan gambaran mengenai skripsi ini nantinya, maka penulis akan memberikan gambaran secara garis besarnya sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah. C. Tujuan Penelitian. D. Manfaat Penelitian E. Metodelogi Penelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perseroaan 1. Pengertian Perseroan 2. Dasar Hukum Perseroan Terbatas 3. Pendirian Perseroan Terbatas 4. Jenis Perseroan Terbatas 5. Modal Perseroan Terbatas 6. Organ Perseroan Terbatas B. Tinjauan Umum Tentang CSR (Corporate Social Responsibility)

16 1. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) 2. Bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) 3. Fungsi dan Tujuan CSR (Corporate Social Responsibility) C. Tinjauan Umum Tentang Lingkungan Hidup 1. Pengertian Lingkungan Hidup 2. Dampak Industrialisasi Terhadap Lingkungan Hidup BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Mengenai PT. Amalia Surya Cemerlang Klaten. 1) Sejarah Berdirinya 2) Struktur Organisasinya B. Prosedur Penerapan Azas CSR (Corporate Social Responsibility) Sebagai Tanggung Jawab sosial Perusahaan Yang Dilakukan Oleh PT. Amalia Surya Cemerlang Klaten. C. Bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility) yang telah dilakukan oleh PT. Amalia Surya Cemerlang Klaten. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-Saran DAFTAR PUSTAKA