Munculkan Dimensi Pencerahan (92/S) Oleh : Erika Eriyanti Senin, 04 Juni :05

dokumen-dokumen yang mirip
Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

12 kriteria calon anggota DPR yang ideal : 1. Jujur.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Penghancur Rakyat? (261/S) Oleh : Siti Zulaiha Sabtu, 07 Juli :53

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Salam kejayaan untuk Indonesia

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Setitik Asa untuk Indonesia (656/M) Oleh : Herlia Istiqomah Icha Putri Selasa, 17 Juli :24

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1) Nasionalis. 2) Pemberani

Pendidikan Anti Korupsi

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

Berikut ini adalah dua belas kriteria calon anggota DPR RI yang ideal untuk masyarakat Indonesia:

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Bapak/Ibu Insan Kearsipan serta seluruh pegawai dan undangan yang saya cintai,

Saatnya DPR Berubah!!! (242/S) Oleh : Aa Nugraha Kamis, 05 Juli :29

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dan Implementasinya (Bag. 3) Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bervariasi untuk kepentingan pembelajaran matematika. Sedangkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kriteria pertama, Kriteria kedua,

Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Rabu, 10 Oktober 2012

Pemimpin dari Alam Lain: Ketika Kita Membutuhkan Sikap Bijak Mereka (98/M)

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

Kriteria Presiden Indonesia Dalam Pandangan Islam (576/M) Oleh : Zulkarnain Senin, 16 Juli :50

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Masih Spiritualitas Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi pada era globalisasi saat ini menjadi pilar-pilar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-70 KEMENTERIAN AGAMA RI JAKARTA, 3 JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

Pendidikan Kewarganegaraan

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh : Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar Komang Sri Marheni, S.Ag.M.Si

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembentukan watak atau karakter (character building), yang mencakup sikap

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

BUPATI LOMBOK TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semuanya mengacu pada pengembangan individu. Upaya pendidikan secara

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Akan seperti Apakah Calon Anggota DPR Kita yang Ideal? (158/M) Oleh : Bristin Efty Minggu, 01 Juli :56

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013. Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB I PENDAHULUAN. orang lain tanpa adanya keuntungan langsung bagi si penolong. Pada perilaku

METAMORFOSA TUNAS MUDA DEMI MEWUJUDKAN CITA LUHUR BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH MUCHAMAD ALI SAFA AT

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

MANAJEMEN, KEBIJAKAN OPERASIONAL, DAN KINERJA SEKOLAH BERWAWASAN BUDI PEKERTI.

bukan sekedar baju seragam di hari Sabtu! Dodi Nandika

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Ia yang lebih mendahulukan tujuan. Who Is The Next Soekarno? (121/M)

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

dipersyaratkan untuk terselenggaranya tata kelola pemerintahan secara efektif dan efisien serta mampu mendorong terciptanya daya saing daerah pada tin

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

KOPI - Semangat Reformasi yang dikobarkan para mahasiswa pada tahun 1998 harus diteruskan. Reformasi memiliki target besar dalam mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang lebih baik. Dibutuhkan peran yang lebih besar dari seluruh lapisan masyarakat terutama pemerintah, agar keinginan itu tercapai. Dalam hal ini, yang sangat berperan adalah para anggota DPR. Mengapa? Karena DPR adalah lembaga negara yang merupakan sarana dalam menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat. Namun, tidak semua anggota DPR paham akan hal tersebut. Lalu untuk menyadarkannya diperlukan Dimensi Pencerahan Kriteria Anggota DPR Masa Depan untuk Indonesia yang lebih baik. Sebenarnya kriteria seorang anggota DPR telah diatur dalam UU No.10 tahun 2008 Pasal 50 tentang Persyaratan Bakal Calon Anggota DPR. Namun itu semua hanyalah persyaratan administrasi yang harus dipenuhi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Disamping itu, ada kriteria-kriteria untuk menjadi seorang anggota DPR yang tidak kalah penting yaitu: Pertama, untuk menjadi seorang anggota DPR seseorang harus memegang teguh nilai-nilai agama, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sehingga ajaran agama, khususnya yang bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa tetutama kejujuran dapat dihayati dan diamalkan dalam perilaku kesehariannya. Dalam hal ini penulis berpandangan bahwa semua hal berasal dari hati setiap individu, dimana saat sepotong daging itu sudah ternodai maka seluruh daging yang lain akan ikut ternodai tetapi sebaliknya apabila sepotong daging itu masih terjaga kesuciannya maka seluruh daging yang lain akan tetap suci. Kedua, sebagai seorang anggota DPR mereka harus mampu menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga dalam menjalankan tugas dan wewenangnya seorang anggota DPR dapat bersikap terbuka tanpa harus ada yang ditutup-tutupi dari publik. Dengan terpenuhinya kriteria ini maka mereka telah membantu dalam mewujudkan asas demokrasi yang terbuka dan mekanisme kontrol didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, calon anggota DPR harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pada masyarakat dan demokrasi. Kriteria ini menjadi pedoman bagi calon anggota DPR untuk bersungguh-sumgguh dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dengan tetap memperhatikan aspirasi rakyat mengingat pengertian demokrasi itu sendiri yaitu pemerintahan 1 / 5

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Keempat, seorang calon anggota DPR harus memiliki intergritas yang tinggi. Mengapa? Intergritas perlu dimiliki calon anggota DPR karena intergritas membuat, seorang anggota DPR akan berusaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang membuatnya memiliki rasa kecintaan kepada bangsa yang lebih tinggi dan semangat menjaga keutuhan NKRI seta mengembangkan budaya gotong-royong yang merupakan tradisi dari para pendahulu, yang kini mulai terkikis oleh perkembangan arus globalisasi yang semakin pesat sehingga masyarakat lebih cenderung bersikap individualisme daripada bersikap sosialisme. Selain itu, ia juga akan menjaga ketulusan hatinya sebagai anggota DPR sehingga dia akan berjuang sebagai anggota DPR sejati bukan hanya menjadikan statusnya sebagai anggota DPR untuk mencari pekerjaan dan ketenaran, namun ia benar-benar berjuang demi kepentingan bangsa. Intergritas juga mampu menumbuhkan nilai-nilai kejujuran didalam diri seorang anggota DPR sehingga ia akan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik seperti korupsi. Kelima, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang pruralistik. Oleh karena itu, calon anggota DPR yang tepat untuk Indonesia masa depan adalah seorang calon anggota DPR yang mampu menghargai serta menerima perbedaan demi terwujudnya keutuhan bangsa sehingga hal ini dapat memupuk semangat anti kekerasan dan diskriminasi dalam jiwa masyarakat serta toleransi yang dapat mewujudkan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keenam, ditinjau dari segi fungsi calon anggota DPR masa depan adalah anggota yang harus dan mampu melakukan fungsi dengan baik sebagai anggota DPR. Kemudian dilihat dari titik fungsi yang artinya sesuai dengan fungsinya, anggota DPR harus memperjuangkan aspirasi rakyat terutama didaerah pemilihannya jangan sampai setelah terpilih ia lupa dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Karena pengharapan pada anggota DPR agar kehidupan bangsa semakin baik sangatlah besar, oleh karena itu sebagai anggota DPR mereka harus bisa mengemban amanah dan aspirasi rakyat. Namun mirisnya bangsa kita sekarang ini, banyak anggota DPR yang mengobral janji yang begitu manis, namun kenyataannya tidak sedikit diantara mereka yang melakukan penyelewengan ataupun penyalahgunaan kekuasaan mereka. Hal inilah yang harus dihindari anggota DPR masa depan. Lalu bagaiman cara memilih anggota DPR tersebut? Cara memilihnya, kita lihat rekam jejaknya atau riwayat kehidupannya, jangan sampai kita tertipu dengan penampilan mereka yang cantik, tampan, atau terkenal apalagi yang membagi-bagikan uang itulah yang dipilih. Sebaiknya dihindari karena itu akan merugikan kita sendiri. 2 / 5

Sidang pembaca sekalian, kriteria yang ketujuh, sebagai anggota DPR harus memiliki kapasitas kemampun yang memadai yaitu meliputi Spiritual Power, Emotional Power, True Financial Power, Intellectual Power, Action Power yang disinergikan untuk membangun bangsa yang lebih maju. Spiritual Power dimana sudah dijelaskan pada poin pertama karena sehebat apapun calon anggota DPR tersebut jika dia tidak menerapkan ajaran agama dengan benar maka itu semua tidak akan ada artinya. Emotional Power (EQ), kekuatan ini berhubungan dengan kepribadian. Karena EQ adalah akumulasi dari kecenderungan individu yang bersifat bawaan dengan faktor lingkungannya maka EQ harus dibentuk dan dilatih agar mampu memberikan kharismatik bagi penguasanya. Oleh karena itu ada baiknya seorang anggota DPR terus mengembangkan kemampuan EQ-nya. True Financial Power, dengan kekuatan ini penulis merasa bahwa anggota DPR yang memilikinya mampu menahan diri dari perilaku menyimpang seperti korupsi dan lebih mengedepankan perilaku berderma sehingga secara tidak langsung ia sudah berusaha mengurangi angka kemiskinan disekitarnya. Intellectual Power, sudah tentu kekuatan ini harus dimiliki seorang anggota DPR. Action Power, ini adalah kekuatan untuk beraksi. Oleh karena itu, anggota DPR harus banyak memberikan kontribusi nyata untuk negara tidak sekadar omong kosong belaka. Para pembaca sekalian, menurut saya kriteria calon anggota DPR yang kedelapan adalah Ia harus memilki pemahaman menyeluruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyadari bahwa ia akan menjadi panutan, sorotan dan patokan bagi bangsa indonesia. Bagaimana jika seorang panutan melakukan perbuatan tercela? Tentulah rakyatnya akan meniru perbuatan itu. Ia juga harus bangga mengakui dirinya sebagai anggota DPR sekaligus sebagai rakyat. Kriteria yang kesembilan, yaitu memiliki kemampuan managerial yang mumpuni. Kemampuan managerial ini meliputi cara ia untuk mengelola pemerintahan se-efektif dan se-efisien mungkin. Misalnya kemampuannya dalam mengelola unit negara yang produktif, kemampuannya menggalang masyarakat untuk melaksanakan dan menaati hukum. Kesepuluh, memiliki kompetensi sosial yang baik sehingga ia akan lebih merakyat dan menjaga hubungan sosial kemasyarakatan dengan baik serta mampu menjalin kerjasama yang solid terhadap sesama lembaga negara maupun masyarakat. Sidang pembaca sekalian, kriteria yang kesebelas adalah kreatif dan inovatif. Apabila anggota DPR memiliki kriteria ini tentulah indonesia akan lebih maju, karena banyak kreasi-kreasi baru yang dikembangkan sehingga dapat mendongkrak popularitas bangsa dikancah dunia. 3 / 5

Kriteria yang terakhir adalah memilki loyalitas tinggi. Sikap loyalitas yang tinggi dapat menjadi patokan bagi dirinya untuk terus setia dan patuh terhadap hukum yang berlaku, hal ini memberi gambaran bahwa ia adalah individu yang telah menerapkan budaya sadar hukum. Sidang pembaca yang masih setia membaca artikel ini hingga selesai, demikian penuturan penulis mengenai kriteria anggota DPR masa depan yang dapat penulis tuliskan. Masih banyak lagi kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Hakikat anggota DPR adalah sebagai pejuang bangsa. Sesungguhnya para pejuang tidak akan merugi, tidak mengenal kata henti. Tiap peluhnya akan menjadi mutiara, air matanya akan menjadi cahaya. Lelahnya sebagai penebus dosa dan gugurnya bernilai ibadah. Sebuah pemikiran dapat diwujudkan jika tersedia keyakinan kuat pada diri, keikhlasan dalam berjuang di jalan-nya, gelora semangat yang selalu bertambah, serta kesiapan beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Biodata Penulis Nama : Erika Eriyanti Tempat/tanggal lahir : Sragen, 01 Agustus 1996 Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Bontang Alamat sekolah : JL. HM. Ardans Bontang Selatan 4 / 5

Alamat rumah : JL. Kol Rt 08 No. 98 Bontang Utara Nomor telepon seluler : 0852 4880 7258 Alamat e-mail : eriyanti.erika@ymail.com Akun facebook : Erika Eriyanti 5 / 5