BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan manusia dengan cara menciptakan keharmonisan antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan munculnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syari ah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pasar keuangan negara-negara maju memang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan,

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. demi menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa 1. Sehingga akan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

(ASURANSI SYARIAH) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL DI KANTOR CABANG PERWAKILAN SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Sebab Islam memandang kehidupan sebagai satu kesatuan serta memandang

BAB I PENDAHULUAN. krisis, perbankan syariah mulai dapat berdiri sedangkan sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada PT. BPR Syariah Al-Wadi ah )

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana Perbankan Syari ah mendapatkan respon yang positif oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. Islam baik bank maupun non bank. Salah satu lembaga keuangan Islam non bank

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya lembaga keuangan syariah termasuk Koperasi Syariah,

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Badan Pengawas Pasar Modal)

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan tidak ada hidup tanpa risiko sebagaimana tidak ada hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. tidak aman yang lazim disebut sebagai resiko.1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah cara hidup yang seimbang dan koheren, dirancang untuk kebahagiaan manusia dengan cara menciptakan keharmonisan antara kebutuhan moral dan material manusia serta aktualisasi keadilan sosialekonomi serta persaudaraan dalam masyarakat. 1 Seiring dengan kemajuan pengetahuan umat Islam, terjadi banyak pembaharuan ekonomi. Semenjak pembaharuan ekonomi menjadi bagian penting dari sisi kebangkitan Islam, ekonomi Islam juga semakin mendapat perhatian. Setelah penghapusan bunga merupakan hal yang tidak dapat dihilangkan dari gambaran mengenai Islam, rancangan mengenai sistem keuangan yang bebas bunga dengan sendirinya menjadi tantangan paling besar bagi ekonomi Islam. Hal penting yang perlu dikuatkan dalam pemikiran dan aplikasi kita adalah bahwa lembaga keuangan, termasuk lembaga keuangan umat (kontemporer) pada prinsipnya merupakan bisnis kepercayaan. Dalam hal ini lembaga keuangan harus mampu bersaing dalam pelayanan, sehingga dapat membentuk segmen pasar tersendiri. Tantangan mengenai sistem keuangan yang bebas bunga menurut para ekonom Islam adalah bagaimana untuk berpikir keras guna memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan atau lembaga keuangan lainnya tanpa 1 Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), hlm. 119.

harus melanggar ketentuan syariah. 2 Kebutuhan umat Islam tersebut terpenuhi sejak didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada bulan Mei 1992 yang lalu, yang hingga saat ini masih merupakan satu-satunya bank umum syari ah di Indonesia, bank-bank perkreditan rakyat syari ah dan bank umum yang membuka cabang dengan sistem syari ah seperti Bank Negara Indonesia Syari ah (BNIS) dan Bank Syari ah Mandiri (BSM) serta lahirnya Asuransi Takaful dan Reksa Dana Syari ah, menunjukkan gambaran semakin besarnya animo umat Islam untuk memanfaatkan jasa layanan lembaga keuangan syari ah. 3 Seperti dikatakan di atas bahwa kehadiran lembaga keuangan syari ah hadir untuk menawarkan sistem investasi alternatif bagi umat Islam yang membutuhkan jasa layanan tanpa harus melanggar larangan syari ah. 4 Pasar modal telah menawarkan berbagai instrumen dan jumlah perusahan juga semakin banyak yang memanfaatkan pasar uang dan pasar modal sebagai sumber pemenuhan kebutuhan pembiayaan/permodalan para pengusaha. Demikian pula masyarakat yang mempunyai surplus dana semakin tertarik untuk menginvestasikan dananya melalui pasar modal. Dalam rangka membantu pemilihan instrumen guna memperoleh keuntungan yang optimal dengan risiko yang paling minimal, maka para pemilik surplus dana (terutama yang masih pada level menengah kecil) lebih 2 ibid, hlm. 87. 3 M. Syafi i Antonio, Bank Syari ah: dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hlm. 15. 4 Harisman, Perbankan Syari ah di Indonesia: Sejarah, Kini, dan Strategi Pengembangan http://www.tazkia.com, di akses tanggal 3 Juli 2006

baik memanfaatkan para manajer investasi atau sekaligus menyerahkan dananya kepada unit trust (reksa dana). Bagi umat Islam, obyek investasi tidak saja meliputi pemilihan obyek yang paling menguntungkan dan berisiko paling rendah, tetapi lebih dari itu juga harus melakukan pemilihan atas instrumen dan obyek investasi yang tidak bertentangan dengan ketentuan syari ah. Dimana lembaga ini akan berperan penting dalam membantu para pihak surplus dana agar mempunyai akses yang lebih luas kepada pasar keuangan dan pasar modal. Kendatipun kehadiran lembaga reksa dana di Indonesia memiliki andil yang sangat besar bagi perekonomian nasional, karena dinilai mampu memobilisasi dan untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaanperusahaan nasional juga merupakan lahan yang sangat menjanjikan bagi industri kecil, mereka bisa ikut meramaikan aktivitas di pasar modal tanpa menanggung risiko yang besar harus terlepas dari berbagai unsur yang dilarang oleh syari ah Islam, seperti spekulasi, mafsadah (menimbulkan kerusakan), gharar (tipuan), haraj (paksaan), dan dharar (kerugian). 5 Dan unsur inilah yang harus tetap menjadi pertimbangan awal para investor muslim sebelum melakukan investasi. Artinya reksa dana sebagai salah satu instrumen dalam pasar modal masih perlu diteliti guna mewujudkan reksa dana yang mengacu secara benar-benar terhadap kaidah-kaidah al-qur an, al- Hadis, maupun pendapat-pendapat para fuqaha. Oleh sebab itu kehadiran lembaga reksa dana harus dipikirkan secara obyektif dengan menunjukkan 5 H. A. Jazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 209.

konsep syari ah agar pelaksanaan reksa dana dapat mengikuti syari ah Islam. Berangkat dari latar belakang pemikiran yang dikemukakan di atas dengan maksud untuk menganalisis secara kritis terhadap keberadaan reksa dana dari sudut pandang hukum Islam, maka penyusun mencoba untuk andil dalam memaparkan konsep syari ah itu, dengan menyusun sebuah skripsi berjudul REKSA DANA SYARI AH (TINJAUAN DESKRIPTIF-EVALUATIF) B. Penegasan Istilah Dalam kajian, penulis menggunakan beberapa kata kunci sebagai bentuk rumusan judul dalam skripsi ini. Agar tidak terjadi kerancuan dalam memaknainya, maka penulis mencoba memberikan penegasan batasan terhadap istilah yang digunakan dalam kajian, yaitu sebagai berikut: 1. Reksa Dana Syari ah Secara bahasa, reksa dana tersusun dari dua konsep, yakni konsep reksa yang berarti jaga atau pelihara dan konsep dana yang berarti (himpunan) uang. Dengan demikian, secara bahasa reksa dana berarti kumpulan uang yang dipelihara. 6 Sedangkan reksa dana syari ah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syari ah Islam, baik dalam bentuk akad, antara pemodal sebagai pemilik dana (rab al-mal) dengan manajer investasi sebagai ( amil), dalam pemilihan dan 6 Iggi H. Achsan, Inv estasi Syari ah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syari ah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umat, 2000), hlm. 197.

pelaksanaan transaksi investasi, maupun dalam penentuan dan pembagian hasil investasi. 7 2. Tinjauan Tinjauan berarti hasil meninjau, pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki, mempelajari dan sebagainya) 8 3. Deskriptif-Evaluatif Deskriptif berarti mengga mbarkan apa adanya atau memaparkan dengan kata-kata secara jelas dan terinci. Sedangkan evaluatif berarti telaah pada suatu kegiatan ilmiah untuk membuat suatu penelitian. 9 C. Pembatasan Masalah Kajian mengenai hukum Islam terhadap suatu persoalan, dilihat dari kompleksitasnya merupakan suatu pekerjaan yang rumit, sebab persoalan yang timbul itu tumbuh seiring dengan perkembangan daya pikir masyarakat yang semakin kritis. Faktor-faktor yang harus dianalisis dan unsur-unsur yang harus dicermati sangat banyak dan luas, dimana bentuk dan perilaku ekonomi harus terhindar dari unsur-unsur anasir mafsadah (menimbulkan kerusakan), gharar (tipuan), haraj (paksaan), dan dharar (kerugian) dan spekulasi atau lebih jelasnya terhindar dari segala bentuk dan perilaku yang menyesatkan dan merugikan orang lain. Selain itu dengan adanya berbagai pandangan para 7 ibid, hlm. 205. 8 Dep Dik Bud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), hlm. 951 dan hlm. 238 9 Ibid, hlm. 201.

pakar hukum Islam yang berbeda dalam menanggapi suatu persoalan, terlebih memberi nuansa terhadap kompleksitas masalahnya. Demikian juga kajian mengenai aktivitas atau kegiatan reksa dana yang hadir di tengah-tengah pasar modal Indonesia. Banyak faktor maupun unsur yang perlu dicermati sehubungan dengan perkembangan reksa dana syari ah sebagai bentuk dan langkah penting untuk pelayanan lembaga keuangan dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat muslim, demi meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan nasional yang selanjutnya bisa dipandang sebagai langkah mencapai tujuan spiritual dalam perkembangan lembaga keuangan syari ah. Dan oleh karenanya masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi pada beberapa aspek yang mempengaruhi aktivitas reksa dana yang sesuai dengan syari ah Islam. Faktor-faktor dan unsur-unsur yang perlu dicermati adalah terpenuhi akad antara investor dan manajer investasi, nisbah (pembagian keuntungan) dan penentuan pemilihan saham atau portofolio oleh manajer investasi dan disetujui oleh Dewan Pengawas Syari ah (DPS). Selain terpenuhinya faktor-faktor di atas dalam suatu kontrak investasi, juga harus dipastikan ada dan tidaknya unsur-unsur yang bisa membuatnya haram menurut ketentuan syari ah Islam. Unsur-unsur tersebut meliputi: adanya riba, gharar, dharar, dan anasir mafsadah. Oleh karenanya, aspekaspek aktivitas dalam reksa dana dapat dikaji secara detail, yaitu aspek mekanisme dan ketatalaksanaan Reksa Dana, perilaku ekonomi reksa dana, dan aspek positif dan negatifnya, agar tidak bertentangan dengan kondisi masyarakat.

D. Rumusan Masalah Berangkat dari pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka problematika yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana transaksi penentuan investasi yang dilakukan oleh reksa dana syari ah? 2. Bagaimana mekanisme atau ketatalaksanaan reksa dana syari ah dan peran masing-masing pihak yang bersangkutan? 3. Bagaimana pengaruh aspek positif dan negatif dari aktivitas reksa dana syari ah terhadap perilaku perekonomian masyarakat? E. Tujuan dan Kegunaan Dari rumusan masalah di atas terdapat beberapa tujuan dan kegunaan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Tujuan Penelitian a) Menjelaskan transaksi penentuan investasi yang dilakukan oleh reksa dana syari ah b) Mendeskripsikan mekanisme atau ketatalaksanaan dalam reksa dana syari ah sehingga dapat diketahui sirkulasi dana yang diinvestasikan beserta tugas masing-masing pihak. c) Menjelaskan pengaruh dan aktivitas reksa dana syari ah baik itu pengaruh positif maupun negatif terhadap perilaku ekonomi masyarakat.

2. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan secara akademis maupun praktis, di antaranya: a) Secara akademis diharapkan dapat menambah khazanah wawasan ilmu pengetahuan ilmiah dan memperkaya informasi empiris tentang hal tersebut. b) Sebagai acuan dalam membuat peraturan dan kebijakan yang berhubungan dengan reksa dana syari ah, sehingga investor muslim merasa lebih leluasa dalam berinvestasi di reksa dana. c) Dalam upaya mencari alternatif yang mengacu pada hukum Islam sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan pendukung demi terbentuknya ekonomi syari ah. F. Tinjauan Pustaka Pembahasan mengenai reksa dana syari ah sebenarnya menjadi bagian dari perhatian para ahli. Misalnya Muhammad dalam buku Reksa Dana Syari ah (1999) menjelaskan bahwa salah satu produk lembaga keuangan non bank yang tengah berkembang di Indonesia saat ini adalah reksa dana. Lebih lanjut dalam buku ini menjelaskan tentang Investasi menurut syari ah, pandangan syari ah tentang reksa dana dan bebe rapa permasalahan dan Prospek reksa dana syari ah di Indonesia. Kemudian Muhammad, M.Ag melalui buku Lembaga -Lembaga Umat Kontemporer (2000) juga dijelaskan bahwa reksa dana syari ah merupakan upaya untuk memberi jalan bagi umat

Islam agar tidak bermu ama lah dan memakan harta dengan cara batil. reksa dana syari ah juga menyediakan sarana bagi umat Islam untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional melalui invesasi yang disyari atkan oleh Islam. Kemudian Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, dalam bukunya yang berjudul Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern (2001) menjelaskan bahwa reksa dana adalah usaha investasi yang amat menarik dan mempunyai prospek yang bagus. Sayangnya masyarakat luas belum cukup memahaminya, karena itu yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperkenalkan apa itu reksa dana. Menurut Iggi H. Achsan dalam bukunya yang berjudul Investasi Syariah di Pasar Modal, Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syari ah diterbitkan tahun 2000. Jika di bandingkan dengan Malaysia, bukan tidak mungkin bahwa perkembangan reksa dana syari ah di Indonesia akan meningkat pesat bahkan bisa lebih besar dari Malaysia. Mayoritas penduduk yang beragama Islam dan masih menyimpan peluang untuk terus meningkat pendapatanya ini membuat mendesaknya kebutuhan akan wahana investasi yang sejalan dengan syari ah dan dengan harapan kesadaran menjalankan perintah agama. Skripsi Saudara Ismi Hikmawati (2004) yang berjudul Komparasi Operasional Reksa Dana Syari ah dan Konvesional. Dalam skripsi ini di jelaskan mengenai perbedaan dan persamaan operasional reksa dana syari ah dan konvensional. Adapun persamaan antara reksa dana syari ah dan konvensional adalah sama-sama bertujuan untuk mengumpulkan dana dari

masyarakat yang selanjutnya dikelola oleh manajer investasi dengan menempatkan dana masyarakat pada instrumen-instrumen di pasar modal maupun pasar uang. Sedangkan perbedaannya adalah jika reksa dana syari ah mempunyai kebijakan investasi yang berbasiskan pada prinsip -prinsip Islam, sedangkan reksa dana konvensional tidak. Adanya proses pembersihan (cleansing process) atau melakukan pembersihan terhadap keuntungan dengan mengeluarkan zakat, sedekah kepada pihak yang membutuhkan merupakan ciri khas dalan reksa dana syari ah, dan hal ini tidak terdapat dalam operasional reksa dana konvensional. Adapun kekhususan dari penulisan ini adalah, penulis berusaha mengungkap dan memaparkan mengenai reksa dana syari ah (tinjauan deskriptif -evaluatif) dengan pendekatan normatif syar i. G. Metode Penelitian Dalam suatu karya ilmiah, metode penelitian mempunyai peran yang sangat penting. Karena metode penelitian merupakan cara ilmiah dalam memahami obyek yang diteliti yang meliputi prosedur yang akan ditempuh dalam memecahkan permasalahan penelitian yang dimaksud. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, karena data yang diteliti berupa naskah-naskah dan buku-buku yang bersumber dari khazanah kepustakaan atau library. 10 Di lihat dari sifatnya, penelitian ini 10 M. Nazir, Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hlm. 62.

bersifat deskriptif-evaluatif, yaitu penulis membuat gambaran secara sistematis, faktual, akurat mengenai reksa dana syari ah dan sebagai bahan analisis penulis sertakan berbagai pendapat para ahli yang terkait dengan pokok bahasan Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah normatif syar i, yaitu pendekatan penelitian dengan melihat dan membahas permasalahan dengan menitikberatkan pada aspek hukum Islam. Yang bertujuan untuk menemukan rasionalitas dan legalitas hukum yang dapat menjawab permasalahan yang dikaji. 2. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dan diperoleh melalui penelusuran bahan-bahan kepustakaan yang relevan dengan permasalahan. Data-data tersebut dipilah-pilah antara yang mendukung langsung dan tidak langsung dalam penelitian ini. Sehingga data yang terpilih adalah data tersusun. Dengan demikian, data dikategorikan sebagai data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari buku-buku yang membahas tentang Reksa Dana seperti buku berjudul Reksa Dana Syari ah (1999) Karya Muhammad, Kebijakan Moneter dan Fiskal Dalam Ekonomi Islam (2002) karya Muhammad, Investasi Syari ah di Pasar Modal, Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio (2000) karya Iggi H. Achsan, Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern karya Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha. Adapun data sekunder yang digunakan sebagai rujukan adalah tulisan dari buku-buku, jurnal, majalah dan kliping koran harian yang ada kaitannya dengan permasalahan reksa dana.

Sehingga dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode dokumentasi. Dengan kata lain, metode ini disebut metode dokumenter. 11 3. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis menggunakan model berpikir induktif yaitu proses analisis yang berangkat dari topik satu-persatu atau bersifat khusus kemudian dianalisis secara umum selain itu, penulis juga menggunakan metode deduktif, yaitu menganalisa analisa yang bertitik tolak pada fakta-fakta yang bersifat umum kemudian dibawa kepada sebuah kesimpulan yang bersifat khusus. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang memadai digunakan cara berpikir deskriptif yaitu, menguraikan secara teratur seluruh konsepsi mengenai topik atau bahasan penelitian. 12 H. Sistematika Penulisan Sistematika pembaha san dalam skripsi ini akan disampaikan secara integral dan adanya saling keterkaitan antara bab sebelumnya dengan bab-bab berikutnya. Gambaran secara umum mengenai sistematika pembahasan ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Bab I akan diuraikan tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah yang pada dasarnya menyampaikan beberapa pemikiran 11 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), hlm. 198. 12 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM:1993), hlm. 36.

yang melandasi penulisan tentang reksa dana syari ah. Dari latar belakang masalah kemudian dilanjutkan dengan penegasan istilah dan selanjutnya disusun pembatasan masalah serta rumusan masalah yang berisi beberapa pokok pertanyaan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk selanjutnya disampaikan tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya pada bab II akan dipaparkan mengenai konsep syari ah tentang investasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang bagaimana Islam menyikapi berbagai problematika ekonomi modern. Meliputi hukum ekonomi Islam, penjelasan al-qur an dan al-hadis tentang keuangan, investasi menurut syari ah Islam, pandangan syari ah Islam tentang reksa dana, dan manfaat reksa dana. Pada bab III akan dibahas tinjauan umum reksa dana syari ah, posisi reksa dana syari ah dalam format keorganisasian dan mekanisme operasional reksa dana syari ah. Bab IV pembahasan difokuskan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada bab I yang berisi analisis atas ide, teori, dan konsep yang dideskripsikan pada bab-bab sebelumya. Oleh karenanya bab ini mempunyai tujuan menunjukkan keabsahan aktivitas reksa dana syari ah menurut syar i, maka pembahasan didasarkan pada prinsip-prinsip yang ada dalam al-qur an dan al-hadis mengenai transaksi penentuan investasi dalam reksa dana syari ah. Secara umum pembahasan dalam bab ini meliputi: analisis transaksi penentuan investasi dalam reksa dana syari ah, mekanisme

atau tatalaksana reksa dana syari ah serta peran masing-masing pihak dan pengaruh aspek positif dan negatif dari aktivitas reksa dana syari ah terhadap perilaku ekonomi masyara kat. Pada bab terakhir yaitu bab V akan di sampaikan suatu kesimpulan dari berbagai pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan juga dikemukakan berbagai saran. Adapun pada akhir penelitian akan disampaikan berbagai referensi yang digunakan dalam proses penelit ian.