2.2 Komposisi dan Sifat-sifat Air Buangan Domestik 6

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISA AIR LIMBAH

PERENCANAAN PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN METODE ANAEROBIC BAFFLED REACTOR (STUDI KASUS: PERUMAHAN ROYAL SUMATRA, MEDAN)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. MOTTO... v

STUDI DAYA DUKUNG SUNGAI DI PERKEBUNAN KALIJOMPO KECAMATAN SUKORAMBI JEMBER

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN

Stabilisasi. B.8. Pengendalian Kualitas Air Limbah dan Evaluasi Kinerja Kolam

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV DASAR PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

dikelola secara individual dengan menggunakan pengolahan limbah yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

1 Pencarian data primer

A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. instalasi pengolahan sebelum dialirkan ke sungai atau badan air penerima.

1.3 Tujuan Geografis Iklim dan Curah Hujan 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Study literatur. 1 Survey lokasi. Menentukan titik sampling. Sampling. Uji Laboratorium. Analisis data.

BAB I PENDAHULUAN. manusia terhadap lingkungan adalah adanya sampah. yang dianggap sudah tidak berguna sehingga diperlakukan sebagai barang

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

Dosen Pembimbing: Prof. DR. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN

Dalam penelitian ini memiliki beberapa tahapan-tahapan penelitian seperti. Study literatur. sampling. Sampling. Uji Laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH MAKAN (RESTORAN) DENGAN UNIT AERASI, SEDIMENTASI DAN BIOSAND FILTER

I. PENDAHULUAN. kesehatan lingkungan. Hampir semua limbah binatu rumahan dibuang melalui. kesehatan manusia dan lingkungannya (Ahsan, 2005).

1.5. Lingkup Daerah Penelitian Lokasi, Letak, Luas dan Kesampaian Daerah Penelitian Lokasi dan Letak Daerah Penelitian...

1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Penelitian Sistematika Tugas Akhir 6

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

APLIKASI WETLAND. Prayatni Soewondo PRODI TEKNIK LINGKUNGAN, FTSL, ITB

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara,

I. PENDAHULUAN. tanaman yang mengandung mono/disakarida (tetes tebu dan gula tebu), bahan

Bab III Bahan, Alat dan Metode Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

III.2.1 Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit Makna Ciledug.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR INTISARI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif.

1 Security Printing merupakan bidang industri percetakan yang berhubungan dengan pencetakan beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri,

I. PENDAHULUAN. 2006), menjadi peluang besar bagi industri ini dalam pemanfaatan limbah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA LAHAN SEMPIT

Pengolahan Limbah Cair Industri secara Aerobic dan Anoxic dengan Membrane Bioreaktor (MBR)

Pengolahan Limbah Rumah Makan dengan Proses Biofilter Aerobik

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk

OPTIMASI EFISIENSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DARI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN DAN PABRIK TAHU DENGAN REAKTOR ANAEROBIK BERSEKAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan

kompartemen 1, kompartemen 2, kompartemen 3 dan outlet, sedangkan untuk E.Coli

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

adanya gangguan oleh zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih.

Pengaturan Debit Seragam terhadap Kualitas Effluent pada Pengolahan Limbah Cair di PT. XYZ

dangkal di Yogyakarta secara bakteriologis telah tercemar dan kandungan nitrat

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN...

TUGAS AKHIR REDESAIN SYSTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA SEWAGE TREATMENT PLANT (STP) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS AIR LIMBAH DI CENTRAL PARK MALL JAKARTA

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

kemungkinan untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

Lokasi penelitian dilakukan di labolatorium Lingkungan - Teknik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERUNTUKAN... iii. MOTTO... iv. KATA PENGANTAR... v. INTISARI...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DISUSUN OLEH TIKA INDRIANI ( ) DOSEN PEMBIMBING WELLY HERUMURTI, ST, MSc.

STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA RUMAH SAKIT UMUM JAYAPURA JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Gambar IV.21 Hubungan kondisi pengudaraan dan effluen S COD untuk ketiga reaktorr

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

SPO INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DENGAN SISTEM TANGKI SEPTIK MODIFIKASI

POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH MAKAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAKSI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii ii' v viii ix xi xiiii xvi xviiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat Penelitian 4 1.5 Batasan Masalah 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 2.1 AirBuangan Domestik 5 2.2 Komposisi dan Sifat-sifat Air Buangan Domestik 6 2.2.1 Karakteristik Air Limbah 11 xt

2.3 Sumber Air Limbah Rumah Tangga 12 2.4 Pengolahan Air Limbah Domestik secarabiologis 13 2.5 Diskripsi Bio H+ 21 2.5.1 Bakteri pada Bio H+ 23 2.6 Septik Tank 26 2.6.1 Sejarah Septik Tank 26 2.7 Dasar-dasar Pembuangan Tinja 35 2.8 BahanOrganik dalam Air Buangan 39 2.8.1 COD ( Chemical Oxygen Demand ) 39 2.8.2 TSS ( Total Suspended Solid ) 40 2.9 Dekomposisi Tinja 42 2.10 Pertumbuhan Mikrobiologi 45 2.10.1 Laju Pertumbuhan Bakteri 55 2.10.2 Kurva Pertumbuhan Bakteri 56 2.11 Hipotesa 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 3.1 Tempat Penelitian 59 3.2 Waktu Penelitian 59 3.3 Pengumpulan Data 59 3.3.1 Data Primer 59 3.3.2 Data Sekunder 60 3.4 Variabel Penelitian 60 3.4.1 Variabel Bebas 60 3.4.2 Variabel Terikat 60 xi t

3.5 Langka-langka Penelitian 61 3.6 Cara Penelitian 61 3.6.1 Bahan-bahan yang digunakan 61 3.6.2 Peralatan untuk Menguji TSS 62 3.6.3 Peralatan untuk menguji COD 63 3.7 Metode Analisis 63 3.7.1 Analisis Laboratorium 63 3.7.2 Perencanaan Reaktor Batch Septik Tank 64 3.7.2.1 Desain Septik Tank 64 3.7.2.2 Desain Reaktor 65 3.7.3 Analisis Data 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 68 4.1 Hasil Analisis Sampel 68 4.1.1 Hasil Pengukuran Parameter COD 68 4.1.2 Hasi! Penelitian Parameter TSS 83 4.2 Pembahasan 98 4.2.1 Penurunan COD 99 4.2.2 Penurunan TSS 110 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 123 5.1 Kesimpulan 123 5.2 Saran 123 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xni

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Karakteristik kimiawi air buangan domestik 9 Tabel 2.2 Kualitas air limbah non kakus ( Grey Water ) di Indonesia 12 Tabel 2.3 Kualitas Air limbah rumah tangga dari WC/kakus di Indonesia 13 Tabel 2.4 Jenis-jenis genus bakteri metanal 17 Tabel 2.5 Hasil produk pemecahan komponen anaerobik dan aerobik 20 Tabel 2.6 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses anaerobik 21 Tabel 2.7 Perbandingan efluen pada septik tank antara satu kompartemen dan dua kompartemen 28 Tabel 2.8 Perbandingan efluen padaseptiktank antara satu kompartemen dan dua kompartemen 28 Tabel 2.9 Komposisi tipikal air limbah domestik yang tidak teroiah 28 Tabel 2.10 Perbandingan karakteristik dari air limbah tercampur dengan Sumber lain 29 Tabel 2.11 Konstruksi septik tank dengan 2 chamber atau lebih 31 Tabel 2.12 Kriteria desain septik tank 33 Tabel 2.13 Karakteristikeffluen dari septik tank konvensional 34 Tabel 2.14 Karakteristik kandungan limbah 34 Tabel 2.15 Baku mutu air limbahdomestik 34 Tabel 2.16 Karakteristik efluen septik tank 35 Tabel 2.17 Perbandingan Rata-rata angka BOD5 / COD 40 xiiii

Tabel 2.18 Klasifikasi media pertumbuhan microbial 47 Tabel 2.19 Penggolongan bakteri menurut suhu 49 Tabel 2.20 Contoh Pembelahan biner Bakteri tiap 15 menit 56 Tabel 2.21 Ciri dan Fase pada Kurva Pertumbuhan 57 Tabel 4.1 dosis 30 gr 69 Tabel 4.2 dosis 40 gr 72 Tabel 4.3 dosis 50 gr 75 Tabel 4.4 dosis 60 gr 78 Tabel 4.5 dosis 70 gr 81 Tabel 4.6 dosis 30 gr 84 Tabel 4.7 dosis 40 gr 87 Tabel 4.8 dosis 50 gr 90 Tabel 4.9 dosis 60 gr 93 Tabel 4.10 dosis 70 gr 96 xivi

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 SkemaPengelompokan Bahan yang Terkandung dalam Air Limbah 6 Gambar 2.2 Komposisi air buangan domestik 7 Gambar 2.3 Substrat dalam fermentasi anaerobik metanal 18 Gambar 2.4 Skema Septik tank 31 Gambar 2.5 Grafik pertumbuhan bakteri 57 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 61 Gambar 3.2 Reaktor septik tank yang digunakan 62 Gambar 3.3 Kegiatan penelitian parameter TSS dan COD 62 Gambar 4.1 Grafik konsentrasi COD dengan Kontrol inlet dan outlet. padadosis 30gr 71 Gambar 4.2 Grafik konsentrasi COD dengan Kontroi inlet dan outiet pada dosis 40gr 74 Gambar 4.3 Grafik konsentrasi COD dengan Kontrol inlet dan outlet padadosis 50gr 77 Gambar 4.4 Grafik konsentrasi COD dengan Kontrol inlet dan outlet pada dosis 60gr 80 Gambar 4.5 Grafik konsentrasi CODdengan Kontrol inlet dan outlet pada dosis 70 gr 83 Gambar 4.6 pada dosis 30 gr 86 xvi

Gambar 4.7 pada dosis 40 gr 89 Gambar 4.8 pada dosis 50 gr 92 Gambar 4.9 pada dosis 60gr 95 Gambar 4.10 pada dosis 70 gr 98 Gambar 4.11 dan reaktor kontrol dengan dosis 30 gr 100 Gambar 4.12 dan reaktor kontrol dengan dosis 40 gr 102 Gambar 4.13 dan reaktor kontrol dengan dosis 50 gr 104 Gambar 4.14 dan reaktor kontrol dengan dosis 60 gr 106 Gambar 4.15 dan reaktor kontrol dengan dosis 70 gr 107 Gambar 4.16 Grafik hasil konsentrasi TSS pada reaktor pengujian dan reaktor kontrol dengan dosis 30 gr 111 Gambar 4.17 Grafik hasil konsentrasi TSS pada reaktor pengujian dan reaktor kontrol dengan dosis 40 gr 113 Gambar 4.18 Grafik hasil konsentrasi TSS pada reaktor pengujian dan reaktor kontrol dengan dosis 50 gr 115 xvii

Gambar 4.19 Grafik hasil konsentrasi TSS pada reaktorpengujian dan reaktor kontrol dengan dosis 60 gr 117 Gambar 4.20 Grafik hasil konsentrasi TSS pada reaktor pengujian dan reaktor kontrol dengan dosis 60 gr 119 xvni