REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GAYA MENGGUNAKAN TEXT TRANSFORMATION BERBENTUK CATATAN TULIS SUSUN DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TEXT TRANSFORMATION BERBENTUK CATATAN:TS TENTANG IMPULS DAN MOMENTUM DI SMA

PENYEDIAAN BACAAN BERBENTUK REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG TUMBUKAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA ANIMASI DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI GERAK PARABOLA

THE EFFECT OF THE READING REFUTATION TEXT TO STUDENT S MISCONCEPTIONS REMEDIATION OF ACID BASE CONCEPT IN XI SCIENCES CLASS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA

PENERAPAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LKS UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN READING INFUSION SQ3R UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMK TENTANG GERAK JATUH BEBAS ARTIKEL PENELITIAN OLEH

INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PONTIANAK. Adhitya Rahardhian

QUANTUM TEACHING DENGAN KERANGKA TANDUR UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA MAN 1 KUBU RAYA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI MATERI PEMANTULAN CAHAYA MENGGUNAKAN SIMULASI FLASH PADA SISWA SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN JIGSAW BERBANTUAN BOOKLET KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

PENGGUNAAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK PADA SUB MATERI HUKUM ARCHIMEDES SMP

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG USAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN REFUTATION TEXT DI SMA

PENERAPAN QUICK FEEDBACK DENGAN RAINBOW CARD UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK MTs MATERI HUKUM ARCHIMEDES

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMA ARTIKEL OLEH CLAUDIA ALFENSIANITA NIM F

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM I NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN TUTOR SEBAYA PADA MATERI CERMIN SMP

REMEDIASI KESALAHAN BELAJAR SISWA TENTANG VEKTOR DENGAN PEMBERIAN BOOKLET DISERTAI UMPAN BALIKKELAS X ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN KOKAMI PADA MATERI GERAK LURUS BERATURAN DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENYEDIAAN BOOKLET UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GERAK LURUS DI MAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PBL DI MAN

Christophorus, Edy, Haratua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tanjungpura

INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING MATERI SUHU DAN KALOR DI MAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG TEKANAN UDARA DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA PERPINDAHAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA ANIMASI DI MAN

Keywords: Effectiveness, Remediation, Learning Cycle

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN MELALUI RECIPROCAL TEACHING DI SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

MODEL PPE (PEMBIMBINGAN, PRESENTASI, EVALUASI) UNTUK REMEDI MISKONSEPSI IPA SISWA SMP

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XII IPA MAN 1 PONTIANAK PADA MATERI DINAMIKA ROTASI MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E

PROFIL KONSEPSI SISWA SMP DENGAN CRI TEST BERBASIS REVISED BLOOM S TAXONOMY PADA MATERI KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN FLIP CHART UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG GETARAN DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA BAHASAN MASSA JENIS MELALUI WAWANCARA KLINIS MENGGUNAKAN TEKNIK DEMONSTRASI DI SMPIT

REMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN WAWANCARA KLINIS PADA MATERI PERBANDINGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GAYA GESEK DENGAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX TERMODIFIKASI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA SMA SEKECAMATAN KAPUAS TENTANG GERAK MELINGKAR BERATURAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

PENERAPAN MODEL NHT BERBANTUAN PHET DALAM REMEDIASI MISKONSEPSI FLUIDA DINAMIS SMAN 1 SUNGAI RAYA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI CERMIN DI SMP NEGERI 7 SUNGAI RAYA

REMEDIASI MISKONSEPSI MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN TEKA-TEKI SILANG TENTANG GETARAN DI SMP

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

ANALISIS HUBUNGAN KETERAMPILAN MATEMATIKA DAN KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL FISIKA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS SMA

PENYEDIAAN REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN KONSEP SISWA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA FLUIDA STATIS MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE, DAN EXPLAIN DI SMA

Keywords: Concepts, Misconceptions, Certainty Response Indeks (CRI).

REMEDIASI MISKONSEPSI RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PhET SIMULATION DI SMA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN PBL DENGAN HEURISTIK POLYA UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DINAMIKA ROTASI DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK DENGAN FEEDBACK MENGGUNAKAN BROSUR PADA MATERI GERAK JATUH BEBAS DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMP TENTANG CERMIN DATAR MENGGUNAKAN STRATEGI PREDICTION,OBSERVATION, AND EXPLANATION ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017

Unnes Physics Education Journal

REMEDIASI MISKONSEPSI PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA TIPIS MENGGUNAKAN DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN ANIMASI FLASH SMA

Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI

REMEDIASI MISKONSEPSI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN ANIMASI FLASH PADA PERPINDAHAN KALOR SMA

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA

Automotive Science and Education Journal

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISERTAI BOOKLET DI SMP

REMEDIASI KESULITAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN SOAL OPEN-ENDED DAN UMPAN BALIK

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA FLUIDA STATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MIND MAPPING DI SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN VIDEO ANIMASI FLASH TENTANG GRAVITASI DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NUR RIQQAH MUHARRIFA NIM.

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PEMBELAJARAN STRATEGI SAPS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL HUKUM NEWTON ARTIKEL PENELITIAN

EFEKTIFITAS REMEDIASI MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF LISTRIK DINAMIS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SEBAWI

REMEDIASI KESALAHAN SISWA SMA MENGERJAKAN SOAL KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL-VERBAL SEIMBANG MENGGUNAKAN CONCEPTUAL CHANGE PADA KONSEP IKATAN KIMIA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

PEMBERIAN KOREKSIAN JAWABAN DISERTAI PENJELASAN UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA PADA PEMANTULAN CAHAYA DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

THE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

DESKRIPSI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PADA MATERI VEKTOR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PADA MATERI GETARAN DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GAYA MENGGUNAKAN TEXT TRANSFORMATION BERBENTUK CATATAN TULIS SUSUN DI SMA Manja Anvika, Edy, Syukran Progam Study Pendidikan Fisika FKIP Untan, Pontianak E-mail: manjaanvika3@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi setelah diremediasi menggunakan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun pada materi gaya di kelas X SMA Islam Bawari Pontianak. Penelitian ini berbentuk pre-experiment dengan rancangan one group pre-test post-test design. Sampel yang diambil yaitu kelas XA yang berjumlah 34 siswa. Rata-rata penurunan jumlah siswa yang miskonsepsi mencapai 32,63%. Dengan menggunakan uji McNemar dapat diketahui bahwa terdapat perubahan jumlah siswa yang miskonsepsi tiap soal secara signifikan. Penelitian ini memiliki efektivitas sedang untuk memperbaiki miskonsepsi siswa, yaitu ΔS = 0,35. Untuk meningkatkan efektivitas, maka metode text transformation dapat dikembangkan ke dalam bentuk selain catatan tulis susun. Kata Kunci: Remediasi, Miskonsepsi, Text Transformation Abstract: This research aims to know the decrease in the number of students who experienced misconceptions after the remediation use text transformation shaped bunk wrote notes method on the material in class X SMA Islam Bawari Pontianak. This research is shaped pre-experiment with the design of one group pre test post test design. Samples taken i.e. class XA that add up to 34 students. The average decrease in the number of students who achieve a misconception 32.63%. By using the McNemar test can be known that there is a change in the number of students that misconception to each matter significantly. This research has its effectiveness were to correct the misconception of students, i.e. ΔS = 0.35. To improve the effectiveness of the method, then the text transformation can be developed into a form other than writing notes stacking. Keywords: Remediation, Misconception, Text Transformation P embelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa untuk memperbaiki prestasi belajar mereka sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan (Suwarto, 2013: 207). Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran berbasis kompetensi dimulai dengan memberikan penilaian kemampuan awal siswa terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Apabila dalam proses pembelajaran terdapat siswa yang belum mencapai penguasaan kompetensi yang 1

telah ditentukan, maka guru hendaknya memberikan remediasi atau perbaikan. Hal ini termuat dalam lampiran peraturan menteri pendidikan nasional nomor 20 tahun 2007, yaitu siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) harus mengikuti pembelajaran remedi (Permendiknas, 2007: 6). Remediasi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil (Sutrisno, Kresnadi, dan Kartono, 2007: 2 unit 6). Remediasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu upaya berupa tindakan yang dilakukan oleh guru (peneliti) untuk memperbaiki konsepsi siswa dari konsepsi yang salah (miskonsepsi) menjadi konsepsi yang benar (konsepsi menurut para ahli fisika) dalam bidang fisika khususnya pada materi gaya. Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dianggap benar oleh para ahli (Suparno, 2013: 8). Dalam penelitian ini, miskonsepsi dapat disebabkan oleh siswa, buku ajar, dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru selama pembelajaran. Miskonsepsi yang dialami siswa akan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, ketiga penyebab miskonsepsi tersebut sangat penting untuk diperhatikan. Ogunleye (2009: 85) menyatakan physics, being the most fundamental science, derives its reputation as a difficult subject primarily from its dominant problem-solving. Artinya, pembelajaran fisika adalah pembelajaran yang sangat sulit, terutama dalam menyelesaikan masalah. Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa siswa akan mengalami miskonsepsi dalam mempelajarinya. Windersee, Mintzes, dan Novak (Suparno, 2013: 11) menyatakan bahwa terjadi miskonsepsi diseluruh materi dalam bidang fisika. Salah satunya adalah pada mekanika, yaitu materi gaya. Konsep gaya berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk dipelajari dengan benar, sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada jenjang materi yang lebih tinggi. Penelitian Amirullah (2015: 73) menemukan miskonsepsi yang terjadi pada gaya gesek yang berhubungan dengan bentuk matematis sebesar 37% dan miskonsepsi pada gaya gesek yang berhubungan dengan aplikasi gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari sebesar 67%. Kemudian Mislah (dalam Pangestu, 2012: 1 dan 2) menemukan miskonsepsi siswa pada konsep gaya dengan jumlah sampel 27 siswa, yaitu miskonsepsi tentang pengertian gaya, (33,33%); miskonsepsi tentang gaya normal, (57,41%); miskonsepsi tentang gaya berat, (57,41%); miskonsepsi tentang gaya gesekan, (74,81%); miskonsepsi tentang diagram gaya pada benda yang setimbang, (96,30%); diagram gaya pada benda yang memiliki percepatan, (100%); miskonsepsi tentang resultan gaya pada benda yang setimbang, (85,19%); dan miskonsepsi tentang resultan gaya pada benda yang memiliki percepatan, (62,96%). Zaki (17 Mei 2016) mengungkapkan salah satu contoh miskonsepsi yang terjadi di kelas X SMA Islam Bawari Pontianak pada materi gaya adalah siswa banyak menganggap gaya gesekan memiliki arah yang sama dengan gaya yang bekerja pada benda, sehingga penempatan gaya yang salah pada gambar di soal menghasilkan kesimpulan yang salah pula. Penemuan ini menunjukkan bahwa miskonsepsi yang terjadi di SMA Islam Bawari Pontianak memiliki kesamaan dengan miskonsepsi yang terjadi dalam penemuan Amirullah 2

(2015: 73), yaitu miskonsepsi terhadap materi gaya baik yang berhubungan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bentuk matematis. Observasi yang dilakukan di SMA Islam Bawari Pontianak pada tanggal 17 Mei 2016 ditemukan nilai rata-rata ulangan harian pada mata pelajaran fisika kelas X SMA Islam Bawari Pontianak tahun ajaran 2016/2017 sebesar 55,88% dari 34 siswa yang masih belum mencapai kategori tuntas berdasarkan KKM di sekolah tersebut, yaitu 75. Berdasarkan Permendiknas nomor 20 tahun 2007, maka guru hendaknya memberikan remediasi atau perbaikan terhadap siswa yang belum mencapai KKM. Diskusi dengan guru fisika kelas X SMA Islam Bawari Pontianak (17 Mei 2016) terungkap bahwa variasi pembelajaran dan remediasi jarang dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi, maka dalam penelitian ini akan diberikan lagi remediasi, yaitu dengan bantuan text transformation berbentuk catatan tulis susun. Text transformation adalah kegiatan modifikasi teks dari bentuk asli ke bentuk sajian yang lain (Strangman dan Tracey, 2004: 2). Lopez (2010: 572) menyatakan The result is a set of transformation guidelines presented in order to improve the educational quality of Physics teaching and learning materials, enhancing all the hypermedia potential. Text transformation yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modifikasi teks yang ada dalam buku ajar menjadi teks yang lebih sederhana ke dalam buku siswa, sehingga menjadi buku catatan mereka, yaitu berbentuk catatan tulis susun. Alasan pertama untuk mencatat adalah karena dengan mencatat, dapat meningkatkan daya ingat siswa. Sebagaimana dinyatakan oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2010: 146) bahwa mencatat efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang dan mencatat dapat meningkatkan daya ingat. Dalam penelitian Soeharto (2013: 71) di SMA N 2 Pontianak pada materi impuls dan momentum, menyatakan bahwa efektivitas dalam meremediasi siswa yang mengalami miskonsepsi menggunakan text transformation berbentuk catatan tulis susun tergolong tinggi, yaitu 1,65. Sedangkan di SMA Islam Bawari Pontianak, metode ini belum pernah digunakan untuk meremediasi miskonsepsi siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan remediasi menggunakan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun untuk meremediasi siswa yang mengalami miskonsepsi tentang gaya di kelas X SMA Islam Bawari Pontianak. METODE Penelitian ini berbentuk pre-experiment dengan rancangan one group pre-test post-test design. Pada rancangan ini dilakukan satu kali pengukuran di depan (pre-test) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan lagi pengukuran (post-test). Adapun bentuk penelitian ini seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Bentuk Penelitian Pre-Experiment dengan Rancangan One Group Pre-Test Post-Test Design Pre-Test Treatment Post-Test O1 X O2 3

Keterangan: X = perlakuan (treatment) terhadap variabel bebas O1 = nilai pre-test (sebelum diberikan perlakuan) = nilai post-test (setelah diberikan perlakuan) O2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil (Sumber; Noor, 2015: 115) 1. Penurunan Persentase Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Tiap Soal Untuk mengetahui penurunan persentase jumlah siswa yang miskonsepsi tiap soal, dapat diperoleh dari hasil jawaban siswa pada pre-test dan post-test yang telah direkapitulasi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Rekapitulasi Persentase Penurunan Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Tiap Soal No. soal Pre-test Post-test ΔS % % St St % 1 26 76.47 5 14.76 61.76 2 34 100 16 47.06 52.94 3 34 100 18 52.94 47.06 4 32 94.12 31 91.18 2.94 5 33 97.06 19 55.88 41.18 6 31 91.12 23 67.65 23.53 7 34 100 30 88.24 11.76 8 34 100 19 55.88 44.12 9 33 97.06 22 64.76 32.35 10 34 100 31 91.18 8.82 Rata-rata 32.50 95.59 21.40 62.94 32.63 Keterangan: S0 % = persentase jumlah siswa yang miskonsepsi pada pre test St % = persentase jumlah siswa yang miskonsepsi pada post test ΔS % = penurunan persentase jumlah siswa yang miskonsepsi Berdasarkan Tabel 2 pada penelitian ini terdapat rata-rata 95.59 % dari hasil pre-test siswa yang mengalami miskonsepsi tiap soal. Namun, setelah dilakukan remediasi menggunakan text transformation berbentuk catatan tulis susun, maka dari hasil post-test ditemukan rata-rata persentase jumlah siswa yang miskonsepsi tiap soal menjadi 62,94 %. Untuk lebih jelas tentang perbandingan rata-rata persentase jumlah siswa yang miskonsepsi tiap soal dari hasi pre-test dan post-test dapat dilihat pada Grafik 1. 4

Grafik 1 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Tiap Soal pada Pre-test dan Post-test. Berdasarkan Tabel 2 juga dapat diketahui rata-rata penurunan persentase jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi tiap soal dari hasil pre-test dan posttest. 2. Perubahan Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Tiap Soal Setelah Diberikan Remediasi Menggunakan Metode Text Transformation Berbentuk Catatan Tulis Susun Untuk melihat perubahan jumlah siswa miskonsepsi tiap soal, maka menggunakan uji McNemar. Signifikansi tiap butir soal menggunakan uji McNemar seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3. No. Soal Tabel 3 Rekapitulasi Perubahan Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Sel McNemar A B C D 2 χ hitung dan p hitung 2 χ tabel dan α Perubahan jumlah siswa yang miskonsepsi 1 0 8 6 20 18,05 3,84 Signifikan 2 0 0 17 17 15,06 3,84 Signifikan 3 0 0 18 16 14,06 3,84 Signifikan 4 1 1 30 2 0,99 0,05 Tidak signifikan 5 0 1 19 14 12,07 3,84 Signifikan 6 1 2 22 9 4,90 3,84 Signifikan 5

7 0 0 30 4 0,81 0,05 Tidak signifikan 8 0 0 21 13 11,08 3,84 Signifikan 9 1 0 21 12 9,31 3,84 Signifikan 10 0 0 31 3 0,86 0,05 Tidak signifikan Dari Tabel 3 setelah di uji McNemar, diperoleh informasi bahwa sebagian besar dari tiap soal mengalami perubahan jumlah siswa yang miskonsepsi secara signifikan setelah diremediasi menggunakan text transformation berbentuk catatan tulis susun. Perubahan jumlah siswa yang miskonsepsi paling signifikan 2 terdapat pada soal nomor satu dengan χ hitung sebesar 18,05. Namun terdapat juga soal yang tidak signifikan, yaitu pada soal nomor 4, 7, dan 10. 3. Tingkat Efektivitas Remediasi Menggunakan Text Transformation Berbentuk Catatan Tulis Susun Tingkat efektivitas remediasi mengunakan text transformation berbentuk catatan tulis susun ini dihitung dengan menggunakan rumus harga proporsi penurunan jumlah siswa yang miskonsepsi tiap soal. Dimana harga proporsi penurunan jumlah siswa yang miskonsepsi tiap soal ini dilambangkan dengan ΔS. Perhitungan harga proporsi penurunan jumlah siswa yang miskonsepsi ini dapat dilihat secara detail pada Lampiran C-6. Dengan aturan ruas jari, maka batasbatas efektivitas remediasi jika 0,0 < ΔS 0,3 maka menunjukkan efektivitas yang rendah; jika 0,31 < ΔS 0,70 maka menunjukkan efektivitas yang sedang; dan jika ΔS > 0,7 maka menunjukkan efektivitas yang tinggi. Untuk lebih jelas, maka tingkat efektivitas penurunan jumlah siswa yang miskonsepsi secara sederhana telah disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Efektivitas Penurunan Jumlah Siswa yang Miskonsepsi pada Tiap Soal ΔS No. soal Tingkat efektivitas ΔS > 0,7 1 tinggi 0,31 < ΔS < 0,7 ΔS < 0,3 2, 3, 5, 8,dan 9 4, 6, 7, dan 10 sedang rendah Pembahasan Kegiatan remediasi menggunakan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun menunjukkan hasil yang baik dan sesuai harapan. Peneliti membimbing siswa untuk membuat catatan tulis susun dengan 6

mentransformasikan teks buku ajar yang telah peneliti bagikan kepada masingmasing siswa. Sumber buku yang digunakan sebagai bahan ajar adalah buku fisika untuk SMA kelas x yang ditulis oleh Marthen Kanginan (2007). Hal ini bertujuan agar semua siswa bisa lebih fokus dan tidak saling mengusik antarteman dengan alasan tidak memiliki teks buku ajar yang akan ditransformasikan. Dalam penelitian ini siswa dituntut untuk membuat catatan tulis susun secara individu dengan tujuan bisa menumbuhkan rasa percaya diri tiap siswa dengan mengapresiasikan apa yang mereka tanggapi dari teks buku ajar dalam pembelajaran. Pembelajaran quantum learning menyatakan cara baru dalam membuat catatan bisa saja terasa asing dan canggung. Seperti teknik baru lainnya, kedua sistem (catatan tulis-susun) ini memerlukan latihan sebelum semuanya menjadi bagian permanen dari sistem pengumpulan informasi (DePorter dan Hernacki, 2010: 164-166). Catatan tulis susun merupakan teknik mencatat tingkat tinggi dan memerlukan latihan sebelum diterapkan dalam pembelajaran karena siswa akan kesulitan dalam membuat catatan tulis susun apabila tidak terbiasa. Jadi, Text transformation berbentuk catatan tulis susun merupakan teknik mencatat tingkat tinggi, sehingga butuh bimbingan yang cukup untuk bisa menghasilkan catatan yang maksimal. Pada penelitian ini terdapat catatan siswa yang tersusun dan ditulis sesuai harapan peneliti, yaitu siswa menuliskan tanggapan-tanggapan dari hasil pemahaman tentang materi gaya. Sehingga, terdapat pula perubahan yang signifikan untuk beberapa soal dari hasil perhitungan McNemar yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. Pada awal pertemuan, yaitu tanggal 1 November 2016 peneliti memberikan tes awal berupa pre-test. Hasil dari pre-test menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal test tersebut. Hal ini dikarenakan siswa memiliki tingkat kecerdasan dan daya serap yang berbeda-beda dalam memahami materi tentang gaya, misalnya dalam menentukan letak gaya normal, gaya berat, gaya gesek, dan penyebab terjadinya gaya-gaya tersebut. Contohnya pada gaya normal, siswa mengalami miskonsepsi 100% pada saat pre-test dalam menentukan letak gaya normal secara tepat. Ada siswa yang menjawab benar, namun alasan yang diberikan tidak tepat dan sebaliknya ada pula siswa yang memberi alasan benar, tapi salah menentukan letak gaya normal. Contoh berikutnya pada gaya berat, siswa juga mengalami miskonsepsi pada pre-test sebesar 100% dalam menentukan letak gaya berat dan penyebabnya secara tepat. Ada siswa yang menjawab benar, namun memberi alasan yang salah maka termasuk miskonsepsi dan sebaliknya memberi alasan salah tapi jawaban benar, bahkan ada yang menjawab salah dan memberi alasan salah. Namun, setelah peneliti ingatkan kembali dengan memberikan pengajaran ulang berupa mentransformasikan teks berbentuk catatan tulis susun, kemudian siswa mengikuti maka diperoleh siswa yang mengalami perubahan konsepsi, yaitu dari miskonsepsi menjadi tidak miskonsepsi. Perubahan dilihat dari selisih hasil pre-test dan hasil post-test. Hasil pre-test sebelumnya menunjukkan secara umum, siswa mengalami miskonsepsi untuk semua soal dan jika dirata-ratakan yaitu sebesar 95,59%. Hal ini dikarenakan peneliti menggunakan soal pilihan yang disertai alasan, sehingga jika salah satunya tidak terpenuhi maka dianggap miskonsepsi. Sedangkan pada hasil post-test yang dilakukan oleh peneliti pada 7

tanggal 22 November 2016 menunjukkan penurunan jumlah siswa yang miskonsepsi, yaitu sebesar 62,94%. Ini berarti terdapat selisih penurunan jumlah siswa yang miskonsepsi antara pre-test dan post-test, yaitu sebesar 32,63%. Kemudian, dari hasil harga proporsi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa efektivitas penggunaan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun termasuk dalam kategori sedang, yaitu ΔS = 0,35. Dari jumlah 10 soal, terdapat satu soal yang mencapai efektivitas tinggi, yaitu pada nomor 1; lima soal yang memiliki efektivitas sedang, yaitu pada nomor 2, 3, 5, 8, dan 9; kemudian empat soal memiliki efektivitas rendah, yaitu pada nomor 4, 6, 7, dan 10. Pernyataan ini juga didukung oleh Soeharto (Soeharto, 2013: 71) bahwa remediasi menggunakan text transformation berbentuk catatan: TS memiliki efektivitas tinggi, yaitu mencapai 1,65. Oleh karena itu, remediasi menggunanakan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun dapat dikatakan efektif dan dapat direkomendasikan khususnya pada guru fisika dalam memperbaiki miskonsepsi siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa remediasi menggunakan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun efektif dan mampu menurunkan persentase jumlah siswa yang miskonsepsi dalam pembelajaran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut: (1) Besar penurunan persentase jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi terhadap materi gaya setelah diberikan remediasi menggunakan text transformation berbentuk catatan tulis susun rata-rata sebesar 32,63%; (2) Terjadi perubahan jumlah siswa yang miskonsepsi dengan signifikan antara sebelum dan setelah diberikan remediasi menggunakan text transformation berbentuk catatan tulis susun pada materi gaya, yaitu terjadi pada soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, dan 9; dan (3) Besar tingkat efektivitas remediasi menggunakan text transformation berbentuk catatan tulis susun pada materi gaya termasuk kategori sedang, yaitu ΔS = 0,35. Saran Dalam penelitian ini dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) Remediasi dengan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun dapat direkomendasikan khususnya pada guru fisika dalam memperbaiki miskonsepsi siswa; (2) Sebelum menerapkan metode text transformation berbentuk catatan tulis susun, siswa terlebih dulu dibimbing secara berkelompok agar menjadi terbiasa secara merata; dan (3) Diakhir pembelajaran siswa sebaiknya diminta untuk membuat catatan tulis susun berhubungan materi gaya, sehingga semua siswa dapat menulis dan menyusun catatan untuk memperbaiki miskonsepsi selain waktu belajar di sekolah. 8

DAFTAR RUJUKAN Amirullah, Lanang Maulana. 2015. Deskripsi Miskonsepsi Siswa kelas XI pada materi Gaya Gesek dengan Certainty Of Response Index (CRI) Termodifikasi. Pontianak. UNTAN (Skrips). DePorter, Bobbi & Hernacki Mike. 2010. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman). Bandung: Kaifa. Lopes, Victor. 2010. From linear text to hypermedia in Physics educational documents. (Research Center for Science and Mathematics Education. (Editor: Kaminski, Michelini). (online). (http://iupap- icpe.org/publications/proceedings/girep-icpe- MPTL2010_proceedings.pdf, 28 Agustus 2016). Noor, Juliansyah. 2015. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia Group. Ogunleye, Ayodele O. 2009. Teachers and Students Perceptions of Students Problem-Solving Difficulties in Physics: Implications For Remediation. Journal of College Teaching & Learning. Vol. 6 (7). Pangestu, Gemma Deo. 2012. Pengaruh Kemampuan Penalaran dan Remediasi Melalui Penerapan Model Perubahan Konseptual terhadap Perubahan Jumlah Miskonsepsi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Pontianak pada Konsep Gaya TahunPelajaran 2011/2012. Pontianak. UNTAN (skripsi). Permendiknas. 2007. Standar Penilaian Pendidikan. (Online). (http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/permendiknas202007/standarpenilian.p df, diakses pada tanggal 1 Februari 2016). Soeharto. 2013. Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Text Transformation Berbentuk Catatan: TS Tentang Impuls dan Momentum Di Kelas XI SMA Negeri 2 Pontianak Tahun Pelajaran 2012/2013. Pontianak. UNTAN (Skripsi). Strangman, N. & Hall, T. 2004. Text Transformations. Wakefield, MA: National Center on Accessing the General Curriculum. (online) (http://aem.cast.org/about/publications/2003/text_transformations.html, diakses pada tanggal 8 April 2016) Suparno, Paul. 2013. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo. 9

Sutrisno, L, Kresnadi, H, Kartono. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Pontianak: LPPJ PGSD. Suwarto. 2013. Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik Dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 10