BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi (Notoatmodjo,2005,p.145). Pendekatan analitik dalam penelitian ini sesuai dengan tujuannya menggunakan pendekatan Cross sectional. yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo,2005,p.148). B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di LAPAS Wanita Kelas IIA Kota Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 23 Agustus 2011 C. Populasi dan Sampel Penelitian 38
39 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006,p.130). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh penghuni LAPAS wanita kelas IIA Kota Semarang yang berumur 15-49 tahun, dimana pada data bulan Agustus terdapat sebanyak 80 wanita usia subur. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2006,p.131). Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 80 wanita usia subur pada bulan Agustus. 3. Teknik sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling, yaitu dengan Sampling jenuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel ( Sugiyono, 2007, p.68). Variabel dan definisi operasional (DO)
40 Tabel 2.1 Definisi Operasional No Variabel penelitian Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur 1 Pengetahuan wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis Hasil tahu wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis yang meliputi definisi, klasifikasi, penyebab serta pencegahan Kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan dimana Nilai 1 : jawaban benar Nilai 0 : jawaban salah Skor pengetahuan Interval
41 2 Skor sikap Interval Sikap wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis Merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup atau kecenderungan untuk bertindak pada wanita usia subur terhadap keputihan fisiologis dan patologis Kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan, Pertanyaan favourable berjumlah 6 Nilai 1 : jawaban sangat tidak setuju Nilai 2 : jawaban tidak setuju Nilai 3 : jawaban ragu-ragu Nilai 4 : jawaban setuju Nilai 5 : jawaban sangat setuju Pertanyaan unfavourable berjumlah 9 Nilai 1 : jawaban sangat setuju Nilai 2 : jawaban setuju Nilai 3 : jawaban ragu-ragu Nilai 4 : jawaban tidak setuju Nilai 5 : jawaban sangat tidak setuju D. Prosedur penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilakukan berdasarkan urutan-urutan sebagai berikut : 1. Persiapan
42 a. Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian yang ditanda tangani oleh Kepala Prodi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). b. Memberi surat izin dari Kepala Prodi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kepada Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Tengah untuk melakukan penelitian di LAPAS Wanita Kelas IIA Kota Semarang. 2. Pelaksanaan penelitian a. Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden. b. Melakukan informed consent kepada responden. c. Membagi kuesioner. Setelah lembar kuesioner telah diisi oleh responden, kemudian di kumpulkan dan diteliti oleh peneliti. Apabila terdapat ketidak lengkapan data maka saat itu juga ditanyakan kembali kepada responden. 3. Pengolahan data atau analisis data. 4. Penyusunan laporan. E. Metode pengumpulan data 1. Jenis dan sumber data.
43 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau narasumber melalui pengisian kuesioner oleh responden. Data sekunder diperoleh dari catatan data base umum dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kota yang meliputi catatan tentang kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS), serta catatan data base umum dari bagian registrasi pembinaan LAPAS Wanita yang meliputi identitas wanita usia subur. 2. Instrumen pengumpulan data. Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Dalam penggunaan kuesioner ini meggunakan jenis kuesioner tertutup yaitu yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner ini menggunakan kuesioner pilihan ganda untuk pertanyaan mengenai pengetahuan yang berisi 10 pertanyaan. Dan untuk pertanyaan tentang sikap menggunakan skala pengukuran sikap likert yang berisi 15 pertanyaan. F. Uji validitas dan reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
44 atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,2010,p.211). Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah Product moment (Arikunto,2010,p.318). Keterangan : r xy = koefisien korelasi Xi = Jumlah skor item Yi = Jumlah skor total (item) n = Jumlah responden Uji validitas dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada 20 responden di Puskesmas Tlogosari Kulon sebagai sarana uji. Dari pengisian kuesioner tersebut apabila r hitung lebih besar dari r tabel
45 (0.378) maka kuesioner tersebut memiliki syarat validitas dan layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian dan apabila r hitung kurang dari r tabel (0,378) maka pertanyaan tersebut harus diperbaiki, diganti ataupun harus dihilangkan. Dari 20 pertanyaan pengetahuan yang telah dibuat oleh peneliti, terdapat 10 pertanyaan yang tidak memiliki syarat validitas yaitu pertanyaan no 2 dengan nilai (0,174), pertanyaan no 6 dengan nilai (0,237), pertanyaan no 8 dengan nilai (0,047), pertanyaan no 9 dengan nilai (0,060), pertanyaan no 10 dengan nilai (0,279), pertanyaan no 14 dengan nilai (0,196), pertanyaan no 16 dengan nilai (0,033), pertanyaan no 17 dengan nilai (0,274), pertanyaan no 18 dengan nilai (0,009), dan pertanyaan dengan no 20 dengan nilai (0,196). Dari 10 pertanyaan tersebut maka peneliti menghilangkan pertanyaan tersebut. Dari 20 pertanyaan sikap yang telah dibuat oleh peneliti, terdapat 5 pertanyaan yang tidak memiliki syarat validitas yaitu pertanyaan no 5 dengan nilai (0,013), pertanyaan no 6 dengan nilai (0,337), pertanyaan no 7 dengan nilai (0,217), pertanyaan no 16 dengan nilai (0,008), dan pertanyaan no 18 dengan nilai (0,075). Dari 5 pertanyaan tersebut maka peneliti menghilangkan pertanyaan tersebut. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
46 pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha (Arikunto,2010, p.238). Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total Berdasarkan uji Alpha diperoleh hasil bahwa kedua variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dengan sikap tentang keputihan adalah reliabel karena memiliki nilai Alpha lebih besar dari 0,70 yaitu 0,816 untuk variabel pengetahuan dan 0,849 untuk variabel sikap. G. Pengolahan dan analisis data 1. Pengolahan data Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting. Hal ini di sebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi
47 apa-apa, dan belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data (Notoatmodjo, 2010, p.171). Dalam pengolahan data, dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut (Notoatmodjo,2010,p.177) : a. Editing Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut. b. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng kodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan. Koding tau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data (data entry). 1) Pada pengetahuan keputihan
48 Kode 1 : Pengetahuan baik bila skor jawaban benar 76%- 100% atau responden dapat menjawab 8 pertanyaan dengan benar Kode 2 : Pengetahuan cukup bila skor jawaban 56%-75% atau responden dapat menjawab 5-7 pertanyaan dengan benar Kode 3 : Pengetahuan kurang bila skor jawaban 40%-55% atau responden dapat menjawab 5 pertanyaan dengan benar 2) Pada sikap pencegahan keputihan Kode 1 : Sikap positif bila skor jawaban mean Kode 2 : Sikap negatif bila skor jawaban mean c. Memasukan data (data entry) atau processing Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau software komputer. Software komputer ini bermacammacam, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang
49 melakukan data entry ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukan data saja. d. Pembersihan data (cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning). 2. Analisis data a. Analisis univariat Analisis ini digunakan untuk menjelaskan masing-masing variabel yang meliputi pengetahuan tentang keputihan fisiologis dan patologis dengan sikap terhadap pencegahan keputihan. Analisisnya meliputi distribusi frekuensi dan persentase kedua variabel tersebut. b. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan tentang keputihan fisiologis dan patologis dengan sikap terhadap pencegahan keputihan. Setelah data diperoleh sebelum dianalisis uji statistik maka data-data tersebut di uji normalitas datanya dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov.
50 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel pada penelitian ini yaitu variabel bebas yang terdiri dari pengetahuan tentang keputihan fisiologis dan patologis dan variabel terikat yaitu sikap terhadap pencegahan keputihan. Analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson untuk menentukan hubungan dua gejala yang semuanya interval atau tata jenjang. Pada uji normalitas didapatkan bahwa data berdistribusi tidak normal, maka analisis bivariat yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman, dengan rumus: ρ = 1 Keterangan : d N : Deviasi rangking variabel Y X : Banyaknya data ( Saryono, 2010, p.128) Sehingga di ambil keputusan jika p value 0,05 maka Ho ditolak, sehingga kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara hubungan pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis. Namun jika p value 0,05 maka Ho diterima, sehingga kesimpulannya tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan pengetahuan dengan sikap wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis.
39