INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON II )

dokumen-dokumen yang mirip
Bagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57. (1), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 79 /KUM/2013 TENTANG

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

a. merencanakan kegiatan operasional Balai; d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Balai; e.

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Paragraf 1 Kepala Bagian Kesehatan, Pendidikan dan Keluarga Berencana Pasal 73

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

WALIKOTA TASIKMALAYA

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI BIRO PEREKONOMIAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

1. PROFIL INSPEKTORAT KOTA MADIUN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS DINAS PENDIDIKAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Asisten Administrasi Pemerintahan, mengkoordinir dan membawahi :

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI RIAU

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

1. LANDASAN HUKUM 2. TUGAS DAN FUNGSI DITJEN PDT 3. STRUKTUR ORGANISASI 4. MISI UNIT KERJA DITJEN PDT 5. SASARAN STRATEGIS 6. PAGU ANGGARAN 7.

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA 2017

Transkripsi:

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON II ) TUGAS : Menyiapkan bahan pembinaan Pangan, pengembangan Industri dan Kepariwisataan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Kehutanan dan Lingkungan Hidup FUNGSI : 1. Perumusan kebijakan dan penyiapan bahan pembinaan pangan daerah; 2. Perumusan kebijakan dan penyiapan bahan pengembangan industri dan kepariwisataan; 3. Perumusan kebijakan dan penyiapan bahan pengembangan ESDM, Kehutanan dan Lingkungan Hidup ; 4. Perumusan kebijakan dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha biro; NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Meningkatkan kebijakan pengembangan produksi daerah yang efektif Persentase Kesepakatan Sesuai tugas dan fungsinya, dengan adanya kesepakatan dapat memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengembangan produksi daerah Dapat diketahui permasalahan yang menghambat pengembangan produksi daerah - Kepala Biro Pengembangan Produksi - Semua Kepala Bagian Biro Pengembangan Produksi - Stakeholder atau Dinas - Stakeholder / Dinas / informasi dari masyarakat / lembaga lainnya - Surat masuk /keluar

Jumlah permasalahan yang berhasil disepakati dibandingkan dengan jumlah permasalahan yang ada dikalikan 100% Persentase rekomendasi Tercapainya peningkatan kebijakan pengembangan produksi daerah yang efektif berdasarkan rekomendasi yang sesuai dengan rencana pembangunan daerah dan pusat Peningkatan kebijakan pengembangan produksi daerah sinkron dan bersinergi dengan pembangunan daerah dan pusat - Kepala Biro Pengembangan Produksi - Semua Kepala Bagian Biro Pengembangan Produksi - Stakeholder atau Dinas - Stakeholder / Dinas / informasi dari masyarakat / lembaga lainnya - Surat masuk /keluar Jumlah rekomendasi yang sesuai dengan rencana pembangunan daerah dan pusat dibandingkan dengan jumlah rekomendasi yang diusulkan dikali 100%

Persentase kebijakan Tercapainya peningkatan kebijakan pengembangan produksi daerah yang efektif berdasarkan kebijakan yang sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah dan pusat Peningkatan kebijakan pengembangan produksi daerah berdasarkan potensi, inovasi dan kreasi yang sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah dan pusat - Kepala Biro Pengembangan Produksi - Semua Kepala Bagian Biro Pengembangan Produksi - Stakeholder atau Dinas - Stakeholder / Dinas / informasi dari masyarakat / lembaga lainnya - Surat masuk /keluar Jumlah kebijakan yang sesuai dengan potensi, inovasi dan kreasi yang sesuai dengan kebijakan pusat dan daerah dibandingkan dengan jumlah kebijakan yang diusulkan dikali 100%

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA BAGIAN BINA PANGAN DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON III ) TUGAS : Menyiapkan bahan koordinasi, Pembinaan, dan Pengembangan Pangan yang meliputi Ketahanan Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Mendorong efektifitas pengembangan produksi pangan daerah Persentase permasalahan pengembangan produksi pangan daerah yang berhasil dimediasi Koordinasi dalam rangka menggali dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi baik di tingkat pengambil kebijakan, pelaksana teknis dan objek pelaksana dilapangan serta pihak, mutlak diperlukan agar upaya percepatan daerah sebagai sentra pangan cepat terwujud Pengembangan produksi pangan daerah dilaksanakan berdasarkan potensi daerah agar dapat meningkatkan daya saing dalam rangka menuju daerah sebagai sentra pangan. Dalam pelaksanaan diperlukan koordinasi dengan melibatkan Dinas atau instansi dan stakeholder lainnya agar kebijakan daerah dapat dilaksanakan dengan baik dan benar Bagian Bina Pangan Mitra Kerja Bidang Bina Pangan

= jumlah permasalahan yang dimediasi jumlah target permasalahan x 100% Koordinasi dalam rangka menggali dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi baik di tingkat pengambil kebijakan, pelaksana teknis dan objek pelaksana dilapangan serta pihak, mutlak diperlukan agar ketahanan pangan cepat terwujud 2 Mendorong terwujudnya ketahanan pangan daerah Persentase permasalahan pengembangan produksi pangan daerah yang berhasil diadvokasi Pengembangan produksi pangan daerah dilaksanakan berdasarkan potensi daerah agar dapat mendorong terwujudnya ketahanan pangan. Dalam pelaksanaan diperlukan koordinasi dengan melibatkan Dinas atau instansi dan stakeholder lainnya agar ketahanan pangan daerah dapat tercapai dan dipertahankan Bagian Bina Pangan Mitra Kerja Bidang Bina Pangan = jumlah permasalahan yang diadvokasi x 100% jumlah target permasalahan

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA BAGIAN INDUSTRI DAN KEPARIWISATAAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON III ) TUGAS : Menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan dan pengembangan industri dan kepariwisataan daerah serta menyelenggarakan kegiatan tata usaha Biro NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Mendorong efektifitas pengembangan produksi industri dan kepariwisataan Persentase permasalahan pengembangan produksi industri dan kepariwisataan yang berhasil dimediasi Penanganan permasalahan pengembangan produksi Industri, Kepariwisataan dan kegiatan Ketatausahaan dikoordinasikan dan dibina secara berkelanjutan serta di evaluasi dengan baik Penanganan permasalahan pengembangan produksi Industri, Kepariwisataan dan kegiatan Ketatausahaan yang ditangani sesuai dengan klasifikasi dan terinventarisasi dengan baik Kepala Bagian Industri dan Kepariwisataan - Buku Agenda Surat - Laporan / dokumen - Pergub - Perbup / Perwal - Dinas / Stakeholder

Jumlah permasalahan pengembangan produksi Industri, Kepariwisataan dan kegiatan Ketatausahaan yang berhasil dimediasi dibandingkan dengan jumlah permasalahan yang masuk dikali 100% 2 Mendorong terwujudnya industri dan kepariwisataan yang berdaya saing dan berkelanjutan Persentase permasalahan pengembangan produksi industri dan kepariwisataan yang berhasil diadvokasi Penanganan permasalahan pengembangan produksi Industri, Kepariwisataan dan kegiatan Ketatausahaan sesuai dengan kaidah, prinsip dan perundang-undangan yang berlaku Penanganan permasalahan pengembangan produksi Industri, Kepariwisataan dan kegiatan Ketatausahaan sinkron dan bersinergi dengan rencana pembangunan daerah dan pusat Kepala Bagian Industri dan Kepariwisataan - Buku Agenda Surat - Laporan / dokumen - Perundangundangan / PP - Kepmen - Rumusan rekomendasi - Pergub - Perbup / Perwal - Dinas / Stakeholder

Jumlah permasalahan pengembangan produksi Industri, Kepariwisataan dan kegiatan Ketatausahaan yang berhasil di advokasi dibandingkan dengan jumlah permasalahan yang di advokasi dikali 100%

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON III ) JABATAN : KEPALA BAGIAN ESDM, KEHUTANAN & LINGKUNGAN HIDUP TUGAS : Menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan dan pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup NO. 1 KINERJA UTAMA Mendorong efektifitas pengembangan ESDM, kehutanan dan lingkungan hidup INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase permasalahan pengembangan ESDM, kehutanan dan lingkungan hidup yang berhasil dimediasi PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) Menelaah dan mempelajari setiap surat atau dokumen yang masuk dan memerlukan mediasi Dengan indikator tersebut diharapkan dapat diketahui jumlah permasalahan yang berhasil di mediasi Jumlah permasalahan yang berhasil dimediasi dibandingkan dengan jumlah permasalahan yang masuk dan perlu mediasi dikalikan 100% PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian ESDM, Kehutanan dan Lingkungan Hidup SUMBER DATA - Disposisi surat dari Kepala Biro Pengembang an Produksi - Agenda Surat Masuk atau Surat Keluar Bagian ESDM, Kehutanan dan Lingkungan Hidup - Stakeholder atau Dinas teknis atau perusahaan dan lembaga masyarakat

2 Mendorong terwujudnya pengembangan ESDM, kehutanan dan lingkungan hidup yang berkualitas Persentase permasalahan pengembangan ESDM, kehutanan dan lingkungan hidup yang berhasil diadvokasi Menelaah dan mempelajari setiap surat atau dokumen yang masuk dan memerlukan advokasi Dengan indikator tersebut diharapkan dapat diketahui jumlah permasalahan yang berhasil di advokasi Jumlah permasalahan yang berhasil di advokasi dibandingkan dengan jumlah permasalahan yang masuk dan perlu advokasi dikalikan dengan 100% Kepala Bagian ESDM, Kehutanan dan Lingkungan Hidup - Disposisi surat dari Kepala Biro Pengembang an Produksi - Agenda Surat Masuk atau Surat Keluar Bagian ESDM, Kehutanan dan Lingkungan Hidup - Stakeholder atau Dinas teknis atau perusahaan dan lembaga masyarakat

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN KETAHANAN PANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan bidang Ketahanan Pangan NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) Rapat bersama Dinas atau instansi dan seluruh stakeholder dalam upaya mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan Pengembangan bidang Ketahanan Pangan serta berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada secara berkala dan situasional PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang Ketahanan Pangan Jumlah rapat koordinasi di bidang Ketahanan Pangan Sebagai langkah koordinatif guna terwujudnya penyamaan persepsi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan dapat menjadi bahan masukan dalam pembuatan kebijakan bidang Ketahanan Pangan yang efektif Kepala Sub Bagian Ketahanan Pangan SKPD dan stakeholder Pelaksanaan rapat koordinasi

2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang Ketahanan Pangan Jumlah pemantauan dan evaluasi Kegiatan dalam rangka mengukur kinerja pengembangan bidang Ketahanan Pangan serta upaya perbaikan atas pelaksanaan kebijakan bidang Ketahanan Pangan Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang Ketahanan Pangan Kepala Sub Bagian Ketahanan Pangan SKPD dan stakeholder Jumlah Pemantauan dan evaluasi

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN PERTANIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyiapkan bahan kerjasama, menyusun petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan serta peningkatan produksi bidang pertanian meliputi tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, dan peternakan NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang Pertanian Jumlah rapat koordinasi di bidang Pertanian Rapat bersama Dinas atau instansi dan seluruh stakeholder dalam upaya mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan Pengembangan bidang Pertanian serta berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada secara berkala dan situasional Kepala Sub Bagian Pertanian SKPD dan stakeholder Sebagai langkah koordinatif guna terwujudnya penyamaan persepsi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan dapat menjadi bahan masukan dalam pembuatan kebijakan bidang Pertanian yang efektif

Pelaksanaan rapat koordinasi 2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang Pertanian Jumlah pemantauan dan evaluasi Kegiatan dalam rangka mengukur kinerja pengembangan bidang Pertanian serta upaya perbaikan atas pelaksanaan kebijakan bidang Pertanian Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang Pertanian Kepala Sub Bagian Pertanian SKPD dan stakeholder Jumlah Pemantauan dan evaluasi

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyiapkan bahan kerjasama, petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan serta peningkatan produksi Kelautan dan Perikanan NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang Kelautan dan Perikanan Jumlah rapat koordinasi di bidang Kelautan dan Perikanan Rapat bersama Dinas atau instansi dan seluruh stakeholder dalam upaya mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan Pengembangan bidang Kelautan dan Perikanan serta berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada secara berkala dan situasional Sebagai langkah koordinatif guna terwujudnya penyamaan persepsi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan dapat menjadi bahan masukan dalam pembuatan kebijakan bidang Kelautan dan Perikanan yang efektif Kepala Sub Bagian Kelautan dan Perikanan SKPD dan stakeholder

Pelaksanaan rapat koordinasi 2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang Kelautan dan Perikanan Jumlah pemantauan dan evaluasi Kegiatan dalam rangka mengukur kinerja pengembangan bidang Kelautan dan Perikanan serta upaya perbaikan atas pelaksanaan kebijakan bidang Kelautan dan Perikanan Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang Kelautan dan Perikanan Kepala Sub Bagian Kelautan dan Perikanan SKPD dan stakeholder Jumlah Pemantauan dan evaluasi

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN INDUSTRI INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyiapkan bahan kerjasama, petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan serta peningkatan produksi Industri NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang Industri Jumlah rapat koordinasi di bidang Industri Rapat bersama Dinas atau instansi dan seluruh stakeholder dalam upaya mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan Pengembangan bidang Industri serta berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada secara berkala dan situasional Kepala Sub Bagian Industri SKPD dan stakeholder Sebagai langkah koordinatif guna terwujudnya penyamaan persepsi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan dapat menjadi bahan masukan dalam pembuatan kebijakan bidang Industri yang efektif

Pelaksanaan rapat koordinasi 2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang Industri Jumlah pemantauan dan evaluasi Kegiatan dalam rangka mengukur kinerja pengembangan bidang Industri serta upaya perbaikan atas pelaksanaan kebijakan bidang Industri Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang Industri Kepala Sub Bagian Industri SKPD dan stakeholder Jumlah Pemantauan dan evaluasi

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN PARIWISATA INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyiapkan bahan kerjasama, petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan serta peningkatan kepariwisataan NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang Pariwisata Jumlah rapat koordinasi di bidang Pariwisata Rapat bersama Dinas atau instansi dan seluruh stakeholder dalam upaya mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan Pengembangan bidang Pariwisata serta berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada secara berkala dan situasional Kepala Sub Bagian Pariwisata SKPD dan stakeholder Sebagai langkah koordinatif guna terwujudnya penyamaan persepsi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan dapat menjadi bahan masukan dalam pembuatan kebijakan bidang Pariwisata yang efektif

Pelaksanaan rapat koordinasi 2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang Pariwisata Jumlah pemantauan dan evaluasi Kegiatan dalam rangka mengukur kinerja pengembangan bidang Pariwisata serta upaya perbaikan atas pelaksanaan kebijakan bidang Pariwisata Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang Pariwisata Kepala Sub Bagian Pariwisata SKPD dan stakeholder Jumlah Pemantauan dan evaluasi

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyelenggarakan urusan ketatausahaan dan rumah tangga serta administrasi kepegawaian Biro Pengembangan Produksi NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA Unsur dokumen kinerja pada Biro Pengembangan Produksi yang sesuai ketentuan 1 Menyusun perencanaan, keuangan dan pelaporan kinerja Biro Pengembangan Produksi Jumlah Dokumen Kinerja sesuai ketentuan Menunjukkan komponen perencanaan dan pelaporan sudah tersusun dengan baik Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dokumen kinerja Biro Pengembang an Produksi Jumlah dokumen kinerja

Tercatatnya aset Biro Pengembangan Produksi 2 Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran Jumlah aset yang tercatat Pengelolaan aset merupakan salah satu bagian dari pelaporan keuangan tahunan, yang menjadi tolak ukur dalam penilaian laporan keuangan - Kepala Sub Bagian Tata Usaha - Pengurus Penyimpan Barang Kartu Inventaris Barang Jumlah dokumen kartu inventaris barang yang sesuai dengan kondisi aset Biro Pengembangan Produksi 3 Menyusun data kepegawaian, evaluasi, serta administrasi kepegawaian biro Jumlah pegawai yang kepegawaiannya dilayani secara tertib ASN pada Biro Pengembangan Produksi harus mendapatkan pelayanan yang baik menyangkut hak-hak sebagai ASN Wujud pelayanan pada karyawan dan rekan sejawat terhadap hakhak mereka Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dokumen setiap ASN Biro Pengembang an Produksi Jumlah ASN Biro Pengembangan Produksi yang dipenuhi hak-hak kepegawaiannya

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL TUGAS : Menyiapkan bahan kerjasama, petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan serta peningkatan produksi Energi dan Sumber Daya Mineral NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang ESDM Jumlah rapat koordinasi di bidang ESDM - Jumlah rapat koordinasi yang dilaksanakan dengan Dinas teknis - Jumlah permasalahan bidang ESDM yang perlu di koordinasikan untuk proses penyelesaian Sebagai bahan, data, informasi dan masukan dalam pengambilan keputusan terhadap persoalan atau permasalahan di Bidang ESDM - Kepala Sub Bagian ESDM - Stakeholder atau Dinas Dinas ESDM pada Kabupaten atau Kota dan Perusahaan di Kalimantan Selatan

Jumlah rapat koordinasi yang telah diselenggarakan pada tingkat Kepala Biro atau Esselon II dalam pengambilan keputusan Jumlah monitoring dan evaluasi ke Kabupaten atau Kota dalam rangka pengembangan potensi energi dan sumber daya alam 2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang ESDM Jumlah pemantauan dan evaluasi Sebagai bahan, data dan informasi koordinasi lebih lanjut pembinaan dan pengembangan potensi daerah bidang ESDM - Kepala Sub Bagian ESDM - Stakeholder atau Dinas Hasil monitoring dan evaluasi SKPD Kabupaten dan Kota serta Perusahaan Jumlah kabupaten atau kota yang memiliki potensi energi dan SDA yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan menjadi unggulan produksi daerah

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN KEHUTANAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyiapkan bahan kerjasama, petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan serta peningkatan produksi Kehutanan NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang Kehutanan Jumlah rapat koordinasi di bidang Kehutanan Telah dilakukan kesepakatan bersama mengenai permasalahan di bidang Kehutanan dengan SKPD Adanya permasalahan di bidang Kehutanan yang belum terselesaikan Jumlah rapat yang dilaksanakan dan terselesaikan masalah Kehutanan - Kepala Biro Pengembangan Produksi - Kepala Bagian ESDM, Kehutanan dan LH - Kepala Sub Bagian Kehutanan - SKPD Dinas Kehutanan dan UPT di Kalimantan Selatan

2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang Kehutanan Jumlah pemantauan dan evaluasi Terpantaunya data-data produksi Kehutanan di Kalimantan Selatan Terhimpun data-data produksi Kehutanan di Kalimantan Selatan Jumlah pemantauan dan jumlah data yang diperoleh - Kepala Biro Pengembangan Produksi - Kepala Bagian ESDM, Kehutanan dan LH - Kepala Sub Bagian Kehutanan - SKPD Hasil Monitoring dan Evaluasi SKPD

S K P D : BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN LINGKUNGAN HIDUP INDIKATOR KINERJA UTAMA ( ESSELON IV ) TUGAS : Menyiapkan bahan kerjasama, petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan serta peningkatan produksi pelestarian lingkungan hidup NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator dan Cara Perhitungan Indikator) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Melaksanakan rapat koordinasi di bidang Lingkungan Hidup Jumlah rapat koordinasi di bidang Lingkungan Hidup Melakukan kesepakatan bersama dengan mengacu pada permasalahan bidang Lingkungan Hidup dengan SKPD dan perusahaan Adanya permasalahan di bidang Lingkungan Hidup yang belum terselesaikan Jumlah rapat yang dilaksanakan dan terselesaikan masalah Lingkungan Hidup - Kepala Biro Pengembangan Produksi - Kepala Bagian ESDM, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup - Kepala Sub Bagian Lingkungan Hidup - SKPD - Perusahaan Dinas Lingkungan Hidup pada Kabupaten atau Kota dan Perusahaan di Kalimantan Selatan

2 Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi pengembangan bidang Lingkungan Hidup Jumlah pemantauan dan evaluasi Terpantaunya data permasalahan data-data gangguan atau produksi di bidang Lingkungan Hidup di Kalimantan Selatan Terhimpun jumlah data-data gangguan atau produksi bidang Lingkungan Hidup di Kalimantan Selatan - Kepala Biro Pengembangan Produksi - Kepala Bagian ESDM, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup - Kepala Sub Bagian Lingkungan Hidup - SKPD Hasil monitoring dan evaluasi SKPD Kabupaten dan Kota serta Perusahaan Jumlah pemantauan dan jumlah data yang diperoleh Banjarbaru, September 2017 KEPALA BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH Pembina Utama Muda NIP. 19610910 198903 1 012