Keywords: Sweet potato (Ipomoea batatas), Attack Cylas formicarius F. (Coleoptera curculionidae),

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat.

POPULASI DAN SERANGAN Cnaphalocrosis medinalis (LEPIDOPTERA; PYRALIDAE) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

HAMA PENTING TANAMAN UBI JALAR (Ipomea batatas L.(Lamb)) DI KABUPATEN MINAHASA, MINAHASA UTARA, DAN KOTA TOMOHON

PADAT POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa Acuta Thunb.) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

POPULASI HAMA PENGGEREK TONGKOL JAGUNG Helicoverpa

PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA BOLENG UBI PADA TIGA VARIETAS KETELA RAMBAT (Ipomoea batatas L)

JURNAL. KERUSAKAN BIJI KAKAO OLEH HAMA PENGGEREK BUAH (Conopomorpha cramerella Snellen) PADA PERTANAMAN KAKAO DI DESA MUNTOI DAN SOLIMANDUNGAN

I. PENDAHULUAN. dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

JURNAL. Oleh: SIGIT ADDY PRATAMA. Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Oleh Komisi Pembimbing. Ketua. Ir. James B. Kaligis, MSi.

PENYEBARAN POPULASI HAMA Paraeucosmetus sp. DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Serangan Hama Penggerek Cabang Mangga (Rhytidodera sp.) (Coleoptera: Cerambycidae) di Kelurahan Manembo-Nembo Kota Bitung.

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung di Indonesia (Zea mays L.) merupakan komoditas tanaman

CICADELIDAE) DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. beras, jagung dan gandum (Samadi, 1997). Mengacu pada program pemerintah akan

ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Ipomea Batatas adalah bahasa ilmiah dari ubi jalar yang memiliki kandungan

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Rintisan Metode Pengamatan Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) di Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara.

STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU

Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado * korespondensi:

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun Namun

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

POPULASI DAN SERANGAN HAMA PUTIH PALSU Cnaphalocrosis medinalis (Guenee) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

Teknologi Produksi Ubi Jalar

PENDAHULUAN. Latar Belakang

JENIS DAN PADAT POPULASI HAMA PADA TANAMAN PERANGKAP Collard DI SAYURAN KUBIS

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

POPULASI LARVA Plutella xylostella Linn. PADA TANAMAN KUBIS DI KELURAHAN PASLATEN KECAMATAN TOMOHON TIMUR KOTA TOMOHON

TANAMAN PENGHASIL PATI

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2014

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Provinsi Gorontalo memiliki wilayah seluas ha. Sekitar

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

PENDAHULUAN. singkong, ubi, talas dan lain-lainnya. Gandum berpotensi sebagai pengganti beras

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

Saartje. H. Noya Dosen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon

IV. PEMBAHASAN. 4.1 Neraca Air Lahan

POPULASI DAN PERSENTASE SERANGAN LARVA Spodoptera exigua Hubner PADA TANAMAN BAWANG DAUN DAN BAWANG MERAH DI DESA AMPRENG KECAMATAN LANGOWAN BARAT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lokal karena memiliki kandungan karbohidrat yang relatif tinggi. Zuraida dan

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor,

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

memenuhi kebutuhan warga negaranya. Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas. Agar kecukupan pangan nasional bisa

commit to users I. PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam butiran dengan

PENDAHULUAN. Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan

Jl. Raya Kendalpayak Km.8 Malang Jl. Merdeka 147, Bogor

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pengembangan Kentang di Negara Asia (Ringkasan Jawaban terhadap Kuisioner UNECE )

Lahan rawa untuk budidaya tanaman pangan berwawasan lingkungan Sholehien

I. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

I. PENDAHULUAN. Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan

beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya.

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PEMETAAN POTENSI PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KAWASAN DUMOGA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI TANAMAN.

UBI JALAR. 32 Laporan Tahun 2011 Penelitian Aneka Kacang dan Umbi PERBAIKAN GENETIK

PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum,

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. didasarkan pada nilai-nilai karakteristik lahan sangat diperlukan sebagai

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan substansi pokok dalam kehidupan manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KERUSAKAN TANAMAN KOPI AKIBAT SERANGAN HAMA

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan energi masih menjadi salah satu perhatian besar di

I PENDAHULUAN. [3 Desember 2009] 1 Konsumsi Tempe dan Tahu akan Membuat Massa Lebih Sehat dan Kuat.

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

1. Angka. 2. Angka Kering. beras atau. meningkat. meningkat dari 1,4. diperkirakan akan. Produksi ubi kayu 2010.

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Gusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Volume Pohon pada Jarak Tanam 3 m x 3 m. Bardasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, Pada sampel populasi untuk

Transkripsi:

SERANGAN HAMA Cylas formicarius F. (coleoptera : curculionidae) PADA BEBERAPA SENTRA TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN, MINAHASA, DAN KOTA TOMOHON ( Percentage of attack hama cylas formicarius f. (coleoptera: curculionidae) plant center on some sweet potato (ipomoea batatas l.) In the district south minahasa, minahasa, and city tomohon ) Edi Handoko ¹, Odi R. Pinontoan ², James B. Kaligis ², Henny V.G. Makal ² ¹ ² Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Hama & Penyakit Fakultas Pertanian,Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus Unsrat Manado, 95515 Telp (0431) 846539 ABSTRACT Plant sweet potato (Ipomoea batatas. L) is one of the crops that have a high nutrient, sweet potato ranks ninth among food crop in the world. This study aims to determine the percentage of the pest in some centers C.formicarius sweet potato plant, in the district of South Minahasa, Minahasa regency, and Tomohon. The benefits of this research are expected to provide information on the percentage of C.formicarius pests, so it can be used as an input in the preparation of control programs in the future. results showed that the percentage of pests C. formicarius highest in South Minahasa Regency Village District Sinisir Modoinding 36.09% at follow Tomohon Tomohon western sub Desa Woloan 10.06% and Minahasa Regency Village District Sumarayar North Langowan 8.78%. high percentage pests C. formicarius in South Minahasa Regency Village Sinisir Modoinding district because of the availability of food but to attack yams C. formicarius also attack potato plants so that pest populations C. formicarius Sinisir village increased. Keywords: Sweet potato (Ipomoea batatas), Attack Cylas formicarius F. (Coleoptera curculionidae), ABSTRAK Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman pangan yang mempunyai gizi yang tinggi, Ubi jalar menduduki peringkat ke sembilan diantara tanaman pangan di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase serangan hama C.formicarius pada beberapa sentra tanaman ubi jalar, di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang persentase serangan hama C.formicarius, sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan program pengendalian dimasa yang akan datang. hasil penelitian menunjukan bahwa Persentase serangan hama C. formicarius tertinggi di Kabupaten Minahasa Selatan Desa Sinisir Kecamatan Modoinding 36,09% di ikuti Kota Tomohon Desa Woloan Kecamatan Tomohon barat 10,06% dan Kabupaten Minahasa Desa Sumarayar Kecamatan Langowan Utara 8,78%. tingginya persentase serangan hama C. formicarius di Kabupaten Minahasa Selatan Desa Sinisir Kecamatan Modoinding karena faktor ketersediaan makanan selain menyerang ubi jalar C. formicarius juga menyerang tanaman kentang sehingga populasi hama C. formicarius di Desa Sinisir meningkat. Kata Kunci : Ubi Jalar (Ipomoea batatas ), Cylas formicarius F. (Coleoptera Curculionidae),

PENDAHULUAN Ubi jalar ( Ipomoea batatas Lamb.) merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat digunakan untuk diversifikasi menu guna mempertahankan swasembada beras.. Tanaman ini merupakan sumber karbohidrat penting selain padi, jagung,sagu, dan umbi-umbian lainnya (Sarwono, 2005). Bahkan di daerah tertentu khususnya bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat. Tanaman ini ± pada abad ke 16 diduga berasal dari Benua Amerika dan menyebar ke seluruh dunia terutama 2egara-negara beriklim tropis. Orang-orang Spanyol menebarkannya ke kawasan Asia terutama Pilipina, Jepang dan Indonesia. Cina merupakan penghasil ubi jalar terbesar mencapai ± 85% dari yang dihasilkan dunia (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Di Sulawesi Utara saat ini penanaman ubi jalar sedang di galakan untuk meningkatkan produksi pangan, hal ini di lakukan untuk memacu peningkatan produksi ubi jalar dengan tujuan untuk memenuhi proyeksi permintaan pada masa yang akan datang. Perkembangan Produksi ubi jalar sejak tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Produksi,luas panen dan rata-rata produksi tanaman ubi jalar di Sulawesi Utara tahun 2010. Table 1. Production, harvested area and average production of sweet potato plants in North Sulawesi in 2010. Kab/Kota Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Rata-rata Produksi(ton/Ha) Kab.Bolaang Mongondow 689 6783 98.45 Kab.Minahasa 393 5169 131.52 Kab.Kep.Sangihe 664 6121 98.18 Kab.Kep.Talaud 1584 14695 92.77 Kab.Minahasa Selatan 193 1847 95.71 Kab.Minahasa Utara 355 3340 94.09 Kab.Bolaang Mongondow Utara 121 1211 100.06 Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro 207 1929 93.19 Kab.Minahasa Tenggara 153 1503 98.22 Kab.Bolaang Mongondow Selatan 125 1264 101.12 Kab.Bolaang Mongondow Timur 350 3523 100.66 Kota Manado 74 688 92.95 Kota Bitung 165 1530 92.73 Kota Tomohon 134 1276 95.22

Kota Kotamobagu 91 959 105.43 Jumlah 5298 51838 97.84 Sumber : Badan Pusat Statistika Provinsi Sulawesi Utara, 2010 Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa ratarata produksi ubi jalar di Sulawesi utara yang paling besar adalah Kota Kotamobagu (105,43) dan Kabupaten Minahasa (131,52). Rendahnya produksi ubi jalar di Sulawesi Utara dapat disebabkan beberapa kendala, antara lain rendahnya kwalitas bibit, tingginya gangguan hama dan penyakit serta tindakan kultur teknis yang belum baik. Gangguan hama dapat menurunkan produksi yang sangat nyata terutama hama yang menyerang umbi, faktor faktor yang mempengaruhi kehidupaan hama C. formicarius adalah suhu, kelembaban udara, cahaya, angin, dan faktor makanan. Penyebab rendahnya hasil ubi jalar di tingkat petani karena ketergantungan petani masih menggunakan varietas lokal dan belum menggunakan varietas unggul. Beberapa kendala yang dapat menghambat pertumbuhan ubi jalar, antara lain adalah pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal budidaya, pemeliharaan hingga pasca panen. Khususnya dalam bidang pemeliharaan, petani menghadapi permasalahan hama dan penyakit dimana C. formicarius merupakan salah satu jenis hama yang keberadaanya sangat merugikan petani ubi jalar, karena kehilangan hasil akibat seranggan hama ini dapat mencapai 75% (Soemartono,1998) Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase serangan hama C. formicarius pada beberapa sentra tanaman ubi jalar, di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang persentase serangan hama C.formicarius, sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan program pengendalian dimasa yang akan datang.

METODE PENELITIA Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa sentra tanaman ubi jalar di kabupaten Minahasa selatan, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai September 2012 Metode penelitian Penelitian ini menggunakan meetode purposive sampling (mengambil sampel secara sengaja) di lokasi pengambilan sampel yang telah ditentukan kemudian dilakukan pengamatan dengan melihat gejala serangan C. formicarius. Prosedur kerja survey lokasi Survey bertujuan untuk menetapkan lokasi pengambilan sampel pada beberapa sentra tanaman ubi jalar yaitu di Desa Sinisir Kecamatan Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan, di Desa Sumarayar Kecamatan Langowan Utara Kabupaten Minahasa dan di Desa Woloan 1 Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon. tanaman yang terserang hama. Tanaman akan kelihatan berubah warna pada daun dan agak layu, hal ini karena hama tersebut dapat menyerang daun, batang dan umbi. Hal- hal yang diamati adalah persentase serangan hama C. formicarius pada beberapa sentra tanaman ubi jalar di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. dengan cara melihat daerah yang memiliki ketinggian antara 400 600 yaitu di Desa Sumarayar Kecamatan Langowan utara Kabupaten Minahasa, ketinggian 600 800 yaitu Desa woloan 1 Kecamatan Tomohon barat Kota Tomohon dan ketinggian > 800 yaitu di Desa Sinisir Kecamatan Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan. Di Setiap Kecamatan diambil satu desa dan setiap desa di ambil seluas 50 x 50 m lahan yang di tanami ubi jalar. Pengamatan dilakukan pada saat ubi jalar sudah siap dipanen. adapun contoh letak pengambilan sampel dengan cara diagonal yang tertera pada gambar 1 : Pengambilan sampel Pengambilan sampel tanaman (umbi) yang terserang dengan melihat gejala pada

50 m 1 2 3 50 m 4 5 Gambar 1. Lokasi pengambilan sample secara diagonal (picture 1. Sampling location diagonally) Ket : = Unit sampel = Unit sub plot (5 m x 5 m) Pengumpulan data Data yang di kumpulkan adalah ubi jalar yang sudah diambil dari setiap lokasi pengamatan, untuk menghitung Persentase Serangan C. formicarius digunakan rumus sebagai berikut:

P = x100% Dimana : P = persentase umbi terserang n = jumlah umbi terserang N = jumlah umbi yang di amati Analisa data Analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif, sehingga akan diketahui persentase serangan hama C. formicarius pada umbi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase serangan hama C. formicarius pada beberapa sentra tanaman Ubi Jalar Di Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, dan Minahasa Selatan, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut (Tabel 2) Tabel 2. Rata- Rata dan Persentase serangan hama C.formicarius pada bebererapa sentra tanaman ubijalar Di Kabupaten Minahasa, Minahasa selatan dan Kota Tomohon. Table 2. And the average percentage of pest C.formicarius bebererapa centers on sweetpotato plants in Minahasa regency, South Minahasa and Tomohon. KABUPATEN / KOTA DESA RATA- RATA JUMLAH UMBI YANG DIAMATI RATA- RATA JUMLAH UMBI YANG TERSERANG RATA-RATA PERSENTAE SERANGAN ( % ) MINAHASA Sumarayar 184,4 16,2 8,78 MINAHASA SELATAN Sinisir 149,6 54 36,09 KOTA TOMOHON Woloan 1 125,2 12,6 10,06 Dari Tabel 2 di atas maka dapat diperoleh hasil persentase serangan hama C.formicarius di beberapa sentra tanaman ubi jalar di kabupaten Minahasa Selatan dengan persentase tertinggi adalah 36,09%, diikuti Kota Tomohon 10,06%, dan Kabupaten Minahasa 8,78%. Tingginya serangan hama C.formicarius di Kabupaten Minahasa Selatan Desa Sinisir Menurut petani setempat (komunikasi pribadi) ternyata selain menyerang ubi jalar C. Formicarius juga menyerang tanaman kentang. Hal ini yang menyebabkan populasi hama C. formicarius meningkat dibandingkan dengan Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. diduga tingginya serangan karena faktor ketersediaan makanan yang terus menerus diantaranya tanaman kentang sehingga ketersediaan inang

tetap ada. faktor lain yang mempengaruhi keberadaan C. formicarius di Kabupaten Minahasa Selatan Desa Sinisir adalah suhu/tempratur. seperti yang di nyatakan oleh (Natawigena, 1990) bahwa setiap spesies serangga mempunyai jangkauan suhu masingmasing di mana serangga dapat hidup, dan pada umumnya jangkauan suhu yang efektif adalah suhu minimum. Serangga memiliki kisaran suhu tertentu untuk kehidupanya. Di luar kisaran suhu tersebut serangga dapat mengalami kematian. Efek ini terlihat pada proses fisiologis serangga, di mana pada suhu tertentu aktivitas serangga tinggi dan akan akan berkurang (menurun) pada suhu yang lain. Umumnya kisaran suhu yang efektif adalah 15ºC (suhu minimum), 25º C suhu optimum dan 45º C (suhu maksimum). Pada suhu yang optimum kemampuan serangga untuk melahirkan keturunan akan besar dan kematian (mortalitas) sebelum batas umur akan sedikit. Faktor yang mempengaruhi lainya adalah kelembaban udara, angin dan iklim,menurut petani setempat dimana iklim pada tahun sebelumnya panas di bandingkan dengan iklim yang sekarang sering berubah- ubah atau tak menentu. Persentase serangan hama C.formicarius di Desa Sumarayar Kabupaten Minahasa berkurang karena petani di Desa Sumarayar sudah jarang yang menanam ubi jalar, informasi yang didapat dari hasil komunikasi pribadi dengan petani setempat kebanyakan petani di Desa Sumarayar sudah beralih dari bertanam ubi jalar pindah ke tanaman cabai dan tomat atau pergiliran tanaman. dengan melakukan pergiliran tanaman atau sistem penanaman yang dilakukan secara bergiliran antara satu tanaman dengan tanaman lain sehingga dapat menekan populasi hama atau memutuskan siklus hama oleh karena itulah serangan hama di Desa Sumarayar hanya 8,78% dibandingka dengan serangan hama di Kabupaten Minahasa Selatan yang sangat tinggi. Persentase serangan hama C. formicarius di desa Woloan 1 Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon adalah 10,06%. menurut petani setempat (komunikasi pribadi) lahan yang ditanami ubi jalar sudah mulai berkurang karena lahan yang dulunya ditanamai ubi jalar sudah beralih menjadi pemukiman oleh karena itu ketersediaan makanan atau inang dari hama C. formicarius berkurang.dan diduga Faktor yang mempengaruhi keberadaan hama C. formicarius di desa Woloan 1 Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon adalah kompetisi dalam hal makanan, seperti yang di nyatakan oleh (Natawigena, 1990) menyatakan

bahwa kompetisi dalam hal makanan biasanya terjadi karena populasi makanan saat itu berkurang, sedangkan populasi serangga stabil atau bahkan meningkat. Tabel 2 diatas memberikan gambaran bahwa persentase umbi terserang di Kabupaten Minahasa Selatan sangat tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. Faktor- Faktor lain yang mempengaruhi Persentase serangan hama C. formicarius yaitu: - Keadaan lingkungan pertanaman yang hampir sama atau jarak tanam yang berdekatan juga keragaman varietas tanaman pada ketiga Kabupaten lokasi penelitian yang sangat kurang dimana petani hanya menanam satu varietas yang sama sehinga serangan hama terhadap tanaman inang sangat terpusat. - Saat dilakukan pengamatan pada lokasi penelitian terdapat pertanaman ubi jalar yang sudah dipanen terlebih dahulu dan diduga hama C.formicarius telah berpindah dari tempat tersebut ke tempat yang diamati atau diteliti. - faktor penentu lainya adalah sinar matahari karena hama C. formicarius aktif menyerang tanaman ubi jalar pada musim panas. seperti yang di nyatakan oleh (Supriyatin, 2001) pada musim panas terdapat keretakan tanah sehingga memudahkan hama C.Formicarius dapat masuk kedalam tanah dan dapat menyerang umbi ubi jalar. Persentase serangan hama Di Kabupaten Minahasa Selatan Desa Sinisir kecamatan Modoinding sangat tinggi. menurut informasi petani setempat wawancara singkat karena sepanjang tahun 2012 di areal pertanamanya tidak pernah dilakukan pergiliran tanaman atau rotasi tanaman, padahal pergiliran atau rotasi tanaman dengan jenis tanaman yang tidak sefamili merupakan salah satu cara untuk mengendalikan serangan hama C. formicarius. karena dengan diadakanya pergiliran tanaman atau rotasi tanaman dapat memutuskan siklus hidup hama tersebut (Supriyatin, 2001). Pada saat melakukan penelitian memang tidak ditemukan imago C. formicarius tetapi di temukan umbi yang telah terserang oleh hama tersebut. Umbi yang terserang hama C. formicarius di ketiga Kabupaten atau lokasi penelitian dimana ketika umbi dibelah terdapat lubang- lubang kecil bekas gerekan yang ditutupi oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. Hal ini sejalan dengan pernyataan Purnomo dan purnawati (2011), menyatakan bahwa salah satu bentuk gejala serangan dari hama C. formicarius adalah

pada permukaan kulit luar kulit umbi terdapat lubang- lubang kecil tidak rata dan ketika dibelah terdapat lubang- lubang kecil bekas gerekan. Umbi yang telah diserangnya akan timbul bau yang tidak enak. Walaupun seranganya hanya sedikit rasa umbi yang sudah terserang tidak enak lagi ; berikut ini contoh ubi jalar yang terserang dan tidak terserang yang tampak dari luar (gambar 2) dan yang terserang hama dan tidak terserang hama C.formicarius yang tampak dari dalam(gambar 3). A B Gambar 2. Ubi jalar yang terserang dan tidak terserang hama C.formicarius (Picture 2. Sweet potatoes are attacked and not attacked by pests C.formicarius) A. Gejala serangan hama C.formicarius pada permukaan kulit luar umbi. B. permukaan luar umbi yang tidak terserang hama C.formicarius.

A B Gambar 3. Ubi jalar yang terserang hama C.formicarius (Picture 3. Sweet potato pests C.formicarius) A. Gejala serangan hama C.formicarius pada bagian dalam umbi. B. bagian dalam umbi yang tidak terserang hama C.formicarius.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian maka dapat di simpulkan : 1. Persentase serangan hama C. formicarius tertinggi di Kabupaten Minahasa Selatan Desa Sinisir Kecamatan Modoinding 36,09% di ikuti Kota Tomohon Desa Woloan 1 Kecamatan Tomohon barat 10,06% dan Kabupaten Minahasa Desa Sumarayar Kecamattan Langowan Utara 8,78%. 2. Tingginya persentase serangan hama C. formicarius di Kabupaten Minahasa Selatan Desa Sinisir Kecamatan Modoinding karena faktor ketersediaan makanan selain menyerang ubi jalar C. formicarius juga menyerang tanaman kentang sehingga populasi hama C. formicarius di Desa Sinisir meningkat. Saran perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai hama C.formicarius pada tanaman ubi jalar untuk memberikan informasi kepada petani agar dapat di lakukan pengendalian dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2003a. Budidaya ubi jalar. http:/ayobertani.wordpress.com//.diaks es tanggal 5 maret 2012, 2003b. teknologi produksi ubi jalar. http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/. diakses tanggal 1 maret 2012.,2007. Hama dan penyakit pada tanaman ubi jalar. http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/. Diakses 29 februari 2012, 2010. Ubi jalar. http://nibiruandromeda.wordpresst.co m/2012.diakses 7 mei 2012, 2010. Produksi Ubi Jalar di Sulawesi Utara 2010. http://sulut bps.go.id diakses 1 maret 2012, 2012. Faktor faktor yang mempengaruhi kehidupan serangga. http://kuliahagribisniselin.blogspot.co m/2012. Diakses 23 mei 2012 AVRDC. 2004. Integrated Pest Management of Sweet Potato Weevil. http://www/ AVRDC org/lc/sweet Potato/Weevil. Diakses 23 mei 2012 Brotonogoro dan Staveren, 1985. Produksi Ubi Jalar di Indonesia.Jakarta. CABI. 2001. Crop Protection Compendium.(CD-ROM), CABI, Rome. Capinera, J.L. 1998. Sweet Potato Weevil, Cylas formicarius (Fabricius). Institute of Food and Agricultural Sciences. University of Florida. 7 pp. Citrosupomo, 2000.Ubi Jalar. http://taksonomi ubi jalar.files.wordpress.com/diakses 29 februari 2012 Fabricius, 1998. Cylas formicarius. http:// Taksonomi Hama Cylas formicarius.files.wordpress.com/ diakses 18 april 2012. Jansson, R.K., H.H. Bryan, and K.A. Sorensen. 1987. Within-vine distribution and damage of sweet potato weevil, Cylas formicarius elegentulus (Coleoptera: Curculionidae), on four cultivars of sweet potato in Southern Florida. Florida Entomologist 70(4): 523 526. Kenelak, S. 2011. Jenis dan populasi hama pada kultivar ubi jalar (Ipomoea batatas L) distrik wollo di Kabupaten Jayawijaya- Papua,Tesis Pasca Sarjana Entomologi Universitas Sam Ratulangi, Manado. Natawigena, 1990. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Serangga. http://kuliahagribisniselin.blogspot.co m/2012. Diakses 23 mei 2012 Najiyati, Sri. 1998. Palawija: budidaya dan analisis usaha tani. Jakarta: PT.Penebar Swadaya, 1998. Nonci, N. dan Sriwidodo. 1993. Pengaruh pengendalian Cylas formicarius pada ubi jalar terhadap kerusakan ubi pada penyimpanan. Laporan Hasil Penelitian Jagung dan Ubi- Ubian (no. 3): 89 97. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Maros. Manikome, N. 2011. Persentase serangan hama Cylas formicarius F. pada ubi jalar (Ipomea batatasl.) di Desa Toraget, Kecamatan Langowan utara

Kabupaten Minahasa, SKRIPSI. Fakultas Pertanian Universitas Sam ratulangi, Manado. Yuyun Y, 1992. Menggarap Agroindustri ubi jalar. Suara Karya Pinontoan, O. 2011.Laporan hasil penelitian Hama penting tanaman ubi jalar (Ipomea batatas L) di Kabupaten Minahasa,Kabupaten Minahasa utara dan Kota Tomohon Propinsi Sulawesi Utara. kerjasama Universitas Sam Ratulangi Manado dengan IPM-CRSP, USAID, dan Clemson university, SC, USA. Pracaya, 2009. Hama Dan Penyakit Tanaman Ubi Jalar. Penebar Swadaya. Jakarta. Rubatzky dan Mas Yamaguchi, 1998. Budidaya Ubi Jalar.Khodori. Rukmana, Rahmat. (1997). Ubi jalar: budi daya dan pascapanen. Yogyakarta: Kanisius,1997. Santoso dan wibowo.2001.budidaya Ubi Jalar.khudori. Sarwono, 2005.Ubi Jalar (Ipomea batatas poir).jakarta. Soemartono,1998. Ubi jalar. Jakarta Sofa, 2008. Pengetahuan tentang Hama.Edisi Revisi 150 hal. Sutiharni. 1998. Laju Pertumbuhan Intrinsik Populasi Kumbang Penggerek Ubi Jalar (Cylas formicarius) Pada Tiga klon Ubi Jalar.Tesis Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Supriyatin. 2001. Hama boleng pada ubi jalar dan cara pengendaliannya. Palawija (no. 2):22 29.