ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Klasifikasi Anggota 1. Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai profesi dalam bidang geomatika. 2. Anggota Muda adalah mahasiswa atau siswa Warga Negara Indonesia pada bidang pokok dan kegiatan geomatika 3. Anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Indonesia atau warga negara asing yang diangkat oleh pengurus karena karya-karyanya mendukung serta menunjang tujuan ISI. 4. Anggota Kehormatan adalah perorangan yang diangkat oleh pengurus karena jasanya pada ISI. Penerimaan Anggota Pasal 2 1. Untuk menjadi Anggota Biasa atau Anggota Muda, yang bersangkutan harus mengajukan permohonan secara tertulis. 2. Untuk menjadi Anggota Luar Biasa yang bersangkutan harus mengajukan permohonan secara tertulis dan diputuskan oleh pengurus pusat. 3. Untuk menjadi Anggota Kehormatan ditentukan oleh Dewan Pengurus Pusat. 1. Hak dan Kewajiban Anggota Hak hakanggota: Pasal 3 Setiap anggota mempunyai hak berbicara, mengeluarkanpendapat usul dan saran saran. Setiap anggota berhak menghadiri kongres. Setiap anggota berhak menerima kartu anggota tandaanggota. Setiap anggota yang telah memenuhi kewajiban berhak menerima informasi kegiatan (Kongres, Forum llmiah Tahunan, Rapat, Pelatihan) dan penerbitan ilmiah (majalah, jumal, buletin) dalam bentuk cetakan ataupun elektronik. Setiap anggota berhak membela diri dan dibela. Anggota Biasa berhak memilih dan dipilih serta memiliki 1 (satu)suara dalam kongres. Anggota Luar Biasa, Anggota Muda dan Anggota Kehormatan tidak mempunyai suara dalam kongres. Setiap anggota berhak mendapatkan sertifikat kompetensisetelah memenuhi persyaratan. 2. Kewajiban Anggota: Menjunjung tinggi etika profesi serta membela nama baik dan kehormatan organisasi. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga serta Kode Etik dan semua keputusan dan ketentuan organisasi.
Berperan serta dalam pelaksanaan program organisasi Membayar uang pangkal, iuran dan sumbangan lainnya yang ditetapkan oleh organisasi Memberitahukan perubahan alamat kepada sekretariat dalam jangkawaktu 3 (tiga) bulan. Pasal 4 Pemberhentian Anggota 1. Keanggotaan Ikatan Surveyor Indonesia dapat berakhir karena meninggal dunia. 2. Keanggotaan Ikatan Surveyor Indonesia dapat berakhir karena atas permintaan sendiri yang dilakukan denganmengajukan permohonan secara tertulis kepada pengurus dan pengurus akan memberikan surat keputusan pemberhentian selambat lambatnya 30 hari. 3. Pemberhentian sementara keanggotaan Ikatan Surveyor Indonesia dikenakan kepada: Anggota yang merugikan kepentingan, nama baik dan kehormatan organisasi. Anggota yang melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran RumahTangga dan atau Kode Etik. Anggota yang tidak melaksanakan dan mengindahkan keputusan-keputusan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh organisasi. Keputusan pemberhentian sementara dilakukan oleh pengurus setelah anggota yang bersangkutan membela diri baik secara tertulis maupun lisan. Keputusan pemberhentian dikeluarkan selambat-lambatnya 30 hari setelah pembelaan tersebut berlangsung. 4. Pemberhentian keanggotaan Ikatan Surveyor Indonesia karena diberhentikan: Ditetapkan melalui keputusan Kongres. Pengurus Pusat Anggota yang diberhentikan berhak memberikan pembelaan sebelum keputusan ditetapkan. Anggota yang diberhentikan wajib mengembalikan seluruh kekayaan organisasi yang di bawah penguasaannya. Selama menunggu keputusan Kongres, anggota yang bersangkutan tidak diperkenankan mengadakan kegiatan- kegiatan yang mengatasnamakan organisasi. BAB II KEPENGURUSAN Pasal 5 1. Pengurus Pusat terdiri dan sekurang-kurangnya: Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Sekretaris Jenderal Bendahara Ketua-Ketua Bidang 2. Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum dipilih dalam Kongres. 3. Ketua Umum bertindak sebagai formatur kepengurusan. Pengurus Wilayah Pasal 6
1. Pengurus Komisariat Wilayah atau Pengurus Cabang dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi dan disahkan oleh pengurus pusat apabila Musyawarah Komisariat Wilayah atau Musyawarah cabang belum diselenggarakan. 2. Pengurus Komisariat Wilayah atau Pengurus Cabang sekurang kurangnya terdiri dari: Ketua Sekretaris Bendahara Kewajiban dan Wewenang Pasal 7 1. Pengurus Pusat mempunyai kewajiban dan wewenang untuk: Menentukan kebijakan dan melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Kongres. Memimpin organisasi Tingkat Nasional. Mewakili organisasi di luar dan atau di depan pengadilan. Bertanggungjawab kepada Kongres Melantik Pengurus Komisariat Wilayah. 2. Pengurus Wilayah mempunyai kewajiban dan wewenanguntuk: Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, dan Keputusan Pengurus Pusat ISI serta Keputusan Pengurus Komisariat Wilayah. Memimpin Organisasi Tingkat Provinsi. Pengurus Komisariat Wilayah wajib membuat laporan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun kepada Dewan Pengurus Pusat. BAB III KELENGKAPAN ORGANISASI Pasal 8 1. Dewan Pertimbangan Organisasi merupakan badan pertimbangan yang terdiri dari: Dewan Kehormatan yang anggotanya para mantan ketua umurn ISI dengan masajabatantidakterbatas. Dewan Penasehat yang anggotanya para pakar dan atau anggota masyarakat yang diangkat oleh Pengurus dengan masajabatan terbatas pada saat masa bakti pengurus. 2. Komite adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh Pengurusuntuk membantu tugas-tugas khusus organisasi yang bersifat permanen dengan masa jabatan selama masa bakti pengurus. 3. Badan Otonom adalah Badan Independen yang ditetapkan oleh Ketua Umum setelah diputuskan oleh Rapat Majelis Surveyor untuk melaksanakan tugas tertentu. 4. Panitia penyelenggara adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh Pengurus untuk membantu tugastugas khusus penyelenggaraan suatu kegiatan yang bersifat sementara dengan masa jabatan selama kegiatan beriangsung.
BAB IV KONGRES LUAR BIASA DAN RAPAT Pasal 9 Kongres Luar Biasa 1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan karena pertimbangan: Adanya hal-hal yang dapat mengakibatkan penyimpanganazas, tujuan dan fungsi organisasi. Adanya hal-hal yang periu mendapat tanggapan serius dari organisasi untuk kemajuan Ikatan Surveyor Indonesia. 2. Kongres Luar Biasa dapat diadakan atas usul tertulis dari sekurang-kurangnya 1/2 + 1 (setengah tambah satu) dari anggota yang mempunyai hak suara. Rapat Rapat Pasal 10 1. Rapat Pengurus Pusat sekurang-kurangnya diadakan setiap tiga bulan sekali. 2. Rapat Pengurus Komisariat Wilayah sekurang-kurangnya diadakan tiga bulan sekali. 3. Rapat Pengurus Pusat dan Komisariat Wilayah sekurang- kurangnya diadakan satu tahun sekali. BAB V KEUANGAN Pasal 11 1. Besarnya uang pangkal, uang iuran tahunan dan penggunaannya ditentukan oleh Kongres 2. Jenis iuran lainnya ditentukan oleh Kongres. 3. Pembagian uang iuran tahunan antara Pengurus Pusat dengan Komisariat Wilayah ditentukan dalam Kongres. BAB VI LAMBANG DAN BENDERA ORGANISASI Pasal 12 1. Perubahan Lambang dan Bendera organisasi dapat diajukan kepada Dewan Pengurus Pusat untuk mendapat persetujuan dalam Kongres. 2. Lambang atau Bendera organisasi wajib digunakan dalam setiap kegiatan organisasi. BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 13 Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah oleh Kongres dan diputuskan oleh sekurang kurangnya 1/2 + 1 (setengah tambah satu) dari jumlah suara anggota yang sah yang nadir dalam Kongres.
BAB VIII PENUTUP Pasal 14 Segala sesuatu yang belum atau tidak diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam peraturan-peraturan organisasi / keputusan-keputusan organisasi; yang tidak bertentangan dengan AD/ART.