PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I-2015

EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2016 TUMBUH 4,58 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015


PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN IV-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017

Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan III 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2017 EKONOMI BENGKULU (5,04 PERSEN) TUMBUH MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 (Y-ON-Y)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU TRIWUNAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I-2017

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan I 2017 Terhadap Triwulan I 2016 (y on y)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT SEMESTER I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 TUMBUH 5,26 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2016 Tumbuh 6,98 Persen Meningkat Dibanding dengan Triwulan II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2015

Transkripsi:

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 4,68 PERSEN, LEBIH LAMBAT DIBANDING TRIWULAN III-2015 SEBESAR 5,33 PERSEN Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III- mencapai Rp28,3 triliun dan dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp22,4 triliun. Perekonomian DIY Triwulan III- terhadap triwulan III-2015 tumbuh 4,7 persen (y-on-y), tumbuh melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 5,3 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 8,3 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,3 persen dengan memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,6 persen. Perekonomian DIY triwulan III- terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh melesat sebesar 4,92 persen, jauh di atas pertumbuhan yang dicapai triwulan II- yang sebesar 0,34 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan triwulan ini lebih disebabkan meningkatnya produksi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 22,22 persen dan juga didorong oleh aktivitas Lapangan Usaha Konstruksi yang tumbuh 8,03 persen. Dari sisi pengeluaran, pendorong utama pertumbuhan adalah meningkatnya Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 4,08 persen, dan PMTB sebesar 9,08 persen. Di sisi lain Impor Luar Negeri tumbuh sebesar 25,12 persen. Tiga urutan terbesar lapangan usaha yang memberikan kontribusi dalam struktur ekonomi DIY pada triwulan III- adalah Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 34,6 persen. A. PDRB DIY MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III- Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y) Grafik 1. Pertumbuhan PDRB (y-on-y) Trw. III- menurut Lapangan Usaha Perekonomian DIY triwulan III- dibanding triwulan III-2015 (y-on-y) tumbuh 4,7 persen. Pertumbuhan didukung oleh semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 8,3 persen, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,8 persen, Konstruksi 5,7 persen, Transportasi sebesar 4,8 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,8 persen, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 1

4,7 persen. Lapangan usaha lain tumbuh bervariasi antara 1,27 persen hingga 4,22 persen. Struktur PDRB DIY (yang meliputi 17 kategori) menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-, urutan sepuluh terbesar untuk kontribusinya adalah: Industri Pengolahan; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Konstruksi; Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; Informasi dan Komunikasi; Jasa Pendidikan; Real Estate; dan Transportasi dan Pergudangan. Dilihat dari andil pertumbuhan masing-masing kategori terhadap pertumbuhan ekonomi Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB (y-on-y) menurut Lapangan Usaha pertumbuhannya sebesar 0,3 persen. triwulan III- (y-on-y), kategori Informasi dan Komunikasi memberi andil pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,88 persen; diikuti Industri Pengolahan dan Konstruksi masingmasing sebesar 0,53 persen; Perdagangan sebesar 0,48 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 0,45 persen; Pertanian dan Jasa Pendidikan masing-masing sebesar 0,33 persen; Real Estat sebesar 0,29 persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,27 persen; dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,26 persen. Tujuh kategori usaha lain secara kumulatif andil Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III- Terhadap Triwulan II- (q-to-q) Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q dan Pertumbuhan Tiga Kategori Tertinggi di Triwulan III- (persen) Perekonomian ekonomi DIY triwulan III- terhadap triwulan II- mengalami pertumbuhan pesat sebesar 4,92 persen. Pertumbuhan triwulan III- terhadap triwulan II- (q-to-q) lebih disebabkan oleh petumbuhan positif di semua kategori, kecuali Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, serta Jasa Keuangan. Hampir semua subkategori usaha di Lapangan Usaha Pertanian tumbuh positif, kecuali Tanaman Hortikultura Tahunan dan Perikanan. Pertumbuhan tanaman pangan utamanya didorong oleh peningkatan produksi karena datangnya musim panen raya beberapa komoditas tanaman palawija terutama ubi kayu dan ubi jalar. Pertumbuhan lapangan usaha pertanian di triwulan ini juga didorong oleh peningkatan produksi tebu karena memasuki masa panen raya. Sementara di sisi lain, di triwulan III- ini yang seharusnya masih musim kemarau tetapi karena anomali musim menyebabkan curah hujan terjadi relatif tinggi sehingga beberapa komoditas tanaman hortikultura tahunan produksi dan pertumbuhannya turun. Cuaca yang sering berubah-ubah dan tingginya curah hujan di triwulan III- juga mengurangi aktivitas nelayan sehingga produksi perikanan laut menurun. Adanya momentum dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, di triwulan III- memberi dampak ekonomi yang cukup besar, terutama meningkatnya permintaan produksi dan hasil-hasil 2 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November

peternakan, aktivitas perdagangan, pembelian barang-barang kebutuhan pribadi dan rumah tangga, serta pembelian dan servis kendaraan bermotor. Sementara itu, subkategori jasa pertanian dan perburuan dan industri kehutanan juga meningkat yang disebabkan meningkatnya permintaan bahanbahan bangunan dari kayu untuk konstruksi seiring dengan meningkatnya volume dan kapasitas kegiatan lapangan usaha Konstruksi. Hari raya juga memberi dampak yang besar pada peningkatan industri jasa angkutan jalan raya, angkuta kereta api, dan angkutan udara. Peningkatan produksi kategori usaha Konstruksi di triwulan III-2106 ini juga dipengaruhi oleh siklus tahunan belanja modal pemerintah. Kegiatan konstruksi yang dibiayai penuh maupun yang sifatnya bantuan pemerintah meningkat cukup tinggi terutama jenis kegiatan pembangunan fisik fasilitas umum mulai dari jalan raya hingga jalan di desa-desa, drainase, peningkatan kualitas jalur pedestrian Malioboro, gedung pemerintah, bedah rumah, dan bangunan fasilitas umum lainnya. Peningkatan aktivitas pengangkutan selain disebabkan momentum lebaran juga didorong masa musim liburan sekolah, karena Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan juga destinasi utama wisatawan domestik dan mancanegara. Penggunaan alat komunikasi terutama penggunaan telepon selular dan internet di momentum liburan dan dua hari raya turut mendorong pertumbuhan Iapangan usaha Informasi dan Komunikasi. Sebagai salah satu kota destinasi utama wisata, aktivitas-aktivitas ekonomi yang terkait dengan jasa kepariwisataan juga tumbuh signifikan terutama kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan juga Jasa Lainnya. 1 Persen 8,00 6,00 4,00 2,00 (2,00) (4,00) B. PDRB DIY MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III- Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y) Trw I- Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Pengeluaran di Triwulan III- (y-on-y) Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran(y-on-y) Trw II- Trw III- Trw IV- Trw I- Trw II- Pertumbuhan PDRB Trw III- Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan III- terhadap triwulan III-2015 (y-on-y) terutama masih didorong oleh pertumbuhan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto masing-masing sebesar 4,29 persen dan 6,34 persen. Di sisi lain, Impor Luar Negeri juga tumbuh sebesar 24,81 persen. Sementara komponen-komponen lainnya, termasuk Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) dan Net Ekspor Antardaerah, mengalami kontraksi. Kondisi ini berbeda dengan keadaan pada triwulan III-2015 yang komponen-komponennya tumbuh positif, kecuali Net Ekspor Antardaerah. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh negatif karena sebagian besar gaji ke-13 bagi PNS terutama yang bersumber dari APBD tahun 2015 diterimakan di triwulan III-2015. Sementara itu, di tahun gaji ke-13 diterimakan di triwulan II, sehingga belanja barang dan jasa pemerintah di triwulan III-2015 lebih besar dibanding triwulan III-. Di samping itu penghematan anggaran yang dilakukan di triwulan III- ini juga menjadi penyebab PKP tumbuh negatif. Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III- dibanding Berita 2015 Resmi 2015 2015 Statistik 2015 Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November Lainnya PMTB PKP LNPRT PKRT Pertumbuhan PDRB 3

triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun 2015 tidak menunjukkan perubahan yang berarti meskipun besaran andil pertumbuhannya berbeda. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan porsi sebesar 67,4 persen dari total PDRB DIY. Komponen pengeluaran lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB DIY secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah. Berdasarkan andil komponen pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi DIY triwulan III- (y-on-y), andil terbesar disumbangkan oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, yakni sebesar 2,6 persen, dan diikuti komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 1,65 persen. Andil pertumbuhan selebihnya sejumlah 0,5 persen disumbangkan oleh komponen-komponen lainnya. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III- Terhadap Triwulan II- (q-to-q) Perekonomian DIY triwulan III- terhadap triwulan II- (q-to-q) tumbuh pesat sebesar 4,92 persen. Komponen-komponen pengeluaran yang menjadi pendorong pertumbuhan adalah Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Non Profit, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto yang masing-masing tumbuh sebesar 4,1 persen, 0,4 persen, dan 9,1 persen. Namun di sisi lain Impor Luar Negeri juga tumbuh sebesar 25,1 persen. Grafik 6. Pertumbuhan PDRB, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah DIY q-to-q menurut Pengeluaran, Triwulan I-2014-Triwulan III- penghematan anggaran pemerintah di triwulan III-. Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Ekspor Luar Negeri, dan Net Ekspor Antardaerah mengalami kontraksi. Namun kontribusi ketiga komponen ini jauh di bawah keempat komponen yang tumbuh positif. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh negatif disebabkan karena pengeluaran pemerintah dari belanja pegawai di triwulan II- cukup besar akibat diterimakannya gaji ke-13 dan juga adanya kebijakan Perbandingan terhadap PDRB 33 Provinsi Pada triwulan III- kontribusi PDRB DIY dibanding triwulan II- baik terhadap pulau Jawa maupun terhadap jumlah 33 provinsi mengalami penurunan. Jika pada triwulan I- kontribusi terhadap pulau Jawa sebesar 1,50 persen, turun menjadi menjadi 1,46 persen. Demikian pula terhadap total 33 provinsi dari 0,88 persen turun menjadi 0,86 persen. Penurunan kontribusi PDRB DIY terhadap total 33 provinsi seiring dengan kontribusi total Pulau Jawa yang juga sedikit menurun dari 58,85 persen menjadi 58,81 persen. Hal ini disebabkan kontribusi PDRB provinsi-provinsi di Pulau Jawa menurun, kecuali Jawa Barat dan Jawa Timur. Tabel 1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah) 4 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2010 2015 Triw II- 2015 Triw II- (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.039.765 2.670.067 3.272.419 2.124.443 1.796.442 2.195.683 B Pertambangan dan Penggalian 146.523 150.419 152.803 120.885 120.786 122.424 C Industri Pengolahan 3.342.890 3.554.463 3.630.985 2.678.067 2.751.124 2.791.200 D Pengadaan Listrik dan Gas 21.743 28.080 28.613 29.454 32.201 30.494 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 27.567 28.734 28.731 21.420 21.961 21.925 F Konstruksi 2.433.920 2.421.223 2.641.561 1.999.365 1.956.520 2.113.702 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.157.524 2.330.212 2.393.366 1.791.889 1.858.613 1.895.581 H Transportasi dan Pergudangan 1.461.820 1.522.694 1.586.567 1.142.631 1.171.417 1.197.694 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.714.111 2.764.290 2.893.249 2.035.196 2.043.470 2.131.146 J Informasi dan Komunikasi 2.117.386 2.185.877 2.305.547 2.283.908 2.348.106 2.473.302 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.037.715 1.073.019 1.075.519 782.984 799.280 794.750 L Real Estat 1.803.347 1.921.705 1.958.690 1.537.433 1.586.973 1.598.902 M,N Jasa Perusahaan 262.615 268.908 278.032 247.253 247.335 255.567 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.176.150 2.223.191 2.344.612 1.637.007 1.619.127 1.694.994 P Jasa Pendidikan 2.157.653 2.212.459 2.291.307 1.866.622 1.892.897 1.937.525 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 637.673 675.538 687.092 547.074 565.650 573.241 R,S,T,U Jasa Lainnya 674.048 670.919 725.767 597.099 581.545 617.884 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 26.212.451 26.701.798 28.294.859 21.442.730 21.393.446 22.446.012 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 5

Tabel 2 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) A Lapangan Usaha terhadap Triw II- (q-to-q) TriwIII- terhadap 2015 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan (y-to-y) (1) (2) (3) (4) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 22,22 3,35 0,33 B Pertambangan dan Penggalian 1,36 1,27 0,01 C Industri Pengolahan 1,46 4,22 0,53 D Pengadaan Listrik dan Gas -5,30 3,53 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -0,16 2,36 F Konstruksi 8,03 5,72 0,53 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,99 5,79 0,48 H Transportasi dan Pergudangan 2,24 4,82 0,26 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,29 4,71 0,45 J Informasi dan Komunikasi 5,33 8,29 0,88 K Jasa Keuangan dan Asuransi -0,57 1,50 0,05 L Real Estat 0,75 4,00 0,29 M,N Jasa Perusahaan 3,33 3,36 0,04 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 4,69 3,54 0,27 Wajib P Jasa Pendidikan 2,36 3,80 0,33 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,34 4,78 0,12 R,S,T,U Jasa Lainnya 6,25 3,48 0,10 Produk Domestik Bruto (PDB) 4,92 4,68 4,68 6 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November

Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha, Triwulan III-2015, Triwulan II-, dan Triwulan III- (persen) Lapangan Usaha 2015 Triw II- (1) (2) (3) (4) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,60 1 11,57 B Pertambangan dan Penggalian 0,56 0,56 0,54 C Industri Pengolahan 12,75 13,31 12,83 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,11 0,10 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,11 0,11 0,10 F Konstruksi 9,29 9,07 9,34 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,23 8,73 8,46 H Transportasi dan Pergudangan 5,58 5,70 5,61 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,35 10,35 10,23 J Informasi dan Komunikasi 8,08 8,19 8,15 K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,96 4,02 3,80 L Real Estat 6,88 7,20 6,92 M,N Jasa Perusahaan 1,00 1,01 0,98 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8,30 8,33 8,29 P Jasa Pendidikan 8,23 8,29 8,10 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,43 2,53 2,43 R,S,T,U Jasa Lainnya 2,57 2,51 2,57 Produk Domestik Bruto (PDB) 100,0 100,0 100,0 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 7

Tabel 4 PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah) Lapangan Usaha 2015 Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Triw II- 2015 Triw II- (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 17.761.268 18.166.488 19.078.117 13.008.656 13.034.791 13.566.873 811.784 791.841 804.334 607.733 583.534 585.852 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4.201.168 4.382.873 4.283.765 3.139.673 3.133.728 3.081.725 Pembentukan Modal Tetap Domestik 4. Bruto 7.779.537 7.711.495 8.477.950 5.589.316 5.449.232 5.943.913 5. Perubahan Inventori 6. Ekspor Luar Negeri Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Luar Negeri Barang dan Jasa (116.922) 658.129 (51.084) (94.461) 507.068 (38.389) 1.665.707 1.694.128 1.248.865 1.148.312 1.140.833 847.690 1.473.894 1.232.125 1.752.777 1.028.674 1.026.138 1.283.879 8. Net Ekspor Antardaerah (4.416.197) (5.471.031) (3.794.310) (927.825) (1.429.602) (257.774) Produk Domestik Bruto (PDB) 26.212.451 26.701.798 28.294.859 21.442.730 21.393.446 22.446.012 Keterangan: ( ) negatif Tabel 5 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Terhadap Triw II- (q-to-q) terhadap 2015 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) (1) (2) (3) (4) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4,08 4,29 2,60 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,40 (3,60) (0,10) 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (1,66) (1,85) (0,27) 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 9,08 6,34 1,65 5. Perubahan Inventori (107,57) (59,36) 0,26 6. Ekspor LN Barang dan Jasa (25,70) (26,18) (1,40) 7. Dikurangi Impor LN Barang dan Jasa 25,12 24,81 1,19 8. Net Ekspor Antardaerah (81,97) (72,22) 3,12 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) 4,92 4,68 4,68 Keterangan: ( ) negatif 8 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November

Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Pengeluaran, Triwulan III-2015, Triwulan II-, dan Triwulan III- (persen) Lapangan Usaha Triw III-2015 Triw II- (1) (2) (3) (4) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 67,76 68,03 67,43 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,10 2,97 2,84 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,03 16,41 15,14 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 29,68 28,88 29,96 5. Perubahan Inventori (0,45) 2,46 (0,18) 6. Ekspor Barang dan Jasa 6,35 6,34 4,41 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,62 4,61 6,19 8. Net Ekspor Antardaerah (16,85) (20,49) (13,41) Produk Domestik Bruto (PDB) 10 10 10 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 9

Tabel 7 Ringkasan RINGKASAN PDRB PDRB 33 Provinsi PROPINSI Triwulanan, TRIWULANAN Triwulan ( juta III- Rp ) (Juta Rp.) Triwulan III Kontribusi PROPINSI ADHB ADHK Q Y C SoG Thd Pulau Thd 34 Prov Sumatera 715.288.466,57 520.480.999,92 2,74 3,88 4,14 0,84 10 22,02 01. Aceh 36.092.109,24 29.390.277,54 2,65 2,22 2,94 0,03 5,05 1,11 02. Sumatra Utara 161.153.232,19 117.932.958,03 3,00 5,28 5,15 0,26 22,53 4,96 03. Sumatra Barat 49.390.402,63 37.456.295,15 2,06 4,82 5,40 0,07 6,90 1,52 04. Riau 172.815.882,27 116.008.109,31 3,40 1,11 1,96 0,05 24,16 5,32 05. Jambi 43.434.485,70 32.755.300,16 1,27 4,03 3,68 0,06 6,07 1,34 06. Sumatra Selatan 92.289.254,11 69.048.469,48 3,73 4,78 4,92 0,14 12,90 2,84 07. Bengkulu 14.015.850,01 10.083.539,77 1,81 5,19 5,20 0,02 1,96 0,43 08. Lampung 74.265.053,05 55.079.495,42 3,34 5,26 5,19 0,12 10,38 2,29 09. Kep. Bangka Belitung 16.440.629,85 12.021.607,90 1,22 3,83 3,62 0,02 2,30 0,51 10. Kepulauan Riau 55.391.567,53 40.704.947,16 0,34 4,64 4,90 0,08 7,74 1,71 Jawa 1.896.903.845,16 1.415.670.425,73 2,63 5,57 5,55 3,24 10 58,40 11. DKI Jakarta 550.109.558,67 389.115.155,78 2,09 5,75 5,75 0,92 29,00 16,94 12. Jawa Barat 423.127.070,11 325.184.744,74 1,83 5,76 5,64 0,77 22,31 13,03 13. Jawa Tengah 283.850.379,43 217.943.728,51 2,65 5,06 5,24 0,46 14,96 8,74 14. DI Yogyakarta 28.294.859,16 22.446.012,26 4,92 4,68 4,98 0,04 1,49 0,87 15. Jawa Timur 480.041.036,22 362.477.026,24 3,84 5,61 5,57 0,84 25,31 14,78 16. Banten 131.480.941,57 98.503.758,20 2,44 5,35 5,21 0,22 6,93 4,05 Bali dan Nusa Tenggara 103.298.305,79 75.641.038,39 4,56 5,04 6,44 0,16 10 3,18 17. Bali 50.177.606,49 34.921.310,77 2,73 6,17 6,26 0,09 48,58 1,54 18. Nusa Tenggara Barat 31.140.786,12 25.225.607,32 6,66 3,47 7,48 0,04 30,15 0,96 19. Nusa Tenggara Timur 21.979.913,18 15.494.120,30 5,44 5,14 5,19 0,03 21,28 0,68 Kalimantan 250.748.902,35 203.195.394,84 2,35 2,06 1,56 0,18 10 7,72 20. Kalimantan Barat 41.327.154,96 29.974.368,24 5,47 5,71 5,38 0,07 16,48 1,27 21. Kalimantan Tengah 28.865.042,52 21.249.197,17 3,20 6,02 5,64 0,05 11,51 0,89 22. Kalimantan Selatan 38.379.713,94 30.225.920,28 4,54 3,46 3,79 0,04 15,31 1,18 23. Kalimantan Timur 125.282.570,28 109.023.096,02 0,83-0,12-0,81-0,01 49,96 3,86 24 Kalimantan Utara 16.894.420,65 12.722.813,13 1,86 3,32 2,49 0,02 6,74 0,52 Sulawesi 199.710.701,75 146.215.227,89 3,96 6,67 7,64 0,40 10 6,15 25 Sulawesi Utara 25.766.536,25 19.090.755,68 4,67 6,01 6,04 0,05 12,90 0,79 26 Sulawesi Tengah 29.898.716,27 22.618.738,58-1,91 7,58 12,01 0,07 14,97 0,92 27 Sulawesi Selatan 101.473.971,89 71.435.896,44 5,81 6,82 7,41 0,20 50,81 3,12 28 Sulawesi Tenggara 24.952.861,36 19.920.090,77 3,09 5,95 6,10 0,05 12,49 0,77 29 Gorontalo 8.382.314,78 6.135.958,53 7,28 6,98 6,37 0,02 4,20 0,26 30 Sulawesi Barat 9.236.301,20 7.013.787,89 3,28 5,97 5,67 0,02 4,62 0,28 Maluku dan Papua 82.047.881,68 65.090.648,70 14,10 13,72 4,91 0,34 10 2,53 31 Maluku 9.381.721,22 6.634.706,10 1,81 5,68 5,95 0,02 11,43 0,29 32 Maluku Utara 7.449.583,31 5.476.192,71 2,59 5,56 5,47 0,01 9,08 0,23 33 Papua Barat 17.012.352,99 13.891.791,40 6,88 3,88 4,31 0,02 20,73 0,52 34 Papua 48.204.224,16 39.087.958,49 21,42 20,65 4,86 0,29 58,75 1,48 10 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November