ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA BAB I NAMA, KEDUDUKAN, LAMBANG, HYMNE DAN KODE ETIK

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN SPESIALIS BEDAH SARAF INDONESIA 2013

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

IKATAN ALUMNI CEDS UI

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR TARUMANAGARA ILUMARTA

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT INDONESIA BAB I LAMBANG Pasal 1

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

: KEPUTUSAN KONFERENSI KERJA NASIONAL II PGRI MASA BAKTI. Nomor : V/ KONKERNAS II/XX/2010 Tentang SISTEM KEANGGOTAAN PGRI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

BAB II ASAS ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) MAHASISWA BUMI SRIWIJAYA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. PASAL 2 MUSI-ITB berasaskan :

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR

A N G G A R A N D A S A R

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

---Berhadapan dengan saya, YASEER ARAFAT, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Bogor, dengan

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA TANAH BUMBU, KALSEL 07 JULI 2012

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA BAB I NAMA, KEDUDUKAN, LAMBANG, HYMNE DAN KODE ETIK Pasal 1 Nama organisasi adalah Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia, disingkat menjadi PERSAKI, bahasa Inggrisnya Society of Indonesian Foresters. Pasal 2 Pengurus Pusat PERSAKI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. Pasal 3 1. Lambang PERSAKI ditetapkan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan Dewan 2. Ketentuan mengenai lambang PERSAKI ditentukan oleh Pengurus Pusat. Pasal 4 Hymne PERSAKI ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan pertimbangan Dewan Pasal 5 Kode Etik PERSAKI ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan pertimbangan Dewan BAB II PROGRAM KERJA Pasal 6 1. Memberikan masukan kebijakan kepada Pemerintah secara Proaktif. 2. Dalam rangka penghimpunan dana melakukan usaha-usaha yang tidak mengikat. 3. Menyelenggarakan/melaksanakan kegiatan (event) ilmiah seperti seminar, sosialisasi ide dan peraturan perundang-undangan. 4. Menyelenggarakan kursus dan pelatihan untuk peningkatan profesi. 5. Menyelenggarakan jaringan kerja sama dengan lembaga-lembaga/kelembagaan baik formal maupun informal, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait dengan pembangunan sektor kehutanan. 6. Membentuk kelompok-kelompok kerja profesional di bidang kehutanan, seperti : - Kelompok Kerja Kebijakan dan Peraturan Kehutanan; - Kelompok Kerja Perencanaan Kehutanan; - Kelompok Kerja Konservasi Hutan; - Kelompok Kerja Sosial Ekonomi Kehutanan; - Kelompok Kerja Pembinaan Hutan; - Kelompok Kerja Reduced Impact Logging (RIL)/Reduced Timber Harvesting (RITH); - Kelompok Kerja Pemanenan Hutan. 7. Menyusun sistem Data Base Kehutanan dan Perkebunan. 8. Menggalang kerjasama dengan bahan/pihak lain yang bergerak dalam ilmu dan karya kehutanan di dalam dan di luar negeri.

9. Melakukan usaha-usaha khusus dalam rangka mencapai tujuan PERSAKI yang pengaturannya dilakukan oleh Pengurus Pusat dengan pertimbangan Dewan BAB III K E A N G G O T A A N Pasal 7 ANGGOTA BIASA Anggota biasa ialah Warga Negara Indonesia yang berijazah Sarjana Kehutanan yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pasal 8 Anggota Luar Biasa Sarjana lain (Warga Negara Indonesia) yang bekerja di lingkungan Kehutanan. Pasal 9 ANGGOTA MUDA Anggota muda ialah Warga Negara Republik Indonesia Yang : a. Berijazah Sarjana Muda Kehutanan yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia; b. Berijazah Program Diploma bidang Kehutanan yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia; c. Mahasiswa jurusan Kehutanan yang masih aktif. Pasal 10 ANGGOTA KEHORMATAN Anggota Kehormatan ialah : a. Warga Negara Republik Indonesia yang telah memberikan jasanya dibidang ilmu dan karya kehutanan baik di dalam maupun diluar negeri; b. Warga Negara yang telah memberikan jasanya terhadap perkembangan kemajuan PERSAKI. Pasal 11 PENETAPAN KEANGGOTAAN 1. Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota muda, keanggotaannya dalam PERSAKI dilakukan dengan permintaan tertulis/mendaftar kepada Pengurus Pusat, melalui Pengurus Cabang dimana yang bersangkutan berkedudukan. 2. Anggota kehormatan ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan persetujuan Dewan 3. Keabsahan seorang anggoa PERSAKI dinyatakan dengan kartu anggota. 4. Peraturan mengenai kartu anggota ditetapkan oleh Pengurus Pusat. Pasal 12 KEWAJIBAN ANGGOTA Anggota berkewajiban : a. Mentaati ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta menjunjung tinggi kode etik PERSAKI; b. Menjalankan segala peraturan dan keputusan dari Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang.

Pasal 13 HAK ANGGOTA BIASA Anggota biasa mempunyai hak : a. Bertanya, mengeluarkan pendapat, mengajukan usul dan saran kepada pengurus; b. aktif melaksanakan usaha usaha PERSAKI; c. Bicara dan suara; d. Memilih dan dipilih menjadi anggota dalam pertimbangan Pengurus dan Pengurus Cabang; e. Dibela kehormatannya sebagai anggota PERSAKI oleh Pengurus dalam batas-batas azas, sifat dan tujuan PERSAKI sesuai dengan Anggaran Dasar; f. Membela diri dalam forum organisasi. Pasal 14 HAK ANGGOTA LUAR BIASA ANGGOTA MUDA DAN ANGGOTA KEHORMATAN Anggota luar biasa, anggota muda dan anggota kehormatan mempunyai hak bicara, memberikan saran dan usul, hak untuk menduduki jabatan dan pengurusan, hak dibela dan membela diri sepanjang dalam batas yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan PERSAKI. Pasal 15 PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Anggota PERSAKI karena meninggal dunia. 2. Anggota PERSAKI berhenti karena menyatakan secara tertulis mengundurkan sebagai anggota PERSAKI kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus Cabang. 3. Pemberhentian anggota biasa, anggota luar biasa, anggota muda dan anggota kehormatan dilakukan oleh Pengurus Pusat dengan persetujuan Dewan 4. Alasan pemberhentian anggota diantaranya : a. melanggar ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan kode etika PERSAKI; b. mencemarkan nama baik PERSAKI c. melakukan tindakan dan atau perbuatan yang merugikan PERSAKI 5. Pemberhentian dilakukan setelah yang bersangkutan mendapat pembinaan oleh Pengurus Pusat melalui: a. teguran lisan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali:; b. teguran tertulis sekurang-kurangnya 6 (enam) kali; c. pemberhentian sementara/skorsing dalam waktu tertentu. 6. Pemberhentian menjadi anggota dilakukan setelah yang bersangkutan menggunakan hak bela diri baik lisan maupun tertulis. 7. Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara pemberhentian anggota ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan pertimbangan Dewan BAB IV O R G A N I S A S I Pasal 16 DEWAN PERTIMBANGAN 1. Dewan Pertimbangan dipilih oleh Dewan Muktamar ditambah dengan anggota PERSAKI yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat. 2. Dewan Pertimbangan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Anggota. 3. Dewan Pertimbangan berjumlah sedikit-dikitnya 5 (lima) orang sebanyak-banyaknya 15 (limabelas) orang. 4. Dewan Pertimbangan memberikan pertimbangan kepada Pengurus;

a. penetapan Lambang; b. penetepan Hymne; c. penetapan Kode Etik; d. pengangkatan angota kehormatan dan pemberhentian anggota;; e. program kerja PERSAKI f. perubahn Anggaran Rumah Tangga (ART) g. pembekuan dan pembubaran Cabang h. referendum pembubaran organisasi i. referendum perubahan Anggaran Dasar; j. hal-hal lainyang dianggap perlu. Pasal 17 PENGURUS PUSAT 1. Pengurus Pusat merupakan pimpinan tertinggi PERSAKI 2. Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua. 3. Anggota pengurus lainnya terdiri dari Sekretaris, wakil Sekretaris, Bendahara dan wakil Bendahara, dilengkapi dengan kepala-kepala Biro yang terdiri dari Kepala Biro Organisasi dan Profesi. Kepala Biro Kekaryaan dan Pengabdian-Pengabdian, Kepala Biro Pembinaan Anggota, Kepala Biro Pembinaan Ilmu dan Teknologi dan Kepala Biro Humas serta pengurus lainnya yang dipandang perlu. 4. Ketua dan Wakil Ketua dipilih oleh Muktamar dengan masa bakti maksimum 2 (dua) kali berturut-turut. 5. Pengurus Pusat lainnya ditunjuk dan diangkat oleh Ketua bersama-sama oleh Wakil Ketua. 6. Pengurus Pusat berkewajiban melaksanakan program kerja dan keputusan Muktamar lainnya. 7. Pengurus pusat dapat meminta saran dan pertimbangan kepada Dewan Pertimbangan tentang hal-hal yang dianggap perlu. 8. Pengurus pusat menyelenggarakan pertemuan. 9. Pengurus Pusat membentuk Panitia Khusus yang diperlukan dengan memperhatikan pendapat Dewan 10. Dalam hal Ketua tidak dapat menjalankan tugas kewajibannya maka tugas dan kewajibannya dilakukan oleh Wakil Ketua. 11. Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua kedua-duanya berhalangan, maka Dewan Pertimbangan dapat menunjuk pejabat sementara. 12. Masa bakti Pengurus Pusat adalah kurun waktu diantara dua Muktamar. 13. Pengurus Pusat dalam hal ini Ketua bersama Wakil Ketua bertanggung jawab kepada Muktamar. 14. Pengurus Pusat menetapkan wilayah kerja dari masing-masing Cabang. Pasal 18 PEMBENTUKAN DAN PEMEKARAN CABANG 1. Pembentukan Cabang disetujui dan disahkan oleh Pengurus Pusat. 2. Pemekaran cabang ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan rekomendasi dari Pengurus Cabang yang bersangkutan. Pasal 19 PEMBEKUAN DAN PEMBUBARAN CABANG 1. Pembekuan dan Pembubarab suatua Cabang dilakukan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan Dewan 2. Ketentuan tentang pembekuan dan pembubaran Cabang ditetapkan oleh Pengurus pusat dengan pertimbangan Dewan

Pasal 20 PENGURUS CABANG 1. Pengurus Cabang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus lainnya. 2. Ketua Cabang dipilih dari dan oleh anggota biasa dalam rapat. 3. Anggota Pengurus Cabang lainnya ditunjuk dan diangkat oleh Ketua cabang. 4. Cabang dapt membentuk Rayon, sesuai dengan keperluannya. Ketentuan tentang Rayon ditetapkan oleh Pengurus Cabang yang bersangkutan. 5. Susunan Pengurus Cabang disahkan oleh Pengurus Pusat. 6. Pengurus Cabang bertugas: a. memimpin dan memberikan pelayanan kepada para anggota Cabang berkaitan dengan organisasi; b. melaksanakan Program Kerja sesuai hasil keputusan rapat anggota Cabang; c. menyelenggarakan rapat anggota sedikit-dikitnya satu tahun satu kali; d. melaksanakan tugas ketentuan-ketentuan yang dieluarkan oleh Pengurus Pusat. 7. Dalam hal Ketua tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya, maka tugas dan kewajibannya dilakukan oleh Wakil Ketua. 8. Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua kedua-duanya tidak dapat melanjutkan tugas dan kewajibannya, maka salah seorang di antara pengurus yang tertua segera menyelenggarakan rapat anggota untuk memilih Ketua yang baru. 9. Masa bakti Pengurus Cabang adalah 2 (dua) tahun. 10. Ketua Cabang bertanggung-jawab kepada rapat anggota Cabang dan Pengurus Pusat. Pasal 21 M U K T A M A R 1. Muktamar merupakan badan kekuasaan tertinggi dalam PERSAKI. 2. Muktmar dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Perwakilan Anggota Biasa dari masing-masing Cabang. 3. Perwakilan Anggota adalah utusan yang ditunjuk oleh Pengurus Cabang. 4. Jumlah suara tiap perwakilan anggota sebanding dengan jumlah anggota biasa dari cabang yang bersangkutan. 5. Ketentuan lain tentang perwakilan anggota ditetapkan oleh Pengurus Pusat. Pasal 22 1. Setiap pergantian pengurus, dilengkapi dengan memori. 2. Setiap pergantian Pengurus Pusat maupun Pengurus Cabang diadakan serah terima antara pengurus lama dengan pengurus baru. 3. Naskah timbang terima Pengurus Pusat ditanda-tangani di depan Muktamar. 4. Naskah timbang terima Pengurus Cabang ditanda-tangani oleh rapat Anggota Cabang. Pasal 23 LAPORAN KEPENGURUSAN 1. Laporan kepengurusan Pengurus Pusat dalam kurun waktu masa baktinya disampaikan pada Muktamar. 2. Laporan Kepengurusan Pengurus Cabang dalam kurun masa baktinya disampaikan pada rapat anggota Cabang dikirim ke Pengurus Pusat.

BAB V Pasal 24 K E U A N G A N 1. Sumber keuangan PERSAKI diperoleh dari uang pangkal anggota, iuran anggota, sumbangan sukarela yang tidak mengikat dan sumber pendapatan lain yang sah. 2. Besarnya uang pangkal anggota biasa dan luar biasa ditetapkan Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan anggota muda Rp.500.00 (lima ratus rupiah) tiap bulan. Pasal 25 PENGELOLAAN KEUANGAN 1. Pengelolaan keuangan dilakukan dengan prinsip hemat, berdayaguna dan berhasilguna. 2. Pengaturan pengelolaan keuangan ditetapkan oleh Pengurus Pusat. BAB VI REFERENDUM PEMBUBARAN ORGANISASI DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 26 1. Referendum dilaksanakan oleh Panitia yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat. 2. Referundum Perubahan Anggaran Dasar dilakukan hanya jika muktamar tidak dapat dilaksanakan. 3. Keputusan referendum dianggap sah apabila disetujui oleh sedikit-dikitnya ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota biasa. 4. Ketentuan lain mengenai referendum ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan persetujuan Dewan BAB VII P E N U T U P Pasal 27 1. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 6 Juni 1987 (seribu sembilan ratus delapanpuluh tujuh). 2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Pengurus Pusat sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.