FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFESIONALITAS GURU

dokumen-dokumen yang mirip
SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI KALONGAN 02, DESA KALONGAN, KECAMATAN UNGARAN TIMUR

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI KALONGAN 02, DESA KALONGAN, UNGARAN TIMUR Semion Nuh,

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

JURNAL AKUNTABILITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN Volume 3, Nomor 2, September April 2015 AKUNTABILITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGUATAN KOMPETENSI GURU DALAM BIDANG PENDIDIKAN SENI MELALUI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH: SEBUAH KAJIAN AWAL

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN. Maria Nervita Acdriani

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

PERAN GEREJA DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU. Olipianti GKII Kaliamok

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan kejuruan. Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003

PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JURNAL AKUNTABILITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN Volume 6, Nomor 1, April 2016 AKUNTABILITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PENINGKATAN KOMPETENSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU BAHASA JEPANG SMA/SMK SE-KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

EVALUASI PROGRAM IbM PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI BAGI SEKOLAH DASAR DI KOTA TERNATE

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

PENINGKATANN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ideal yang terlihat ketika guru berinteraksi dengan peserta didik melalui

MOTIVASI BERPRESTASI DALAM KAITANNYA DENGAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. elements; materials (and equipment), activities, and people (Cox, 2006:

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang ikut menentukan kemajuan suatu negara. Pendidikan juga

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMILIHAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, dan (3) memiliki

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN

BAB V PENUTUP. guru-guru bersertifikasi di SMK Negeri 2 Sragen. seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya, karakteristik

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha apapun yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

ISSN E-ISSN Volume 11 Nomor 2 (2017) UPAYA PENINGKATAN KOMPETESI PROFESIONALISME GURU IPS KABUPATEN JEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

APA KOMPETENSI DOSEN SEBAGAI PENDIDIK? Sunaryo Kartadinata

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektulitas saja melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan diperlukan guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seperti dengan isi undang-undang RI No. 20 Tahun 2003

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017.

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang mampu bersaing di era globalisasi. Negara dengan kualitas

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP KETERAMPILAN MENJELASKAN MAHASISWA PPL DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UPI SEMSETER GENAP TAHUN

Laporan Pelaksanaan Program PPM : Workshop Penulisan Artikel Ilmiah bagi Para Guru Bahasa Prancis Se Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAUD (Studi Kasus di PAUD Tunas Bangsa Langensari Ungaran)

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

Transkripsi:

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFESIONALITAS GURU I Putu Ayub Darmawan Sekolah Tinggi Teologi Simpson Jl. Agung No. 66, Krajan, Kel. Susukan, Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang, Jawa Tengah Email: putuayub@sttsimpson.ac.id ABSTRAK Kinerja guru yang berkualitas merupakan komponen penting dalam keberhasilan pendidikan di Indonesia. Melalui penelitian ini, penulis akan memaparkan apa saja faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi literatur. Proses pemilihan literatur dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) mengumpulkan hasil-hasil penelitian yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan; (2) mengumpulkan hasil penelitian dan mengklasifikasinya berdasarkan tahun dengan diawali hasil penelitian yang paling muktahir kemudian ke tahun yang lebih lama. Untuk mengetahui apakah sumber pustaka tersebut paling relevan, relevan, dan kurang relevan, penulis melakukan analisis terhadap abstrak dari setiap data literatur yang dikumpulkan. Adapun proses dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, kemudian konseptualisasi yang selanjutnay dianalisis dan hasil analisis kemudian dideksipsikan serta disimpulkan. Adapun data literatur yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari jurnal-jurnal ilmiah dan prosiding seminar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal yang memaparkan hasil penelitian. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan meta analisis. Profesionalitas guru dipengaruhi oleh (1) Pengalaman Mengajar; (2) Jenjang Pendidikan dan Pelatihan; (3) Lesson Study; (4) Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah; (5) Minat dan Motivasi Guru. Kata Kunci: Profesionalitas, Kinerja,Pengalaman Mengajar, Supervisi, Motivasi Guru. PENDAHULUAN Rendahnya mutu guru di Indonesia adalah masalahpendidikan yang belum terselesaikan sampai saat ini. Erna Listyawati (2012:25) mengungkapkan bahwa Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, antara lain melalui berbagai pelatihan guru, penyediaan sarana prasarana pendidikan dan upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan lainnya. Usaha secara terstruktur tersebut belum benar-benar tampak hasilnya secara nyata sampai hari ini. Kebutuhan tenaga guru yang berkualitas dalam semangat revolusi mental sangatlah tinggi. Semakin banyak guru yang berkualitas dan mengalami revolusi mental maka akan lebih banyak sumber daya manusia yang tersedia untuk mencapai tujuan revolusi mental. Lebih lanjut Listyawati (2012:25) mengungkapkan bahwa rendahnya kualitas guru merupakan masalah mendasar yang menghambat pembangunan di Indonesia. Guru adalah tenaga profesional yang memiliki tugas untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, kemudian melakukan pembimbingan dan pelatihan. Selain itu, sebagai tenaga profesional, guru harus melakukan penelitian, minimal penelitian tindakan kelas (Wibowo, 2015:65), sebab guru merupakan sebuah profesi dan Slameto (2015:149) mengungkapkan bahwa profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut pemenuhan syarat-syarat tertentu.dengan keahlian yang dimilikinya, seorang guru akan menjalankan profesinya sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih. Selain menjalankan tiga tugas tersebut, seorang guru akan menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat. Itu sebabnya seorang guru di beberapa tempat menjadi sumber pengetahuan bagi kelompok-kelompok masyarakat. Oleh karena itu, seorang guru harus terus meningkatkan profesionalitasnya sehingga menjadi guru yang kompeten. Upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru merupakan sebuah usaha yang harus dilakukan oleh berbagai pihak, karena profesionalitas guru merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan penyelenggaraan sebuah pendi- Faktor Yang Mempengaruhi Profesionalitas Guru, I Putu Ayub Darmawan 25

dikan. Oleh sebab itu, seorang guru yang baik harus terus meningkatkan profesionalitasnya. Peningkatan profesionalitas guru dapat terjadi karena faktor internal guru itu sendiri dan faktor eksternal. Meningkatnya profesionalitas guru dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selain itu kinerja yang berkualitas dari seorang guru dapat dipengaruhi oleh keahlian dan motivasinya. Ada banyak hasil penelitian tentang profesionalitas guru, termasuk faktor yang mempengaruhi meningkatnya profesionalitas guru, hanya hasil penelitian tersebut belum terangkum dalam sebuah uraian yang memberikan gambaran lebih menyeluruh tentang faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru. Oleh sebab itu perlu diteliti apa saja faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru di Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru? Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan apa saja faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah (1) menjadi bahan tambahan dalam mata kuliah profesi keguruan atau kode etik dan profesionalitas guru; (2) menjadi bahan diskusi dan refleksi bagi guru. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar guru-guru maupun pihak-pihak terkait dapat melakukan perbaikan dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif studi literatur. Data yang dikumpulkan dipaparkan secara deskriptif. Penelitian literatur merupakan sebuah proses penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data pustaka dengan membaca data pustaka, mencatat, kemudian mengolah bahan-bahan tersebut. Proses pemilihan literatur dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) mengumpulkan hasil-hasil penelitian yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan; (2) mengumpulkan hasil penelitian dan mengklasifikasinya berdasarkan tahun dengan diawali hasil penelitian yang paling muktahir kemudian ke tahun yang lebih lama. Untuk mengetahui apakah sumber pustaka tersebut paling relevan, relevan, dan kurang relevan, penulis melakukan analisis terhadap abstrak dari setiap data literatur yang dikumpulkan. Adapun proses dalam penelitian ini adalah Adapun data literatur yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari jurnal-jurnal ilmiah dan prosiding seminar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal yang memaparkan hasil penelitian. Jurnal yang digunakan dipastikan terlebih dahulu apakah jurnal tersebut adalah jurnal penelitian lapangan atau penelitian literatur. Mengingat penelitian ini adalah penelitian literatur maka penulis memprioritaskan data yang bersumber dari jurnal penelitian lapangan yang memberi gambaran detail tentang profesionalitas guru di lapangan. Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan konsep yang diteliti, oleh sebab itu peneliti terlebih dahulu memastikan apakah data yang dikumpulkan telah sesuai dengan konsep yang diteliti. Langkah berikutnya adalah konseptualisasi. Dalam melakukan konseptualisasi, penulis terlebih dahulu mengklasifikasikan data yang diteliti ke dalam kelompok-kelompok atau mengelompokkan data sesuai dengan konsepnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan data yang dikumpulkan penulis, penulis menyajikan data-data tersebut dalam tabel berikut: No Konsep tualisasi Analisis Pengum pulan data Kesimpulan Temuan 1. Kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru (Susanto, 2012:97). 2. Lemahnya minat dan motivasi menjadi kendala yang dihadapi guru dalam mem- 26 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

bangun kompetensi profesional (Benard, 2013:32). 3. Pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profesionalisme guru (Eliyanto & Wibowo, 2013:34). 4. Guru dengan motivasi intrinsik atau motivasi sosial yang tinggi cenderung perilaku profesionalnya tinggi (Subandowo, 2009:159). 5. Kegiatan lesson study dapat meningkatan profesionalisme guru. Peningkatan profesionalisme tampak dari peningkatan kompetensi pribadi guru dan peningkatan kompetensi profesional guru (Mardiningsih & Djukri, 2015:225). 6. Kepala sekolah berperan dalam perencanaan pengembangan kompetensi profesional guru dilakukan dengan menjalankan tugasnya sebagai (a) educator; (b) manager; (c) administrator; (d) supevisor;(e) sosial; (f) leader; (g) entrepreneur; (h) climator (Susanto & Muhyadi, 2016:151). 7. Pengembangan profesionalisme guru dalam kompetensi profesional dapat dilakukan dengan kegiatan workshop, diklat, lomba, berorganisasi, maupun pengembangan yang dilakukan secara pribadi seperti menulis, dan menempuh pendidikan lanjut (Pramantik & Pardjono, 2016:88). 8. Supervisi akademik, pendidikan dan pelatihan, kompetensi profesional dan motivasi berpengaruh langsung terhadap kinerja guru (Suroso, Rusdarti, & Utomo, 2015:144). 9. Lesson Study berdampak pada meningkatnya kemampuan profesionalisme guru dan mutu pendidikan (Tedjawati, 2014: 489). 10. Model supervisi akademik berbasis kolaborasi efektif untuk meningkatkan kompetensi profesional guru produktif (Jaya, Samsudi, & Prihatin, 2015:158) Dari data tersebut, penulis kemudian melakukan klasifikasi data sesuai dengan konsepnya. Berikut hasilnya: Konsep Pengalaman Mengajar Jenjang Pendidikan dan Pelatihan Peneliti Eliyanto, Udik Budi Wibowo Ida Ayu Dian Pramantik & Pardjono Slamet Suroso, Rusdarti, Cahyo Budi Utomo Lesson Study Lilik Mardiningsih, Djukri Supervisi dan Kepemimpinan kepala sekolah Minat dan Motivasi J.M. Tedjawati Agus Tri Susanto & Muhyadi Slamet Suroso, Rusdarti, Cahyo Budi Utomo Surya Jaya, Samsudi, Titi Prihatin Hary Susanto Hary Susanto Andi Irwan Benard M. Subandowo Slamet Suroso, Rusdarti, Cahyo Budi Utomo Dari data yang penulis kumpulkan paling tidak ada lima faktor penting dalam meningkatkan profesionalitas guru, yaitu (1) Pengalaman Mengajar; (2) Jenjang Pendidikan dan Pelatihan; (3) Lesson Study; (4) Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah; (5) Minat dan Motivasi Guru. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, paling tidak ada lima faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru yaitu: Pengalaman Mengajar Dari hasil penelitiannya, Eliyanto dan Wibowo (2013:34) mengungkapkan bahwa jenjang pendidikan dan pelatihan masing-masing memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap profesionalisme guru tetapi pengalaman Faktor Yang Mempengaruhi Profesionalitas Guru, I Putu Ayub Darmawan 27

mengajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profesionalitas guru. Pengalaman mengajar dapat menjadi sebuah refleksi untuk terus meningkatkan kinerjanya. Secara logis, semakin berpengalaman guru dalam mengajar maka semakin meningkat kinerjanya dan meningkatkan profesionalitasnya. Persoalan yang dapat terjadi adalah kinerja guru kurang meningkat dapat disebabkan oleh karena guru tidak melakukan refleksi dari pengalaman mengajarnya. Sebagai contoh, penelitian tindakan kelas (PTK) menjadi sebuah usaha refleksi guru melalui penelitian untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya. Penelitian Eliyanto dan Wibowo (2013:34) menunjukkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh positif terhadap profesionalitas guru dan pengalaman tersebut dipupuk dengan melatih diri secara berkesinambungan, salah satunya melalui PTK. Pengalaman mengajar dapat diperoleh oleh guru melalui supervisi kepada guru lain yang sesuai dengan bidang studinya. Dengan terlibat dalam supervisi, seorang guru secara tidak langsung maupun secara langsung dapat belajar dan memperoleh pengalaman dari guru lain. Jenjang Pendidikan dan Pelatihan Pramantik dan Pardjono (2016:88) berdasarkan penelitian yang dilakukannya, mereka mengemukakan bahwa kompetensi profesional seorang guru mengalami perkembangan melalui kegiatan workshop, diklat, lomba, berorganisasi, maupun pengembangan yang dilakukan secara pribadi seperti menulis, dan menempuh pendidikan lanjut. Dari penelitiannya ada kombinasi faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah pengembangan yang dilakukan secara pribadi, sementara faktor eksternal adalah kegiatan workshop, diklat, lomba, dan berorganisasi. Sementara penelitian Suroso, Rusdarti dan Utomo (2015:150) menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan mempegaruhi kompetensi dan kinerja guru. Dengan pendidikan dan pelatihan kompetensi guru menjadi meningkat kemudian memberi pengaruh pada kinerja guru. Meningkatnya kompetensi dan kinerja guru memang dipengaruhi juga oleh variabel antara yaitu motivasi. Tetapi secara keseluruhan pemberian pelatihan dan pendidikan mempengaruhi kemampuan seorang guru kemudian dengan motivasi bekerja yang baik maka kinerjanya menjadi semakin baik. Dalam jurnalnya, Suroso, Rusdarti dan Utomo (2015:149) menjelaskan bahwa dari penelitian yang dilakukannya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru dengan mediasi variabel motivasi kerja diperoleh hasil sebesar 0,414. Mereka kemudian menjelaskan bahwa semakin besar kompetensi profesional guru akan meningkatkan motivasi kerja dan peningkatan motivasi kerja akan meningkatkan kinerja guru. Peningkatan kompetensi guru terjadi karena adanya pelatihan dan studi lanjut yang dilakukan oleh guru. Kemudian dalam laporan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Annisa, Hamid, dan Kartini (2016:81) diperoleh hasil bahwa guru mengalami peningkatan kompetensi profesional dan pedagogik setelah mengikuti pelatihan. Dalam penelitian yang mereka lakukan ditemukan bahwa guru-guru di SD N 01 Long Pujungan mengalami masalah dalam kompetensi profesional dan pedagogik. Melihat permasalahan tersebut Annisa, Hamid, dan Kartini (2016:81) kemudian melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pelatihan adalah terdapat peningkatan pada kompetensi profesional dan pedagogik guru. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan profesionalitas guru adalah pelatihan dan pendidikan. Oleh sebab itu, seorang guru perlu secara berkelanjutan meningkatkan profesionalitasnya melalui pelatihan dan pendidikan lanjut sehingga meningkat pula pengalaman mengajarnya. Lesson Study Berdasarkan data hasil dari penelitian Mardiningsih dan Djukri, dan penelitian J.M. Tedjawati, profesionalitas guru dipengaruhi oleh implementasi lesson study. Dari penelitian Mardiningsih dan Djukri (2015:225) hasil yang ditemukan adalah kegiatan lesson study dapat meningkatan profesionalisme guru dan peningkatan profesionalisme tampak dari peningkatan kompetensi pribadi guru. Demikian pula hasil dari penelitian Tedjawati (2014:488) menunjukkan bahwa kegiatan lesson study berdampak pada meningkatnya kemampuan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian guru.kemudian Mahmudi (2009:84) menjelaskan bahwa lesson study merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan sekelompok guru dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran. Muara dari lesson study adalah meningkatnya kompetensi dan profesionalime guru. 28 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

Dengan dilaksanakannya tiga bagian dalam lesson study yaitu perencanaan, observasi, dan refleksi maka guru akan dapat melakukan perbaikan pada proses belajar mengajar, sehingga secara tidak langsung kompetensi pedagogi menjadi meningkat. Kemudian dengan melibatkan guru-guru lain dalam proses observasi, maka guru dapat meningkatkan kompetensi sosialnya sebab terjadi interaksi antar pribadi yaitu guru yang mengajar dan guru yang mengobsevasi. Interaksi sosial juga terjadi pada saat proses refleksi dan guru yang mengobservasi memberikan masukan pada sesi tersebut. Kompetensi profesional menjadi meningkat karena guru akan meningkatkan kemampuannya menguasi seluruh proses pembelajaran. Dalam temuan Tedjawati (2014:487) di Bantul tampak bahwa lesson study berdampak pada guru yang menjadi lebih inovatif dan menggunakan metode yang bervariasi (pedagogik), kemudian guru tidak segan untuk bertukar pendapat dan saling memotivasi (sosial), meningkatnya kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas (profesional). Lesson study merupakan sebuah kesempatan untuk mengembangkan profesi pendidik secara berkelanjutan. Hal ini selaras dengan prinsip profesionalisme guru dan dosen yaitu memperoleh kesempatan untuk mengembangkan profesinya sebagai pendidik secara berkelanjutan (Dasuki, 2010:4). Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2012:211) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru dan kinerja guru pada SMK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2012), penelitian yang dilakukan oleh Suroso, Rusdarti, dan Utomo (2015:144) juga menunjukkan bahwa supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru dengan mediasi motivasi kerja. Meningkatnya kinerja guru juga mempengaruhi peningkatan kompetensi profesional dan pedagogik guru. Melihat hasil penelitian tersebut jelas bahwa supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor yang mempengaruhi peningkatan profesionalitas guru. Oleh sebab itu, kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tetap harus memperhatikan dan mengimplementasikan supervisi terhada guru baik dilakukan sendiri maupun melalui tim supervisi. Persoalan yang dapat muncul dalam hal ini adalah kesibukan, beban kerja, dan perbedaan bidang studi kepala sekolah dapat menyebabkan tidak efektifnya supervisi akademik sehingga belum memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pembelajaran (Suroso, Rusdarti, dan Utomo, 2015:145). Oleh sebab itu, supervisi dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau dengan membentuk tim supervisi yang kompeten dan akuntabel. Kepemimpinan kepala sekolah menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya peningkatan profesionalitas guru. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik berdampak pada iklim organisasi yang baik dan akan mendorong adanya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengembangan profesionalitas guru. Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah Minat dan Motivasi Guru Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sutanto (2012) diperoleh hasil bahwa selain kepemimpinan kepala sekolah, minat dan motivasi guru menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja dan profesionalitas guru. Dalam prinsip profesionalisme guru dan dosen salah satu prinsipnya adalah minat. Minat guru yang tinggi pada pendidikan akan menjadi motif yang memovitasinya untuk meningkatkan profesionalitasnya. Minat dan motivasi guru dapat menjadi variabel yang mempengaruhi idealisme sebagai guru dan upaya mencapai idealisme tersebut. Ada dua jenis minat dan motivasi guru yaitu minat dan motivasi situasional dan pribadi. Minat situasional dapat dipicu oleh sesuatu di lingkungan sekitar dan minat pribadi muncul dari diri orang tersebut dan cenderung lebih stabil dan konsisten (Omrod, 2008:102-103). Dalam hal ini, meningkatnya profesionalitas guru dapat terjadi karena dipicu lingkungan guru yang mengalami peningkatan profesionalitas guru. Selain itu meningkatnya profesionalitas guru didorong oleh adanya minat dan motivasi diri untuk meningkatkan diri secara berkesinambungan dan konsisten. KESIMPULAN Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka mutu guru juga harus mengalami meningkat. Dalam hal ini, peningkatan profesionalitas guru harus diupayakan secara berkelanjutan. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru yaitu: Faktor Yang Mempengaruhi Profesionalitas Guru, I Putu Ayub Darmawan 29

(1) Pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profesionalitas guru. Pengalaman mengajar dapat menjadi sebuah refleksi untuk terus meningkatkan kinerjanya; (2) Kompetensi profesional seorang guru mengalami perkembangan melalui kegiatan workshop, diklat, lomba, berorganisasi, maupun pengembangan yang dilakukan secara pribadi seperti menulis, dan menempuh pendidikan lanjut; (3) Profesionalitas guru dipengaruhi oleh implementasi lesson study. Kegiatan lesson studyberdampak pada meningkatnya kemampuan kompetensi pedagogi, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian guru. Dengan dilaksanakannya tiga bagian dalam lesson study yaitu perencanaan, observasi, dan refleksi maka guru akan dapat melakukan perbaikan pada proses belajar mengajar, sehingga secara tidak langsung kompetensi pedagogi menjadi meningkat; (4) Supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor yang mempengaruhi peningkatan profesionalitas guru; (5) Selain kepemimpinan kepala sekolah, minat dan motivasi guru menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja dan profesionalitas guru. Minat guru yang tinggi pada pendidikan akan menjadi motif yang memovitasinya untuk meningkatkan profesionalitasnya. Minat dan motivasi guru dapat menjadi variabel yang mempengaruhi idealisme sebagai guru dan upaya mencapai idealisme tersebut. DAFTAR RUJUKAN Annisa, Muhsinah., Hariyati Hamid, dan Kartini. 2016. Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Wilayah Pedalaman. Jurnal Widya Laksana, Volume 5, Nomor 2, (Agustus): 81-84. Benard, Andi Irwan. 2013. Evaluasi Kompetensi Profesionalisme Guru Geografi SMA Negeri Di Kabupaten Semarang. Journal of Educational Research and Evaluation, Volume 2, Nomor 1: 32-36. Dasuki,Achmad. 2010. Pengembangan Profesionalisme Guru. Manajerial,Volume 9, Nomor 17, (Juli): 1-9 Eliyanto & Udik Budi Wibowo. 2013. Pengaruh Jenjang Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru SMA Muhammadiyah Di Kabupaten Kebumen. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, Volume 1, Nomor 1: 34-47. Jaya, Surya., Samsudi, & Titi Prihatin. 2015. Supervisi Akademik Kolaborasi Untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. Educational Management, Volume 4, Nomor 2: 158-167. http://journal. unnes.ac.id/sju/index.php/eduman, 9859-1-19593-1-10-20160326. Listyawati, Erna. 2012. Supervisi Pengajaran Dengan Tindak Lanjut Pembinaan Dialogis Kolegial Untuk Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran IPA Di SMP. Journal of Primary Educational, Volume 1, Nomor 1: 24-30. Mahmudi, Ali. 2009. Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study. Forum Kependidikan, Volume 28, Nomor 2, (Maret):84-89. Mardiningsih, Lilik & Djukri. 2015. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru IPA SMP Di Kecamatan Sleman Melalui Optimalisasi Kegiatan Lesson Study. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, Volume 3, No 2, (September): 213-225. http://journal.uny.ac.id/index.php/ jamp, 6338-18954-1-PB. Omrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan, Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Jilid 2, edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga. Pramantik, Ida Ayu Dian & Pardjono. 2016. Profesionalisme Guru Pendidikan Khusus Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, Volume 4, Nomor 1, (April): 88-100. http://journal.uny.ac.id/index.php/ jamp, 8200-22086-1-PB. Slameto. 2015. Manajemen Berbasis Sekolah. Salatiga: Satya Wacana University Press. Subandowo, M. 2009. Pengaruh Deferensiasi Motivasi Sosial terhadap Perilaku Profesional Guru. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 16, Nomor 2, (Oktober): 149-161. Suroso, Slamet., Rusdarti, & Cahyo Budi Utomo. 2015. Pengaruh Supervisi Akademik, Pendidikan Dan Pelatihan, Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening. Educational Management, 30 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

Volume 4, Nomor 2: 144-150. http:// journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduma n, 9857-1-19591-1-10-20160326. Susanto, Agus Tri & Muhyadi. 2016. Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kompetensi Guru Di Sekolah Menengah Pertama Negeri. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, Volume 4, No 2, (September): 151-163. http://journal.uny. ac.id/index.php/jamp, 8029-27035-1-PB. Susanto, Hary. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 2, Nomor 2, (Juni): 197-212. Tedjawati, J.M. 2014. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study: Kasus Di Kabupaten Bantul. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 17, Nomor 4, (Juli): 480-489. Wibowo, Doddy Hendro. 2015. Motivasi Berprestasi Dalam Kaitannya Dengan Kinerja Guru. Scholaria, Vol. 5, No. 3, (September): 65-74. Faktor Yang Mempengaruhi Profesionalitas Guru, I Putu Ayub Darmawan 31