BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

dokumen-dokumen yang mirip
RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT.PATRA JASA PUSAT JAKARTA (KOPERASI PATRA)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD DHEWI SRI DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Koperasi berasal dari bahasa inggris Cooperation, yang berasal dari kata Co

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGAWASI AKTIFITAS FINANSIAL PADA KOPERASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diantara koperasi yang lainya semakin ketat (Sudarsono, 2008). Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan strategi pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. industri mempunyai tujuan yang utama yaitu untuk mendapatkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. menelantarkan sebagai kelompok yang lemah. berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar kepada pihak swasta untuk terbentuknya koperasi-koperasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika dan beberapa negara Eropa

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

ini, informasi mengenai kinerja keuangan semakin dibutuhkan. Kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, dimana sudah tidak ada lagi jarak yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. sejenis maupun industry secara keseluruhan. Masing-masing perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang beranggotakan oleh seseorang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Disusun. oleh : FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KOMUNIKASI (TELEKOMUNIKASI INDONESIA) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi juga berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi, sekaligus gerakan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat. gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan akhir suatu perusahaan dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dalam negeri dihadapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL PADA KUD-KUD DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan untuk memperluas jaringan kerjanya melewati batas-batas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SUMBER MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SIDO MULYO KECAMATAN SAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha, yaitu sektor negara, swasta

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Oleh sebab itu,

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu negara dalam menghadapi era globalisasi sangat perlu untuk melakukan suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu sehingga mendorong roda perekonomian agar nantinya mampu tercipta kesejahteraan bagi masyarakat. Pemerintah Indonesia menetapkan sasaran pembangunan jangka panjang bertujuan agar terciptanya landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri, menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Titik berat pembangunan jangka panjang sebagaian besar diarahkan pada pembangunan ekonomi, sedangkan pembangunan dibidang lainnya bersifat menunjang dan melengkapi bidang ekonomi. Pemberdayaan masyarakat dan pergerakan perekonomian di Indonesia merupakan tugas yang sangat berat bagi pemerintah. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengatasi kesenjangan sosial, sehingga pemerintah perlu memberikan perhatian lebih kepada usaha kecil serta golongan ekonomi lemah pada umumnya. Persaingan yang ketat dalam bisnis keuangan mikro dewasa ini perlu diantisipasi dengan memperkuat modal finansial maupun kualitas sumber daya manusia. Manajemen yang baik tidak hanya diperlukan oleh perusahaan atau usaha-usaha berskala besar saja tapi juga diperlukan oleh perusahaan atau usaha-usaha berskala kecil seperti koperasi. 1

Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dari pengertian tersebut maka koperasi bukan lagi hanya sebagai lembaga sosial tetapi juga merupakan suatu lembaga usaha yang menjalankan usahanya sebagaimana lazimnya lembaga usaha lain yang mencari laba/keuntungan optimal, namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip koperasi. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang peranannya dalam perekonomian Indonesia akan semakin meningkat, mengingat tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi menjadi salah satu elemen penting bagi perekonomian Indonesia karena sebagai lembaga usaha juga sebagai lembaga keuangan yang menyediakan dana bagi masyarakat. Berhasil tidaknya suatu koperasi tergantung pada bagaimana para anggota dapat bekerja seefektif dan seefisien mungkin pada segi peningkatan keuangan koperasi. Seiring dengan perkembangan perekonomian saat ini, informasi mengenai kinerja keuangan semakin dibutuhkan. Kinerja keuangan koperasi penting untuk dianalisis karena dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan manajemen di segala aspek. Menurut Sukarno (2000:111), Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan 2

atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Salah satu upaya yang dapat membantu koperasi dalam menilai kinerja keuangan adalah dengan melakukan analisis laporan keuangan. Menurut Harahap (2004:105), Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Menurut Prastowo dan Rifka (2002:16), laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain. Adapun dua jenis laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi. Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu, sedangkan laporan rugi laba merupakan laporan keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Dalam analisis kinerja keuangan tidak terlepas dari kedua laporan keuangan tersebut di atas, karena di dalam neraca terdiri atas aktiva yang mencerminkan hasil keputusan investasi dan keputusan pendanaan, sedangkan dari perhitungan rugi laba dapat dilihat seberapa jauh efektifnya penggunaan aktiva. Adapun analisis laporan keuangan terdiri dari beberapa teknik analisis yakni, analisis rasio, analisis komparatif, analisis commonsize, dan analisis indeks, tetapi teknik analisis yang sering digunakan adalah analisis rasio dan analisis indeks. Analisis rasio keuangan adalah analisis kinerja keuangan dengan menggunakan rasiorasio seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas 3

usaha. Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh dana pinjaman. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio aktivitas usaha, yaitu rasio untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Analisis indeks atau trend adalah salah satu metode untuk mengetahui keadaan keuangan suatu perusahaan naik, turun maupun tetap sehingga dapat diketahui kecenderungannya. Adapun koperasi yang menjadi objek penelitian ini adalah Koperasi Karyawan Karya Makmur di kantor PLN wilayah XI sektor Pesanggaran Kabupaten Badung. Koperasi Karyawan Karya Makmur ini memiliki beberapa unit usaha yakni usaha dagang, usaha jasa, JUK (Jaringan Usaha Koperasi), dan usaha simpan pinjam. Telah dikatakan bahwa koperasi menjadi salah satu elemen penting bagi perekonomian Indonesia karena sebagai lembaga keuangan yang menyediakan dana bagi masyarakat, terutama bagi mayarakat yang kekurangan dana. Agar koperasi dapat dipercaya, maka perlu bagi anggota koperasi dan masyarakat untuk mengetahui kinerja keuangan dari koperasi itu. Adapun kondisi keuangan Koperasi Karyawan Karya Makmur di kantor PLN wilayah XI sektor Pesanggaran Kabupaten Badung dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dan Tabel 1.2. 4

Tabel 1.1 Neraca Koperasi Karyawan Karya Makmur Periode 2005-2009 Komponen 2005 2006 2007 2008 2009 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Aktiva Lancar 3.395.749.499,00 3.648.917.637,00 3.566.580.197,00 6.739.659.604,00 8.966.666.913,00 Aktiva Tetap 1.261.678.572,00 1.151.688.764,00 1.223.765.608,00 1.525.026.235,00 1.605.051.184,00 Total Aktiva 4.657.428.071,00 4.800.606.401,00 4.790.345.805,00 8.264.685.839,00 10.571.718.097,00 Kewajiban Jk. Pendek 1.211.292.596,00 1.849.496.307,00 1.830.304.417,00 2.538.820.781,00 3.422.625.121,00 Kewajiban Jk. Panjang 54.009.998,00 0,00 146.682.699,00 2.596.204.290,00 3.004.281.641,00 Modal 3.392.125.477,00 2.951.110.094,00 2.813.358.689,00 3.129.660.768,00 4.181.811.335,00 Total Pasiva 4.657.428.071,00 4.800.606.401,00 4.790.345.805,00 8.264.685.839,00 10.608.718.097,00 Sumber: Lampiran 1 Tabel 1.2 Laba Rugi Koperasi Karyawan Karya Makmur Periode 2005-2009 Komponen 2005 2006 2007 2008 2009 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Pendapatan 5.967.734.574,00 5.809.553.689,00 5.932.754.607,00 7.769.749.106,00 10.754.711.965,00 Biaya 4.187.275.268,00 4.504.074.397,00 5.042.189.487,00 6.671.870.520,00 8.943.845.348,00 Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak 1.780.459.306,00 1.305.479.292,00 890.565.120,00 1.097.878.586,00 1.810.866.617,00 Pajak 516.637.791,80 371.959.385,00 323.830.970,00 347.078.300,00 432.905.947,00 Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak 1.263.821.514,20 933.519.907,00 566.734.150,00 750.800.286,00 1.377.960.670,00 Sumber: Lampiran 2 5

Tabel 1.1 menunjukkan aktiva lancar dan aktiva tetap cenderung meningkat yang menyebabkan total aktivanya juga cenderung meningkat. Kewajiban jangka pendek Koperasi Karyawan Karya Makmur cenderung meningkat. Tahun 2006 kewajiban jangka panjang Koperasi Karyawan Karya Makmur mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2005. Tahun 2007 sampai 2009 menunjukkan kewajiban jangka panjangnya cenderung meningkat. Modal Koperasi Karyawan Karya dari tahun 2005 sampai dengan 2009 berfluktuasi. Tabel 1.2 menunjukkan pendapatan dan biaya Koperasi Karyawan Karya Makmur dari tahun 2005 sampai tahun 2009 yang meningkat tiap tahunnya. SHU yang diperoleh Koperasi Karyawan Karya Makmur mengalami fluktuasi. Fluktuasi dari komponen-komponen neraca dan laporan laba rugi tersebut belum menunjukkan bagaimana kinerja dari Koperasi Karyawan Karya Makmur oleh karena itu kedua laporan keuangan tersebut perlu dianalisis. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis rasio yang didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang penilaian kinerja koperasi dan analisis indeks. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Karyawan Karya Makmur di kantor PLN wilayah XI sektor Pesanggaran Kabupaten Badung periode 2005-2009 dengan menggunakan analisis rasio keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No 06/Per/M.KUKM/V/2006? 6

2) Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Karyawan Karya Makmur di kantor PLN wilayah XI sektor Pesanggaran Kabupaten Badung periode 2005-2009 dengan menggunakan analisis indeks? 1.2 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Karyawan Karya Makmur di kantor PLN wilayah XI sektor Pesanggaran Kabupaten Badung periode 2005-2009 dengan menggunakan analisis rasio keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No 06/Per/M.KUKM/V/2006. 2) Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Karyawan Karya Makmur di kantor PLN wilayah XI sektor Pesanggaran Kabupaten Badung periode 2005-2009 dengan menggunakan analisis indeks. 1.2.2 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini antara lain : 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan untuk memperkuat teori yang ada, yang berhubungan dengan analisis kinerja dengan metode analisis rasio keuangan dan analisis indeks. 7

2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Koperasi Karyawan Karya Makmur di kantor PLN wilayah XI sektor Pesanggaran Kabupaten Badung untuk dapat menjaga atau meningkatkan kinerja koperasinya. 1.3 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran mengenai skripsi ini, maka penyajian disusun dalam beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penyajiannya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penyajian. Bab II Kajian Pustaka Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang melandasi di dalam menganalisis dan membahas permasalahan yang ada, antara lain teori-teori yang berhubungan dengan koperasi, kinerja keuangan, analisis rasio, dan analisis indeks. 8

Bab III Metodelogi Penelitian Dalam bab ini akan dibahas mengenai lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan terhadap masalah-masalah yang ada, meliputi : gambaran umum perusahaan dan pembahasan masalah. Bab V Simpulan dan Saran Dalam bab ini ditentukan simpulan penelitian berdasarkan analisis yang telah dilakukan serta saran-saran. 9