Jurnal Pendidikan Biologi Februari 2015 Volume 7 Nomer 1 Halaman 28-39

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman 78-88

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

RIDA BAKTI PRATIWI K

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 60-71

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI Volume 7 Nomor 1 Februari 2015 Halaman 64-73

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

ISSN: Volume 3, Nomor 1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DISERTAI MIND MAPPING HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

WHELLY YULIANA K

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Pendidikan Biologi FKIP UNS, b. Pendidikan Biologi FKIP UNS, c

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 77-84

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 44-52

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Effect of Experiential Learning Model with Case Study of Students in Critical Thinking Skills of Human Reproductive System Matter

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

E044 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS. Pendidikan Biologi FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 9-16

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

The Effect of Discovery Learning on Students Logical Thinking Skills of Grade X MIA SMA Muhammadiyah 1 SurakartaAcademic Year 2013/2014

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

SKRIPSI. Oleh: UMI NURJANNAH K

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH PENERAPAN METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SKRIPSI OLEH: IHDA NURIA AFIDAH K

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

Eva Nuraisah 1, Riana Irawati 2, Nurdinah Hanifah 3. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No.

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

Pendidikan Biologi Volume 5, Nomor 1 Januari 2013 Halaman 49-58

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

ISSN: Volume 3, Nomor

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Make A Match dan Card Sort

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KECAKAPAN HIDUP SISWA DI MTsS AL-WASHLIYAH LHOKSEUMAWE

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG


Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Biologi Februari 2015 Volume 7 Nomer 1 Halaman 28-39 Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Berbasis Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa The Influence Of Active Knowledge Sharing Based Contexstual Learning Models Toward Biology Critical Thingking Pradevi Sukma Yanfa ani a, Maridi b, Sri Dwiastuti c a Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: dayvcute@gmail.com b Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: maridi_uns@yahoo.co.id c Pendidikan Biologi FKIP UNS, Emai: dwiastuti54@gmail.com ABSTRACT-The purposes of this research are to ascertain the influence of Active Knowledge Sharing Based on Contextual learning strategy toward capability of critical thingking students grade X of SMA Negeri 2 Sukoharjo in academic year 2012/2013.This research is considered as quasi experiment research using quantitative approach. The research was designed using posttest only non-equivalent control group design that applied Active Knowledge Sharing Based on Contextual approach in experimental group and conventional approach with discussion, classical course and question-answer method in control group. The population of this research was all of X degree students at SMA Negeri 2 Sukoharjo in academic year 2012/2013. The sample of this research was established by cluster sampling that choosed X-4 as experiment group and X-7 as control group. The data was collected by using critical thingking test, observation form, and document. The hypotheses analyzed by t-test. The results of this research showed that the mean of student s capability of critical thinking in experiment class higher than control class, it was 72,97 for experiment class and 64,00 for control class.the result of hypothesis analyzed by t-test, got significant value 0,003 (sig.<0,05), so the Active Knowledge Sharing Based on Contextual learning strategy had very significant effect toward capability of critical thingking. The conclusion of this research showed that application of Active Knowledge Sharing Based on Contextual learning strategy had very significant effect toward capability of critical thingking domain of X grade students at SMA Negeri 2 Sukoharjo in academic year 2012/2013. Key Word :active knowledge sharing based on contextual learning strategy, capability of critical thingking. 28

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya dan untuk memajukan kelangsungan hidup bangsanya. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan agar dapat berpikir kritis, logis, kreatif dan juga inovatif terhadap semua permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut mempunyai kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang artinya siswa mampu mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu, mempertimbangkan, keputusan dan memberi solusi terhadap suatu permasalahan (Khabibah, 2006). Kemampuan berpikir yang dimiliki siswa diantaranya kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan,dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.menurut Ennis (1996), berpikir kritis merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk membuat keputusan yang masuk akal mengenai apa yang kita percayai dan apa yang kita kerjakan.proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaranmerupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang dihadapi secara ilmiah belum maksimal. Tim Survey IMSTEP-JICA di kota Bandung menemukan sejumlah kegiatan 29

belajar yang dianggap sulit oleh siswa untuk mempelajarinya antara lain, pembuktian pemecahan masalah yang memerlukan penalaran matematis, menemukan, generalisasi atau konjektur, dan menemukan hubungan antara data-data atau fakta yang diberikan. Kegiatan-kegiatan yang dianggap sulit tersebut, merupakan kegiatan yang menuntut kemampuan berpikir kritis, siswa mengalami kesulitan jika dihadapkan kepada persoalan yang memerlukan kemampuan berpikir kritis. Dapat disimpulkan bahwa hasil survei tersebut menemukan bahwa siswa mengalami kesulitan jika dihadapkan kepada persoalan yang memerlukan kemampuan berpikir kritis (IMSTEP-JICA, 1999). Akibatnya, kemampuan berpikir, bekerja ilmiah, dan kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata sehari-hari di kalangan para siswa tidak berkembang sesuai dengan harapan. Pembelajaran yang diberikan guru secara umum masih konvensional, berlangsung satu arah dimana proses pembelajaran masih mengacu pada proses transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi ini menyebabkan kurangnya interaksi, baik antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran. Siswa kurang terlibat langsung dalam menemukan konsep materi yang dipelajari dan belum dapat menghubungkan materi yang dipelajari dengan situasi di kehidupan nyata. Pola pengajaran demikian membuat siswa kita tidak kreatif, tertekan, tidak bebas dalam mengungkapkan pemikirannya. Jika kita ingin mengubah pendidikan kita maka metode pengajaran di atas perlu diubah dengan metode pengajaran yang membuat siswa aktif, model multinilai dan multikebenaran, bebas berbicara, diperbolehkan salah, metode ilmiah dengan pencarian bebas, berpikir kritis, membahas masalah masyarakat secara terbuka, hubungan guru-siswa dialogis (Paul, 2000). Biologi merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting baik penerapannya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam 30

pengembangan ilmu pengetahuan lain. Kenyataannya banyak siswa yang masih beranggapan bahwa biologi merupakan mata pelajaran yang sulit, menakutkan dan membosankan karena sifatnya yang abstrak. Hal ini dapat mengakibatkan siswa menjadi malas dan kurang berminat mempelajari biologi. Keadaan tersebut akan berimplikasi pada rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dan selanjutnya dapat mengakibatkan kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep biologi yang telah dipelajari. Active Knowledge Sharing merupakan salah satu strategi yang dapat membawa siswa untuk siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa dan membentuk kerjasama tim. Strategi ini dapat dilakukan pada hampir semua mata pelajaran (Zaini, 2007). Beberapa kelebihan Active Knowledge Sharing diantaranya: Pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton, siswa diberikan soal dengan berbagai tipe untuk bahan diskusi, Soal dibahas dengan diskusi kelompok, sangat baik digunakan pada siswa yang mempunyai sifat individualisme yang kurang bekerjasama dalam diskusi, yang sudah tahu memberi tahu pada yang belum tahu. Belajar bersama akan menimbulkan kebersamaan dan siswa akan saling berbagi ilmu dan guru akan menjadi fasilitator dalam pembelajaran, maka pembelajaran menjadi efektif pemahaman materi siswa akan meningkat. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning ) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Trianto,2007). Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing dan pembelajaran berbasis 31

Kontekstual diharapkan siswa dapat secara aktif berbagi pengetahuan melalui diskusi, saling bekerjasama dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dapat menerapkan dan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari atau masalah yang disimulasikan dalam pembelajaran. Siswa mampu secara independen menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah baru dan yang belum pernah dihadapi, serta memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap belajarnya seiring dengan peningkatan pengalaman dan pengetahuan meraka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis Kontekstual terhadap kemampuan berpikir kritis siswa biologi kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 pada pokok bahasan pencemaran lingkungan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian adalah Posttest Only Non-equivalent Control Group Design dengan menggunakan kelompok eksperimen (penerapan strategi pembelajaran kontekstual) dan kontrol (model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel dengan cluster sampling. Hasil pemilihan sampel menetapkan kelas X-7 sebanyak 35 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X-4 sebanyak 35 siswa sebagai kelas eksperimen. Variabel bebas berupa strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis kontekstual dan variabel terikat adalah kemampuan berpikir kritis siswa.teknik pengumpulan data yang digunakan 32

dalam penelitian ini adalah dokumentasi, tes dan observasi. Tes uji coba pada instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas produk moment dan reliabilitas. Selain validasi product moment, instrumen juga divalidasi konstruk oleh ahli. Analisis data pada penelitian dengan menggunakan uji t. Sebelum dilakukan analisis data, maka dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene s. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis pengaruh penerapan strategi pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan berpikir kritis siswa disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis Kontekstual terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Uji T Kemampuan Berpikir kritis p- value Kriteria 0.003 p- value<0.05 Keputusan uji Ditolak, berbeda sagat nyata Tabel 1 menunjukan bahwa p-value<0.05 pada hasil posttes sehingga H0 ditolak, hal ini berarti penerapan strategi pembelajaran Kontekstual berpengaruh sangat nyata terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Pengaruh tersebut bersifat positif karena nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa di kelompok eksperimen dengan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis Kontekstual lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis Kontekstual berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penerapan strategi pembelajaran Kontekstual terbukti menimbulkan interaksi yang efektif antara siswa dan guru. Interaksi tersebut muncul 33

karena siswa dan guru dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Interaksi tersebut muncul karena guru dan siswa dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran yang menyenangkan, saling bertukar pengetahuan dan berbasis kontekstual sesuai kehidupan nyata. strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis Kontekstual mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada materi pencemaran lingkungan seperti interpretasi, analisis, kesimpulan, evaluasi, penjelasan dan pengaturan diri. Proses belajar mengajar pada kelas X-4 sebagai kelas eksperimen menunjukkan bahwa siswa cukup antusias selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat saat guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep yang diberikan guru pada mata pelajaran pencemaran lingkungan. Konstruktivisme adalah tahap pertama dalam pembelajaran Kontekstual dimana guru menanyakan pada siswa tentang konsep pencemaran lingkungan berdasarkan situasi yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Aunurrahman (2009: 15-16) menyatakan bahwa pengetahuan lebih dianggap sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi) yang terus menerus berkembang dan berubah. Tahap kedua yaitu Inkuiri dimana guru memberikan daftar pertanyaan pada setiap kelompok yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan sebaik-baiknya. Jawaban pada daftar pertanyaan dapat ditemukan dengan memperhatikan kegiatan selama proses pembelajaran, pada praktikum dan diskusi kelompok. Siswa terlihat seksama dalam mengikuti pembelajaran dan pengamatan praktikum agar mendapatkan jawaban pada daftar pertanyaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Carol (2007) yang menyatakan bahwa salah satu karakteristik strategi guided inquiry adalah siswa 34

dapat mengembangkan rangkaian berfikir yang membutuhkan proses mendalam yang akan membawa sebuah pemahaman melalui bimbingan rangkaian berpikir ke arah yang lebih tinggi. Tahap selanjutnya yaitu Modelling (pemodelan) yaitu guru mendemonstrasikan praktikum untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan yaitu praktikum pencemaran air dan tanah pada pertemuan pertama dan praktikum pencemaran udara pada pertemuan dua. Pada kegiatan pembelajaran siswa terlihat antusias dan dengan seksama memperhatikan demonstrasi praktikum yang dilakukan oleh guru setelah itu melanjutkan praktikum bersama kelompoknya. Setelah tahapan Modelling, tahap selanjutnya adalah tahap Learning community (masyarakat belajar) dengan menekankan pada siswa untuk saling membantu/saling tukar pengetahuan dalam menjawab pertanyaan dalam kegiatan diskusi kelompok. Slavin (2008) menyatakan bahwa dengan berinteraksi, siswa termotivasi, men-gajukan pendapat masing-masing, dan memunculkan nilai-nilai sosialnya. Tahap selanjutnya adalah tahap Questioning (bertanya), dalam tahap ini guru dengan meminta siswa untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, aktif bertanya dan berani mengungkapkan pendapatnya, siswa aktif bertanya jawab dengan siswa lainnya. Siswa diperbolehkan berkeliling mencari siswa lainnya yang lebih paham dan siswa yang lebih paham harus membagi pengetahuannya sehingga terjadi poses saling bertukar pengetahuan (Knowledge Sharing). Prinsip saling tukar pengetahuan (knowledge sharing) seperti diungkapkan oleh Bechina dan Bommen (2006: 110) adalah mentransfer pengetahuan kepada orang lain. Antara seseorang yang satu dengan yang lain dapat saling bertukar pengetahuan yang berasal dari pengalaman mereka masingmasing. Setelah itu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. 35

Tahap berikutnya adalah tahap Reflection (refleksi) yaitu guru memberikan umpan balik dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sudah dipelajari (review). Siswa aktif menjawab pertanyaan guru yang terlihat dalam kegiatan pembelajaran siswa saling berebut mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2010), yang menyatakan bahwa Reflection (Refleksi) dapat dilakukan dengan cara mengurutkan kembali peristiwa yang dilaluinya dan siswa dapat menafsirkan pengalamannya sendiri sehingga siswa dapat menyimpulkan tentang pengalaman belajarnya. Tahap terakhir adalah tahap Authentic Assesment (penilaian nyata), guru melakukan penilaian saat proses pembelajaran, berupa aktivitas siswa dalam belajar dan kemampuan berpikir kritisnya dalam menjawab pertanyaan, memecahkan suatu permasalahan dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Proses belajar mengajar di kelas X-7sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran yang biasa dilakukan guru seharihari dalam mengajar, yaitu diskusi ceramah dan eksperimen pada materi pencemaran lingkungan. Pertemuan pertama guru menyampaikan materi pencemaran lingkungan dengan ceramah, siswa hanya mendengarkan dan ada sebagian siswa yang mencatat penjelasan guru. Pertemuan kedua siswa melakukan percobaan pencemaran lingkungan seperti kelas eksperimen namun percobaan yang dilakukan hanya perwakilan kelompok saja yang melakukan praktikum yang lain hanya mengamati dari jauh sehingga tidak semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Konsep yang diajarkan menjadi tidak tersampaikan dengan baik. Proses pembelajaran pada kelas kontrol siswa cenderung pasif karena guru lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa hanya mendengarkan saat guru menjelaskan, sehingga ada sebagian siswa yang tidak konsentrasi pada pelajaran, seperti mengantuk dan berbicara dengan teman sebangku sehingga 36

pembelajaran kurang efektif. Kegiatan praktikum sebenarnya sebagai wadah melatihkan berpikirkritis siswa. Belum ada referensi hasil penelitian yang menjelaskan pengaruh strategi pembelajaran Kontekstual terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, namun terdapat penelitian yang dapat mendukung penelitian ini, seperti penelitian yang telah dilakukan Gloria Yi (2008: 93-94) yang menyatakan bahwa melalui kegiatan saling tukar pengetahuan (Knowledge Sharing) siswa lebih termotivasi untuk memperluas pengetahuannya. Hasil penelitian tersebut juga mengindikasikan beberapa hal antara lain : 1) Melalui kegiatan saling tukar pengetahuan (Knowledge Sharing) dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2) Kegiatan saling tukar pengetahuan (Knowledge Sharing) berpengaruh positif pada hasil belajar siswa baik pada ranah kognitif (remember, understand, application, analyze, dan create) maupun pada faktor faktor afektif. Irwandi (2009), menyatakan terdapat pengaruh pendekatan kontekstual dalam pembelajaran biologi melalui masyarakat belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal ini juga menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa yang diajar dengan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran biologi melalui masyarakat belajar terbatas berbeda secara signifikan dengan masyarakat belajar diperluas. Hal ini menunjukkan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis Kontekstual cocok diterapkan dalam pembelajaran IPA. Kemampuan berpikir ritis yang dapat dikembangkan pada pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis Kontekstual diantaranya interpretasi, analisis, kesimpulan, evaluasi, penjelasan dan pengaturan diri. Strategi pembelajaran Kontekstual yang diterapkan pada kelas eksperimen dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa., 37

Siswa selalu terlibat langsung secara aktif dalam proses pembelajaran biologi di kelas. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes kemampuan berpikir kritis yang menekankan aspek kognitif dan lembar observasi. Nilai rata-rata kelas eksperimen (menggunakan Strategi pembelajaran Kontekstual lebih tinggi (rata-rata 72,59) dibandingkan dengan kelas kontrol (rata-rata 65 ). Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran biologi menggunakan Strategi pembelajaran Kontekstual dapat melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Peningkatan terjadi karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis kontekstual berpengaruh sangat nyata terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Bechina, A. & Bommen, T. (2006). Knowledge Sharing Practices: Analysis of a Global Scandinavian Consulting Company. The Electronic Journal of Knowledge Management Volume 4 Issue 2 (109 116). Carol. (2010). Guided Inquiry: School Libraries in the 21st Century. School Libraries Worldwide, 16 (1), 17-28. Ennis, R, H. (1996). Critical Thinking. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Facione, P.A. (2011). Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. California: Measured reason and the California academic press Gloria Yi. (2008). Beyond Sharing: Engaging Students in Cooperative andcompetitive Active Learning. International Journal of Educational Technology and Society vol.3:196-203 38

Irwandi. (2009). Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa dengan Kemampuan Awal Berbeda terhadap Hasil Belajar Kognitif di SMA Negeri Kota Bengkulu. JURNAL KEPENDIDIKAN TRIADIK, April 2009 Volume 12, No. 1. Disertasi Tidak diterbitkan. PPS Universitas Negeri Malang Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher Zaini, H. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD (Center for Teaching Staff Development) IMSTEP-JICA (1999). Permasalahan Pembelajaran Matematika SD, SLTP, dan SMU di Kota Bandung: Bandung: FMIPA UPI. Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Surabaya : Program Pasca Unesa Paul, Suparno. (2000). Kurikulum SMU yang menunjang pendidikan demokrasi, dalam membuka masa depan anakanak kita. Mencari kurikulum pendidikan abad XXI. Yogyakarta: Yayasan Kanisius Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group Slavin, R.E. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Terj. Nurulita. Bandung: Nusa Media. 39