BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria dan urethra yang menyelenggarakan serangkaian proses untuk tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa tubuh, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat dan urine. Apabila terjadi gangguan pada sistem perkemihan maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat serius dan kompleks. Gangguan yang terjadi pada sistem perkemihan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya disebabkan oleh adanya pembesaran pada prostat atau biasa di sebut Benigna Prostat Hiperplasia. Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran adenomatous dari kelenjar prostat. Lebih dari setengahnya orang yang usianya diatas 50 tahun dan 75% pria yang usianya 70 tahun menderita gejala-gejala semacam pembesaran prostat. (Long, 2002). Benigna Prostat Hiperplasia berdampak pada kelancaran pengeluaran urine dari kandung kemih sehingga menyebabkan retensi urine, aliran urine yang tidak lancar ini mengakibatkan urine menjadi statis sehingga mempermudah terjadinnya infeksi. Pada keadaan infeksi, bakteri yang memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengendapkan garam-garam fosfat sehingga akan mempercepat pembentukan batu saluran kemih. Dampak yang sering terjadi 1
akibat retensi urine adalah pembentukan batu. Komplikasi lainnya seperti hematuri, retensio urine, nyeri pada saat berkemih, sampai pada gagal ginjal kronik. (Smeltzer dan Bare, 2002). Angka kejadian penyakit pada sistem perkemihan terutama Benigna Prostat Hiperplasia di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada tahun 2012 Januari-Desember mencapai peringkat terbanyak keenam setelah cidera kepala dan katarak. Dari hasil data buku rekam medik pasien di Ruang Dahlia RSUD Banyumas pada tahun 2012 dari bulan Januari Desember didapat ada 1794 pasien 89,1% yang dirawat di ruangan tersebut dengan berbagai macam jenis penyakit. Penderita penyakit dengan sistem perkemihan ada 81 pasien 4,5%, sedangkan penderita BPH ada 61 pasien 75,3 % (Profil Ruangan Dahlia RS BMS 2013). Data ini menunjukkan angka kejadian BPH yang begitu tinggi. Untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul serta untuk mencegah terjadinya tahap penyakit yang lebih lanjut bahkan untuk mencegah resiko kematian, maka diperlukan pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif dan sistematis yang meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
B. Tujuan Penulisan Penyusunan laporan pengelolaan ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1. Tujuan Umum Melaporkan dokumentasi keperawatan pada Tn.S dengan Benigna Prostat Hiperplasia Post Prestatectomy hari ke-3 secara komprehensif, dengan pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan melakukan pembahasan mengenai: a. Pengkajian. b. Analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan. c. Rencana tindakan keperawatan. d. Implementasi keperawatan. e. Evaluasi terhadap implementasi keperawatan. f. Dokumentasi terhadap pelaksanaan proses keperawatan. C. Pengumpulan Data Penulisan laporan study kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan menerapkan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif. Pendekatan dalam proses keperawatan merupakan suatu pendekatan dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berkaitan. Proses keperawatan terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pemeriksaan data adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan-kebutuhan dan kesehatan pasien. Dalam penyusunan laporan ini, penulisan menggunakan cara pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi-partisipatif Penulis mengamati pasien secara langsung mengenai keadaan fisik dan responnya terhadap penderita atau keluhan yang dialami. Penulis juga melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan tehnik inspeksi, Palpasi, auskultasi dan perkusi. Inspeksi yaitu pemeriksaan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Palpasi dilakukan dengan cara perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Auskultasi merupakan pemeriksaan fisik dengan cara pendengaran, biasannya menggunakan alat bantu stetoskop. 2. Anamnesa (Allo-Auto Anamnesa) Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pasien, keluarga pasian dan kepada tenaga kesehatan lainnya untuk memperoleh data atau informasi mengenai pasian selengkap-lengkapnya yang berhubungan dengan penyakit pasian. 3. Tinjauan Pustaka Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan yang bersifat teoritis, penulis menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan apa yang menjadi judul laporan pengelolaan laporan ini. Studi literatur juga bertujuan
mempersiapkan skill perawatan sebelum berhubungan langsung dengan pasian, sehingga perawat dapat menerapkan dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan landasan teori yang didapat dari literatur yang berkaitan. Selain itu, perawat dapat membandingkan antara landasan teori dengan kasus yang ada di lapangan. 4. Data Catatan Medis Selain data yang diperoleh langsung dari pasian dan orang terdekat atau keluarga klien, penulis juga mendapatkan data lain yang dibutuhkan melalui catan medis pasien antara lain perkembangan kesehatan, program pengobatan, diet, perawatan yang dilakukan dan hasil pemeriksaan laboratorium. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dari tanggal 14-06-2013 sampai 15-06-2013 E. Manfaat Penulisan Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus BPH. Juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan.
F. Sistematika Penulisan Mengenai garis besar penulisan laporan pengelolaan ini, penulis menyusun sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan pustaka, terdiri dari pengertian, etiologi, tanda dan gejal, anatomi dan fisiologi, patofisiologi, pathways, intervenssi keperawatan. BAB III BAB IV Tinjauan Kasus, membahas tentang tinjauan kasus. Pembahasan yang meliputi Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Rencana Tindakan, Implementasi, Evaluasi. BAB V Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.