Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

dokumen-dokumen yang mirip
Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERFERMENTASI OLEH Aspergillus niger DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM KAMPUNG SUPER

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI SUMBER ENERGI PAKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KARKAS AYAM PEDAGING

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Ade Trisna*), Nuraini**)

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP BOBOT AKHIR, POTONGAN KARKAS DAN MASSA PROTEIN DAGING AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

Level Meat Bone Ratio and Protein Mass of Breast and Thigh of Pelung Chicken from 1 to 11 Weeks Old of Age))

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PENAMBAHAN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN MASSA PROTEIN DAGING PADA AYAM BROILER DENGAN KEPADATAN KANDANG BERBEDA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

Efisiensi penggunaan protein pada puyuh periode produksi yang diberi ransum mengandung tepung daun Kayambang (Salvinia molesta)

PENGARUH KEPADATAN KANDANG DAN PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

B. W. Utomo, L. D. Mahfudz, E. Suprijatna* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

BOBOT DAN PANJANG ORGAN SALURAN PENCERNAAN AYAM KAMPUNG SUPER AKIBAT PENGGUNAAN TEPUNG DAUN DALAM RANSUM SKRIPSI. Oleh DWINTA VERA ARDIANI

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

A. Widodo, W. Sarengat, dan E. Suprijatna Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh Tua dalam Ransum terhadap Performan dan Persentase Lemak Abdominal Ayam Broiler

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

MATERI DAN METODE. Materi

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

I. PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha peternakan pakan selalu menjadi permasalahan

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

HASIL DAN PEMBAHASAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

Deposisi Kalsium dan Protein Daging pada Itik Peking yang Diberi Ransum dengan Penambahan Tepung Temu Hitam

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG UBI JALAR UNGU

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai 60%-80% dari biaya produksi (Rasyaf, 2003). Tinggi rendahnya

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

Pengaruh Pemberian Pakan dengan Sumber Protein Berbeda terhadap Persentase Potongan Karkas dan Massa Protein Daging Ayam Lokal Persilangan

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

PENGARUH PRODUKSI KARKAS AYAM BROLILER YANG DIBERI PAKAN SUPLEMENTASI LIMBAH RESTO MASAKAN PADANG DENGAN KANDUNGAN PROTEIN YANG BERBEDA

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN UBI JALAR FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT RELATIF ORGAN LIMFOID DAN RASIO HETEROFIL-LIMFOSIT (H/L) AYAM KAMPUNG SUPER

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN MENGKUDU FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP LAJU DIGESTA, KECERNAAN PROTEIN, DAN ENERGI METABOLIS AYAM KAMPUNG SUPER

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH PEMBERIAN DAUN UBI JALAR (Ipomea batatas) DALAM RANSUM TERHADAP PERBANDINGAN DAGING TULANG DAN MASSA PROTEIN DAGING PADA AYAM BROILER (Influence The Granting of Leaves Of Sweet Potato (Ipomea Batatas) in Comparison to Ration Meat Bones and The Meat Protein on Broiler Chickens) F. C. Iqbal, W. Sarengat dan L. D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang *fp@undip.ac.id ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian tepung daun ubi jalar terhadap perbandingan daging tulang dan masa protein daging pada ayam broiler. Penelitian menggunakan 112 ayam broiler jantan umur 20 hari dengan bobot badan rata-rata 845,20 ± 39,73 gram dan CV = 4,68%. Ransum perlakuan terdiri dari 7 jenis ransum, yaitu tanpa menggunakan tepung daun ubi jalar (T0), penggunaan 1% tepung daun ubi jalar hijau (T1), 2 % tepung daun ubi jalar hijau (T2), 3 % tepung daun ubi jalar hijau (T3), 1% tepung daun ubi jalar ungu (T4), 2 % tepung daun ubi jalar ungu (T5), 3 % tepung daun ubi jalar ungu (T6). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan masing-masing unit percobaan berisi 4 ekor ayam broiler. Parameter yang diamati meliputi bobot karkas, bobot daging, bobot tulang, perbandingan daging tulang, dan masa protein daging ayam broiler yang diambil pada akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tepung daun ubi jalar hijau dan ungu dalam ransum ayam broiler tidak berbeda nyata (P>0,05) pada bobot karkas, bobot daging, bobot tulang, perbandingan daging tulang, dan masa protein daging. Kata kunci : ayam broiler; daun ubi jalar hijau dan ungu; karkas; daging; tulang; perbandingan daging tulang; massa protein daging ABSTRACT Research was aimed to know the influence of leaves of sweet potato meal in the diet on the meat and bones ratio and mass protein meat on the broiler. Research using one hundred twelve chicken male, 20 days of age with average weights 845.20 ± 39.73 gram and cv = 4.68 %. Treatment ratio was is consist of 7 types of rations, i.e. without using the leaves of the sweet potato meal (T0), using 1% of green leaf sweet potato meal (T1), 2% of green leaf sweet potato meal (T2), 3% of green leaf sweet potato meal (T3), 1% of purple leaf sweet potato meal (T4), 2% of purple leaf sweet potato meal (T5), 3% of purple leaf sweet potato meal (T6). Experimental design using a Completely Randomized Design (CRD) with 7 treatments and four replicates of each experimental unit contains 4 broiler chickens. The parameters were use weights, carcass weights, bone weights, meat bone ratio, mass protein meat. The results showed the use of sweet potato green leaves and purple leaves sweet potatoes in chicken broiler rations do not differ markedly (P>0.05) on carcass weights, weights of meat, bone weights, bone, and flesh of the comparison of the protein meat. Keyword : broiler chicken; sweet potato leaves are green and purple; carcass; meat; bones; meat bone ratio; meat is the comparison of protein meat

PENDAHULUAN Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani dan dikenal keberadaannya dan telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia. Produk pangan yang berasal dari unggas disukai karena harganya yang relatif terjangkau dibandingkan produk ternak lain. Ayam broiler merupakan ayam pedaging yang pertumbuhannya sangat cepat. Masa produksi ayam broiler hingga siap untuk dipanen memakan waktu 4 sampai 5 minggu. Kecepatan masa panen ayam broiler ini karena efesiensi pemeliharan yang sangat baik, dan kemampuan ayam mengkonversi pakan yang dikonsumsi menjadi daging. Sistem pemeliharaan ayam broiler secara intensif sehingga semua kebutuhan ternak harus dicukupi, khususnya pakan yang mengandung nutrisi yang baik dan cukup. Biaya pakan dalam suatu usaha peternakan ayam broiler mencapai 70% dari total produksi. Harga bahan pakan sumber protein mahal, sehingga perlu dicari untuk menekan biaya pakan dengan menggunakan sumber protein yang murah dan mudah didapat. Bahan pakan tersebut salah satunya daun ubi jalar. Daun ubi jalar mengandung senyawa probiotik seperti maltopentosa, stakiosa, rafinosa. Senyawa probiotik merupakan senyawa yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri probiotik dalam saluran pencernaan ayam. Bakteri probiotik dapat membantu kecernaan pakan, sehingga dapat membantu proses pencernaan. Penelitian sebelumnya dengan level 5% menghasilkan hasil yang kurang baik yaitu menurunkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hal yang menyebabkan adalah kandungan senyawa oksalat, anti tripsin dan SK yang tinggi, dalam daun ubi jalar penelitian ini levelnya 1-3% dengan 7 perlakuan yaitu tanpa tepung daun ubi jalar (T0), 1-3% tepung daun ubi jalar hijau (T1, T2, T3), dan 1-3% tepung daun ubi jalar ungu (T4, T5, T6), sehingga dapat mengetahui perlakuan yang terbaik dari seluruh perlakuan yang berbeda. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian tepung daun ubi jalar terhadap perbandingan daging tulang dan masa protein daging pada ayam broiler. Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah memberikan informasi tentang pengaruh pemberian tepung daun ubi jalar terhadap perbandingan daging tulang dan masa protein daging pada ayam broiler. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah pemberian tepung daun ubi jalar ungu dan hijau dalam ransum diduga dapat mempengaruhi pertumbuhan daging dan tulang, serta masa protein daging pada ayam broiler. 437

MATERI DAN METODE Materi yang digunakan pada penelitian adalah 112 ayam broiler jantan umur 20 hari dengan bobot badan rata-rata 845,20 ± 39,73 gram dan CV = 4,68%. Kandang yang dipergunakan adalah kandang litter dengan sistem koloni dengan sekat terbuat dari kerangka kayu dengan menggunakan bilah bambu dengan ukuran 70 x 70 x 70 cm 3 per petak, ransum yang terdiri dari bekatul, jagung giling, tepung ikan, poultry meat meal (PMM), bungkil kedelai yang dibeli dari PT. Kapo Semarang dan tepung daun ubi jalar yang diperoleh dari daerah Bandungan. Vaksin yang digunakan yaitu ND B1, gumboro dan ND lasota. Hasil analisis tepung daun ubi jalar ungu dan hijau dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Proksimat Tepung Daun Ubi Jalar Ungu dan Hijau dalam Bahan Segar dan Bahan Kering Bahan Segar Bahan Kering No. Nutrisi Daun Ubi Daun Ubi Daun Ubi Daun Ubi Jalar Ungu Jalar Hijau Jalar Ungu Jalar Hijau -------------------------- (%) ---------------------------- 1 Lemak Kasar 4,52 5,42 9,44 10,36 2 Serat Kasar 15,01 14,47 31,35 27,65 3 Protein Kasar 6,19 8,75 12,93 16,72 4 Abu 11,84 11,64 24,73 22,24 5 Air 52,12 47,67 - - 6 Bahan Ekstrak Tanpa 10,32 12,05 21,55 23,02 Nitrogen 7 Energi Metabolisme 949,76 1.273,50 1.983,62 2.433,59 8 Ca 0,25 0,14 0,52 0,27 9 P 0,10 0,07 0,21 0,13 Sumber : Hasil Analisis Proksimat Bahan yang Diujikan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Universitas Sebelas Maret Surakarta. Analisis bahan pakan dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil analisis bahan pakan dapat dilihat pada Tabel 2. Adapun komposisi dan kandungan nutrisi ransum penelitian ada pada Tabel 3. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah : Bobot karkas, diperoleh setelah ayam broiler dihilangkan darah, bulu, kepala, leher, kaki dan viscera, dalam satuan gram. Bobot daging, diperoleh dengan memisahkan daging, kulit dan lemak dari tulang, dalam satuan gram. Bobot tulang, diperoleh dengan menimbang tulang yang sudah dipisahkan dari daging, kulit dan lemak, dalam satuan gram. Perbandingan daging tulang, diperoleh dengan cara membandingkan bobot daging karkas dengan bobot tulang karkas. Massa Protein Daging, sampel daging untuk analisis protein daging dilakukan dengan pengambilan daging di bagian dada, sayap, paha sebanyak 438

1 gram dimasukkan ke dalam tabung tertutup yang diberi sampel dan dikumpulkan dalam kotak es. Masa protein daging dihitung berdasarkan rumus berikut : Masa protein daging = % Protein daging segar x Masa daging. Tabel 2. Kandungan Zat Nutrisi Bahan Pakan Penyusun Ransum Penelitian dalam Bahan Kering (BK) Bahan Pakan LK SK PK Ca P EM -------------------------(%)--------------------- (kkal/kg) Jagung* 5,19 4,18 10,31 0,02 0,11 3210,72 Bekatul* 13,28 13,20 12,69 0,09 0,23 2872,36 Bungkil Kedelai* 4,03 8,68 50,52 0,05 0,28 3211,86 PMM * 10,64 2,37 49,51 7,55 4,27 3208,00 Tepung Ikan* 9,95 12,74 65,64 0,80 1,34 2867,31 Daun Ubi Jalar Ungu** 9,44 31,35 12,93 0,21 0,21 1.983,62 Daun Ubi Jalar Hijau** 10,36 27,65 16,72 0,27 0,13 2.433,59 Sumber : * : Berdasarkan hasil analisis proksimat laboratorium ilmu makananternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Semarang ** : Berdasarkan hasil analisis laboratorium kimia dan kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Tabel 3. Komposisi dan Kandungan Nutrien Ransum Penelitian dengan Daun Ubi Jalar Hijau dan Ungu periode Finisher Bahan Pakan Finisher T. Daun Ubi Jalar Hijau T. Daun Ubi Jalar Ungu T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 ------------------------------- (%) --------------------------------- T.Daun Ubi Jalar 0,00 1,00 2,00 3,00 1,00 2,00 3,00 Bekatul 30,00 30,00 29,00 28,00 30,00 29,00 28,00 Jagung 48,00 48,00 48,00 48,00 48,00 48,00 48,00 T. Ikan 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 PMM 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 Bungkil Kedelai 12,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Nutrien Protein Kasar (%) 19,65 19,68 19,87 19,93 20,31 19,77 19,52 EM (Kkal/kg) 2.868,31 2.868,91 2.885,21 2.884,79 3.069 2.846,44 2.827,22 Lemak Kasar (%) 7,67 7,67 7,64 7,58 7,97 7,58 7,49 Serat Kasar (%) 7,67 7,67 7,64 7,49 7,92 7,69 7,71 Ca 0,63 0,63 0,64 0,64 0,63 0,68 0,64 Keterangan : Berdasarkan perhitungan manual. HASIL DAN PEMBAHASAN Rata-rata bobot karkas, daging, tulang, perbandingan daging tulang, dan masa protein daging pada ayam broiler yang diberi ransum dengan penambahan tepung daun ubi jalar hijau dan ungu ada pada Tabel 4. 439

Bobot Karkas Rataan bobot karkas ayam broiler pada Tabel 4. menunjukkan bahwa pemberian daun ubi jalar hijau dan ungu tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot karkas ayam broiler umur enam minggu, dengan rata-rata bobot karkas (1173,25 gr), (1170,25 gr), (1164,25 gr), (1146,75 gr), (1145,52 gr), (1140,75 gr) dan terendah adalah (1104,00 gr). Hal ini disebabkan bobot badan akhir yang tidak berbeda nyata, karena karkas diperoleh dari pemrosesan ayam broiler hidup (bobot badan akhir) yang telah dikurangi darah, bulu, kepala, leher, kaki, dan viscera, sehingga bobot karkas cukup menurun dari bobot badan akhir. Sesuai dengan pendapat Soeparno (1998) yang menyatakan bahwa bobot karkas dipengaruhi oleh bobot badan akhir. Tabel 4. Bobot Karkas, Daging, Tulang, Perbandingan Daging Tulang, dan Masa Protein Daging Ayam Broiler Akibat Pemberian Daun Ubi Jalar Parameter Perlakuan T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Bobot Karkas (g) 1170.25 1104.00 1164.25 1140.00 1146.75 1145.52 1173.25 Bobot Daging (g) 592.75 610.50 597.00 582.75 604.75 575.75 568.75 Bobot Tulang (g) 323.75 301.50 328.00 334.00 318.00 340.25 370.75 Perbandingan Daging Tulang 1.82 2.03 1.82 1.75 1.92 1.72 1.54 Masa Protein Daging (g) 98.22 109.26 95.32 105.00 111.40 107.84 106.15 Keterangan : Superskrip seluruh parameter tidak berbeda nyata (P>0,05). Bobot Daging Berdasarkan Tabel 4. menunjukan penggunaan tepung daun ubi jalar terhadap bobot daging tertinggi (610,50 gr), (604,75 gr), (597,00 gr), (592,75 gr), (582,75 gr), (575,75 gr), dan terendah (568,75 gr). Bobot karkas yang tidak berbeda akan menghasilkan komponen karkas yang tidak berbeda, karena komponen karkas terdiri dari tulang, daging dan lemak (Jull, 1972). Bobot karkas sangat berhubungan dengan bobot badan akhir. Bobot badan yang tinggi akan menghasilkan bobot karkas yang tinggi. Hal ini juga didukung dengan pendapat Berg dan Butterfield (1976), yang menyatakan bahwa perubahan komponen karkas sebanding dengan bertambahnya bobot karkas, dan bobot karkas dipengaruhi oleh bobot badan. Menurut Wilson (1980), bobot badan akhir dipengaruhi oleh laju pertumbuhan. Semakin cepat laju pertumbuhan akan diikuti deposisi daging yang cepat pula. Dikatakan oleh William (1985), pertumbuhan dan kenaikan bobot badan akan diikuti perkembangan komponen karkas. Bobot Tulang Hasil penelitian dari penggunaan tepung daun ubi jalar hijau dan ungu meskipun tidak berbeda nyata (P>0,05) pada taraf 2 dan 3% mempunyai bobot tulang yang lebih besar 440

dibandingkan dengan taraf 0%, hal ini dikarenakan karena kandungan Ca dan P pada tepung daun ubi jalar sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Ca dan P ternak. Semakin banyak penambahan tepung daun ubi jalar maka semakin terpenuhi kebutuhan Ca dan P pada ternak. Menurut Reddy et al. (1980), pakan dengan kandungan Ca 0,50% dan P 0,050% akan memberikan bobot badan yang optimal. Perbandingan Ca dan P yang dianjurkan untuk ransum unggas adalah 1 : 1 sampai 1 : 2 (Soeparno, 1998). Perbandingan Daging Tulang Berdasarkan Tabel 4. penggunaan tepung daun ubi jalar terhadap perbandingan daging tulang tertinggi (2,03), (1,92), (1,82), (1,82), (1,75), (1,72), dan terendah (1,54). Hal ini menunjukan pertumbuhan tulang yang tidak berpengaruh oleh penggunaan tepung daun ubi jalar pada ransum, diikuti dengan pertumbuhan daging yang tidak berpengaruh. Menurut Soeparno (1998), tinggi rendahnya proporsi tumbuhan daging dan tulang karkas mempengaruhi nilai perbandingan daging tulang karkas. Pertumbuhan daging dan tulang yang relatif sama akan menyebabkan perbandingan daging dan tulang yang sama. Bobot daging tulang yang tidak berbeda nyata disebabkan laju pertumbuhan yang tidak berbeda nyata. Hal ini terjadi karena laju pertumbuhan akan berpengaruh terhadap pencapaian bobot akhir. Bobot akhir ini akan mempengaruhi komposisi karkas. Menurut Soeparno (1998), variasi komposisi karkas sebagian besar didominasi oleh variasi bobot badan dan sebagian kecil dipengaruhi oleh umur. Pertumbuhan komponen karkas diawali dengan pertumbuhan tulang yang cepat, kemudian setelah mencapai pubertas laju pertumbuhan otot menurun dan deposisi lemak meningkat. Kandungan protein dan energi yang terdapat pada ransum penelitian kurang cukup tinggi, sehingga didapatkan hasil yang tidak berbeda. Sesuai dengan pendapat Soeparno (1998), konsumsi energi dan protein yang lebih tinggi akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat. Massa Protein Daging Bedasarkan Tabel 4. penggunaan tepung daun ubi jalar terhadap masa protein daging tertinggi (111,40 gr), (109,26 gr), (107,84 gr), (106,15 gr), (105,00 gr), (98,22 gr), dan terendah (95,32 gr). Proses deposisi protein yang dinyatakan sebagai massa protein daging di pengaruhi oleh ketersediaan substrat (protein ransum), retensi nitrogen dan konsentrasi kalsium daging. Ketersediaan protein sebagai substrat berhubungan erat dengan metabolisme protein, khususnya proses deposisi protein tubuh yang menunjang peningkatan pertumbuhan, karena didukung rendahnya kalsium daging (Suthama, 2003). Proses deposisi protein sangat ditunjang oleh ketersediaan protein ransum juga berkaitan dengan ketersediaan energi, karena 441

energi merupakan fasilitator dari sintesis protein (Anggorodi, 1985). Suthama (1990) menambahkan deposisi preotein dihasilkan apabila jumlah protein yang tersintesis melebihi jumlah protein yang terdegradasi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data hasil penelitian, daun ubi jalar hijau dan ungu tetap dapat digunakan sebagai alternatif bahan pakan karena kandungan protein, kalsium, dan vitamin yang terkandung dalam daun ubi jalar hijau dan ungu cukup memenuhi kebutuhan nutrisi pada ayam broiler, tetapi perlu diperhatikan serat kasar, kandungan oksalat dan zat anti nutrisinya, sehingga pemberian ubi jalar hijau dan ungu perlu dibatasi. Saran, sebelum menambahkan daun ubi jalar hijau dan ungu pada ransum, perlu diadakan tinjauan lebih lanjut untuk mengetahui batas penggunaan, umur, kandungan nutrisi positif dan negatifnya, sehingga ransum yang diberikan pada ayam broiler dapat dicerna secara optimal. DAFTAR PUSTAKA Soeparno. 1998. Ilmu dan teknologi daging. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Jull, M. A. 1972. Poultry husbandry. Tata mc graw hill book company ltd., New York. Berg, R. T. dan R. M. Butterfielad. 1976. New concept of cattle growth. Sidney University Press, Melbourne. Wilson, B. J. 1980. Growth in birds for meat production. Dalam : T. L. J. Lawrence (Ed). Growth in animal. First published. Butterworths, London-Boston. William, I. H. 1985 Growht and Energy. Dalam H. L. Davies. Nutrition and growth manual. Published by Australian University International Development Program (AUIDP). Reddy, V. R., A. K. Shrivastav dan V. R. Sadagopan. 1980. Calcium and phospor requirement of growing japanese quail. Bird Poultry Sci., 21 : 385-387. Suthama, N. 2003. Metabolisme protein pada ayam kampung periode pertumbuhan yang diberi ransum memakai dedak fermentasi. J. Pengemb. Petern. Tropis. Special Edition, Oktober 2003. Hal : 44-48. Anggorodi, R. 1985. Kemajuan mutakhir dalam ilmu makanan ternak unggas. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Suthama, N. 1990. Mechanism of growth promotion Induced by dietary thyroxine in broiler chicken. Kagoshima University, Japan (Disertasi). 442