PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD Ira Trianty, Budiman Tampubolon, Asmayani Salimi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: iratrianty_pgsd10@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi pengaruh penggunaan media manipulatif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh peserta didik kelas II yang masih terdaftar di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota yang berjumlah 129 orang. Sampel diambil secara acak yaitu kelas II A yang berjumlah 32 orang dan kelas II C yang berjumlah 35 orang. Hasil analisis data, diperoleh rata rata post-test pada kelas ekperimen diperoleh sebesar 78,25 sedangkan kelas kontrol sebesar 69,97. Hasil perhitungan effect size data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,51 diklasifikasikan dalam kategori sedang, yang berarti bahwa penggunaan media manipulatif memberikan pengaruh yang cukup terhadap hasil belajar peserta didik pada pada pembelajaran matematika di kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota. Kata kunci: Media Manipulatif, Hasil Belajar Abstract: This research aims to determine how high the manipulative influence of media use on student learning outcomes of the mathematics class II public elementary school 34 pontianak. The research method that used is a quasiexperiment with the research design is Nonequivalent Control Group Design. Populations in this research were all grade II students who are still enrolled in public elementary school 34 pontianak which amounts to 129 people. Samples are taken randomly classes totaling 32 people 2 A and 2C classes totaling 35 people. The results of data analysis, average posttest on the experimental class obtained is 78,25 while the control class is 69,97. The results of effect size calculation of data student learning result control class and experiments class of obtained 0,51 classified in the category of being, which means that the use of manipulative media gave considerable influence on learning outcomes of students in learning mathematics in grades II in public elementary school 34 pontianak. Keywords: Manipulative media, Learning Result 1
L aju perubahan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Proses untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan sasaran pembangunan saat ini dan merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia adalah pendidikan. Pendidikan merupakan penentu perkembangan kemajuan suatu bangsa, dimana melalui pendidikan tersebut dapat mencetak sumber daya yang berkompeten dan berkualitas. Salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan mempelajari matematika setiap orang akan dapat memecahkan masalah sehari-hari mereka yang berhubungan dengan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, pengetahuan tentang menghitung, dan yang terpenting adalah kemampuan melihat serta menggunakan hubunganhubungan yang ada. Matematika bagi peserta didik SD berguna untuk kepentingan hidup dalam lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu selanjutnya. Dalam pembelajaran matematika SD, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang banyak melibatkan peserta didik aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Namun, strategi yang digunakan dalam pembelajaran matematika haruslah sesuai dengan perkembangan intelektual atau perkembangan tingkat berpikir anak. Hal ini relevan dengan pendapat Karso (2007: 1.11) yang menyatakan bahwa, Anak mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Karena itu pembelajaran matematika bagi anak haruslah berlainan dan sesuai dengan perkembangannya. Peserta didik sekolah dasar umumnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget (dalam Heruman, 2010: 1) Peserta didik SD berada pada fase operasional konkret, kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidahkaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Dalam pembelajaran matematika guru harus mampu menyajikan sesuatu pembelajaran yang bersifat konkret yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik di SD. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, peserta didik memerlukan alat bantu berupa media, atau alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik, terutama pada kelas-kelas rendah di SD khususnya kelas II. Hamdani (2011: 244) menyatakan bahwa, Selain membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sehingga jelas penggunaan media akan sangat membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran matematika di SD terutama di kelas rendah. Di Sekolah Dasar, khususnya di kelas II salah satu materi pokok yang dapat diajarkan dengan menggunakan media konkret adalah materi mengenal sudut- 2
sudut bangun datar. Berdasarkan hasil wawancara peneliti di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota dengan guru kelas II menyatakan bahwa untuk mengajarkan materi mengenal sudut-sudut bangun datar guru masih mengalami kesulitan dan peserta didik pun masih banyak yang kurang mengerti tentang materi mengenal sudut-sudut bangun datar. Hal ini dikarenakan dalam mengajarkan materi mengenal sudut-sudut bangun datar, guru hanya berpatokan pada gambar-gambar yang ada pada buku paket. Guru jarang menggunakan benda-benda konkret yang ada di sekitar peserta didik untuk menjelaskan materi mengenal sudut-sudut bangun datar. Seharusnya dalam pembelajaran matematika khususnya pada kelas rendah, guru harus dapat menunujukkan sesuatu yang konkret pada peserta didik untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan. Selain itu guru juga harus dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran baik itu dalam penggunaan media atau dalam proses pembelajaran itu sendiri. Jika dalam proses pembelajaran peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan, maka hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Dari hasil wawancara yang diperoleh dari guru kelas II di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota, bahwa masih banyak nilai peserta didik yang tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah khususnya pada materi mengenal sudut-sudut bangun datar yaitu nilai 65. Jika demikian guru seharusnya dapat merubah strategi mengajarnya menjadi lebih bervariatif agar dapat mengatasi masalah tersebut. Penggunaan media dalam pembelajaran matematika SD dirasa sangat membantu peserta didik untuk memahami materi yang diajarkan. Bruner (dalam Nyimas Aisyah, dkk, 2007: 1-6) melalui teorinya mengungkapkan bahwa, Dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh peserta didik dalam memahami suatu konsep matematika. Sejalan dengan pendapat di atas penggunaan media yang dapat dimanipulasi oleh peserta didik, dapat menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan guru untuk memberikan pembelajaran matematika di kelas II khususnya pada materi mengenal sudut-sudut bangun datar. Karena dengan menggunakan media yang dapat dimanipulasi, guru dapat menyajikan sesuatu yang konkret selain itu guru juga dapat melibatkan peserta didik dalam menggunakan media tersebut yaitu dengan cara memanipulasi media tersebut, agar peserta didik lebih mudah untuk memahami materi mengenal sudut-sudut bangun datar dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Mengkaji uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian pada pembelajaran matematika di sekolah dasar dengan menggunakan media manipulatif dimana dengan menggunakan media manipulatif tersebut peserta didik dapat terlibat langsung dalam penggunaan media pembelajaran dengan cara memanipulasi media pembelajaran tersebut hal ini akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan selain itu dengan menggunakan media manipulatif akan dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran. 3
Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana pada kelas kontrol diajarkan dengan menggunakan media gambar dan kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan media manipulatif. Sehingga dapat dilihat seberapa tinggi pengaruh penggunaan media manipulatif terhadap hasil belajar metamtika peserta didik kelas II. Dengan menggunakan media manipulatif ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan khsusnya pada materi mengenal sudut-sudut bangun datar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu, dengan menggunakan media manipulatif dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Hal inilah yang mendasari penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan media manipulatif terhadap hasil belajar peserta didik kelas II sekolah dasar negeri 34 pontianak kota. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Tabel 1 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design Experimen O 1 X O 2 Kontrol O 1 X O 2 (Emzir, 2012 ) Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota yakni kelas II A, B, C, dan D yang berjumlah 129 orang. Sedangkan sampel penelitian ini adalah dua kelas, yakni sebagai kelas eksperimen yaitu kelas II A berjumlah 32 orang dan kelas kontrol yaitu kelas II C berjumlah 35 orang, sampel yang diambil ialah berdasarkan hasil undian terhadap seluruh kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, sebagai berikut. Tahap persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain :1) Observasi ke sekolah mitra penelitian. 2) Berdiskusi dengan guru kelas II tentang bagaimana pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan serta mengumpulkan beberapa data tentang hasil belajar peserta didik. 3) Menyiapkan instrument penelitian yang berupa kisi-kisi soal test, soal pre-test, soal post-test, kunci jawaban dan pedoman penskoran serta perangkat pembelajaran berupa RPP. 4) Melakukan validasi terhadap instrument penilaian tersebut. 4) Melakukan revisi terhadap instrument penilaian. 5) Mengujicobakan soal tes untuk diuji realibilitasnya. 6) Menganalisis tingkat kesukaran daya beda setiap butir soal yang telah diuji cobakan. 7) Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya soal dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Tahap Pelaksanaan 4
1)Memberikan pre-test pada peserta didik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika di kelas dengan menggunakan media manipulatif 3) Memberikan post-test pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tahap Akhir 1) Melakukan penskoran terhadap hasil tes baik pre-test maupun post-test. 2) Menghitung rata-rata hasil tes.3) Menghitung standar deviasi. 4) Menguji normalitas data. 5) Data yang diperoleh dalam penelitian ini berkontribusi normal, dan dilanjutkan dengan uji homogenitas varian. 6) Menghitung perbedaan menggunakan rumus t-test. 7) Menghitung besarnya pengaruh pembelajaran dengan rumus effect size. 8)Membuat kesimpulan. Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini merupakan data primer. Sumber data penelitian diperoleh langsung dari nilai hasil belajar peserta didik di kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota, yaitu sebagai berikut data berupa 1) nilai hasil pre-test peserta didik kelas II A dan II C. 2) data berupa nilai hasil post-test peserta didik klas II A dan II C Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran berupa pemberian tes sesudah diberikan pembelajaran matematika mengenal sudut-sudut bangun datar menggunakan media manipulatif di kelas eksperimen dan pembelajaran matematika mengenal sudut-sudut bangun datar menggunakan media gambar di kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang dibuat dalam bentuk essai yang divalidasi oleh dosen matematika PGSD FKIP UNTAN dan guru kelas II di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba soal di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Pontianak Kota diperoleh reliabilitas tes sebesar 0,50 maka relibilitas tes tergolong sedang. Hasil belajar peserta didik (pretest dan posttest) dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut. 1) Menghitung skor dari setiap jawaban peserta didik sesuai dengan pedoman penskoran. 2) Menguji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat = ( ). 3) Menguji homogenitas variansinya dengan rumus F =. 4) Kedua kelas variansinya homogen, dilanjutkan dengan menggunakan rumus t =. 5) Untuk mengetahui ( ) ( ) pengaruh dari pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tehnik kancing gemerincing maka digunakan rumus effect size. ES = HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelas dari Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota yaitu kelas II A yang berjumlah 32 orang dan kelas II C berjumlah 35 orang. Agar peneliti dapat mengetahui homogenitas atau tidaknya kedua kelas tersebut, maka diberikan pretest berupa tes berbentuk essai berjumlah 5 soal pada setiap peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata hasil pretest kelas II A diperoleh sebesar 50,50 sedangkan rata-rata hasil pretest kelas II C diperoleh 5
sebesar 48,14. Setelah dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t maka dapat diketahui bahwa peserta didik di kelas II A maupun II C memiliki kemampuan belajar matematika menganal sudut-sudut bangun datar yang relatif sama. Hasil analisis data pretest disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 2 Deskripsi Hasil Analisis Pretest Keterangan II A II C Rata-rata Nilai 50,50 48,14 Standar Deviasi 25,18 25,81 Varians 633,94 666,30 hitung 2,4098 3,1392 tabel 7,815 7,815 Setelah mengetahui bahwa kelas II A dan II C homogen, maka berdasarkan hasil pengundian yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas II A sedangkan yang menjadi kelas kontrol adalah II B. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada pembelajaran matematika mengenal sudut-sudut bangun datar antara peserta didik yang menggunakan media gambar di kelas kontrol dengan peserta didik yang menggunakan media manipulatif di kelas eksperimen, maka kedua kelas tersebut diberikan post-test berbentuk essai sebanyak 5 soal. Setelah dilakukan perhitungan rata-rata hasil belajar kelas kontrol diperoleh sebesar 69,97 dan ratarata hasil belajar kelas eksperimen diperoleh sebesar 78,25. Hasil analisis data posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut ini. Tabel 3 Deskripsi Hasil Analisis Posttest Keterangan Kelas Kontrol (II C) Rata-rata Nilai 69,97 78,25 Nilai Tertinggi 100 100 Nilai Terendah 40 30 Standar Deviasi 16,15 17,23 Varians 260,97 296,71 hitung 5,7139 7,5543 tabel 7,815 7,815 Kelas Eksperimen (II A) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kelas eksperimen peserta didik yang memperoleh skor tertinggi 100 dan skor terendah 30. Sedangkan pada kelas kontrol peserta didik yang memperoleh skor tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan taraf signifikan (α) = 5%, kedua kelas dapat dinyatakan berdistribusi normal, kelas eksperimen diperoleh hitung (7,5543) < tabel (7,815), dan untuk kelas kontrol diperoleh hitung (5,7139) < tabel (7,815). Selanjutnya hasil dari pengujian homogenitas data pre-test kedua kelas, dapat diketahui bahwa F hitung 6
(0,95) < F tabel (1,81) dan pengujian homogenitas data post-test kedia kelas, dapat diketahui bahwa F hitung (1,14) < F tabel (1,81) sehingga dari hasil homogenitas data pre-test dan post-test kedua kelompok tersebut dinyatakan varians homogen. Untuk mengetahui perbedaan data hasil nilai post-test antara peserta didik di kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka dengan melakukan pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test pooled varian diperoleh t hitung (2,0273) >t tabel (2,005). Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan media manipulatif dengan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol yang menggunakan media gambar. Untuk mengetahui berapa tingginya pengaruh pengunaan media manipulatif pada pembelajaran matematika terhadap hasil belajar peserta di kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota, maka digunakan rumus Effect Size. ES = x x S 78,25 69,97 = 16,15 = 0,51 Keterangan: x = Nilai rata-rata kelompok percobaan x = Nilai rata-rata kelompok pembanding = Simpangan baku kelompok pembanding S Berdasarkan dari perhitungan Effect Size yang diperoleh sebesar 0,51 dapat diklasifikasikan dalam kategori sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengunaan media manipulatif memberikan pengaruh yang cukup terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika di kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media manipulative terhadap hasil belajar Matematika peserta didik kelas II Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 67 orang dengan rincian 32 orang di kelas II A sebagai kelas eksperimen dan 35 orang di kelas II C sebagai kelas kontrol. Dari sampel tersebut diperoleh data skor pre-test dan post-test peserta didik yang meliputi: (1) Hasil tes peserta didik pada kelas kontrol yaitu pembelajaran dengan menggunakan media gambar, (2) Hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif. Adapun data skor pre-test dan posttestpeserta didik yang telah diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 7
Keterangan Rata-rata ( ) Standar Deviasi (SD) Uji Normalitas (X 2 ) Uji Homogenitas (F) Uji Hipotesis (t) Hasil pengolahan nilai pre-test dan post-test siswa Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pre-test Post-test Pre-test Post-test 48,14 69,97 50,50 78,25 25,81 16,15 25,18 17,23 3,1392 5,7139 2,4098 7,5543 Pre-test 0,95 0,3776 Post-test 1,14 2,0273 Pembahasan: Berdasarkan data pada tabel 4 terlihat bahwa rata rata pre-test kelas kontrol (skor rata-rata = 48,14) dan rata-rata pre-test kelas eksperimen (skor ratarata = 50,50). Sedangkan untuk standar deviasi pada kelas kontrol sebesar 25,81 dan kelas eksperimen sebesar 25,18. Skor KKM bidang studi Matematika di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota adalah 65, seluruh peserta didik tidak tuntas pada pre-test baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk post-test mengalami perubahan hasil belajar yang meningkat jika dibandingkan dengan sebelum diberikannya perlakuan. Berdasarkan analisis data post-test yang telah dilakukan dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil Post-test pada kelas ekperimen sebesar 78,25 menunjukkan peningkatan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan kelas kontrol 69,97. Sedangkan untuk standar deviasi pada kelas kontrol sebesar 16,15 dan pada kelas eksperimen sebesar 17,23. Berdasarkan skor KKM bidang studi Matematika di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota adalah 65, secara keseluruhan baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen terjadi peningkatan rata-rata pemerolehan belajar, dimana untuk pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif rata-rata pemerolehan belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang diajar dengan menggunakan media gambar. Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum diberikan perlakuan pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen, maka dilakukan analisis hasil yaitu rata-rata pre-test dan standar deviasi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen dihitung dengan statistik parametrik dimana kedua data yang akan diuji harus berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data Pre-test kelas kontrol diperolah harga Chi Kuadrat ( ) yaitu = 3,1392 sedangkan untuk pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk = 3 diperoleh = 7,815. Ini menunjukkan bahwa < atau 3,1392 < 7,815 dengan demikian dapat dikatakan bahwa data Pre-test pada kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pada pre-test kelas eksperimen diperoleh harga Chi Kuadrat ( ) untuk kelas Eksperimen yaitu = 2,4098 sedangkan untuk pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk = 3 diperoleh = 7,815. Ini menunjukkan bahwa < atau 2,4098 < 7,815 dapat dikatakan bahwa data Pre-test pada kelas Eksperimen berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa hasil pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya 8
yaitu dilakukan uji homogenitas varians. Uji homogenitas dilakukan dengan menentukan F hitung yaitu dengan cara cara membagi varians terbesar dengan varian yang lebih kecil, kemudian dibandingkan dengan F tabel, jika F tabel lebih besar dari F hitung maka data bersifat homogen, dan sebaliknya. Berdasarkan perhitungan varians data pre-test pada kelas kontrol diperoleh varians sebesar 666,30 sedangkan varians data pre-test kelas eksperimen sebesar 633,94. Berdasarkan hasil varians tersebut maka diperoleh harga F hitung sebesar 0,95, sedangkan untuk F tabel dengan dk pembilang = (32-1) = 31 dan dk penyebut = (35-1) = 34 dengan taraf signifikansi ( ) = 5%, diperoleh harga F tabel sebesar 1,81.Ternyata harga F hitung > F tabel atau 0,95 < 1,81 dengan demikian dapat dikatakan bahwa data pretest pada kedua kelas penelitian homogen. Langkah berikutnya adalah dengan melakukan Uji-T (T-Test), dimana setelah diketahui kedua data Pre-test berdistribusi normal, dan varians homogen serta jumlah sampel pada kelas kontrol tidak sama dengan jumlah sampel kelas ekspeimen, maka digunakan rumus t-test polled Varians. Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh t hitung sebesar 0,3776. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk=n 1 +n 2-2=65 dan taraf signifikan ( )=5% maka diperoleh harga t tabel sebesar 2,005. Ternyata harga t hitung < t tabel atau 0,3776 < 2,005. Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak dan dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal peserta didikpada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosialdikelas kontrol dan kelas eksperimen. Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada kelas kontrol, dan pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif pada kelas eksperimen, maka dilakukan analisis hasil yaitu rata-rata post-test dan standar deviasi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen dihitung dengan statistik parametrik dimana kedua data yang akan diuji harus berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data Post-test kelas kontrol diperolah harga Chi Kuadrat ( ) yaitu = 5,7139 sedangkan untuk pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk = 3 diperoleh = 7,815. Ini menunjukkan bahwa < atau 5,7139 < 7,815 dengan demikian dapat dikatakan bahwa data Post-test pada kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pada post-test kelas eksperimen diperoleh harga Chi Kuadrat ( ) untuk kelas Eksperimen yaitu = 7,5543 sedangkan untuk pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk = 3 diperoleh = 7,815. Ini menunjukkan bahwa < atau 7,5543 < 7,815 dapat dikatakan bahwa data Post-test pada kelas Eksperimen berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa hasil post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya yaitu dilakukan uji homogenitas varians. Uji homogenitas dilakukan dengan menentukan F hitung yaitu dengan cara cara membagi varians terbesar dengan varian yang lebih kecil, kemudian dibandingkan dengan F tabel, jika F tabel lebih besar dari F hitung maka data bersifat homogen, dan sebaliknya. Berdasarkan perhitungan varians data post-test pada kelas kontrol 9
diperoleh varians sebesar 260,97 sedangkan varians data post-test kelas eksperimen sebesar 296,71. Berdasarkan hasil varians tersebut maka diperoleh harga F hitung sebesar 1,14, sedangkan untuk F tabel dengan dk pembilang = (32-1) = 31 dan dk penyebut = (35-1) = 34 dengan taraf signifikansi ( ) = 5%, diperoleh harga F tabel sebesar 1,81.Ternyata harga F hitung > F tabel atau 1,14 < 1,81 dengan demikian dapat dikatakan bahwa data post-test pada kedua kelas penelitian homogen. Langkah berikutnya adalah dengan melakukan Uji-T (T-Test), dimana setelah diketahui kedua data Post-test berdistribusi normal, dan varians homogen serta jumlah sampel pada kelas kontrol tidak sama dengan jumlah sampel kelas ekspeimen, maka digunakan rumus t-test polled Varians. Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh t hitung sebesar 2,0273. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan dk=n 1 +n 2-2=65 dan taraf signifikan ( )=5% maka diperoleh harga t tabel sebesar 2,005. Ternyata harga t hitung > t tabel atau 2,0273 > 2,005. Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak dan dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil post-test peserta didik di kelas kontrol dan kelas eksperimen. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pemerolehan analisa data yang diperoleh dari hasil tes peserta didik, dapat disimpulkan bahwa, 1) Rata-rata skor pemerolehan belajar peserta didik kelas II A Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota (kelas eksperimen) pada materi mengenal sudut-sudut bangun datar dengan menggunakan media manipulatif adalah 78,25. 2) Rata-rata skor pemerolehan belajar peserta didik kelas II C Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Kota (kelas kontrol) pada materi mengenal sudut-sudut bangun datar dengan menggunakan media gambar adalah 69,97. 3) Dari hasil belajar peserta didik (post-test) di kelas eksperimen dan kelas kontrol, terdapat perbedaan skor rata-rata post-test peserta didik sebesar 8,28 dan berdasarkan pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan t-tes polled varians diperoleh t hitung data post-test sebesar 2,0273 dan t tabel (α = 5% dan dk 32 + 35 2 = 65) sebesar 2,005, karena t hitung lebih besar dari t tabel maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan media manipulatif (kelas eksperimen) dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan media gambar (kelas kontrol). 4) Pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap tingginya hasil belajar peserta didik pada materi mengenal sudut-sudut bangun datar dengan harga effect size sebesar 0,51 dengan kriteria sedang. Saran Ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut, 1) Pada saat penelitian (proses pembelajaran) beberapa peserta didik masih ada yang keluar masuk kelas dengan alasan ke belakang hal ini cukup mengganggu proses pembelajaran. Untuk mengatasinya sebelum memulai pembejaran guru (peneliti) dapat membuat 10
kontrak proses pembelajaran dengan peserta didik, sehingga sebelum proses pembelajaran berlangsung peserta didik yang ingin ke belakang dipersilahkan terlebih dahulu. 2) Dikarenakan peserta didik jarang dilibatkan langsung dalam penggunaan media, sehingga pada saat proses pembelajaran (penelitian) dengan menggunakan media yang langsung melibatkan peserta didik kebanyakan dari mereka bingung menggunakannya. Untuk mengatasi hal tersebut guru (peneliti) harus menjelaskan terlebih dahulu secara terperinci tentang cara penggunaan media tersebut DAFTAR RUJUKAN BSNP.( 2006 ). Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan SD/ MI. Jakarta : DepartemenPendidikanNasional. Emzir, 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia Heruman, 2010. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : Rosda Karso,2007. Pendidikan Matematika I. Jakarta : Universitas Terbuka Nyimas Aisyah, 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Sugiyono, 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 11