ANALISIS MODEL PROSES INKREMENTAL DALAM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK SEBARAN RUMAH SAKIT DI WILAYAH JAKARTA BARAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PERSYARATAN PRODUK

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. CAHAYA ELEKTRONIK DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

PENGEMBANGAN APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN BERBASIS WEB PADA KANTOR BPN (BADAN PERTANAHAN NASIONAL) KABUPATEN BADUNG

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

PEMBERDAYAAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN POTENSI DESA PADA KABAPUTEN PRINGSEWU BERBASIS WEB

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

Bab 3. Metode Perancangan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAERAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN TASIKMALAYA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K )

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Keywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SIG PEMETAAN JENIS HAK ATAS TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir sebagian besar pemerintah daerah belum memiliki sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN FASILITAS KESEHATAN PADA BPJS KOTA SEMARANG

Geographic Information System Penyebaran DBD Berbasis Web di Wilayah Kota Solo

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

I. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FASILITAS UMUM BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI KOTA YOGYAKARTA)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI TEMPAT-TEMPAT PENTING DI KOTA PEKALONGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI PEMETAAN PELANGGAN PDAM TIRTA MUSI UNIT RAMBUTAN PALEMBANG (STUDI KASUS: KELURAHAN SUNGAI PANGERAN)

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Kamus Indonesia - Jawa Berbasis Sinonim

Perancangan Sistem Informasi Daerah Rawan Kriminalitas di Kabupaten Lahat

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016

Perancangan Sistem Informasi Geografis Untuk Obyek Wisata Di Kabupaten Tabanan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BUDIDAYA IKAN LELE DIKAWASAN WISATA KAMPUNG LELE KAMPAR RIAU

PEMETAAN SALURAN DRAINASE KOTA YOGYAKARTA BERBASIS WEB

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ALUMNI BERBASIS WEB (STUDI KASUS STMIK PRINGSEWU)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

BAB I PENDAHULUAN. komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis,

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG)

PEMODELAN SISTEM PADA SITUS FTP LAPAN BANDUNG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TEMPAT KOST MAHASISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI KAB.PAMEKASAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2012 PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MEDIA INFORMASI LOWONGAN PEKERJAAN BERBASIS WEB

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KAWASAN BERPOTENSI MINYAK BUMI DI KABUPATEN LANGKAT

Transkripsi:

ANALISIS MODEL PROSES INKREMENTAL DALAM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB Faisal Dosen Pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Email: faisalrahman_ti_uin@yahoo.co.id Abstract: Nowadays, the web based GIS exploiting beginning to start developing for many application. One among them is web based GIS development in land area in the form of land information system. This research aim to develop a web based GIS, especially land information system, by analysis of incremental process modelling as one of software engineering models. The development of the GIS is using tolls like ArcView, Adobe Photoshop, Macromedia Dreamweaver, Apache and MySQL. The result of this research showed that the analysis of incremental process model in web based GIS. Keywords: web based GIS, incremental, land information system. PENDAHULUAN K emajuan teknologi informasi di Indonesia khususnya dalam sistem informasi yang berbasis web, dewasa ini menunjukkan perkembangan yang signifikan. Salah satu diantaranya adalah web GIS (Geography Information System) atau yang lebih dikenal dengan istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis web. Pengembangan Sistem Informasi Geografis, yang untuk penjelasan selanjutnya disingkat SIG, yang berbasis web saat ini mulai banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti untuk potensi wilayah suatu daerah, pengelolaan hutan, lalu lintas, tata guna lahan dan lain sebagainya. Seperti halnya dibidang-bidang lain, kebutuhan akan sistem informasi khususnya SIG berbasis web dibidang pertanahan, dapat memberikan informasi dalam bentuk data spasial yang didukung dengan informasi yang akurat, sangat diperlukan untuk memberikan layanan informasi pertanahan kepada masyarakat kapan dan di mana saja. Sistem Informasi Geografis (SIG) Beberapa pengertian tentang SIG dikemukakan oleh beberapa penulis antara lain: - SIG atau yang dikenal dengan GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, 237

238_ Jurnal Teknosains, Volume 7 Nomor 2, Juli 2013, hlm: 237-247 manajemen, proses, dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis (Nuarsa, 2005). - SIG merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan obyek yang terdapat dipermukaan bumi (Prahasta, 2005). SIG berbasis Web Dalam SIG berbasis web, informasi dibawa terutama melalui jaringan komunikasi digital dan sistem komputer. Jaringan tersebut bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap orang. Pengguna internet dapat mengakses SIG melalui browser mereka tanpa harus membeli lisensi perangkat SIG. SIG berbasis web dapat dikembangkan untuk berbagai aplikasi jaringan yang lebih luas seperti peta potensi dan pengembangan wilayah, peta informasi sebaran perolehan hasil Pemilu, dan beberapa pengembangan aplikasi SIG lainnya. Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak Menurut Pressman (2005) untuk menyelesaikan masalah aktual di dalam sebuah setting industri, rekayasa perangkat lunak (software engineering) atau tim perekayasa harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu. Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Dalam Pressman (2005) dikenal beberapa model proses rekayasa perangkat lunak yang telah umum digunakan untuk pengembangan sistem. Model-model tersebut antara lain : waterfall, prototyping, spiral, incremental, Rapid Application Development (RAD), dan model-model lainnya. Model Proses Inkremental Model proses inkremental merupakan salah satu model proses rekayasa perangkat lunak. Model proses ini menggabungkan elemen-elemen model air terjun (waterfall model) yang diaplikasikan secara berulang dengan filosofi prototipe iteratif. Pada gambar 1, model inkremental atau pertambahan memakai urutan-urutan linear seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linear menghasilkan pertambahan, perangkat lunak yang bisa disampaikan. Pada saat model inkremental dipergunakan, inkrement pertama sering merupakan produk inti (core product) yang dipergunakan oleh pelanggan. Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi, maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya yang menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan para pelanggan. (Pressman, 2005)

Faisal, AnalisisModel Proses Inkremental dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis_239 Gambar 1. Pengembangan sistem dengan model Inkremental TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model proses inkremental sebagai salah satu model software engineering yang diimplementasikan melalui perancangan Sistem Informasi Geografis berbasis Web, dengan mengambil contoh peta wilayah pertanahan kabupaten Kulon Progo Propinsi D.I. Yogyakarta. METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengikuti alur tahapan dari model proses inkremental yang akan diimplementasikan dalam perancangan SIG berbasis web untuk informasi pertanahan ini. 1. Perencanaan Pada tahap ini perencanaan penelitian dilakukan dengan menginisiasi dan menentukan masalah yang akan dibahas yaitu perancangan SIG web pertanahan, dengan obyek penelitian adalah informasi pertanahan pada suatu wilayah kabupaten. 2. Analisis Tahap analisis meliputi analisis kebutuhan bahan dan alat penelitian, kebutuhan data dan informasi. Untuk analisis awal dari sistem ini adalah menganalisis peta wilayah dengan informasi data spasial dan data atributnya.

240_ Jurnal Teknosains, Volume 7 Nomor 2, Juli 2013, hlm: 237-247 3. Desain Merupakan tahapan untuk merancang desain diagram alir data (DAD), struktur tabel, dan desain tampilan peta, layer-layernya, dan informasi data spasial dan data atributnya. 4. Desain sistem diimplementasikan dengan mengolah data dan informasi yang diperoleh. Pada tahap ini diimplementasikan tampilan peta wilayah kabupaten dengan lagenda dan layer-layernya. Selain itu diimplementasikan juga informasi data spasial dan data atributnya, seperti info persil, administrasi wilayah, batas wilayah, dan jalan utama. Tahapan ini berulang kembali untuk membangun bagian sistem berikutnya, yaitu perancangan proses login, perancangan proses edit/update data persil, perancangan proses pencarian persil, perancangan menu buku tamu, dan perancangan informasi profil wilayah kabupaten. Pemodelan Data Diagram Aliran Data (DAD) SIG berbasis web untuk informasi pertanahan ini dimulai dari diagram konteks sampai DAD level 1. Adapun tampilan dari DAD tersebut seperti terlihat pada gambar-gambar dibawah ini. login Hak akses SIG Informasi Pertanahan Kab. KulonProgo Informasi SIG kriteria Gambar 2. Diagram Konteks SIG Pertanahan Kulon Progo 1 Lihat Info Peta 3 Edit/Update 2 Login 4 Pencarian tuser Batas wilayah administrasi Jalan persil 5 isi buku tamu Data tamu Data tamu buku tamu 6 Profil kulon progo Gambar 3. DAD Level 0 SIG web Pertanahan

Faisal, AnalisisModel Proses Inkremental dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis_241 Pilih informasi Persil Pilih informasi Persil Informasi Kepemilikan Persil 1.1 Tampil Info Persil Informasi Kepemilikan Persil Dt_Persil Persil Pilih info Bts Wlyh Informasi Batas Wilayah 1.2 Tampil Info Batas Wilayah Pilih informasi Bts Wilayah Informasi Batas Wilayah Dt_Bts.Wlyh Bts Wilayah Info Admnstrsi KlnProgo 1.3 Tampil Info istrasi KulonProgo Info Admnstrsi KlnProgo Pilih Info Adm. KlnProgo Pilih Info Adm.KlnProgo Dt_Adm KPrg Admn.KulonProgo Informasi Jalan KlnProgo Pilih Info Jalan KlnProgo 1.4 Tampil Info Jalan Kulon Progo Dt_Jalan KPrgo Informasi Jalan KlnPrgo Pilih Info Jalan KlnPrgo Jalan KulonProgo Gambar 4. DAD Level 1 Proses 1 SIG Web Pertanahan name Nama Data name & Konfirm name & 2. Login Gambar 5. DAD Level 1 Proses 2 SIG Web Pertanahan Data name & Konfirm name & 3. Edit/Update Record Persil Gambar 6. DAD Level 1 Proses 3 SIG Web Pertanahan Cari brdsrkn kriteria Tampil brdsrkn kriteria 4. Pencarian Cari brdsrkn kriteria Tampil brdsrkn kriteria Dt_Persil Gambar 7. DAD Level 1 Proses 4 SIG Web Pertanahan Pilih Buku Tamu Isi Buku Tamu Info Data Tamu 5. Buku Tamu Tampil Buku Tamu Dt_tamu Buku Tamu Record Bk Tamu Gambar 8. DAD Level 1 Proses 5 SIG Web Pertanahan

242_ Jurnal Teknosains, Volume 7 Nomor 2, Juli 2013, hlm: 237-247 Pilih Info Profil KlnProgo Informasi Profil KulonProgo 6. Profil Kulon Progo Pilih info Profil KulonProgo Informasi Profil Kulon Progo Gambar 9. DAD Level 1 Proses 6 SIG Web Pertanahan HASIL PENELITIAN Model Proses Inkremental Dari gambar 10, dapat dilihat implementasi model proses inkremental dalam perancangan SIG berbasis web untuk sistem informasi pertanahan di kabupaten Kulon Progo. model proses inkremental dalam SIG web pertanahan Kulon Progo dapat dijelaskan sebagai berikut : Inkrement pertama dimulai dari tahap inisiasi model SIG Pertanahan yang akan dibuat. Proses selanjutnya melalui analisis Info Peta SIG web, desain halaman Info Peta SIG web, dan mengimplementasikan Info Peta SIG web pertanahan tersebut. Proses-proses tersebut menghasilkan satu inkrement. Info Peta SIG web pertanahan yang menjadi bagian pertama dari rancangan satu sistem SIG web pertanahan yang lengkap. Inisiasi SIGweb Pertanahan KulonProgo yang lengkap Inkrement-1 Analisis Info Peta SIGweb Prtnhn KlnPrg Desain Info Peta SIGweb Prtnhn KlnPrg Info Peta SIG web Prtnhn KlnPrg Bagian-1 dari satu Sistem SIG Web yg lengkap Inkrement-2 Analisis Fasilitas Login utk admin Desain Fasilitas Login utk admin Fasilitas Login utk admin Bagian-2 dari satu Sistem SIG web yg lengkap Inkrement-3 Analisis Menu Edit/Update Desain Menu Edit/ Update Data Persil Menu Edit/ Update data Persil Bagian-3 dari satu Sistem SIG web yg lengkap Inkrement-4 Analisis Menu Pencarian Desain Menu Pencarian Menu Pencarian Bagian-4 dari satu sistem SIG web yg lengkap Inkrement-5 Analisis Menu Buku Tamu Desain Menu Buku Tamu Menu Buku Tamu Bagian-5 dari satu sistem SIG web yg lengkap Inkrement-6 Analisis Menu Profil Kulon Desain Menu Progo Profil Kulon Progo Menu Profil SIG web Kulon Progo Pertanahan Kulon Progo yang lengkap Gambar 10. Model Proses Inkremental SIG web Pertanahan Kulon Progo

Faisal, AnalisisModel Proses Inkremental dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis_243 Pada saat hasil inkrement pertama diimplementasikan dan telah diterima user, maka dilanjutkan dengan proses inkrement kedua. Proses yang sama juga berlaku pada inkrement berikutnya yaitu inkrement kedua, ketiga, dan seterusnya dimulai dengan tahap analisis, desain dan implementasi. Inkrement kedua adalah perancangan fasilitas atau proses Login, inkrement ketiga adalah adalah perancangan menu Edit/Update, inkrement keempat adalah perancangan menu pencarian data persil, inkrement kelima adalah perancangan menu Buku Tamu. Dan inkrement keenam yang merupakan inkrement terakhir adalah perancangan menu Informasi atau Profil Kulon Progo. Halaman Web Tampilan Menu-menu Utama Tampilan halaman web sistem informasi pertanahan kabupaten Kulon Progo terdiri atas empat menu utama yaitu menu Home, menu Informasi, menu Peta, dan menu Buku Tamu. Tampilan keempat menu utama tersebut seperti terlihat pada gambar-gambar dibawah ini. Gambar 11. Tampilan menu Home Gambar 12. Tampilan menu Informasi Gambar 13. Tampilan menu Peta Gambar 14. Tampilan menu

244_ Jurnal Teknosains, Volume 7 Nomor 2, Juli 2013, hlm: 237-247 Buku Tamu Tampilan layer yang diaktifkan pada Peta Pada menu Peta terdiri atas empat layer yaitu layer Persil, layer istrasi Kulon Progo, layer Jalan, dan layer Batas Wilayah. Pada saat semua layer diaktifkan pada Peta, informasi dapat ditampilkan dengan mengklik layer yang diinginkan Gambar 15. Tampilan Peta dengan Layer Persil aktif Gambar 16. Tampilan Peta dengan Layer administrasi Kulon Progo aktif Gambar 17. Tampilan Peta dengan Layer Jalan aktif Gambar 18. Halaman Web Menu Peta dengan Batas Wilayah aktif Menu Edit dan Pencarian Persil Sistem informasi pertanahan ini juga dilengkapi dengan menu Edit Data Persil, yang khusus ditujukan bagi admin. Tampilannya seperti pada Gambar 19. Selain itu, sistem informasi ini juga dilengkapi dengan menu pencarian persil. Proses pencarian ini berdasarkan ID, Nama, Jalan, Desa, Kecamatan, dan Nomor Sertifikat. Selanjutnya pada toolbox keyword, diketikkan data kunci yang sesuai dengan pilihan proses pencarian. Tampilannya seperti pada Gambar 20.

Faisal, AnalisisModel Proses Inkremental dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis_245 Gambar 19.Tampilan Menu Edit Gambar 20.Tampilan menu Pencarian Persil PEMBAHASAN Pada awalnya peta wilayah kabupaten Kulon Progo masih dalam bentuk data digital. Peta selanjutnya didigitasi dengan alat yang disebut digitizer dan hasil digitasi peta tersebut disalin kedalam program ArcView. Oleh ArcView peta tersebut kemudian diolah dan menghasilkan empat jenis layer/theme. Sedangkan data atribut diinput ke dalam tabel ArcView yang tersedia. Pada struktur data vektor, data yang tersimpan dalam tabel saling terkoneksi dengan data spasial pada peta. Perubahan data pada tabel akan menyebabkan perubahan data spasial pada peta. Data spasial dan data atribut pada peta tersebut tersimpan dalam beberapa file yang berekstensi.shp. Data spasial dari ArcView selanjutnya dikonversi dalam bentuk tabel ke database MySQL, untuk memudahkan koneksi database dengan internet. Konversi dilakukan dengan menggunakan file to WKT Interface Extension. Selanjutnya data spasial (peta) dan data atribut yang berada dalam database MySQL digenerate ke dalam bentuk file SVG dengan menggunakan PHP script. Sehingga file-file yang berekstensi.shp tadi telah berubah menjadi file-file yang berekstensi.svg. File SVG ini kemudian dibaca oleh SVG Viewer. Hasil tampilan peta dari SVG Viewer ini akan sesuai dengan tampilan peta pada ArcView sebelum dikonversi. Peta SVG yang digenerate oleh PHP dilengkapi dengan skript-skript event yang dihandle oleh JavaScript. Event-event yang bekerja pada peta seperti mengklik atau menyorot layer-layer pada peta, akan menampilkan informasi yang diperlukan. Informasi ini ditampilkan oleh PHP script (info.php) dengan membaca database MySQL dengan kunci dari Id layer yang dibaca tersebut. Kemampuan dan Pengembangan Sistem Dari hasil pengujian SIG berbasis web yang dibuat untuk aplikasi Sistem Informasi Pertanahan Kabupaten Kulon Progo, mempunyai kemampuan, yaitu: a. Kemampuan SVG menampilkan data spasial dan data atribut dari administrasi wilayah, persil, jalan dan batas wilayah. Selain itu SVG juga dapat

246_ Jurnal Teknosains, Volume 7 Nomor 2, Juli 2013, hlm: 237-247 menampilkan gambar peta yang dapat diperbesar atau diperkecil tanpa mengurangi kualitas tampilan gambar. b. Kemampuan menampilkan informasi kepemilikan persil, seperti nama pemilik, lokasi persil, surat ukur persil, dan batas-batas persil. c. Kemampuan melakukan pencarian persil berdasarkan beberapa kriteria seperti nomor ID, Nama Pemilik, Jalan, Desa, Kecamatan, dan Nomor Sertifikat. d. Kemampuan melakukan Edit yang khusus ditujukan untuk admin, dan dilengkapi dengan password. Namun disisi lain terdapat beberapa hal yang perlu dikembangkan dari sistem informasi ini, diantaranya : a. Jika ada pemekaran wilayah atau pembangunan jalan baru, maka peta Kulon Progo harus didigitasi ulang dan peta yang baru harus diinput ulang dari awal. b. Fasilitas Edit perlu diperluas dalam mengedit bentuk persil. Selain itu fasilitas ini dapat dikembangkan untuk mengedit perubahan data administrasi wilayah, data batas wilayah, dan data jalan. c. SIG ini hanya menampilkan batas persil yang bersifat standar, seperti batas utara, timur, selatan, dan barat. SIG ini tidak dapat menyajikan batas-batas persil yang lebih spesifik atau batas persil yang tidak simetris. Selain itu SIG ini tidak menangani masalah pemecahan persil. Hanya sebatas menampilkan informasi per persil. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. model proses inkremental dalam perancangan GIS berbasis web untuk informasi pertanahan, menghasilkan beberapa inkrement seperti perancangan peta Kulon Progo dan informasi layersnya, seperti info persil, batas wilayah, administrasi Kulon Progo, dan info Jalan pada inkrement pertama, perancangan proses login pada inkrement kedua, perancangan edit/update data persil pada inkrement ketiga, perancangan proses pencarian data persil pada inkrement keempat, perancangan Buku Tamu pada inkrement kelima, dan perancangan informasi profil Kulon Progo pada inkrement keenam. 2. model proses inkremental yang memfokuskan penyelesaian satu bagian produk pada setiap inkrementnya, memudahkan pengguna untuk mengkaji dan mengkomunikasikan bagian produk berikutnya dengan pihak pengembang. Sehingga dari setiap inkrementnya menghasilkan satu sistem informasi yang lengkap. 3. model proses inkremental dalam perancangan GIS berbasis web untuk informasi pertanahan ini, memungkinkan pengguna dapat menjalankan proses pada bagian pertama dari GIS tersebut, tanpa harus menunggu selesainya proses berikutnya. 4. GIS berbasis web untuk informasi pertanahan dapat menampilkan data spasial berupa peta wilayah kabupaten Kulon Progo dengan keempat layernya, yaitu layer Persil, layer Jalan, layer Batas wilayah, dan layer istrasi

Faisal, AnalisisModel Proses Inkremental dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis_247 Wilayah. Sedang data atributnya berupa tampilan informasi kepemilikan persil, Jalan, Batas wilayah, dan istrasi Wilayah. Selain itu web GIS ini juga dilengkapi dengan menu Pencarian Persil dan menu Edit. Tampilan peta dalam GIS pertanahan ini dapat di perbesar (zooming) tanpa mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan. DAFTAR RUJUKAN Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, 2004, Aplikasi Program PHP dan MySQL Untuk Membuat Website Interaktif, Penerbit Andi, Yogyakarta. Harriyanto, Buddhi P., 2006, Tesis : Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Arus Lalu Lintas (Studi Kasus: Poltabes Yogyakarta), UGM, Yogyakarta. Januar, Athar M., 2003, http://www.ilmukomputer.com, Pengantar Scalable Vector Graphics (SVG), 06-Feb-2006. Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Nuarsa, I Wayan, 2005, Menganalisis Data Spasial Dengan ArcView GIS 3.3, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta. Prahasta, Eddy, 2005, SIG: Konsep-konsep Dasar, Penerbit Informatika, Bandung. Prasetyo DH., 2003, http://www.ilmukomputer.com, SIG Untuk Tata Guna Lahan, 04-Jan-2006. Pressman S.R., 2005, Software Engineering : A Practitoner s Approach, 6 th ed., Mc Graw Hill, Singapore. Puntodewo A., Dewi S., Tarigan J., 2003, http://www.cifort.cgiar.org. SIG Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam, 27-Des-2005. Turban E, Aronson JE, Liang TP, 2005, Desicion Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas), 7 th ed., Penerbit Andi, Yogyakarta. Sutedjo, Budi, 2002, Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Wattimena, Fegie Y., 2004, Tesis : Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web Untuk Kondisi Dan Potensi wilayah (Studi Kasus Kabupaten Merauke Propinsi Papua ), UGM, Yogyakarta. Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC, 2004, Systems Analysis and Method Desain (Metode Desain dan Analisis System), 6 th ed., Penerbit Andi, Yogyakarta.