Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga:

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

TUGAS PENGAYAAN MATERI. 1.Berbagai macam-macam istilah dalam survey tanah:

Kesimpulan Hasil Survei Tanah

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

Kompetensi PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH. Pertanyaan

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi)

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

TUGAS STELA MINGGU KE-5

TUGAS MINGGU KE-3. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah. Survey Tanah dan Evaluasi Lahan. Disusun Oleh : Nama : Lisa Dwi Fani Indar W

BAGAIMANA ORANG MELAKUKAN SURVEI TANAH PRINSIP SURVEI TANAH METODE SURVEI TANAH

TUGAS TERSTRUKTUR M-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

TUGAS TERSTRUKTUR II SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PRINSIP-PRINSIP SURVEY TANAH"

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

PENULISAN LAPORAN FIELDWORK & UAP PRAKTIKUM SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS STELLA MINGGU KE 2

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

Home : tedyagungc.wordpress.com

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TUGAS MAKALAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) (2014), jumlah penduduk di

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN...

BAB I PENDAHULUAN. Desa Pendoworejo berada pada ketinggian 100 hingga 475 mdpl. Pada peta

III. BAHAN DAN METODE

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

BAB IV STUDI KHUSUS GEOKIMIA TANAH DAERAH KAWAH TIMBANG DAN SEKITARNYA

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei

TINJAUAN PUSTAKA. Survei memiliki arti yang bermacam-macam. Survei menurut Oxford

Adipandang YUDONO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS,

STANDAR KOMPETENSI DANKOMPETENSI DASAR SERTA KISI-KISI SOAL OLIMPIADE GEOGRAFI 2011 UNTUK GURU/SEDERAJAT. Perkembangan Geografi

PETA TANAH. OLEH: ZULFIKAR

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

EKSPLORASI PANAS BUMI DENGAN METODE GEOFISIKA DAN GEOKIMIA PADA DAERAH BONJOL, KABUPATEN PASAMAN SUMATERA BARAT

2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa?

Kelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from?

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

KONDISI UMUM BANJARMASIN

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. butiran batuan atau rekahan batuan yang dibutuhkan manusia sebagai sumber air

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

DOKUMEN KURIKULUM FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA H a l a m a n

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Grup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M)

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PETA TANAH. Oleh: Zulfikar

KEJADIAN GERAKAN TANAH DAN BANJIR BANDANG PADA TANGGAL 20 APRIL 2008 DI KECAMATAN REMBON, KABUPATEN TANA TORAJA, PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PEMUKIMAN (STUDI KASUS DAERAH WADO DAN SEKITARNYA)

Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria Erfstien Lailatul Fitria

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Geologi dan Endapan Batubara Daerah Pasuang-Lunai dan Sekitarnya Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

Kuliah Pengantar Surveying

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Bab 7. Peta Topografi 2012

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 1. Lokasi kesampaian daerah penyelidikan di Daerah Obi.

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam, bencana,

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

PEMETAAN GEOLOGI METODE LINTASAN SUNGAI. Norma Adriany Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN SAMPEL TANAH INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM FISIKA JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN. UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Gambar 4.15 Kenampakan Satuan Dataran Aluvial. Foto menghadap selatan.

Transkripsi:

Nama : Aprilia Nur Anndhini NIM : 135040201111047 Kelas : A Tugas Stela Minggu Ke-3 Tahun 2015 1. Resume materi kuliah minggu ketiga: Pada pertemuan minggu ketiga mata kuliah Survei Tanah dan Evaluasi Lahan materi yang disampaikan yaitu mengenai prinsip-prinsip dan metode survei tanah. Di mana kegiatan dalam survei tanah meliputi penyiapan peta kerja, deskripsi dan pencirian tanah, klasifikasi tanah, pemetaan tanah/ penentuan batas Satuan Peta Tanah (SPT), interpretasi data survei tanah serta laporan survei tanah. Hasil survei tanah berupa peta tanah dan laporan. Informasi yang terdapat pada masing-masing peta ditentukan oleh skala peta. Satuan peta tanah dalam survei tanah yaitu SPT sederhana (Simple Mapping Unit) dan SPT majemuk (Compound Mapping Unit). Sementara itu, pada metode survei tanah ada dua pendekatan pembuatan unit peta lahan yaitu pendekatan sintetik dan pendekatan analitik. Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga: Klasifikasi tanah Klasifikasi tanah adalah suatu cara pengelompokan tanah berdasarkan sifat dan ciri tanah yang sama atau hampir sama, kemudian diberi nama agar mudah dikenal, diingat, dipahami dan dibedakan dengan tanah-tanah lainnya karena setiap jenis tanah memiliki sifat dan ciri tertentu dan berbeda dengan jenis tanah lainnya.

Peta rupa bumi Peta rupa bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiah dan kenampakan buatan manusia. Kenampakan alamiah yang dimaksud misalnya sungai, bukit, lembah, laut, danau, dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya jalan, kampung, pemukiman, kantor, pasar, dan lain-lain. Kapabilitas tanah Kapabilitas tanah diartikan sebagai potensi daya dukung tanah untuk menopang penggunaan lahan. Kartografi Kartografi adalah suatu seni, ilmu dan teknik pembuatan peta yang akan melibatkan pekerjaan geodesi, fotogrametri dan reproduksi peta. Sistem proyeksi peta Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di bumi dan di peta. Karena permukaan bumi secara fisik tidak teratur, sehingga sulit untuk melakukan perhitungan-perhitungan dari hasil ukuran (pengukuran). Satuan taksonomi tanah Satuan taksonomi tanah adalah sekelompok tanah dari suatu sistem klasifikasi tanah, masing-masing diwakili oleh suatu profil tanah yang disebut 'central concept' dan kisaran variasinya di sekitar konsep sentral tersebut. Satuan peta tanah sederhana Satuan peta tanah sederhana merupakan satuan peta yang hanya mengandung satu satuan tanah saja atau terdapat tanah lain yang disebut sebagai inklusi. Satuan peta tanah majemuk Satuan peta tanah majemuk merupakan satuan peta yang terdiri atas dua satuan tanah atau lebih yang berbeda (dissimilar soil) dan digunakan pada survei tinjau atau survei lainnya yang berskala lebih kecil dan pada daerah yang rumit atau heterogen.

Inklusi Inklusi adalah satuan tanah lain yg tidak disebutkan dalam nama satuan peta yang hamoir selalu terkandung dalam deliniasi satuan peta tanah. Konsosiasi Konsosiasi adalah daerah relatif seragam SPT, didominasi oleh 1 satuan tanah dan tanah-tanah yang mirip (similar soil). Minimal 50% dari pedonpedon yang ada dalam SPT tersebut sama dengan yang tertulis dalam SPT, dan pedon-pedon atau tanah-tanah yang berbeda (dissimilar soil/inklusi), harus < 25%, 15% atau 10%. Asosiasi tanah Asosiasi tanah adalah sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga, tetapi karena kecilnya skala peta, tanah-tanah tersebut tidak disajikan dalam SPT tersendiri. Kompleks tanah Kompleks tanah adalah sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya tanpa ada pola tertentu atau tidak beraturan. Kelompok tak dibedakan Dalam kelompok tak dibedakan terdapat 2 tanah yang secara geografis tidak selalu berupa konsosiasi tetapi termasuk dalam satuan peta yang sama karena untuk penggunaan dan pengelolaannya sama atau mirip. Seri tanah Seri tanah adalah sekelompok tanah yang miliki ciri dan prilaku serupa, berkembang dari bahan induk yang sama dan punya sifat-sifat dan susunan horison, terutama di bagian bawah horison olah, dan sama dalam regim lengas dan regim suhu tanah. Fase tanah Fase tanah adalah pembagian lebih lanjut dari seri tanah sesuai dengan ciri-ciri penting bagi pengelolaan/ penggunaan lahan, seperti: drainase, erosi.

Soil variant Soil variant adalah tanah-tanah yang sangat mirip dengan seri yang sudah ditemukan, tapi berbeda dalam beberepa sifat penting. Grid Grid adalah penetuan titik yang diterapkan pada survei tanah dengan memperhatikan kedetailan tertentu. Inklusi bukan penghambat Inklusi bukan penghambat adalah inklusi tanah tidak serupa dengan faktor penghambat lebih kecil daripada tanah utama. Tidak akan mempengaruhi interpretasi terhadap potensi satuan peta tersebut. Inklusi penghambat Inklusi penghambat adalah inklusi tanah tidak serupa yang mempunyai faktor penghambat lebih besar dari tanah utama atau mempengaruhi tingkat pengelolaannya.

2. Koleksi peta a. Peta Rupa Bumi Judul : Peta Rupa Bumi Kabupaten Blitar Tahun Penerbitan : 2011 Pembuat Peta : BPS Kabupaten Blitar Skala : 1:75.000 Lokasi Keberadaan Peta : Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia

b. Peta Geologi

Judul` : Peta Sebaran Formasi Pembawa Batu Bara Lembar Blitar Peta Potensi Mineral Logam Lembar Blitar Peta Potensi Mineral Bukan Logam dan Batuan Lembar Blitar Tahun Penerbitan : 2010 Pembuat Peta : Badan Geologi Indonesia Skala : 1: 400.000 Lokasi Keberadaan Peta : Blitar, Jawa Timur, Indonesia c. Peta Tanah Judul : Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kota dan Tahun Penerbitan : 2013 Kabupaten Blitar Pembuat Peta : Badan Geologi Skala : 1: 10.000 Lokasi Keberadaan Peta : Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia

d. Peta Penggunaan Lahan Judul : Peta Penggunaan Lahan Kota Blitar Tahun Penerbitan : 2013 Pembuat Peta : WEBGIS Kota Blitar Skala : 1:105.930 Lokasi Keberadaan Peta : Kota Blitar, Jawa Timur, Indonesia