BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

Transkripsi:

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN7 BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang Mengingat : : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tulungagung maka perlu adanya penjabaran dan rincian tugas, fungsi dan tata kerja pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati; 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terahir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun` 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010;

2 6. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 3 Seri D); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 3. Bupati adalah Bupati Tulungagung. 4. Wakil Bupati adalah Wakil BUpati Tulungagung. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung. 7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.

3 10. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Tulungagung. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana teknis pada Dinas. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah. (2) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3 Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan; Pasal 4 Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral; b. penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan umum bidang Pekerjaan Umum Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Pekerjaan Umum Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Umum Pasal 5 Susunan Organisasi Dinas, terdiri dari: a. Kepala Dinas;

4 b. Sekretariat, membawahi: 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Bina Program; c. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, membawahi : 1. Seksi Irigasi Desa; 2. Seksi Penyuluhan Irigasi; 3. Seksi Bina Manfaat; d. Bidang Operasional dan Pemeliharaan, membawahi : 1. Seksi Pengelolaan Jaringan Irigasi ; 2. Seksi Operasional Jaringan Irigasi ; 3. Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi; e. Bidang Pembangunan Sumber Daya Air, membawahi : 1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Air; 2. Seksi Rehabilitasi Sumber Daya Air; 3. Seksi Monitoring dan Evaluasi; f. Bidang Energi Sumber Daya Mineral, membawahi: 1. Seksi Konservasi; 2. Seksi Geologi, Mineral, Batu Bara, Panas Bumi dan Air Tanah; 3. Seksi Kelistrikan, Minyak dan Gas Bumi; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas pokok memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan serta merumuskan kebijakan teknis dibidang Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral. Pasal 7 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Kepala Dinas memiliki fungsi: a. pelaksanaan urusan administrasi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral; b. penyusunan program dan anggaran serta evaluasi

5 kinerja pelaksanaan dibidang Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral ; c. perumusan kebijakan teknis dan penyusunan perencanaan dalam pembangunan di bidang Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral ; d. pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral; dan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas, penyusunan program dan perencanaan Dinas serta pembinaan hukum, organisasi dan tatalaksana Dinas; (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengelolaan dan pembinaan urusan tata usaha dan tata kearsipan; rumah tangga dan keprotokolan Dinas; b. penyusunan program dan perencanaan Dinas; c. penyusunan dan pembinaan hukum, organisasi dan tata laksana Dinas; d. pengelolaan administrasi dan penyusunan laporan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; e. pembinaan administrasi kepada UPTD; f. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Dinas; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan urusan administrasi persuratan, kearsipan, perjalanan dinas, keprotokolan, rumah

6 tangga; b. melakukan tata usaha dan administrasi kepegawaian; c. menyiapkan bahan pembinaan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan Dinas; d. melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan tata usaha dan adminstrasi keuangan dan perlengkapan; b. menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan melakukan administrasi barang; c. melakukan pembayaran gaji pegawai; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 3 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan progam dan perencanaan kegiatan Dinas; b. menyiapkan bahan monitoring, evalusasi dan pelaporan program dan kegiatan Dinas; c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (4) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Bagian Keempat Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Pasal 11 (1) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan,

7 koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang irigasi desa, penyuluhan irigasi dan bina manfaat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dan perbaikan irigasi permukaan, irigasi desa serta dampak pembangunannya; b. penyusunan rencana teknis kebutuhan pelaksanaan pembangunan di lingkup bidangnya; c. pelaksanaan inventarisasi jaringan irigasi yang dikelola masyarakat Petani Pemakai Air (HIPPA) serta kemitraan dengan Gabungan Petani Pemakai Air (GHIPPA) dalam pengelolaan jaringan irigasi tersier; d. pelaksanaan kebijakan pengelolaan, pola pengelolaan dan rencana pengelolaan sumber daya air di wilayah jaringan irigasi pedesaan/tersier; e. pembentukan komisi irigasi desa; dan f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Seksi Irigasi Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 1 mempunyai tugas : a. menetapkan kebijakan pengelolaan, pola pengelolaan dan rencana pengelolaan sumber daya air di wilayah jaringan irigasi pedesaan/tersier; b. menyiapkan bahan pembinaan dan penyusunan perencanaan teknis pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi permukaan (jaringan primer dan sekunder) dan jaringan tersier termasuk jaringan irigasi pedesaan; c. melakukan penyediaan air irigasi serta melaksanakan pemantauan pembagian dan pemberian air irigasi pada jaringan tersier termasuk jaringan irigasi pedesaan; d. menyiapkan bahan penyusunan, penetapan tata tanam, pembagian air irigasi serta pedoman dan tata laksana Rencana Tata Tanam Detail (RTRD)

8 pada irigasi pedesaan; e. menyiapkan bahan untuk penetapan prioritas pembagian air di tingkat jaringan irigasi tersier pedesaan; f. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap operasi & pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya serta pelaksanaan pembangunan dan tata tanam pada irigasi tersier dan pedesaan; g. menyusun laporan dan menyiapkan bahan tentang pelaksanaan operasi pemanfaatan air pada jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya di tingkat jaringan irigasi pedesaan; h. menyusun laporan pertanggungjawaban atas i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Penyuluhan Irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan pendataan, inventarisasi pengelolaan jaringan irigasi yang terorganisir dalam HIPPA dan GHIPPA; b. menyiapkan bahan pedoman, pembinaan, pelatihan dan penyuluhan tentang dampak pembangunan dan pemanfaatan pengairan pada irigasi permukaan : primer, sekunder, tersier, pedesaan irigasi air tanah; c. melakukan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan mengenai pengelolaan dan pemanfaatan jaringan irigasi dan irigasi air tanah; d. melakukan pembinaan terhadap pengelola jaringan irigasi untuk pelaksanaan pembinaan pengelolaan jaringan irigasi HIPPA dan GHIPPA tingkat kabupaten, propinsi dan nasional; e. menyiapkan data/bahan untuk penyusunan rencana teknis sesuai bidangnya; f. melaksanakan pembentukan komisi irigasi kabupaten; g. menyusun laporan pertanggungjawaban atas h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Bina Manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 3 mempunyai tugas : a. melakukan pendataan, dokumentasi dan inventarisasi aset kekayaan daerah;

9 b. menyiapkan bahan/data untuk penyusunan rencana teknis dan penetapan perubahan dan/atau pembongkaran bangunan pada jaringan irigasi, beserta bangunan pelengkapnya di tingkat jaringan irigasi primer, sekunder dan di wilayah sungai; c. melakukan pengkajian permohonan ijin, penetapan serta mengawasi pelaksanaan pendirian, mengubah atau membongkar bangunan-bangunan lain yang berada di dalam, di atas maupun yang melintasi irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya di tingkat primer, sekunder, dan tersier ; d. menyiapkan bahan dan rekomendasi untuk pemberian ijin aset kekayaan pemerintah; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; f. menjaga efektifitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam kabupaten; g. melakukan pembinaan, pengamanan dan penertiban terhadap sepadan sungai, bangunan yang melintas kebersihan / pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; dan h. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Bagian Kelima Bidang Operasional Dan Pemeliharaan Pasal 13 (1) Bidang Operasional dan Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang pengelolaan jaringan irigasi, operasional jaringan irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Operasional Dan Pemeliharaan mempunyai fungsi : a. penetapan kebijakan pengelolaan, pola pengelolaan dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah jaringan irigasi sekunder;

10 b. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, sungai, waduk dan rawa dan bangunan pelengkapnya; c. penyusunan rencana teknis kebutuhan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; d. pelaksanaan pembagian air sesuai dengan rencana tata tanam dan pembangian air untuk kepentingan lain sesuai yang telah ditetapkan; e. pembinaan, pengawasan, pengendalian operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; f. penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Operasional dan Pemeliharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Seksi Pengelolaan Jaringan Irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 1 mempunyai tugas : a. menyiapkan inventarisasi luas baku sawah, jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; b. melakukan penelitian di bidang operasi pemberian air pada areal sawah; c. menyiapkan bahan untuk penyusunan penetapan tata tanam, pembagian air serta pedoman tata laksananya; d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap jaringan irigasi dan tata tanam; e. menyiapkan bahan untuk pengawasan, pengendalian kegiatan operasi jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; f. menyiapkan bahan/data untuk penetapan kebijakan pengelolaan, pola pengelolaan dan rencana pengelolaan sumber daya air di wilayah jaringan irigasi sekunder; g. menyiapkan bahan/data untuk penyusunan perencanaan teknis; h. menyusun laporan pertanggungjawaban atas i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

11 oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Operasional Jaringan Irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 2 mempunyai tugas : a. menyiapkan inventarisasi jaringan irigasi waduk, sungai dan rawa serta bangunan pelengkapnya; b. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan operasional jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; c. melakukan pembinaan dalam rangka kegiatan operasional jaringan irigasi dan bangungan pelengkapnya; d. memantau dan mengevaluasi dampak serta manfaat pembangunan pengairan ; e. mengadakan survey dan penelitian jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; f. melaksanakan operasional sistem irigasi primer,sekunder, sungai, waduk dan pantai pada daerah irigasi ; g. menyusun laporan pertanggung jawaban atas h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 3 mempunyai tugas : a. melaksanakan inventarisasi kerusakan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; b. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan untuk pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; c. melakukan pembinaan, pengamanan dan penertiban terhadap sepadan air, bangunan yang melintas, kebersihan/pemeliharaan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya; d. melaksanakan pemeliharaan sistem irigasi primer, sekunder, sungai, waduk dan pantai; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

12 Bagian Keenam Bidang Pembangunan Sumber Daya Air Pasal 15 (1) Bidang Pembangunan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang pengembangan dan peningkatan sumber daya air, pengembangan dan rehabilitasi sumber daya air serta monitoring dan evaluasi; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Pembangunan Sumber Daya Air mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pembangunan, peningkatan pembangunan dan rehabilitasi bidang pembangunan sumber daya air; b. pelaksanaan observasi, pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program perencanaan teknis bidang pembangunan sumber daya air; c. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengawasan terhadap program dan pengelolaan pembangunan lingkup bidang pembangunan sumber daya air; d. penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan bidang pembangunan sumber daya air; dan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Pembangunan Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 16 (1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 1 mempunyai tugas : a. melaksanakan inventarisasi data pengembangan sumber daya air untuk penyusunan perencanaan teknis pengembangan sumber daya air; b. melaksanakan survei dan investivigasi bidang pengembangan sumber daya air; c. menyusun perencanaan dan spesifikasi teknis serta pedoman analisa harga satuan pekerjaan pengembangan sumber daya air; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

13 oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Rehabilitasi Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 2 mempunyai tugas : a. melaksanakan rehabilitasi untuk peningkatan bidang suber daya air; b. menyusun pedoman teknis untuk pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan kontruksi rehabilitasi sumber daya air; c. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi bidang sumber daya air; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 3 mempunyai tugas : a. menghimpun laporan pelaksanaan kegiatan dan melaksanakan program dan kegiatan pembangunan di lingkup dinas; b. menyiapkan data/bahan untuk perencanaan teknis dan pengawasan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai; c. menyiapkan bahan rekomendasi dan saran pertimbangan pengembangan dan pengendalian di lingkup dinas kepada pimpinan; d. menyusun laporan kegiatan dinas/lkpj, LAKIP, RENJA, RKT, RENSTRA, kemajuan fisik pembangunan; e. menyusun laporan dan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Bagian Ketujuh Bidang Energi Sumber Daya Mineral Pasal 17 (1) Bidang Energi Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan,

14 koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang konservasi, geologi, mineral, batu bara, panas bumi dan air Tanah serta minyak dan gas bumi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Energi Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi : a. pendataan dan pengendalian terhadap kegiatan pengelolaan dan pengusahaan dibidang energi dan sumber daya mineral; b. pengawasan dan penertiban terhadap kegiatan pengelolaan dan pengusahaan dibidang energi dan sumber daya mineral; c. perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan di bidang energi dan sumber daya mineral; d. pelaksanaan inventarisasi di bidang energi dan sumber daya mineral; e. penyiapan bahan perencanaan untuk program konservasi di bidang energi dan sumber daya mineral; f. melakukan analisis dan evaluasi dampak pengelolaan dan pengusahaan dibidang energi dan sumber daya mineral; g. pengelolaan, pemanfaatan dan konservasi dibidang energi dan sumber daya mineral; h. pelaksanaan pembinaan, pengawasan terhadap usaha-usaha di bidang energi dan sumber daya mineral; i. pelaksanaan koordinasi dan penanganan tanggap darurat akibat bencana alam; j. penyelenggaraan distribusi di bidang energi dan sumber daya mineral tidak termasuk dalam grid nasional; k. pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis di bidang energi dan sumber daya mineral dan memberikan rekomendasi teknis atas permohonan ijin usaha bidang energi dan sumber daya mineral; l. menyusun laporan pertanggungjawaban atas m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Energi Sumber Daya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

15 Pasal 18 (1) Seksi Konservasi dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 1 mempunyai tugas : a. melaksanakan inventarisasi stasiun penakar hujan, objek pemakai jasa air, mata air, bangunan pengendali banjir dan kerusakan bangunan akibat bencana alam; b. melakukan pendataan dan pengendalian, pengawasan dan penertiban terhadap kegiatan pengelolaan dan pengusahaan di bidang energi dan sumber daya mineral; c. menyiapkan bahan perencanaan untuk program konservasi di bidang energi dan sumber daya mineral; d. melakukan analisis dan evaluasi dsampak pengelolaan dan pengusahaan di bidang energi dan sumber daya mineral; e. melaksanakan kebijakan, koordinasi mitigasi dan pengelolaan informasi bencana; f. melaksanakan pemantauan terhadap keberadaan bangunan pengendali banjir dan stasiun penakar hujan serta pelaksanaan operasionalnya; g. melaksanakan konservasi; h. melaksanakan perbaikan darurat kerusakan bangunan akibat bencana; i. menyusun laporan pertanggungjawaban atas j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Geologi, Mineral, Batu Bara, Panas Bumi dan Air Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 2 mempunyai tugas : a. melaksanakan inventarisasi geologi (lingkungan geologi, geologi teknik), kawasan karst, kawasan lindung geologi, sumber daya mineral, batu bara, panas bumi, cekungan air tanah dan informasi wilayah kerja usahanya serta kawasan rawan bencana; b. melaksanakan kebijakan, koordinasi mitigasi dan pengelolaan informasi bencana geologi; c. memberikan rekomendasi teknis untuk ijin pengeboran, penggalian dan pemakaian cekungan air tanah serta penurapan mata air ; d. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan ijin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi serta air tanah; e. melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan

16 pengawasan pelaksanaan ijin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal yang berdampak lingkungan langsung; f. melaksanakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk reklamasi lahan pasca tambang, peningkatan nilai tambah terhadap usaha dan kuasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi; g. menyiapkan bahan untuk perencanaan teknis di bidangnya; h. menyusun laporan pertanggungjawaban atas i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Kelistrikan, Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 3 mempunyai tugas : a. melaksanakan inventarisasi potensi kelistrikan, minyak dan gas bumi dan energi baru terbarukan; b. memberikan rekomendasi teknis terhadap pemberian ijin usaha penyedian tenaga listrik (untuk kepentingan umum) dan ijin operasi (untuk kepentingan sendiri) dalam wilayah Kabupaten; c. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang ijinya diberikan kabupaten; d. melaksanakan penyediaan listrik pedesaan dan Masyarakat tidak mampu; e. melaksanakan penghitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi bersama pemerintah; f. melaksanakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerjasama untuk kegiatan energi kelistrikan dan migas; g. memberikan rekomendasi teknis untuk ijin pembukaan kantor perwakilan perusahaan di sub sektor migas, lokasi pendirian kilang, tempat penyimpanan migas, pendirian stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha migas; h. Melaksanakan pengembangan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait diversifikasi dan konservasi energi baru terbarukan ; i. menyusun laporan pertanggungjawaban atas

17 j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. BAB IV UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 19 (1) Pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral dibentuk UPTD terdiri dari : a. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Ngantru; b. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Karangrejo; c. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Kauman; d. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Gondang; e. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Bandung; f. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Boyolangu; g. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Tulungagung; h. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Ngunut; i. UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral Kecamatan Kalidawir. (2) UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (3) UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis Operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas; (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi: a. pelaksanaan dan/atau penunjang tugas dinas sesuai dengan bidang operasionalnya di lapangan; b. penyelenggaraan dan/atau penunjang urusan

18 administrasi teknis operasional dinas. c. pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan Camat diwilayah Kerjanya; dan d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (5) Susunan organisasi UPTD Pekerjaan Umum Pengairan dan Sumber Daya Mineral terdiri dari: a. Kepala UPT b. Sub Bagian Tata Usaha c. Kelompok Jabatan Fungsional. (6) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b mempunyai tugas : a. melakukan administrasi dan tata usaha kepegawaian, persuratan dan kearsipan b. melakukan administrasi teknis operasional; c. melakukan pengelolaan keuangan, sarana prasarana kantor, pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor ; d. menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya ; dan e. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD. B A B V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 20 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 21 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahliannya dikoordinir oleh Tenaga Fungsional Senior; (2) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

19 BAB VI TATA KERJA Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi di lingkungan Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugasnya. Pasal 23 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasai bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan. Pasal 24 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dari bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk yang diperlukan. Pasal 25 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasannya dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 26 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan laporan dan sebagai bahan pembinaan kepada bawahannya. Pasal 27 Tembusan atas laporan kepada atasan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 28 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat secara berkala dalam rangka memberikan bimbingan kepada satuan organisasi bawahannya.

20 B A B VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 41 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Tulungagung Kabupaten Tulungagung, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 30 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tulungagung. Ditetapkan di pada tanggal Tulungagung 4 Desember 2014 BUPATI TULUNGAGUNG, ttd Diundangkan di Tulungagung pada tanggal 15 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH SYAHRI MULYO ttd Ir. INDRA FAUZI, MM Pembina Utama Madya NIP. 19590919 199003 1 006 Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 60