BAB I PENDAHULUAN. jika disebut bahasa pengambil keputusan (Jusup, 2009:4). Hal ini dikarenakan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

Usaha Rakyat (KUR) yang pada tahun 2013 ditargetkan sekitar 20 Triliun. Namun

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kerja saat ini semakin ketat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi ( accounting thought) dibagi. dalam tiga periode: tahun 4000 SM 1300 M; tahun M,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Reasoned Action (TRA). TRA pertama kali diperkenalkan oleh Martin

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk dilakukan, mengingat fungsi sosial ekonomi yang strategis.

BAB V PENUTUP. Tujuan utama penelitian ini adalah memodelkan hubungan antar variabelvariabel

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. manusia, termasuk inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BABI PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu. yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. dapat tetap bertahan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Di sisi lain, dengan

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan merupakan salah satu bidang ekonomi yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah usaha yang ada di negara tersebut, mencerminkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan lapangan kerja pada saat ini telah yang di akibatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya MEA, maka akan terjadi perputaran barang secara bebas (ASEAN Free

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dalam kesehariannya untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diatasi. Masalah yang banyak terjadi didalam organisasi diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana pihak yang satu dengan yang

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi (Herwan, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Suryana (2008:2), mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah maupun perekonomian negara. UKM di Indonesia saat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. No. 1 paragraf 5 (2012) tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan

KEBIJAKAN PENERAPAN AKUNTANSI SEDERHANA BAGI UKM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. semakin membuktikan kekuatannya. Makna dari istilah Koperasi sebagai Soko Guru

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia,

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha golongan menengah ke bawah. Namun yang biasanya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam sektor ekonomi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar (UMKM) tahun No Indikator Satuan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaannya tidak dimanajemen dengan baik. Semarang merupakan kota. yang banyak UMKM yang semakin tahun meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas informasi laba merupakan hal yang sangat penting dari produk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting. dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Dengan semakin maraknya

BAB I. Pendahuluan. Transaksi perusahaan merupakan penggerak Sistem Informasi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu dan kondisi perusahaan untuk masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis, atau akan lebih tepat jika disebut bahasa pengambil keputusan (Jusup, 2009:4). Hal ini dikarenakan dengan informasi akuntansi, manajemen perusahaan dapat mengkomunikasikan kinerja kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pada perusahaan. Informasi akuntansi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan saat ini yang diperlukan untuk memahami situasi keuangan perusahaan yang akurat dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan stategis (Ullah, 2014). Bagi para pengusaha, informasi akuntansi sangat penting untuk mengikhtisarkan profitabilitas atau keuntungan atas usaha yang telah dijalankan serta untuk melakukan pembuatan keputusan yang berkaitan untuk kelancaran usahanya atau untuk melakukan investasi. Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Informasi merupakan data yang disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi pemakainya. Suatu informasi akan bermakna apabila memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pembuatan keputusan. Informasi dikatakan memiliki kualitas jika berkaitan dengan intensitas informasi untuk menambah pengetahuan, menambah keyakinan, dan dapat merubah keputusan (Aprianto, 2014). Seorang wirausaha harus mampu untuk memahami informasi akuntansi perusahaannya agar dapat membuat suatu keputusan investasi yang tepat bagi 1

2 kelangsungan hidup perusahaan (Sari, 2014). Manajemen membaca informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan lain. Informasi akuntansi berfungsi sebagai mekanisme integratif yang dipakai untuk mengkoordinasikan bermacam-macam aktivitas dan sebagai suatu ukuran dari keseluruhan kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan (Simamora, 2004:10). Dalam kenyataannya di masyarakat, banyak wirausahawan tidak menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Idrus (2000) menyatakan bahwa para pengusaha kecil tidak memiliki pengetahuan akuntansi, dan banyak diantara mereka yang belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usahanya. Pengusaha kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Siklus usaha yang sangat sederhana dan ruang lingkup yang kecil dimana kegiatannya hanya membeli barang dari pemasok, kemudian menjualnya kepada konsumen tanpa diproses lebih lanjut dan jumlahnya pun juga tidak banyak, sehinggga tidak menggunakan perhitungan dan laporan keuangan yang rumit (Sugiarto, 2010). Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi pada pengusaha kecil disebabkan karena berbagai kendala atau masalah yang mereka hadapi, antara lain disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan, pelatihan usaha, kurangnya pemahaman teknologi informasi dan kurangnya keandalan karakteristik laporan keuangan. Wichman (1984) dalam Wahyudi (2009) juga menyatakan bahwa terjadinya permasalahan dalam penerapan akuntansi karena kurangnya pengetahuan pemilik atau manajer perusahaan tentang akuntansi. Padahal menurut

3 Kreitner dan Kinicki (2001) pengetahuan seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya. Untuk mendorong pengusaha kecil menggunakan informasi akuntansi, perlu dilakukan upaya untuk memetakan pengetahuan mereka dalam hal akuntansi, serta upaya perbaikannya sehingga mampu menggunakan informasi akuntansi yang ada dan dapat meningkatkan kualitas pembuatan keputusan usahanya (Linawati, 2015). Suhairi, dkk (2004) dan Krisanti (2012) dalam penelitiannya menunjukkan variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Jika seorang wirausaha memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausahawan ini akan dapat menggunakan dan memahami informasi-informasi akuntansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi. Begitu pula sebaliknya jika seorang wirausaha tidak memiliki pengetahuan akuntansi yang baik maka wirausahawan ini tidak akan dapat memahami dan menggunakan informasi akuntansi dengan baik (Sari, 2015). Hasil yang berbeda ditunjukkan Roudah (2008) dan Pradnyadewi (2015) yang menyatakan bahwa variabel pengetahuan akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Seorang wirausaha setidaknya harus memiliki pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik. Seorang wirausaha harus memahami pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan secara sistematis dan teratur karena tidak mungkin untuk mengingat semua transaksi yang terjadi dalam keseluruhan proses

4 bisnis (Pradnyadewi, 2015). Kegunaan akuntansi sangat bervariasi, mulai dari sebagai alat satuan hitung, sumber informasi dan pengambilan keputusan. Bila dihubungkan dengan para pelaku usaha, tampaknya pemahaman akuntansi masih digunakan sebagai alat hitung dalam artian untuk melakukan pencatatan pada saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian, menghitung berapa kas masuk (cash in flow) dan kas keluar (cash out flow) dan laporan akuntansi sebagai informasi dan pengambilan keputusan. Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan bagi wirausahawan dalam menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Wirausahawan juga dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang baik. Jiwa kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Kasmir,2010:17). Jiwa kewirausahaan juga berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi. Besar kecilnya bentuk usaha juga mampu mempengaruhi seorang wirausaha untuk mengambil keputusan investasi yang diperlukan dalam usahanya (Sugiarto, 2010). Hasil penelitian Krisanti (2012) menyatakan bahwa variabel jiwa kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Pradnyadewi (2015) yang menyatakan jiwa kewirausahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Perilaku wirausahawan pada prosesnya akan dipengaruhi oleh usia. Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi wirausahawan dalam melakukan

5 investasi. Pada saat usia muda seseorang akan lebih bersemangat dan berani mengambil resiko dalam menjalankan tugas-tugasnya karena ia mempunyai fisik yang kuat, energi yang banyak dan rasa ingin tahu yang besar (Hisrich,1995:55) dalam Tayras (2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinha (1996) di India menunjukkan bahwa hampir sebagian besar wirausaha yang sukses adalah mereka yang berusia relatif muda. Menurut Indarti dan Rostiani (2008) menyatakan bahwa variabel usia tidak berpengaruh terhadap mahasiswa yang berusia muda memiliki intensi kewirausahaan lebih dibandingkan mereka yang berusia lebih tua. Berbagai penelitian seputar penggunaan informasi akuntansi pada UMKM yaitu; Philip (1977) dalam Hadiyahfiriyah, (2006), mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada UMKM disebabkan beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi. Sementara Holmes dan Nicholls (1988), meneliti tentang faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil yang dilakukan di Australia pada 928 perusahaan kecil, menemukan bahwa pendidikan manajer, skala usaha, masa memimpin, sektor industri dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Terdapat ketidakkonsistenan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga dalam penelitian ini dilakukan kembali penelitian dengan berfokus pada faktor internal pelaku usaha (faktor dari dalam diri sendiri). Sesuai dengan Theory of Planned Behavior (TPB), kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) dipahami sebagai pengetahuan akuntansi dan sikap terhadap perilaku

6 (attitude towards behavioral) dipahami sebagai jiwa kewirausahaan sebagai variabel yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Dengan TPB dapat dilihat sejauh mana persepsi pengusaha UMKM terhadap pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan akan mempengaruhi keputusan investasinya. Dalam penelitian ini juga memasukkan usia sebagai variabel kontrol untuk membatasi atau sebagai pengendali terhadap variabel-variabel lainnya. Penelitian ini mengkaji persepsi pengusaha UMKM atas pemanfaatan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan Investasi. Responden yang digunakan adalah pengusaha UMKM yang sudah menjadi nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), selanjutnya disebut PNM. PNM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa keuangan. Perusahaan ini memiliki tujuan membantu menyediakan permodalan yang dibutuhkan oleh UMKM untuk mengembangkan usahanya dan menjadi role model pembiayaan UMKM yang berbasis lokal. Selain memberikan jasa pembiayaan kepada nasabahnya, PNM juga memberikan layanan non-finansial berupa jasa manajemen yaitu program pengembangan kapasitas usaha dengan kegiatan berupa pelatihan, konsultasi (knowledge sharing) dan pendampingan usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan kapasitas usaha dan sekaligus mempercepat kemajuan usaha pelaku UMKM yang menjadi nasabahnya. Hal ini menyebabkan nasabah PNM menarik untuk diteliti. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan non bank, PNM memerlukan informasi keuangan dan karakteristik pelaku usaha yang akan

7 menjadi calon nasabahnya. PNM mewajibkan calon nasabahnya untuk memberikan informasi keuangan perusahaannya. Informasi ini akan menjadi acuan dalam proses pemberian kredit, dimana semakin tinggi pengetahuan akuntansi yang dimiliki maka nasabah tersebut akan dapat memberikan laporan yang akurat dan relevan tentang kinerja dan keuangan perusahaanya, sedangkan semakin tinggi jiwa kewirausahaan yang dimiliki maka akan dapat menjamin kelangsungan usahanya sehingga mampu untuk memenuhi kewajibannya kepada PNM. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah terletak pada penggunaan responden riil (pelaku usaha sesungguhnya) sehingga hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran nyata dari persepsi seorang wirausaha terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. 1.2 Rumusan Masalah Dilihat dari uraian latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1) Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi? 2) Apakah jiwa kewirausahaan berpengaruh pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi?

8 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang disajikan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk menguji pengaruh pengetahuan akuntansi pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. 2) Untuk menguji pengaruh jiwa kewirausahaan pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. 1.4 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini memberikan bukti bahwa minat perilaku wirausahawan dipengaruhi oleh kontrol keprilakuan dan sikap terhadap perilaku. Penelitian ini mempunyai kontribusi teori terhadap akademisi secara umum yaitu menerapkan TPB untuk fenomena ini dan bagi program studi khususnya program studi akuntansi dapat digunakan sebagai literatur dan referensi tentang kewirausahaan. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini dapat menjadi acuan implementasi bagi praktisi terutamanya praktisi kewirausahaan dan pelaku bisnis dalam pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini juga bermanfaat bagi lembaga keuangan khususnya PNM dalam menjaring dan menyalurkan pembiayaan kepada calon nasabahnya.

9 3) Manfaat Kebijakan Hasil penelitian ini mempunyai kontribusi mendukung kebijakan pemerintah terhadap UMKM dalam hal pembinaan kewirausahaan yang meliputi pendidikan dan pelatihan bagi pengusaha UMKM sehingga mereka dapat memahami dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi usahanya.