I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. Jurnal. Oleh. Revi Firnando

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membekali siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai bagian dari. Pendidikan Nasional, memiliki peranan sangat penting, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Diterapkanya pendidikan dasar Sembilan tahun berdasarkan UU Nomor 2

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lancar sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. menyelenggarakan evaluasi kepada siswa. Sehingga guru dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. macam skenario kegiatan pembelajran di kelas. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kesehatan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana suatu bangsa dapat bersaing di kancah internasional. Hal ini berkaitan dengan sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju.pendidikan secara umum merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Permasalahan pendidikan di Indonesia begitu kompleks padahal pendidikan begitu penting dalam menyiapkan manusia untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kehidupan sebagai bangsa yang bermartabat.tantangan yang begitu berat dihadapi pada semua bidang. Salah satunya terlihat dari berbagai jenis laporan-laporan dalam pendidikan seperti hasil belajar peserta didik yang relatif masih rendah. Penyelenggara pendidikan tidak terlepas dari kegiatan proses pembelajaran, yang mengarah pada proses pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan para peserta didik yang mempunyai kemampuan dan prestasi untuk dapat bersaing di era globalisasi, dalam meningkatkan mutu pendidikan ini dapat diupayakan oleh berbagai pihak dan dengan berbagai cara yaitu seperti

2 melengkapi sarana belajar, meningkatkan ketersediaan fasilitas belajar sebagai penunjang proses belajar mengajar, perbaikan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidik selaku fasilitator dalam proses pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum KTSP adalah pendidikan jasmani. Menurut Muhajir (2007: 5). Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Guru Penjas dalam melaksanakan pembelajaran harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik, strategi permainan, dan internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan hidup sehat. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak sehingga tercapailah hasil belajar yang baik.proses belajar mengajar akan berjalan lancar jika ditunjang dengan sarana yang lengkap dan memadai. Sarana merupakan hal yang penting dalam pendidikan dan segala sesuatu yang menunjang kelancaran belajar siswa dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran dengan lancar efektif dan efisien. Jika sekolah kurang memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan, maka siswa-siswanya kurang bersemangat untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini mengakibatkan hasil belajar anak menjadi rendah. Sarana sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan, seringkali menjadi kendala dalam proses

3 penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan di MTs Negeri 1 Kotabumi diketahui hasil belajar siswa sebagai berikut: Tabel 1.1. Hasil Belajar Mid Semester Mata Pelajaran Penjasorkes siswa MTs Negeri 1 Kotabumi kelas VIII 2013/2014 No. Kelas Nilai <75 Nilai >75 Jumlah Siswa 1 VIII A 22 18 40 2 VIII B 23 15 38 3 VIII C 20 17 37 4 VIII D 21 16 37 5 VIII E 22 15 37 Siswa 108 81 189 Jumlah Persentasi (%) 57.1 42.9 100 Sumber guru mata pelajaran Penjasorkes MTs Negeri 1 Kotabumi Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran Penjasorkes masih tergolong rendah, hal ini diketahui bahwa dari 189 siswa sejumlah 108 siswa (57,1 %) mendapatkan nilai kurang dari KKM. Adapun kriteria yang dijadikan pedoman adalah standar ketuntasan nilai mata pelajaran Penjasorkes yang telah ditetapkan sekolah sebesar 75.Maka tabel tersebut telah memperlihatkan bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh siswa di MTsNegeri 1 Kotabumi masih tergolong rendah. Menurut Djamarah (2002: 128), apabila persentasi siswa yang tuntas belajar kurang dari 65% maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Menurut Slameto (2003: 56) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor dari diri siswa antara lain motivasi dan kecerdasan, sedangkan faktor dari luar beberapa diantaranya adalah metode mengajar, dan ketersediaan sarana belajar disekolah.

4 Metode pembelajaran adalah prosedur, langkah-langkah, urutan dan cara yang dilakukan guru dalam pencapaian proses pembelajaran. Metode mengajar juga dapat menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dan di lapangan. Kurang bervariasinya metode guru dalam mengajar menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di dalam kelas sedangkan di lapangan cenderung lebih banyak bermain-main. Metode mengajar dalam proses belajar mengajar dan perasaan suka dan tidak suka terhadap suatu mata pelajaran merupakan faktor yang dianggap berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru menimbulkan persepsi pada siswa mengenai metode yang dipakai oleh guru, dalam hal ini terkadang siswa merasa metode yang dipakai oleh guru kurang sesuai dengan kemauan siswa, misalnya dalam pelajaran Penjasorkes guru hanya sering meminta siswa untuk melakukan gerakan dasar salah satu cabang olahraga yang telah diperagakan oleh guru namun, guru kurang maksimal dalam memberikan contoh olahraga tersebut dan setiap siswa memeragakan apa yang diminta oleh guru, guru kurang mengoreksi apa yang dilakukan siswa, akibatya siswa kurang memahami maksud dari pembelajaran olahraga di lapangan, dan ketika dikelas guru hanya meminta siswa untuk mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) tanpa menjelaskan materi terlebih dahulu pada akhirnya hasil mid semester pun nilainya kurang memuaskan sehingga tidak tercapinya hasil belajar yang optimal.

5 Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Penjasorkes di MTs Negeri 1 Kotabumi saat ini metode yang lebih dominan digunakan oleh sebagian guru adalah metode komando. Hal ini menyebabkan siswa kurang dilibatkan dalam proses belajar mengajar, siswa hanya menerima materi tanpa ada interaksi yang baik dan aktif antara guru dan murid. Penggunaan metode mengajar yang kurang bervariasi yang hanya menugutamakan komando saja. Kurangnya metode demonstrasi dan metode Penjas lain yang diajarkan kepada siswa sehingga siswa kurang memahami materi maupun praktek yang disampaikan menyebabkan siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. Guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai keadaan siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan dan dengan metode yang bervariasi dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa (Slameto, 2003: 96). Pemilihan metode yang dipakai oleh guru bukanlah metode yang asal pakai, tetapi harus memperhatikan metode yang akan digunakan dan yang telah terpilih dari proses penyeleksian metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung baik di kelas maupun di lapangan. Hal ini dikarenakan dari setiap metode tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masingmasing. Selain metode mengajar, ketersediaan sarana belajar di sekolah merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan kompetensi dasar mata pelajaran Penjasorkes, sarana juga terdapat di

6 dalamnya. Hal ini mutlak diperlukan di sebuah lembaga pendidikan karena pendidikan tidak mungkin terlaksana dengan baik bila tenaga pengajar dan peserta didik tidak ditunjang sarana belajar yang memadai. Tersedianya sarana belajar yang lengkap diharapkan dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Semakin lengkap sarana belajar yang ada, maka siswa akan termotivasi untuk belajar. Karena kegitan belajar mengajar memerlukan peralatan olahraga yang baik, serta perlengkapan belajar mengajar Penjasorkes. Semakin lengkap sarana belajar yang dimiliki sekolah, memungkinkan siswa dapat belajar sehingga kegiatan belajar disekolah berjalan dengan lancar. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa karena pembelajaran di lapangan dan di kelas menjadi lebih efektif. Ketersedian sarana olahraga di MTs Negeri 1 Kotabumi baik, namun ada beberapa peralatan olahraga yang masih belum tersedia dan beberapa lainnya sudah tidak layak dipergunakan. Oleh karna itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibutuhkan sarana dan perasarana olahraga yang memadai serta pemanfaatan secara maksimal dan perlunya penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk menunjang keefektifan proses pembelajaran baik di kelas maupun di lapangan sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar.

7 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Ketersediaan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Penjasorkes Siswa Kelas VIII di MTs Negeri 1 Kotabumi B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode yang digunakan guru MTs Negeri 1 Kotabumi dalam proses pembelajaran kurang bervariasi. Sehingga membuat siswa merasa bosan dan jenuh mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru Penjas di MTs Negeri 1 Kotabumi masih menggunakan metode komando dan kurangnya variasi metode dalam pembelajaran sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. 3. Penggunaan sarana olahraga di MTs Negeri 1 Kotabumi masih kurang optimal, sehingga dapat menghambat kegiatan belajar mengajar. 4. Hasil belajar siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi masih tergolong rendah. Hal ini diketahui masih banyaknya siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sekolah.

8 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada aspek persepsi siswa tentang metode mengajar guru, ketersediaan sarana belajar di sekolah yang digunakan oleh siswa kelas VIII, dan hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII dalam silabus dan RPP semester ganjil. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh persepsi siswa mengenai metode mengajar terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi? 2. Apakah terdapat pengaruh ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi? 3. Apakah terdapat pengaruh persepsi siswa mengenai metode mengajar dan ketersediaan sarana belajar secara bersama-sama di sekolah terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai metode mengajar terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi.

9 2. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai metode mengajardan ketersediaan sarana belajar secara bersama-sama di sekolah terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi. F. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis a. Sumbangan pemikiran bagi guru dan calon guru dalam menghadapi siswa dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran penjasorkes sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. b. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi siswa agar dapat terlibat atau berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Sumbangan kepada pihak sekolah agar memberikan sarana belajar yang memadai bagi siswa dalam proses pembelajaran. c. Bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar penjasorkes bagi siswa dan guru.

10 d. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian di bidang ini. G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Objek Penelitian Ruang lingkup objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang metode mengajar gurudan ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar penjasorkes. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kotabumi. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di MTs Negeri 1 Kotabumi. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013/2014