BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia (BPH) dilaporkan terus meningkat yang banyak dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. penuaan (Madjid dan Suharyanto, 2009). tindakan untuk mengatasi BPH yang paling sering yaitu Transurethral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia prostat atau BPH (Benign Prostate Hiperplasia) adalah

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, angka

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoitein menimbulkan keadaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. pada iklim, tetapi lebih banyak di jumpai pada negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat pada tahun terdapat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi, mencapai 12,31/ (Japaries, 2013). dari pasien terdiagnosis pada late stage, sehingga penanganan sulit dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh agens infeksius. Kasus pneumonia tidak memiliki kriteria usia

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan (data kesimpulan-kesimpulan yang akan dihasikan ) dan pernyataan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. dimana saja baik dirumah, tempat kerja, maupun dijalan atau ditempattempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa. Sudah semestinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan curah jantung merupakan suatu keadaan di mana pompa darah

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar/jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik. yang sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern

BAB I PENDAHULUAN. padalaki-laki dibandingkan perempuan. Sebagai contoh penelitian dari. dan perempuan 35,90% dengan rerata umur 49,13 tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. kecil) atau appendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu dianggap berasal dari endoderm. Pertumbuhan dan. perkembangan normal bergantung kepada rangsang endokrin dan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik pada usia produktif maupun usia lanjut (Junaidi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sakit (Notoatmodjo, 2005). fungsi anggota tubuh (Joyomartono, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria dan urethra yang menyelenggarakan serangkaian proses untuk tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa tubuh, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat dan urine. Apabila terjadi gangguan pada sistem perkemihan maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat serius dan kompleks. Gangguan yang terjadi pada sistem perkemihan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya disebabkan oleh adanya pembesaran pada prostat atau biasa di sebut Benigna Prostat Hiperplasia. Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran adenomatous dari kelenjar prostat. Lebih dari setengahnya orang yang usianya diatas 50 tahun dan 75% pria yang usianya 70 tahun menderita gejala-gejala semacam pembesaran prostat. (Long, 2002). Benigna Prostat Hiperplasia berdampak pada kelancaran pengeluaran urine dari kandung kemih sehingga menyebabkan retensi urine, aliran urine yang tidak lancar ini mengakibatkan urine menjadi statis sehingga mempermudah terjadinnya infeksi. Pada keadaan infeksi, bakteri yang memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengendapkan garam-garam fosfat sehingga akan mempercepat pembentukan batu saluran kemih. Dampak yang sering terjadi 1

akibat retensi urine adalah pembentukan batu. Komplikasi lainnya seperti hematuri, retensio urine, nyeri pada saat berkemih, sampai pada gagal ginjal kronik. (Smeltzer dan Bare, 2002). Angka kejadian penyakit pada sistem perkemihan terutama Benigna Prostat Hiperplasia di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada tahun 2012 Januari-Desember mencapai peringkat terbanyak keenam setelah cidera kepala dan katarak. Dari hasil data buku rekam medik pasien di Ruang Dahlia RSUD Banyumas pada tahun 2012 dari bulan Januari Desember didapat ada 1794 pasien 89,1% yang dirawat di ruangan tersebut dengan berbagai macam jenis penyakit. Penderita penyakit dengan sistem perkemihan ada 81 pasien 4,5%, sedangkan penderita BPH ada 61 pasien 75,3 % (Profil Ruangan Dahlia RS BMS 2013). Data ini menunjukkan angka kejadian BPH yang begitu tinggi. Untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul serta untuk mencegah terjadinya tahap penyakit yang lebih lanjut bahkan untuk mencegah resiko kematian, maka diperlukan pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif dan sistematis yang meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

B. Tujuan Penulisan Penyusunan laporan pengelolaan ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1. Tujuan Umum Melaporkan dokumentasi keperawatan pada Tn.S dengan Benigna Prostat Hiperplasia Post Prestatectomy hari ke-3 secara komprehensif, dengan pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan melakukan pembahasan mengenai: a. Pengkajian. b. Analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan. c. Rencana tindakan keperawatan. d. Implementasi keperawatan. e. Evaluasi terhadap implementasi keperawatan. f. Dokumentasi terhadap pelaksanaan proses keperawatan. C. Pengumpulan Data Penulisan laporan study kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan menerapkan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif. Pendekatan dalam proses keperawatan merupakan suatu pendekatan dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berkaitan. Proses keperawatan terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pemeriksaan data adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan-kebutuhan dan kesehatan pasien. Dalam penyusunan laporan ini, penulisan menggunakan cara pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi-partisipatif Penulis mengamati pasien secara langsung mengenai keadaan fisik dan responnya terhadap penderita atau keluhan yang dialami. Penulis juga melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan tehnik inspeksi, Palpasi, auskultasi dan perkusi. Inspeksi yaitu pemeriksaan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Palpasi dilakukan dengan cara perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Auskultasi merupakan pemeriksaan fisik dengan cara pendengaran, biasannya menggunakan alat bantu stetoskop. 2. Anamnesa (Allo-Auto Anamnesa) Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pasien, keluarga pasian dan kepada tenaga kesehatan lainnya untuk memperoleh data atau informasi mengenai pasian selengkap-lengkapnya yang berhubungan dengan penyakit pasian. 3. Tinjauan Pustaka Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan yang bersifat teoritis, penulis menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan apa yang menjadi judul laporan pengelolaan laporan ini. Studi literatur juga bertujuan

mempersiapkan skill perawatan sebelum berhubungan langsung dengan pasian, sehingga perawat dapat menerapkan dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan landasan teori yang didapat dari literatur yang berkaitan. Selain itu, perawat dapat membandingkan antara landasan teori dengan kasus yang ada di lapangan. 4. Data Catatan Medis Selain data yang diperoleh langsung dari pasian dan orang terdekat atau keluarga klien, penulis juga mendapatkan data lain yang dibutuhkan melalui catan medis pasien antara lain perkembangan kesehatan, program pengobatan, diet, perawatan yang dilakukan dan hasil pemeriksaan laboratorium. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dari tanggal 14-06-2013 sampai 15-06-2013 E. Manfaat Penulisan Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus BPH. Juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan.

F. Sistematika Penulisan Mengenai garis besar penulisan laporan pengelolaan ini, penulis menyusun sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan pustaka, terdiri dari pengertian, etiologi, tanda dan gejal, anatomi dan fisiologi, patofisiologi, pathways, intervenssi keperawatan. BAB III BAB IV Tinjauan Kasus, membahas tentang tinjauan kasus. Pembahasan yang meliputi Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Rencana Tindakan, Implementasi, Evaluasi. BAB V Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.