BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

ANALISIS PERSEBARAN INTRUSI AIR LAUT PADA AIRTANAH FREATIK DI DESA RUGEMUK KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

I. PENDAHULUAN. Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun mahluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

Air bagi Kehidupan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

INTERPRETASI DATA KONDUKTIVITAS LISTRIK DALAM PENENTUAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI: STUDI KASUS DAERAH TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI

Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan antara air tawar dan air laut. Wilayah ini memiliki keunggulan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan, dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

KUALITAS AIRTANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BANJARAN DESA BANJARAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) D-157

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PPM PELATIHAN PENJERNIHAN AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DESA BOKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan esensi untuk semua kebutuhan manusia mulai dari air minum, pertanian, dan energi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa adanya (langsung tanpa pengolahan tertentu), dengan begitu

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH INTRUSI AIR LAUT TERHADAP AKUIFER PANTAI PADA KAWASAN WISATA PANTAI IBOIH SABANG (187A)

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan luas wilayah 225,6990 ha, jumlah sumur yang terdapat di Desa Wonorejo

BAB I PENDAHULUAN. Muka bumi yang luasnya ± juta Km 2 ditutupi oleh daratan seluas

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

TINJAUAN PUSTAKA. Pantai Sei Nypah adalah salah satu pantai yang berada di wilayah Desa

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah senyawa H2O yang merupakan bagian paling penting dalam kehidupan dan manusia tidak dapat dipisahkan dengan air. Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50 80 % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang dewasa terdir dari air, untuk anak-anak sekitar 65 %, dan untuk bayi sekitar 80 % dari seluruh berat badan (Ginting, 2013). Semakin tinggi tingkat aktivitas maka semakin tinggi pula air yang dibutuhkan. Menurut Peraturan Kementrian Kesehatan (2002), rata-rata kebutuhan air perkapita adalah sekitar 60 liter/hari, meliputi 30 liter untuk mandi, 8 liter untuk minum, dan sisanya untuk keperluan lain (memasak dan mencuci). Manfaat dan fungsi dari air dalam tubuh manusia adalah sebagai media penghantar nutrisi, vitamin, mineral, oksigen ke organ dan sel-sel tubuh. Air bersih dan sehat tidak hanya memiliki karakteristik air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, tetapi juga bebas kontaminan kimiawi atau mikrobiologi (Sebayang, 2015). Air bersih memiliki standar persyaratan tertentu, yaitu persyaratan fisika, kimia, dan biologi. Syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jika ada salah satu parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tersebut tidak layak untuk digunakan atau dikonsumsi (Sebayang, 2015). Air bersih yang tidak memenuhi standar kualitas dapat menimbulkan beragam gangguan kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau (secara perlahan-lahan). Menurut Permenkes Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per 1

2 /IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Manusia sangat membutuhkan air didalam aktivitas sehari-harinya. Manusia dapat mengambil air tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Air tanah merupakan sumber air yang paling banyak digunakan daripada kedua sumber air yang lain. Hal ini dikarenakan air tanah memiliki kualitas yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil. Kebutuhan masyarakat terhadap air bersih yang terus meningkat menyebabkan masyarakat mencari alternatif lain untuk memenuhi konsumsi air bersihnya. Salah satu alternatifnya yaitu dengan memanfaatkan air sumur gali. Sumur gali adalah suatu cara yang digunakan masyarakat umum untuk mendapatkan air tanah dengan cara menggali tanah dan menaikkan airnya dengan timba (Fakhrurroja, 2010). Keberadaan air tanah didalam air sumur gali masyarakat, tidak serta merta menjamin kualitas air sumur tersebut dikategorikan tinggi. Hal ini dikarenakan air tanah yang dipakai untuk sumur gali adalah air tanah dangkal yang kenyataannya merupakan air tanah yang mudah terkontaminasi melalui rembesan. Umumnya rembesan yang berasal dari tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan kotoran manusia dan hewan, bahkan intrusi air laut. Pemerintah melalaui Kementerian Kesehatan pada tahun 1990 telah mengeluarkan PerMenkes Republik Indonesia Nomor 416 mengenai Parameter

3 Kualitas Air Bersih. Di dalam peraturan Menteri Kesehatan tersebut terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk menguji kualitas air bersih seperti Parameter Fisik, indikatornya meliputi bau, warna, total zat padat terlarut, kekeruhan, rasa, dan suhu. Parameter Kimiawi indikatornya meliputi kadar alumunium, besi, kesadahan, khlorida, mangan, ph (tingkat keasaman), seng, sulfat, tembaga, dan amonia. Akhir-akhir ini, banyak daerah permukiman penduduk justru berkembang di daerah pesisir atau pantai. Perkembangan tersebut diikuti juga dengan perkembangan sektor lain seperti sektor pertanian dan industri. Hal ini juga mengindikasikan kalau perkembangan permukiman yang juga diikuti oleh perkembangan sektor pendukungnya menyebabkan aktivitas masyarakat semakin banyak. Hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap air bersih yang bermukim di daerah pesisir akan semakin meningkat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat memanfaatkan air sumur gali yang berasal dari air tanah dangkal. Penggunaan air tanah dalam jumlah besar dan pengambilan air tanah yang berlebihan mengakibatkan ketidak seimbangan antara air tawar dan air asin di dalam tanah yang dibatasi oleh zona interface. Intrusi air laut merupakan salah satu dampak negatif dari pada penggunaan air tanah yang berlebihan yang tidak memperhatikan kondisi dan lingkungan air dalam tanah. Adanya intrusi air laut merupakan permasalahan air tanah di daerah pantai. Air tanah yang awalnya layak dipergunakan untuk air minum mengalami penurunan kualitas sehingga tidak layak lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk minum.

4 Desa Pematang Kuala merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Desa ini terletak di pesisir timur Kabupaten Serdang Bedagai. Desa yang memiliki 5 dusun ini memiliki luas 2,93 km 2 atau 4,38% dari luas seluruh Kecamatan Teluk Mengkudu adalah desa Pematang Kuala (Teluk Mengkudu Dalam Angka 2015). Menurut data dari BPS Serdang Bedagai pada tahun 2015, jumlah penduduk di Desa Pematang Kuala yaitu 2503 jiwa atau total 557 Kepala Keluarga bermukim di desa Pematang Kuala. Mayoritas penduduk di desa Pematang Kuala masih memanfaatkan sumur gali sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga. Penggunaan air tanah di daerah pesisir pantai termasuk Desa Pematang Kuala oleh penduduk perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius. Kegiatan masyarakat yang cukup banyak dan bervariasi seperti halnya pertanian dengan luas lahan 658 Ha dan diikuti oleh konsumsi penduduk terhadap air tanah sudah pasti memanfaatkan air tanah dalam volume yang besar. Pemanfaatan air tanah dengan volume yang sangat besar di Desa Pematang Kuala yang tidak memperhatikan lingkungan fisik akifer bawah tanah menyebabkan menyusupnya air laut yang masanya lebih besar dari air tawar masuk ke dalam akifer dalam tanah yang menyebabkan intrusi air laut dan mempengaruhi kualitas air tanah di Desa Pematang Kuala. Adanya intrusi air laut merupakan permasalahan air tanah di Desa Pematang Kuala yang berakibat langsung dengan kualitas air tanah dangkal. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, kualitas fisik air sumur gali di Desa Pematang Kuala masih tergolong belum baik hal ini terlihat

5 dari beberapa parameter fisik masih bermasalah seperti beberapa sampel air sumur gali penduduk masih memiliki bau. Beberapa sampel air sumur gali memiliki rasa asin. Hal ini mengindikasikan jika kadar khlorida pada air sumur gali tersebut tergolong tinggi. Pada parameter warna, terlihat beberapa air sumur gali penduduk memiliki warna. Selain kualitas fisik air sumur gali penduduk yang bermasalah, kualitas kimia air sumur gali penduduk juga tergolong belum baik. Hal ini terlihat dari beberapa sampel air sumur gali yang berasa asin. Rasa asin tersebut menandakan jika kadar khlorida di air sumur tersebut tergolong tinggi. Air yang memiliki rasa tentunya tidak baik untuk dikonsumsi. Keadaan konstruksi sumur penduduk juga salah satu hal yang diperhitungkan. Konstruksi sumur yang tidak memenuhi syarat sumur sehat, dan konstruksi sumur gali yang tidak baik mempengaruhi kualitas air sumur. Konstruksi sumur penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai secara keseluruhan belum dikategorikan baik, masih ada beberapa konstruksi sumur penduduk yang belum memenuhi syarat konstruksi sumur sehat. Penggunaan air payau untuk konsumsi dapat menyebabkan seseorang terkena diare. Sedangkan bila digunakan untuk mandi, dapat memicu munculnya penyakit kulit, seperti gatal-gatal. Untuk jangka panjang, bukan tidak mungkin orang yang mengkonsumsi air payau tersebut akan mengalami gangguan penyakit serius karena metabolismenya terganggu akibat menerima air payau yang mengandung garam (Nurtiyani, 2015). Walaupun begitu, sebagian masyarakat di Desa Pematang Kuala masih memanfaatkan air sumur gali untuk aktivitas sehari harinya. Hal ini tentunya akan mengganggu kesehatan masyarakat. Berdasarkan

6 masalah tersebut perlu dianalisis Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Pematang Kuala Kabupaten Serdang Bedagai. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain : (1) Sumur gali sangat rentan terhadap resiko pencemaran karena air tanah dangkal sangat rentan terkontaminasi oleh rembesan yang berasal dari tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan kotoran manusia dan hewan, dan rembesan oleh intrusi air laut. (2) Pertambahan penduduk dan perkembangan wilayah di Desa Pematang Kuala mengakibatkan pemanfaatan air tanah secara berlebihan hal ini mengakibatkan penyusupan air laut ke daratan melalui akifer yang berdampak kepada terjadinya intrusi air laut. Keadaan kualitas air sumur gali penduduk berdasarkan parameter fisik seperti bau, rasa, dan warna masih tergolong belum baik, beberapa sampel air sumur gali masih bermasalah. Keadaan kualitas air sumur gali penduduk berdasarkan parameter kimia seperti khlorida juga masih bermasalah. Keadaan konstruksi sumur penduduk yang tidak memenuhi syarat sumur sehat, konstruksi sumur gali yang tidak baik mempengaruhi kualitas air sumur di Desa Pematang Kuala, (3) Pada PerMenkes RI Nomor 416 Tahun 1990 terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk menguji kualitas air bersih seperti parameter fisik, indikatornya yakni bau, warna, total zat padat terlarut, kekeruhan, rasa, dan suhu. Parameter Kimia inidikatornya meliputi kadar alumunium, besi, khlorida, ph (tingkat keasaman), seng, sulfat, tembaga, kesadahan, dan amonia.

7 C. Pembatasan Masalah Masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Kualitas air berdasarkan parameter fisik (bau, rasa, dan warna), parameter kimia (khlorida, besi, dan ph) pada air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Kondisi konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. D. Rumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kualitas air berdasarkan parameter fisik (bau, rasa, dan warna), parameter kimia (khlorida, besi, dan ph) pada air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai? 2. Bagaimana kondisi konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk: 1. Mengetahui kualitas air berdasarkan parameter fisik (bau, rasa, dan warna), dan parameter kimia (khlorida, besi, dan ph) pada air sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

8 2. Mengetahui kondisi konstruksi sumur gali penduduk di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai informasi bagi pemerintah daerah dalam pembuatan kebijakan menyangkut pengadaan, penggunaan, serta pemanfaatan air. 2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu bahwa daerah dekat dengan pesisir pantai rentan terhadap intrusi air laut. 3. Untuk peneliti, sebagai penambah ilmu pengetahuan juga sebagai bentuk penerapan atas ilmu yang sudah didapat selama mengemban ilmu di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 4. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian yang serupa.