PENGGUNAAN TEKNOLOGI INDERAJA SEBAGAI MASUKAN DALAM PROSES PERENCANAAN TATA RUANG ( STUDI KASUS : RUTR KABUPATEN DATI II BANDUNG )
T 526.982 HAR
ABSTRAK Terjadinya berbagai masalah dalam pemanfaatan ruang, seperti konflik pemanfaatan ruang, penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan prinsip pembangunanan berkelanjutan, semakin menuntut adanya penataan ruang, balk dalam skala nasional maupun daerah. Untuk mengatasi hal tersebut dikeluarkan Undang Undang Penataan Ruang (UUPR) sebagai upaya memperkecil konflik pemanfaatan ruang dan memberi landasan hukum yang kuat pada penataan ruang. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan tata ruang mensyaratkan adanya Peta Wilayah - sebagai dasar pembuatan petapeta tematik lain (peta-peta RUTR). Wilayah Kabupaten Dati II digambarkan pada peta skala 1 : 50.000-1 : 100.000. Da/am kaitannya dengan ketersediaan Peta Wilayah, ternyata tidak semua Kabupaten termasuk Kabupaten Dati 11 Bandung memilikinya. Bersamaan dengan itu perencanaan tata ruang harus tetap dilaksanakan. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak cara yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi keruangan (peta). Salah satunya adalah menggunakan teknologi Inderaja (citra satelit). Realisasi hal tersebut yaitu hingga sejauh mana teknologi Inderaja dapat dipakai sebagai penyedia informasi keruangan dibahas dalam penelitian ini, dengan mengambil Kabupaten Dati Il Bandung sebagai wilayah studi. Metode yang digunakan adalah pengolahan citra secara di/ita/ untuk mengekstraksi informasi keruangan. Bersamaan dengan pengolahan citra, dilakukan evaluasi terhadap keandalan beberapa peta-peta RUTR ( Data Pokok) yang tersedia di Bappeda Dati 11 Bandung. Hasil pengolahan citra dan evaluasi yang dilakukan diharapkan bermanfaat bagi Bappeda Dati 11 Bandung dalam rangka menyongsong operasionalisasi UUPR, khususnya aspek perpetaan dalam penataan ruang. Setelah dilakukan pengolahan citra dan evaluasi beberapa Data Pokok, diperoleh temuan-temuan, antara lain : - Citra satelit (SPOT MSS dan Landsat TM) dapat dipakai sebagai salah satu penyedia informasi keruangan (informasi dasar Peta Wilayah/Administrasi dan peta-peta tematik/rutr lainnya). - Peta Wilayah Kabupaten Dati it Bandung be/um dibuat. - Peta Administrasi berfungsi sebagai Peta Wilayah (peta dasar). - Beberapa peta RUTR (Data Pokok) perlu direvlsi. vii
ABSTRACT Various problems of the use of space, conflicts on the use of space, the use of land not conforming to the principal of the sustainable development, for instance, demand more and more spatial ordering either regionally or nationally. For that purpose a law of spatial ordering is laid down to minimize conflicts and to give force to the law on spatial ordering. Spatial ordering is a process of spatial order planning, utilization of space, and controlling space utility. Space order planning needs regional map as the base of the other thematic maps. The regional map of Kabupaten with 1 : 50,000-1 : 100,000 scale, is one example. In accordance to the need of regional maps, Kabupaten Bandung is one which has no regional map. However, spatial ordering must be drawn and many ways can be made to provide spatial informations, among which remote sensing technology. This research is made to study how far this remote sensing technology can be use to provide spatial informations with Kabupaten Bandung as the subject. Digital image processing is use as the method of this research/at the same time the reability of the thematic maps (basic data) processed by Bappeda of Kabupaten Bandung are examined. The result of image processing and evaluation are expected to be useful to the Bappeda of Kabupaten Bandung in the realization of the law on spatial ordering, especially in the drawing map's aspect of spatial ordering. When the image processing and evaluation of the thematic maps ( basic data) have been made the followings are discovered : - Sattelite image (SPOT MSS and Landsat TM) can be used to provide spatial informations. - Regional map of Kabupaten Bandung is not yet made. - Administrative map has a function as regional map (basic map). Some of the thematic maps (basic data) are to be revised. viii