sumber-sumber air yang ada. Adapun sumber-sumber air itu adalah air laut, air Air laut mempunyai sii'at asin, karena mengandung garam NaCI Kadar garam

dokumen-dokumen yang mirip
Pencemaran Air. Oleh: Tien Zubaidah

2.1. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air

Polusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya.

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketersediaan Air dan Air Tanah Ketersediaan Air

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

LAMPIRAN A DATA HASIL PENGUJIAN KARBON AKTIF KAYU BAKAU

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan pada penelitian dampak pemupukan N dosis tinggi pada usahatani sayuran dataran tinggi.

Rekayasa Lingkungan???

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

PENCEMARAN AIR. Amalia, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Pengawasan dan Manajemen Pengawasan. Pengawasan biasa juga disebut pengendalian, yaitu proses menyakinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

KUESIONER PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

Air mineral alami SNI 6242:2015

TARIF LINGKUP AKREDITASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggambarkan bagaimana perjalanan air yang meliputi penguapan pada air

Lampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

Lampiran I. Gambar Sampel. Air setelah penambahan pree chlorination

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. H2O: satu molekul air tersusun dari dua atom hidrogen yang terikat secara

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

Repository.Unimus.ac.id

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). kuantitas maupun kualitasnya (Entjang, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

LAMPIRAN F. Persyaratan Kualitas Air Minum

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2003 PEMERIKSAAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

LAMPIRAN I. No Jenis Parameter Satuan 1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar

Air mineral SNI 3553:2015

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Water Treatment Air sungai dan Sumur Bor menjadi Air Bersih Proses pengolahan air (water treatment system)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahnia Nazthalia (2012) mengadakan penelitian Analisa Kebutuhan Air

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

MAKALAH PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN JENIS DAN SUMBER DAYA AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah bagian dari kehidupan makhluk hidup. Air bukan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

Tabel.1. Data Absorbansi Larutan Standar Unsur Nikel ( Ni ) Bulan II 0,0000 0,0000 0,0100 0,0015 0,0200 0,0030 0,0300 0,0044 0,0400 0,0057

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Air Kehadiran air didunia ini parting sekali bagi kehidupan, karena tanpa air manusia akan musnali. Untuk memenuhi kebutuhan akan air manusia mcmanlaalkaii sumber-sumber air yang ada. Adapun sumber-sumber air itu adalah air laut, air atmosfir/ air materiologik, air permukaan, air tanah. 2.1.1 Air Laut Air laut mempunyai sii'at asin, karena mengandung garam NaCI Kadar garam NaCI dalam air laut I 3%. Dengan keadaan ini, maka air laut tak memenuhi syarat untuk air minum. 2.1.2 Air Atmosfir, Air Meteriologik Air ini dalam keadaan murai sangat bersih tetapi karena adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/'debu dan lain sebagainya, maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, kareua masih mengandung banyak kotoran. Disamping itu air hujan mempunyai sii'at agresifterutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan memepercepat teijadinya korosi( kuratan). Juga air hujan ini mempunyai sii'at lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

2.1.3 Air Permukaan Air permukaan adalah air hujan yang mengalir dipermukan bumi. Pada umumnya, air pemiukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lunipur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran-kotoran industri kota dan sebagainya. Bahan pengotoran ini, untuk masing-masing air pemukaan akan berbeda-beda tergantung pada kondisi daerali pengaliran air peimukaan ini. Jenis pengotorannya terdiri dari beberapa jenis yaitu kotoran physik, kimia, dan bakteriologi. Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat air pemukaan itu akan mengalami suatu proses pembersihan sendiri yang dapat dijelaskan, udara yang mengandung Oxigen atau gas 02 akan membantu mengurangi proses pembusukan yang yang terjadi pada air pemiukaan yang telali mengalami pengotoran, karena selama dalam perjalan, Oz akan meresap kedalam air permukaan Dutruh aormuj Gambar 2.1 Proses pembersihan air secara alami Panjangnya daerali pengerusakan ini tergantung pada: HI Sifat dan banyaknya pengotoran

SH B B Aliran sungai (cepat atau lambat) Suhu/temperatur Kadar oksigen terlarut Air permukaan tcrdiri dari air sungai, air rawa dan danau 2.1.4 Air Tanah Air tanah terdiri dari air tanah dangkal, air tanalidalam dan mata air a. Air Tanah Dangkal Air tanali dangkal terjadi karena adanya proses peresapan air dari pennukaan tanah. Lumpur dan sebagian bakteri akan tertahan, sehingga air tanali akan jernili tetapi lebih banyak mengandung zat-zat kimia ( garam-garam terlarut) karena air tersebut selama dalam perjalanannya melewati lapisan tanah yang mengandung unsur-unsur kimia tertcntu untuk masing-masing lapisan tanali. Lapisan tanah disini beriimgsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terns berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah. Setelah menemui lapisan rapaf air, air akan terkumpul metupakan air Lanah dangkal dimana air dapat dimanlaatkan untuk sumber air minum melalui sumursumur dangkal. 1-1,5 in lantai Gambar 2.2 Air tanali dangkal

I). Air Tanah Dalam Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan air tanali dalam tidak scmudali pada air tanali dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya hingga kedalaman tertentu (biasanya 100-300 m) akan didapatkan suatu lapisan air. Kwalitas dari air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal karena penyaritigannya lebih sempuma dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapisan-lapisan tanah yang dilaluinya. c. Mata Air Mata air adalah air tanali yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata aii- yang bersasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musini dan kwantitas serta kwalitasnya sama dengan air tanah dalam 2.2 Syarat-syarat Air Minum Dari segi kwalitas air harus memenuhi a. Sycrat fisik: air tidak boleh berwarna Air tidak boleh berasa Air tidak boleh berbau Suhu air hendaknya dibawah suhu udara ( sejuk ± 25 C) Air harus jernih b. Syarat Kimia Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.

- tidak - tidak c. Syarat Syarat Baktcriologik Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) saiua sekali dan tak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan Tabel 2.1 Daftar persyaratan kualitas air minum No Parameter Satuan Kadar maksimum yg diperlwlehkan 1 Bau - A. FISIKA 2 Jumlah zat Padat terlarut (IDS) mg/1 1000-3 Kekerulian Skala NTU 5 _ 4 Rasa - 5 Suhu 6 Warna B. KIMIA a. Kimia Anorganik 0 «~t Skala TCU 15 1 Air Raksa 0,001 2 Aluminium 0,2 3 Arsen 0,05 4 Barium 1,0 5 Besi 0.3 6 Fluorida 1,5 7 Kadmium 0,005 8 Kesadalian(CaC(>5) 500 9 Khlorida 250 10 Kromium, val.6 0,05 11 Mangan 0,1 12 Natrium 200 Suhu udara ± 3 C Keterangau berbau tcrasa 13 Nitrat, sebagai N 10 14 Nitrit sebagai N 1,0 15 Perak 0,05 merupakan batas 16 ph - 17 Selenium 6,5-9,0 18 Seng, 0,01 19 Sianida 5,0 20 Sulfat 0,1 21 Sullida 400 22 Tembaga 0,05 23 Timbal 1,0 min. dan mak.

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 b. Kimia Organik Aldrin dan Dieldrin Benzene Benzo(a)pyrene Chlordane (total isomer) Chlorofomi 2,4-D DDT Detergen 1,2 Dichtoroethane 1,1 Dichloroethane Heptachlor dan Heptachlor epoxide I lexachlorobenzene Gamma-HCII(Lindane) Methoxyehlor Pentachlorophenol Pestisida total 2,4,6-rrichlorophenol Zat Organik(KMn04) C. MIKROBIOLOGI Kolifonn tinja Total Kolifonn D. RADIOAKTIVITAS mg/ L, jml/100 ml jml/looml Aktivitas Alpha(Gross Bq/L 0,1 Alpha activity) AktivitasBeta(GrossBeta Bq/L 1,0 Activity) Suunbcr: Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, 1994 Air Sebagai Media Penularan Penyakit 0,05 0,0007 0,01 0,00001 0,0003 0,03 0,10 0,03 0,5 0,01 0,0003 0,003 0,00001 0,004 0,03 0,01 0,10 0,01 10 0 0 95% dari sampel yg diperiksa selama setaliun. Kadang-kadang boleh ada 3/100 ml sampel air, tetapi tidak berlurut-turut Selain fungsinya yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dimuka bumi, air berperan juga didalam penularan berbagai penyakit melalui beberapa caia, antara lain

10 Water Born Mechanisme Dibit penyakit berada dalam air, apabila air tersebut langsung diminum oleh seseorang, maka orang tersebut dapat menderita sakit. Pcnyakit-penyakit yang menular dengan cara ini antara lain penyakit cholera, typoid fever, dysentri basiler dan Iain-lain Water Washed Mechanisme Air yang mengandung bibit penyakit, apabila kontak dengan tubuh manusia dapat menimbulkan gangguan penyakit, antara lain penyakit ispeksi kulit dan mata. Timbulnya penyakit ini karena kurangnya penyediaan air bersih dan rendahnya tingkat kebersihan perorangan. Water Based Mechanisme Penularan penyakit melalui intemiediate host, misalnya ikan dan keong. Penyakit yang ditularkan melalui cara ini misalnya schistosomiosis yang disebabkan oleh cacing Schistosoma yang mempunyai intemiediate host keong yang hidup dalam air. Water Related Insect Vector Mechanisme Penularan penyakit melalui serangga yang hidup dan berkembang biak didalam air, misalnya penyakit malaria Cara Benda Asing Memasuki Tanah/Air Tanah Benda-benda asing dapat memasuki tanah/air tanah melalui berbagai jalan atau cara. Untuk memperoleh gambaran tentang cara atau jalan benda-benda asing memasuki tanah/air tanah dapat dilihat pada bagan berikut

11 hujan -A ^_ gas hewan sisa 2 foto air tanah- chemis._ tumbuhan r t! benda-benda pengrusak jerami cairan/" pengurai mikrolx ai r tanah arus angm air pemiukaan tanah penyerjrpan eii)si kotoran hewan pcngjirat penyanngan chemis produk sis,i -x s> produk sisa \/ tanah Gambar sungai Bagan cara benda-benda asing memasuki tanah/air tanah Dari bagan diatas dapat terlihat, baliwa penu'sukan benda-benda asing ke dalam tanah, air tanah dan air yang mengalir diatas pennukaan tanah melalui berbagai jalan yang cukup rumit sifatnya. Benda asing dimaksud dapat memasuki air pennukaan tanah melalui bentuk gas atau debu yang terbang ke udara karena kekuatan angin atau karena penguapan. Benda-benda itu kemudian tcrbawa oleh air hujan kepennukaan bumi (memasuki

12 tanah) untuk terus merembes keair tanah dan melalui air pemiukaan tanah kesungai /laut atau secara langsung ke perairan terbuka (sungai dan laut). Benda gas dapat juga memasuki udara sebagai sisa produk dari fotosimesa dan pemapasan misalnya ()2 dan co2. Penyakit Bawaan Air Penyakit ini hanya dapat menyebar, apabila mikroba penyebabnya dapat masuk kedalarn sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuliannya seharihari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air ini sangat banyak macamnya. Mulai dari virus, bakteri, protozoa, metazoa. label 2.3 dibawah ini menyajikan beberapa contoh penyakit bawaan air yang banyak didapat di Indonesia, label Agent Virus Rotavirus V.Hevati'tis A V. Poliomyelitis Bakteri Vibrio cholerae Penyakit bawaan air Escherichia coli Salmonella typhi Salmonella paratyphi Shigella dysenteriae Protozoa Entamoeba histolytica Balantidia coli (jiardia lambia Metazoa Ascaris lumbricoides Clonorchis sinensis Diphyllobotlirium latum Taenia saginata/solium Schistosoma Penyakit Diara pada anak Hepatitis A Polio ( myelitis anterior acuta) Cholera Diare/Dysenterie Typhus abdominalis Paratyphus Dysenterie Dyseterie amoeba Balantidiasis Giardiasis Ascariasis Clonorchiasis Diphylobothriasi Taeniasis Seliistosomiasis Sumber: Juli Soemirat Slaniet, Kesehalan Lingkungan, 1994

13 Daya Tahan Mikroba Patogen Di Dalam Lingkungan Daya tahan mikroba patogen di luar tubuh bergantung kepada lingkungan tempat mikroba patogen beiada. Dari tabel 2.4 dibawah ini dapat diketaliui daya tahan mikroba pada masing-masing lingkungan. label Daya tahan mikroba patogendi dalam lingkungan iliiiiiilillllll;ii$p$$ii li:! I i! Tanah ii^a idgenpi si" $ippii liittilsiutllli; : ; i; Virus Enterovirus <20 hari <50 hari <20 hari Bakteri Coliform tinja <50hari <30 hari <20 hari Salmonella sp. <30 haii <30 hari <20 hari Shigella sp. <10 hari <10 hari tt Vibrio cholerae <5 hari <10 hari <10 hari Protozoa E. Ilistorytica <15 hari <15 hari <10 hari Metazoa A. Lumbricoidas Bulanan Bulanan Bulanan Sumber: Juli SoerairatSlarnet, Kesehatan Lingkungan, 1994 Penyebaran Mikroorganisme Dan Bahan Chemis Dalam Suatu Pencemaran Terhadap Air Tanah Dari Suatu Tempat Ke Tempat Lain Di Sekitarnya Menurut Caldwell and Pan: 1. Penyebaran kuman-kuman di dalam tanah hanya mampu seluas 11 meter (5+6 rn), oleh karenanya jarak antara sumber air (sumur) dengan kakus harus minimal 12 meter. 2. Bahkan dengan direct contact melalui ground water yang baik, maka jangkauan penyebaran maksimum dari E. Coli selama pengamatan dapat mencapai 5,10 dan 35 Feet

14 3. Bila ekstreta dalam sumur itu membeku karena tidak memperoleh air atau tidak bercampur air, maka biochemical action dan penyebaran dari kuman-kuman berkurang Penyclidikan ini dilakukan pada tanah Hat yang bercampur pasir, yang umumnya lebih halus daripada sand beds yang dipergunakan pada saringan pasir 4. Untuk kakus-kakus yang tidak berhubungati dengan ground water, didapatkan hasil-liasil pengamatan sebagai berikut Bahwa E. Coli tidak akan pernah mencapai 5feet daripada sekitamya Bila permukaan air tanali berada 12-15 feet dibawah dasar kakus, maka kemampuan penyebaran E. Coli hanya 1 feet secara lateral ke sekitamya dari kakus Berdasarkan gambaran tersebut diatas, temyata penyebaran bahan-bahan kimia adalah jauh daripada kuman yaitu sekitar 25 meter. Dengan catatan keseniuanya itu diasumsikan bahwa kecepatan air tanah adalah 1-3 meter/hari. Diagram Penyebaran mikroorganisme dan chemis dalam suatu pencemaran terhadap air tanah dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini

15 Bacterial soil ^pollution pattern ^ V, 25m TiOni Chemical soil pollution pattern Ground Water Flow 1 to 3 m/day Impervious Gambar Penyebaran mikroorganisme dan bahan-bahan chemis dalam suatu pencemaran terhadap air tanah dari suatu tempat ke tempat lain disekitarnya Sumber: Slarnet. Ryadi Skrn., PencemaranAir, 1984