III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang A, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI STARTER PADA PEMBUATAN SILASE TERHADAP KUALITAS FISIK DAN ph SILASE RANSUM BERBASIS LIMBAH PERTANIAN

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

II. TINJAUAN PUSTAKA. penampilan barang dagangan berbentuk sayur mayur yang akan dipasarkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

39 Tabel 10. Data hasil analisis proksimat kadar protein kasar silase limbah sayuran (%KU)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kompos (Green House ) Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI STARTER PADA SILASE RANSUM BERBASIS LIMBAH PERTANIAN TERHADAP PROTEIN KASAR, BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, DAN KADAR ABU

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

LAMPIRAN. % dari pakan

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan Peternakan, analisis silase dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B. Bahan dan Alat Penelitian Penelitian ini menggunakan bahan berupa ampas tahu diperoleh dari industri tahu di Kedaton, kulit coklat diperoleh dari perkebunan di Pringsewu, rumput gajah diperoleh dari Laboratorium Lapang Terpadu FP-Unila, bungkil sawit, jenjet jagung dan dedak diperoleh dari peternakan Bapak Darno Natar,, mineral dari toko Sanusi Taufik, tetes diperoleh dari peternakan sapi Gunung Madu, urea diperoleh dari toko di Kedaton, kulit singkong diperoleh dari Industri keripik di Gg P.U, onggok diperoleh dari Natar, EM-4 Peternakan dari toko Sanusi Taufik, tempe busuk diperoleh dari Industri pembuatan tempe di Kampung Sawah, cairan rumen kambing yang diperoleh dari tempat pemotongan kambing/tukang sate.

26 Adapun alat dan bahan dalam penelitian ini: a. pembuatan mol/starter alat bahan : toples, pisau, adukan, kompor, panci, saringan dan derigen. : dedak padi, molases, tempe busuk, EM-4 Peternakan, cairan rumen, dan air. b. pembuatan silase alat : plastik kapasitas 5 kg, terpal, timbangan digital, pisau/golok, kertas label, sabit dan copper. bahan : Ampas tahu, kulit coklat, rumput gajah, bungkil sawit, jenjet jagung, mineral, molases, urea, kulit singkong, onggok, stater EM-4 Peternakan, stater EM-4 Peternakan yang dikembangbiakan dan stater cairan rumen. c. uji organoleptik alat bahan : buku, pulpen, dan borang penilaian panelis. : silase R0 tanpa perlakuan, silase R1 dengan stater EM-4 Peternakan, silase R2 dengan stater EM-4 Peternakan dikembangbiakan, silase R3 dengan stater cairan rumen. d. pengukuran ph alat bahan : ph meter, oven, cawan petri, blender, dan aquades. : silase R0 tanpa perlakuan, silase R1 dengan stater EM-4 Peternakan, silase R2 dengan stater EM-4 Peternakan dikembangbiakan, silase R3 dengan stater cairan rumen.

27 C. Metode Penelitian Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga jumlah satuan percobaan ada 12 unit. Perlakuan yang diterapkan yakni: R0 : silase ransum basal; R1 : silase ransum basal yang ditambahi dengan starter (EM-4 Peternakan 4%); R2 : silase ransum basal yang ditambahi dengan starter EM-4 Peternakan yang dikembang biakkan 4% ( EM-4 Peternakan 1 liter + molases 1 liter ml + air 2,5 liter + dedak 0,5 kg + tempe busuk 1/4 kg); R3 : silase ransum basal yang ditambahi dengan starter 4% (cairan rumen 1 liter molases 1 liter ml + air 2,5 liter, dan dedak 0,5 kg). Adapun susunan ransum basal ini antara lain rumput gajah 16%, kulit singkong 24%, kulit coklat 5%, bungkil sawit 16,87%, jenjet jagung, 8,5%, ampas tahu 9%, onggok 15,8%, molases 4%, mineral 0,13%, dan urea 0,7%. Kandungan bahan pakan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan bahan pakan Bahan BK PK LK SK Abu BETN IMB Pakan % BK Ampas tahu** 10,390 28,750 5,960 16,290 4,470 56,620 9,000 Kulit Coklat* 91,330 6,000 0,900 40,330 14,800 34,260 5,000 Rumput Gajah** 20,290 6,260 2,060 32,600 9,120 49,960 16,000 Bungkil sawit** 92,020 18,370 15,530 22,600 4,650 38,850 16,870 Jenjet jagung*** 87,380 8,650 2,380 18,610 1,230 60,520 8,500 Mineral** 100.000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,130 Tetes** 82,400 3,940 0,300 0,400 11,000 84,360 4,600 Urea** 1,000 261,870 0,000 0,000 0,000 0,000 0,700 Kulit singkong** 30,600 6,560 1,300 6,400 3,930 81,790 24,000 Onggok** 89,120 2,720 1,350 8,710 19,290 67,940 15,200 Jumlah 100 Keterangan: BK : Bahan Kering; PK : Protein Kasar; LK : Lemak Kasar; SK : Serat Kasar; BETN : Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen; IMB : Imbangan. * = Hartadi (1997); ** = Buku formulasi Ransum (2013); ***=Amirroenas (1990).

28 Adapun formulasi ransum pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Formulasi ransum basal berdasarkan BK Bahan BK PK LK SK Abu BETN IMB Pakan % Segar Ampas tahu** 0,935 2,588 0,536 1,466 0,402 5,096 19,870 Kulit Coklat* 4,567 0,3 0,045 2,017 0,74 1,713 6,760 Rumput Gajah** 3,246 1,002 0,330 5,216 1,459 7,994 23,600 Bungkil sawit** 15,524 3,099 2,620 3,813 0,784 6,554 17,440 Jenjet jagung*** 7,427 0,735 0,202 1,582 0,105 5,144 2,170 Mineral** 0,130 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,030 Tetes** 3,790 0,181 0,014 0,018 0,506 3,881 5,350 Urea** 0,007 1,833 0,000 0,000 0,000 0,000 0,210 Kulit singkong** 7,344 1,574 0,312 1,536 0,943 19,630 20,740 Onggok** 13,546 0,413 0,205 1,324 2,932 10,327 3,780 Jumlah 56,517 11,726 4,264 16,972 7,872 60,38 100 11-12% <8 14-18 <6 >55 Keterangan: BK : Bahan Kering; PK : Protein Kasar; LK : Lemak Kasar; SK : Serat Kasar; BETN : Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen; IMB : Imbangan. * = Hartadi (1997); ** = Buku formulasi Ransum (2013); ***Amirroenas (1990). Tata letak perlakuan yang digunakan yaitu: R2U2 R0U1 R1U1 R3U2 R0U2 R3U1 R2U1 R2U3 R1U2 R3U3 R0U3 R1U3 Gambar 1. Tata letak perlakuan yang diterapkan D. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi pemeriksaan kualitas fisik,dan ph. a. Pengukuran ph silase dengan modifikasi Nahm (1992) 1. menimbang 20 gram silase dan dimasukkan ke dalam blender; 2. menambahkan 100 ml aquades ke dalam blender selanjutnya dihaluskan selama 1 menit;

29 3. silase yang telah halus dituang ke dalam erlenmeyer kemudian ph diukur dengan menggunakan indikator ph meter; 4. mencatat ph silase pada lembar blanko; 5. mengulangi langkah-langkah tersebut untuk semua perlakuan. b. Pemeriksaan kualitas fisik 1. menyiapkan panelis yang terdiri dari mahasiswa jurusan peternakan sebanyak 10 orang; 2. memberikan arahan cara pengisian borang penilaian; 3. mengeluarkan silase dari plastik; 4. mengamati kualitas fisik silase berupa aroma, warna, dan tekstur; 5. pengamatan dilakukan secara bergantian; 6. mencatat hasil pengamatan pada kertas borang penilaian.

30 Tabel 4. Formulir uji organoleptik Nama panelis : Tanggal pengujian : Jenis sampel yang diuji : Peubah : tekstur/warna/aroma (lingkari salah satu peubah yang diuji) Skala penilaian Perlakuan Ulangan 1 2 3 1 R0 2 3 4 1 R1 2 3 4 1 R2 2 3 4 1 R3 2 3 4 Keterangan : diberi tanda ( ) pada kolom skala penilaian menurut saudara Skala penilaian Tekstur: 1 = basah (menggumpal, lembek dan berlendir), 2 = agak basah (agak menggumpal dan terdapat lendir). Warna : 1 = hitam, 2, = coklat kehitaman, 3 = coklat kekuningan Aroma : 1 = tidak khas silase, 2 = agak khas silase (agak asam), 3= khas silase (khas tape/asam)

31 E. Analisis Data Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5 % dan atau 1 %. Apabila diperoleh hasil yang nyata pada taraf nyata 5% maka akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. F. Prosedur Penelitian a. Pembuatan starter rumen dibuat dengan memodifikasi panduan pada Bureenok dkk. (2006) yakni: 1. mencampur dedak 0,5 kg dengan 2,5 liter air, kemudian mendidihkan dan dinginkan selanjutnya menyaring dan mengambil airnya; 2. campurkan cairan rumen sebanyak 1 liter dengan molases sebanyak 1 liter; 3. mencampur air rebusan dedak ke dalam larutan campuran nomer 2; 4. masukan larutan bio-aktivator tersebut pada wadah kerupuk/ember yang terbuat dari bahan plastik dan tutup rapat; 5. ditambahkan selang yang dihubungkan kedalam botol berisi air; 6. mendiamkan selama 3 4 hari di tempat yang aman dan teduh. 7. pada hari 3 4 bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan; 8. hasil cairan rumen dapat digunakan. b. Pembuatan starter EM-4 Peternakan yang dikembangbiakan dengan cara pembuatan mol dengan memodifikasi Bureenok dkk. (2006) yakni: 1. air sebanyak 2,5 liter dimasak sampai mendidih;

32 2. 0,5 kg, molases 1 liter dan tempe busuk 1/4 kg dimasukan dan diaduk hingga tercampur rata; 3. adonan tersebut didinginkan hingga suhu kamar; 4. setelah dingin, kemudian dimasukkan kedalam wadah krupuk; 5. cairan 1 liter EM-4 Peternakan dimasukkan dan diaduk hingga rata; 6. wadah ditutup rapat selama 3 4 hari dan jangan dibuka-buka; 7. atau dapat ditambahkan selang yang dihubungkan kedalam botol berisi air; 8. pada hari 3 4 bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan; 9. hasil EM-4 Peternakan yang dikembangbiakan dapat dipergunakan. c. Pembuatan silase ransum berbasis limbah pertanian. 1. tanaman rumput gajah yang baru dipanen dilayukan selama 3 12 jam untuk mengurangi kandungan airnya; 2. mencacah tanaman rumput gajah menggunakan mesin chopper dengan ukuran 1 5 cm; 3. memotong limbah kulit kakao dengan ukuran 1 2 x 5 10 cm; 4. mencampurkan rumput gajah sebanyak 1,18 kg, kulit singkong 1,03 kg, jenjet jagung 0,10 kg, kulit kakao 0,33 kg, bungkil sawit 0,87 kg, ampas tahu 0,99 kg, onggok 0,18 kg, molases 0,26 kg, urea 0,01 kg, dan mineral 0,002 kg. Semua bahan dalam keadaan segar. Bahan-bahan tersebut dihomogenkan lalu ditimbang keseluruhanya sebanyak 5 kg untuk setiap unit percobaan.

33 5. menambahkan perlakuan yang diterapkan pada ransum tersebut dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali; 6. ransum difermentasi selama 21 hari. Setelah 21 hari, silase dibuka kemudian dilakukan uji organoleptik, dan ph.