BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Penerimaan negara atau pemasukan bagi negara di masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara. Berdasarkan Undang-Undang nomor 28 tahun 2007 pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan oleh pengguna laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Gambar 1.1 Sumber Pendapatan Negara. Berdasarkan Gambar 1.1 menujukkan bahwa di Negara Indonesia, sumber

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan berkelanjutan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penerimaan negara dalam arti penerimaan Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan perpajakan (

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketentuan Umum Perpajakan Pasal 1, pengertian Pajak adalah kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Laba perusahaan dalam perpajakan digunakan sebagai dasar. perhitungan pajak. Dalam UU KUP No. 28 Tahun 2007, pajak merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. punggung pembiayaan nasional. Pajak merupakan pengalihan sumber dana dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Ketidakpatuhan wajib pajak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak asing karena krisis kepercayaan finansial yang terjadi. Krisis. suatu perusahaan dalam kemampuan membayar hutang.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang digali terutama dari kemampuan sendiri. Usaha pemerintah untuk. diantaranya dari sektor pajak (Lumbantoruan, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesejahteraan suatu penduduk dapat tercapai apabila di dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau

BAB I PENDAHULUAN. disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari sektor pajak. Lebih dari 70 % pengeluaran Negara dibiayai oleh pajak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. negara ini di biayai oleh pajak. Pajak sendiri didapatkan oleh negara dari Warga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan pendapatan terbesar negara yang dikelola pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 15,30%, sedangkan pertumbuhan alamiahnya rata-rata. dibandingkan dengan pertumbuhan alamiahnya. Hal ini menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat kinerja dari suatu perusahaan. Informasi laba yang diberikan perusahaan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam menunjang perkembangan perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu aspek yang memberikan kontribusi yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era pembangunan dan pembiayaan saat ini, pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan dari sektor pajak dapat dikatakan sebagai primadona dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan dihadapkan dengan persaingan yang keras

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pajak menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahannya, negara membutuhkan. pendapatan atau penghasilan. Negara menetapkan dua kelompok utama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompleks diperlukan juga dengan tujuan untuk pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan menyediakan informasimengenai laba sehingga dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional serta menjadi unsur utama untuk

PENGARUH KOMPENSASI MANAJEMEN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP MANAJEMEN PAJAK DI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan internal, yaitu dari laba perusahaan saja, tidak akan cukup untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

Banyak perusahaan yang mengidentikkan membayar pajak sebagai beban sehingga perusahaan akan berusaha meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya program pemerintahan dan pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

PENGARUH KOMPENSASI MANAJEMEN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP MANAJEMEN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas b. Hasil Uji Koefisien Determinasi BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penting sehingga setiap tahun target penerimaan pajak semakin ditingkatkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendapatan negara maupun pembiayaan.ibarat sebuah bahtera, berlayar hingga akhirnya mampu berlabuh. APBN menjadi motor

Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. toleransi dari pihak fiskus, dikarenakan fiskus menginginkan perolehan pajak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pajak orang pribadi dan wajib pajak badan. ( Sedangkan pemasukan pajak dari sektor property,

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai apabila didukung melalui pembiayaan dari dalam negeri.

BAB 1 PENDAHULUAN. APBN melalui sektor perpajakan (Candra, 2012). Pentingnya peranan pajak

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar, terbukti. (

Abstrak. Kata kunci: penghindaran pajak, corporate governance, koneksi politik, leverage, dan return on asset

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

DAFTARISI HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI

Skripsi FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PENERBITAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara terbesar yang digunakan untuk membiayai semua pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan melakukan suatu pelaporan keuangan mempunyai tujuan. untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 1983

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor pemasukan tersebesar kas negara. Penerimaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penerimaan negara atau pemasukan bagi negara di masa pemerintah orde baru masih mengandalkan dari sektor migas. Pendapatan ini diperoleh dengan cara mengekspor migas ke luar negeri. Namun saat ini sektor migas bukan lagi menjadi sumber pendapatan yang paling diandalkan atau paling utama hal ini dikarenakan sifat sumber daya migas yang tidak dapat diperbaharui ditambah dengan masalah makin berkurangnya persediaan migas di Indonesia. Alternatif lain pemerintah Indonesia saat ini yaitu diambil dari sektor pajak. Karena ternyata pajak memiliki kontribusi yang sangat besar bagi pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan yang adil merata dan berkesinambungan. Salah satu sasaran penting bagi perusahaan adalah pendapatan. Pendapatan atau laba bisa dijadikan tolak ukur kesuksesan bagi suatu perusahaan, walaupun tidak semua perusahaan menjadikan laba sebagai tujuan utamanya, tetapi dalam perusahaan pasti memerlukan yang namanya pendapatan atau laba. Dimana laba merupakan keuntungan bagi perusahaan, karena perusahaan telah berkorban untuk kepentingan pihak lain. Dalam melakukan perhitungan pendapatan atau laba, perusahaan bisa melakukan kapan saja. Tetapi biasanya demi tujuan praktis, dalam 1

2 melakukan perhitungan laba, umumnya perusahaan mengadakan perhitungan laba pada akhir periode akuntansi yang kemudian dituangkan dalam suatu bentuk laporan yang berupa laporan keuangan. Perkembangan pasar modal dan perusahaan dalam bidang industri yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perusahaan yang bergerak disektor manufaktur merupakan perusahaan yang memproduksi barang dan memiliki aktivitas bisnis yang kompleks dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak disektor jasa maupun keuangan. Perusahaan manufaktur juga merupakan wajib pajak yang harus memenuhi kewajiban perpajakan. Pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Dilain sisi, perusahaan manufaktur, seperti entitas usaha lain, tentu memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja melalui peningkatan laba bersih untuk dapat meningkatkan kekayaan para pemegang saham. Salah satu strategi untuk meningkatkan laba bersih yang dapat dilakukan adalah dengan efisiensi pembayaran beban pajak. Manajemen perusahaan dapat memilih strategi manajemen pajak yang bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Ketentuan Umum dan Perpajakan pasal 1 angka 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara yang sebesar-

3 besarnya untuk kemakmuran rakyat (Waluyo, 2013:2). Pajak bagi masyarakat merupakan beban karena mengurangi penghasilan mereka, terlebih lagi masyarakat tidak mendapatkan imbalan secara langsung ketika mereka membayar pajak. Sedangkan, pajak bagi perusahaan merupakan proses transfer kekayaan dari pihak perusahaan (khususnya pemilik) kepada negara, sehingga dapat dikatakan pembayaran pajak penghasilan ini merupakan biaya bagi perusahaan, pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan akan selalu berusaha untuk meminimalkan biaya pajak tersebut dengan melakukan pengelolaan kewajiban perpajakan. Sangat rasional bagi manajemen untuk melakukan pengelolaan kewajiban perpajakan sebaik mungkin sehingga pemborosan sumber daya dalam bentuk sanksi perpajakan dapat dihindarkan. Sebagai perusahaan yang berorientasi laba maka manajemen akan berusaha untuk mendapatkan laba yang optimal dengan cara meminimalkan biaya-biaya yang ada. Dilain pihak, sebagai subjek pajak perusahaan harus memenuhi berbagai kewajiban, salah satunya adalah membayar beban pajak. Manajemen berkewajiban memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efisien dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga nilai perusahaan meningkat. Manajemen berkewajiban memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efisiensi dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga nilai perusahaan meningkat. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan efisiensi pembayaran pajak. Manajemen pajak merupakan strategi-strategi

4 yang dilakukan oleh manajemen, untuk meminimalkan pajak terutang tanpa melanggar aturan perpajakan, yang meliputi fungsi perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation), dan pengendalian kewajiban perpajakan (tax control). Biasanya strategi-strategi yang dilakukan dalam manajemen pajak ini dengan memanfaatkan celah-celah (loop-holes) atau sering disebut juga grey-area yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu manajemen pajak pada dasarnya tidak bertentangan dengan undang-undang dan dilakukan dengan memanfaatkan pengecualian-pengecualian yang diizinkan oleh Undang-Undang (Nur: 2010 dalam Fahreza: 2014). Manajemen pajak yang tidak tepat akan merugikan perusahaan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen pajak yaitu kompensasi manajemen dan reputasi auditor. Dengan pemberian kompensasi manajemen yang tepat, diharapkan akan memacu manajemen untuk mengambil strategi paling ampuh dalam pelaksanaan manajemen pajak. Menurut Irawan (2012) dalam Khairunnisa R (2016), dengan adanya kebijakan kompensasi yang tepat, pemilik perusahaan mengharapkan manajemen dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui efisiensi pembayaran pajak yang akan berpengaruh pada nilai perusahaan secara menyeluruh. Oleh karenanya, pemberian kompensasi yang tepat kepada manajemen dapat menjadi sebuah mekanisme penerapan manajemen pajak yang tepat.

5 Dilain pihak perusahaan diaudit oleh auditor independen yang melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan, dimana auditor diharapkan mampu untuk merencanakan dan melaksanakan audit dalam rangka memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Auditor juga diharapkan untuk mampu meningkatkan akurasi dan ketepatan perhitungan pajak yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam melakukan perhitungan kewajiban pajak, yang dalam perhitungannya berdasarkan laporan keuangan perusahaan. Meskipun tanggung jawab manajemen selaku pengelola operasional perusahaan untuk meningkatkan efisiensi pembayaran pajak perusahaan, namun dalam melakukan perhitungan pajak tetap harus tunduk terhadap aturan Perundang-undangan Perpajakan. Literatur mengenai pengaruh kompensasi manajemen terhadap manajemen pajak telah banyak ditemukan. Diantaranya oleh Christoper S.Armstrong & Jennifer L.Blouin (2011), yang melakukan penelitian mengenai hubungan kompensasi yang diterima oleh eksekutif perusahaan, khususnya atas kompensasi yang diterima oleh direktur pajak, terhadap manajemen pajak perusahaan. Dalam penelitian tersebut, mereka membuktikan adanya hubungan negatif yang kuat antara kompensasi yang diterima direktur pajak perusahaan dengan pembayaran pajak perusahaan yang diukur melalui GAAP effective tax rate.

6 Minnick dan Noga (2010) dalam Fahreza (2014) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh kompensasi manajemen terhadap manajemen pajak, yang menemukan pengaruh paket kompensasi saham mendorong manajer melakukan manajemen pajak untuk efisiensi pembayaran pajak perusahaan. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa manajemen pajak dapat menambah laba bersih perusahaan dan memberi manfaat kepada pemegang saham karena berkaitan positif terhadap tingginya tingkat pengembalian investasi mereka. Penelitian pengaruh kompensasi manajemen dan reputasi auditor terhadap manajemen pajak ini telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu diantaranya yaitu Fahreza (2014). Penelitian ini mereplikasi dari penelitian diatas. Penelitian diatas membahas pengaruh kompensasi manajemen terhadap manajemen pajak yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur di Indonesia. Dengan memberikan kompensasi yang tinggi terhadap manajemen dalam rangka memacu manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan, dapat memotivasi manajemen untuk mencari strategi manajemen pajak yang efektif dengan tujuan memperkecil pembayaran pajak sehingga dapat meningkatkan laba bersih perusahaan dan juga membahas pengaruh reputasi auditor yang melakukan audit laporan keuangan perusahaan, terhadap manajemen pajak yang dilakukan perusahaan. Dalam penelitian ini manajemen pajak diukur menggunakan pendekatan GAAP Effective Tax Rate dan the Book Tax Gap sesuai dengan penelitian Fahreza (2014). GAAP Effective Tax Rate adalah

7 sebuah besaran tarif pajak yang ditanggung oleh perusahaan dan merupakan rasio beban pajak perusahaan atas laba perusahaan sebelum pajak penghasilan. Sedangkan Book Tax Gap adalah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dan terjadi ketika pendapatan sebelum pajak lebih kecil dibandingkan laba kena pajak atau sebaliknya. Kenyataan diatas tersebut menjadi menarik untuk diteliti apakah kompensasi manajemen berpengaruh secara positif terhadap manajemen pajak dimana manajemen perusahaan manufaktur akan melakukan manajemen pajak untuk meningkatkan laba bersih perusahaan. Selanjutnya hal menarik lain yang timbul untuk diteliti adalah, apakah pelaksanaan audit oleh auditor yang memiliki reputasi dapat menekan pelaksanaan manajemen pajak sehingga dalam penghitungan kewajiban pajaknya tetap sesuai peraturan Perundang-undangan Perpajakan, sehingga pelaksanaan audit oleh auditor yang bereputasi akan berpengaruh secara negatif terhadap manajemen pajak. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGARUH KOMPENSASI MANAJEMEN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP MANAJEMEN PAJAK PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015.

8 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini akan menganalisa tentang Kompensasi Manajemen dan Reputasi Auditor terhadap Manajemen Pajak yang diukur menggunakan pendekatan GAAP Effective Tax Rate dan the Book-Tax Gap sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahreza (2014). Sehingga dalam penelitian ini rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Kompensasi Manajemen berpengaruh terhadap Manajamen Pajak? 2. Apakah Reputasi Auditor berpengaruh terhadap Manajemen Pajak? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh Kompensasi Manajemen terhadap Manajemen Pajak. 2. Untuk menganalisis pengaruh Reputasi Auditor terhadap Manajemen Pajak. D. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

9 1. Bagi Investor dan Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi informasi dan sebagai bahan pertimbangan mengenai manajemen pajak pada perusahaan manufaktur sehingga investor dan calon investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi. 2. Bagi Manajemen Perusahaan Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pedoman, bahan pertimbangan dan bahan referensi bagi manajemen dalam melakukan pembayaran pajak pada perusahaan manufaktur. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dan dapat lebih mengetahui pengaruh Kompensasi Manajemen dan Reputasi Auditor terhadap Manajemen Pajak pada perusahaan manufaktur. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dan sebagai penambah wacana keilmuan. E. SISTEMATIKA PENELITIAN Penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab, dimana tiap-tiap bab memberikan gambaran mengenai masalah yang dibahas dan dapat

10 diketahui secara jelas mengenai isi skripsi ini. Bagian-bagiannya antara lain: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mencakup segala konsep yang mendasari penelitian mengenai teori atribusi, pengertian pajak, manajemen pajak, kompensasi manajemen, reputasi auditor, penelitian terdahulu, rerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi variabel penelitian dan pengukuran variabel serta metode analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang deskriptif objek penelitian, analisis data yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas) serta pengujian hipotesis (uji analisis regresi linear berganda, uji t, uji F, dan uji R 2 ) dan pembahasan keseluruhan tentang penelitian.

11 BAB V. PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dibuat, implikasi dan keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya.