BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering

dokumen-dokumen yang mirip
P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks

BAB I PENDAHULUAN. seolah tak pernah memiliki akhir dan tak selesai untuk dibahas.

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. (SMRC) merilis hasil bahwa Partai Demokrat, mengalami penurunan tingkat

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

Analisa Kasus Wisma Atlet

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 20 Juli Indeks

BAB I PENDAHULUAN. banyak karena melibatkan anak menteri. kecelakaan maut yang kembali terjadi di Tol Jagorawi KM yang

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014

Bendahara umum Partai Demokrat terjerat isu suap. Benarkah uangnya untuk partai?

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Universitas Sumatera Utara

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli Indeks

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tahun 2014, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total.

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 Agustus Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Juni Indeks

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

Dugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemberitaan tentang kasus korupsi yang melibatkan tersangka M. Nazaruddin,

Kepada pers, SBY menegaskan dia akan berjihad untuk mendapatkan keadilan. Hal ini untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB I PENDAHULUAN. perhatian besar oleh media massa. Hal ini karena kasus kekerasan oleh aparat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak

12/10/2012. Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 2012 FFH

BAB V PENUTUP. bagaimana isi pemberitaan kasus korupsi proyek hambalang yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam tiga tahun terakhir ini, jumlah kasus kekerasan seksual terus

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. terjangkit yang namanya kecurangan atau istilahnya fraud. Fraud ini terjadi akibat

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Diterjang Anas Soal Skandal Korupsi Bank Century, Dinasti Cikeas Bakal Ambruk?

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Oktober Indeks

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Dari catatan Komnas Perempuan, yang dimuat pada harian Kompas

KONSTRUKSI PEMIMPIN NASIONAL DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS. (Analisis Framing Laporan Jajak Pendapat KOMPAS dengan Topik

Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP

BAB I PENDAHULUAN. The Ramon Magsasay Award Foundation, pada 23 juli Namun hal ini tidak bisa menjadi tolak ukur Indonesia telah bebas dari

KPK juga hampir KO di Era SBY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan kembali tercoreng. Sabtu 22 Maret 2014, Polda Metro

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Utusan Polri dengan inisial AA dan AD, datang ke Gedung Komisi

BAB I PENDAHULUAN. nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup rakyat yang dipimpin oleh para pejabat yang terbukti

Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

BAB I PENDAHULUAN. Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Korupsi telah dikaji dan ditelaah secara kritis oleh banyak ilmuwan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam agama, etnis, dan

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyelewengan dan penyalahgunaan yang terjadi terhadap aset-aset yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

Temuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam pemberantasan Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 September Indeks

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36. TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

PENCITRAAN PARTAI DEMOKRAT DI HARIAN KOMPAS DAN JAWA POS DALAM PEMBERITAAN PEMERIKSAAN ANAS URBANINGRUM OLEH KOMISI PEMBERANTAS KORUPSI (KPK)

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Agustus Indeks

BAB I PENDAHULUAN. TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya

Analisis Framing Dugaan Korupsi Anas Urbaningrum dalam Kasus Wisma Atlet pada Harian Kompas dan Jawa Pos. Tesa Herowana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perempuan pada kompas.com tahun 2011, tindak kekerasan terhadap

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA

Johan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Jokowi, SBY, dan Infrastruktur

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering diwacanakan oleh media massa. Korupsi telah menjadi isu lama yang tak kunjung selesai untuk dibahas, bukan hanya mengenai uang rakyat yang dikorupsi melainkan juga mengenai penurunan kepercayaan rakyat kepada pemerintah di negaranya sendiri. Berdasarkan data yang dikutip dari artikel Jurnal Nasional (2013:3) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung antikorupsi. Hal tersebut didasarkan pada hasil Survei Prilaku Anti Korupsi (SPAK) yang menyatakan Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) berada pada level 3,55. Survei dilakukan terhadap 100 ribu rumah tangga di 33 provinsi, 170 kabupaten atau kota dan berlangsung pada 1-31 Oktober 2012. Menurut Kompas (2013:1) dari beberapa kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukan para pelaku korupsi juga berasal dari anggota atau pengurus partai politik. KPK mengkaji bahwa para politisi mengincar sejumlah sektor strategis seperti kehutanan, energi, pertanian, dan pengelolaan haji. Peneliti Lembaga Survei Indonesia dan pengajar Universitas Islam Negeri Jakarta, Burhanuddin 1

Muhtadi, melihat korupsi telah sangat terstruktur dengan politisi menjadi patron dan pengusaha sebagai klien. Kasus korupsi yang marak diberitakan di media massa salah satunya adalah kasus korupsi terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang tahun anggaran 2010-2012. Kasus P3SON di Hambalang semakin menjadi sorotan publik saat beberapa nama penting di negeri ini disebut-sebut terlibat. Seperti yang ditulis Khaerudin pada Kompas edisi 25 Februari (2013:3) pada awalnya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menyelidiki dugaan kasus korupsi pembangunan jalan tol dalam kota di Surabaya. KPK menyadap pembicaraan telepon Mindo Rosalinda Manulang dari bagian Marketing Grup Permai, perusahaan yang dikendalikan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (saat itu) Muhammad Nazaruddin. Mindo tertanggap tangan bersama Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohammad El Idris saat sedang menyuap mantan Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, 11 April 2011. Dari Mindo, penyelidikan dikembangkan. Muhammad Nazaruddin disebut-sebut terlibat. Posisinya sebagai pengurus Partai Demokrat sempat membuat keraguan, apakah KPK berani mengusutnya. Belum sampai ditetapkannya sebagai tersangka, Nazaruddin kabur ke Singapura pada 23 Mei 2011. Dalam pelariannya, Nazaruddin menyebut keterlibatan sejumlah politisi Partai Demokrat, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dalam proyek Hambalang. 2

Sejak nama beberapa petinggi partai Demokrat ikut terseret dalam beberapa kasus korupsi kepercayaan masyarakat mulai menurun terhadap Demokrat. Hal itu terbukti dari hasil riset nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang keluar pada 3 Februari 2013. Yuwanto dalam Lensa Indonesia Magazine (2013:2) mengungkapkan Demokrat yang pada Pemilu 2009 merupakan partai teratas, ternyata hasil survei ini terjun bebas hanya mampu meraih 8,3 persen suara responden. Survei SMRC ini sasarannya 1.220 responden di seluruh Indonesia dengan pertanyaan Partai apa yang akan dipilih jika pemilu dilaksanakan sekarang? Setelah dikeluarkannya hasil survei tersebut pada 8 Februari 2013 Surat Perintah Penyidikan Anas Urbaningrum bocor, hal ini makin menguatkan bahwa Anas terlibat dalam kasus korupsi Hambalang. Dengan semakin menguatkan bukti-bukti korupsi yang diduga melibatkan Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Partai Demokrat, maka tanggal 8 Februari 2013, Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan mengambil ahli kepemimpinan Demokrat dan meminta Anas berkonsentrasi pada kasus yang menderanya. Hingga tanggal 17 Februari 2013, Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat diselenggarakan di Hotel Sahid, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Anas tetap menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pada tanggal 22 Februari 2013 Komisi Pemberantas Korupsi menetapkan Anas sebagai tersangka korupsi Hambalang dan setelah itu tanggal 23 Februari 2013 Anas mengundurkan diri. 3

Dengan mundurnya Anas, posisi ketua umum kosong. Majelis Tinggi Demokrat memberikan mandat kepemimpinan kepada empat petinggi partai, yaitu Wakil Ketua Umum Max Sopacua dan Jhonny Alen Marbun, Sekretaris Jenderal Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dan Direktur Eksekutif Toto Riyanto, sampai diselenggarakannya kongres luar biasa (KLB). (Sabrina Asril dalam kompas.com, 26 Februari 2013) Hal yang mengejutkan, pada tanggal 27 Februari 2013 Anas menyebutkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin mengetahui perihal aliran dana Hambalang ke Edhie Baskoro Yudhoyono pada 29-30 April 2010 senilai US$ 900 ribu. Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas, merupakan anak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ibas menjabat sebagai Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Ibas diangkat sebagai Sekjen Demokrat karena ditunjuk oleh Anas Urbaningrum seperti yang ditulis oleh Irman Abdurrahman Dari Bandung Membawa Bisul di Sindo Weekly (2013: 23) menyatakan bahwa, Anas berinisiatif memilih Edhie Baskoro, putra bungsu bos besar Demokrat itu, sebagai sekjen. Sebelumnya Ibas pernah menjabat sebagai anggota Komisi I DPR periode 2009-2014, namun pada 15 Februari 2013 secara mengejutkan Ibas mengundurkan diri dari DPR dengan alasan beratnya tugas yang harus dilaksanakannya sebagai Sekjen Partai Demokrat, terutama melaksanakan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk menyelamatkan partai. Pengunduran diri Ibas dari DPR sempat menimbulkan spekulasi di media massa bahwa mundurnya Ibas karena ingin menggantikan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. 4

Melihat perkembangan kasus korupsi di Indonesia, dapat dilihat bahwa pers memiliki peran penting dalam mengkonstruksikan suatu peristiwa. Seperti yang diungkapkan Cohen dalam Ishwara (2005:8) pers memiliki peran sebagai interpreter yang memberi penafsiran atau arti pada suatu peristiwa, pers juga sebagai wakil dari publik (representative of the public). Pers juga berperan sebagai pengkritik terhadap pemerintahan, konsep tersebut adalah peran penjaga atau watch dog. Hal ini didukung oleh Tim LSPP (2005:18) yang menuliskan bahwa lembaga pemantau korupsi di Indonesia, ICW (Indonesia Corruption Watch) menegaskan fungsi media massa sebagai lembaga pengawas badan-badan pemerintahan, terutama dalam masa ketika Otonomi Daerah berkembang dan menunjukkan makin banyaknya kasus korupsi diangkat ke permukaan. Menurut Iswara (2005:53-57) nilai berita menjadi ukuran yang berguna atau yang biasa diterapkan, untuk menentukan layak berita (newsworthy). Peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita misalnya yang mengandung konfik, bencana dan kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan, human interest, seks, dan aneka nilai lainnya. Berdasarkan rangkaian peristiwa korupsi Hambalang yang menyeret nama Edhie Baskoro Yudhoyono ada beberapa nilai berita yang dipilih wartawan untuk mengkonstruksi keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono dalam kasus korupsi Hambalang. 5

Pertama, pemberitaan tersebut syarat akan konflik. Konflik adalah layak berita, meskipun dalam berita mengenai Ibas ini bukan merupakan konflik fisik atau kekerasan yang menimbulkan korban jiwa namun konflik yang dimaksud dalam hal ini adalah konflik internal dimana terdapat perdebatan sejumlah tokoh partai politik khususnya Partai Demokrat yang merupakan partai yang sebagaian besar anggotanya menjabat dalam pemerintahan Indonesia. Kedua, kemasyuran dan terkemuka. Tentunya sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai Sekretaris Jendral Partai Demokrat. Tidak hanya itu nama Edhie Baskoro Yudhoyono juga dikenal sebagai anak dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, sehingga kariernya dalam dunia politik cukup menjadi sorotan media. Ketiga, saat yang tepat (timeliness) dan kedekatan (proximity). Merupakan ukuran yang diterapkan pada berita untuk menentukan apakah layak dihimpun atau bisa dijual. Kaitan antara korupsi dan politik sering bermunculan di media massa, sehingga topik ini merupakan topik yang tepat untuk dibahas saat ini. Beranjak dari tulisan Eriyanto (2002:17) yang menyatakan bahwa sebuah teks berupa berita tidak bisa kita samakan seperti sebuah kopi dari realitas, berita harus dipandang sebagai konstruksi atas realitas. Dari pernyataan tersebut, penulis merasa penting untuk mengetahui bagaimana media mengkonstruksi berita mengenai keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono dalam kasus korupsi di Hambalang. 6

Dalam penelitian ini penulis memilih pemberitaan mengenai keterlibatan Ibas dalam kasus korupsi Hambalang pada Koran Tempo dan Jurnal Nasional sebagai objek penelitian. Kedua media tersebut merupakan surat kabar berskala nasional dan memiliki nama yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Menurut wikimedia.org Koran Tempo pertama kali terbit pada 2 April 2001, pemiliknya adalah PT Tempo Inti Media Harian, dengan oplah per hari sebesar 100.000 eksemplar perhari. Menurut Tim LSPP (2005:15) Koran Tempo merupakan media yang cukup konsisten membuka kasuskasus korupsi. Sedangkan, Jurnal Nasional merupakan salah satu surat kabar nasional di Indonesia yang terbit di Jakarta sejak 1 Juni 2006. Harian ini diterbitkan oleh PT. Media Nusa Pradana. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka penelitian ini akan memusatkan pokok permasalahan, yaitu: Bagaimana Koran Tempo dan Jurnal Nasional mengkonstruksi dugaan keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono dalam kasus korupsi Hambalang? 7

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan bagaimana Koran Tempo dan Jurnal Nasional mengkonstruksi dugaan keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kasus korupsi Hambalang, khususnya setelah Anas Urbaningrum mengungkapkan adanya keterlibatan Ibas dalam kasus korupsi Hambalang (28 Februari 2013) hingga tindakan Ibas yang melapor ke polisi perihal pencemaran nama baik dirinya (22 Maret 2013). 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Signifikansi Akademis Penulis berharap penelitian ini dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan komunikasi terutama jurusan jurnalistik dan media massa. 1.4.2 Signifikansi Praktis Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi pembaca agar memahami cara media massa mengkonstruksi berita mengenai kasus korupsi yang melibatkan anggota partai politik di Indonesia. 8