BAB III METODE PENELITIAN. diajukan. Sugiyono (2014:2) mengatakan bahwa: secara umum metode. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. seperti buku, jurnal papers, artikel dan karya ilmiah lainnya yang dikutip dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkoordinasi penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya manusia,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

EMA302 Manajemen Operasional

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PRODUK TEMBAKAU RAJANG P01 DAN P02 DI PT X AGGREGATE PRODUCTION PLANNING FOR TOBACCO PRODUCTS P01 AND P02 IN PT X

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Berikut ini adalah data permintaan produk CJM tipe PU STD periode Januari 2015 sampai Desember 2015.

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

MEMPELAJARI PERAMALAN PERMINTAAN KONSUMEN PADA PRODUK TAS MC DONALD KIDS DI PT HUDA RACHMA GRUPINDO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN METODE HEURISTIK DAN TRANSPORTASI PADA PT FREMONT NUSAMETAL INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian organisasi.

PERAMALAN (FORECASTING)

ANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

PERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian ini perlu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ABSTRACT. Keywords: productions, plans, strategy. viii. Universitas Kristen Maranatha

Abstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 Metode Penelitian

Analisis Peramalan Penjualan Produk Dodol Coklat Menggunakan Metode Adjusted Exponential Smoothing (Studi Kasus pada Pabrik Dodol Asli 99 Garit)

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. beli masyarakat. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi tinggi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRACT. Keywords: forecasting, forecasting method, production planning, and the strategy of production planning. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: strategi perencanaan agregat, Level Workforce. Universitas Kristen Maranatha

DAFTARISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Sugiyono (2014:2) mengatakan bahwa: secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif. Sugiyono (2014:53) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan atau mencari hubungan variabel satu sama lain. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana peramalan yang dilakukan di CV. Mutia Haura Sakti Bandung. 2. Bagaimana perencanaan produksi yang dilakukan di CV. Mutia Haura Sakti Bandung. 3. Bagaimana perencanaan produksi dengan menerapkan metode perencanaan agregat (Aggregate Planning) dapat mengefisiensikan biaya produksi kaos di CV. Mutia Haura Sakti Bandung. Sedangkan penelitian komparatif menurut sugiyono (2014:54) adalah penelitian yang membandingkan keadaan satu variabel atau lebih pada dua atau 72

73 lebih sampel yang berbeda, atau dua waktu yang berbeda. Adapun penelitian komparatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara perencanaan produksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan perencanaan produksi yang menerapkan perencanaan agregat. 3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel pada penelitian merupakan unsur penelitian yang terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi variabel (X) yaitu Aggregate Planning dan Variabel (Y) yaitu Efisiensi Biaya Produksi. Teori ini dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan memang bisa mempengaruhi variabel terikat atau merupakan salah satu penyebab. 3.2.1 Definisi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Sugiyono (2014:59) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah: peramalan, perencanaan produksi, perencanaan agregat dan efisiensi biaya produksi. Adapun definisi dari setiap variabel sebagai berikut:

74 1. Jay Heizer dan Barry Render yang diterjemahkan oleh Hirson Kurnia, Ratna Saraswati, dan David Wijaya (2015:113) mengatakan bahwa peramalan (forecasting) adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi suatu peristiwa pada masa yang akan datang. Peramalan akan melibatkan mengambil data historis (seperti penjualan tahun lalu) dan memproyeksikan mereka ke masa yang akan datang dengan menggunakan model matematika. 2. Vincent Gasperz (2012:202) mengatakan bahwa perencanaan produksi merupakan suatu proses menentukan tingkat output manufacturing secara keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan dan inventori yang diinginkan. 3. Jay Heizer & Barry Render yang diterjemahkan oleh Hirson Kurnia, Ratna Saraswati, David Wijaya (2015:607) mengatakan bahwa perencanaan agregat adalah suatu rencana yang menyertakan tingkat ramalan untuk kelompok produk barang jadi, persediaan, kekurangan, dan perubahan tenaga kerja. 4. Rahardjo Adisasmita (2011:17) mengatakan bahwa efisiensi adalah komponen-komponen input yang digunakan seperti waktu, tenaga dan biaya dapat dihitung penggunaannya dan tidak berdampak pada pemborosan atau pengeluaran yang tidak berarti. 5. Mulyadi (2014:8) mengatakan bahwa biaya produksi adalah baya-biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi perusahaan.

75 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrument penelitian. Setelah itu melanjutkan analisis ini untuk mencari hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diteliti, yaitu perencanaan agregat (Aggregate Planning) (X) dan Efisiensi Biaya Produksi sebagai variabel dependen (Y). Dimana terdapat indikator-indikator yang menjadi acuan penelitian. a. Perencanaan Agregat Sub Variabel : a. Level Workforce (Tingkat Persediaan) dengan indikator tenaga kerja tetap dan jumlah persediaan yang divariasikan. b. Level Workforce Plus Overtime (Pengendalian Waktu Lembur) dengan indicator tenaga kerja tetap, dan Overtime saat permintaan tinggi. c. Chase Strategy (Hire dan Lay off) dengan indicator tenaga kerja yang berubah, Hire jika permintaan tinggi dan Lay off jika permintaan rendah. b. Efisiensi Sub Variabel : Pengorbanan (input) dan Hasil (output) dengan indicator Efektifitas = Output aktual / Output target = > = 1 Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar dari 1 maka akan tercapai efisiensi.

76 Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1, maka efisiensi tidak tercapai Tabel dibawah ini menunjukan operasional variabel penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Ukuran Perencanaan agregat (Aggregate Planning) Jay Heizer & Barry Render yang diterjemahkan oleh Hirson Kurnia, Ratna Saraswati, David Wijaya (2015:607), adalah Suatu rencana yang menyertakan tingkat ramalan untuk kelompok kekurangan, dan perubahan tenaga kerja produk barang jadi, Chase Strategy 1. Kapasitas Produksi 2. Jam kerja normal 3. Tingkat Permintaan 4. Tingkat Ramalan Permintaan 5. Jumlah tenaga kerja tetap 1. Unit/Pcs 2. Jam 3. Unit/jam persediaan,. 6. Jumlah unit produksi Level 1. Jumlah persediaan 1. Unit/Pcs Workforce Inventory Strategy 2. Kapasitas produksi 3. Jam kerja normal 2. Jam 3. Unit/jam 4. Tingkat permintaan 5. Tingkat ramalan permintaan 6. Jumlah unit produksi

77 Variabel Dimensi Indikator Ukuran Level Workforce plus Overtime 1. Kapasitas produksi 2. Jam kerja normal 3. Jam kerja lembur 4. Tingkat ramalan permintaan 5. Jumlah unit produksi 1. Unit 2. Jam 3. Unit/jam Biaya Produksi Mulyadi (2014:8) yaitu, Biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi perusahaan. 1. Biaya tenaga kerja tetap 2. Biaya tenaga kerja paruh waktu 3. Biaya persediaan 4. Biaya hiring & lay off 5. Biaya lembur 1. Rupiah 3.3 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Sugiyono (2014:401). Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data maka teknik pengempulan data yang akan dipergunakan dalam melakukan penelitian ini diantaranya : 1. Penelitian Lapangan (field research)

78 Mengumpulkan data dengan melakukan survey lapangan yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer, terdiri dari: 1) Observasi Pengumpulan data yang dibutuhkan dengan pengamatan secara langsung diperusahaan, khususnya di bagian produksi contohnya data kapasitas produksi, tingkat tenaga kerja, dan sebagainya. 2) Wawancara Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang di dalam perusahaan. Adapun pihak-pihak yang di wawancari dan tujuan dari wawancara sebagai berikut: a) Bagian Produksi Wawancara dengan bagian produksi diajukan untuk mengetahui proses produksi dan perencanaan produksi secara umum, deskripsi pekerjaan dari para pekerja produksi kaos. Untuk mengetahui kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan produksi perusahaan. b) Bagian Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia Wawancara dengan bagian tenaga kerja atau sumber daya manusia bertujuan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan tenaga kerja, jumlah karyawan, biaya tenaga kerja, biaya perekrutan tenaga kerja paruh waktu dan sebagainya. a. Bagian Pemasaran.

79 Wawancara dengan bagian / kepala pemasaran untuk mengetahui pola permintaan dan penjualan kaos dari setiap periode di CV. Mutia Haura Sakti Bandung. 2. Studi Kepustakaan (library research) Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature atau sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literature literature, buku buku seperti jurnal, yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan bertujuan mengetahui teori yang berhubungan dengan perencanaan agregat dan masalah yang berkaitan dengan penelitian. 3.4. Metode Analisis Data Metode analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh datadata yang dibutuhkan terkumpul. Menurut Sugiyono (2014:428) mengatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Setelah melakukan pengumpulan data dengan beberapa teknik penelitian, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data yang sedang diteliti, dengan cara menggunakan metode yang dapat membantu dalam mengelola data,

80 menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut. Metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian pada CV. Mutia Haura Sakti Bandung adalah metode Peramalan (Forecasting) dan perencanaan agregat (Aggregate Planning). Metode-metode tersebut adalah adalah metode rata-rata bergerak (Moving Average), (Eksponential Smoothing), (Trend Projections), metode variasi tingkat persediaan (Level WorkForce with Inventory), Metode menggunakan waktu lembur (Level Workforce Plus Overtime), Metode Chase Strategy (Hire dan Lay off). Urutan langkah langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan dan mengetahui latar belakang masalah sebagai dasar penelitian. 2. Menetapkan dan menentukan perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. 3. Menentukan tujuan penelitian sehingga penelitian akan lebih terfokus dan terarah. 4. Mengumpulkan data-data penjadwalan proses produksi dan perencanaan produksi yang dilakukan perusahaaan selama 12 bulan, persediaan produksi, permintaan perbulan, kapasitas produksi perbulan, tenaga kerja tetap (Regular Workers),tenaga kerja paruh waktu, waktu produksi, biaya overtime, biaya produksi, biaya hire/layoff, biaya tenaga kerja paruh waktu. 5. Melakukan langkah-langkah untuk menganalisis data yaitu dengan cara sebagai berikut : a. Membuat peramalan permintaan untuk 12 bulan kemudian dengan

81 menggunakan metode peramalan seperti, Moving Average, Eksponential Smoothing dan Trend Projection dan sebagainya. Untuk permalan dilakukan menggunakan software yaitu POM for Windows untuk memudahkan peramalan dengan menghitung nilai Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada setiap metode peramalan yang kemudian dicari dan dipilih yang mempunyai persentasi paling kecil. Ini dilakukan sebagai tolak ukur peramalan untuk perencanaan produksi yang paling memungkinkan di masa yang akan datang. b. Membuat perencanaan agregat dengan dengan sebelumnya menggunakan hasil dari peramalan dengan menggunakan software POM for windows yang mempunyai tingkat kesalah peramalan yang paling terkecil. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga (3) metode strategi perencanaan agregat yaitu metode Chase Strategy, Level Workforce with Inventory, dan Level Workforce Plus Overtime. 1) Variasi tingkat persediaan (Workforce Level with Inventory) Dalam strategi ini jumlah karyawan dan waktu kerja dipertahankan tetap sehingga rata-rata tingkat produksi akan tetap. Dalam arti lain pada strategi ini persediaan akan dibiarkan berfluktuasi untuk memenuhi variasi permintaan. Dengan strategi ini, produk yang masuk dalam persediaan merupakan cadangan untuk memenuhi permintaan yang sedang membengkak. Untuk itu diperlukan kemampuan meramalkan produksi yang konstan dan juga kemampuan menetapkan

82 jumlah karyawan yang diperlukan untuk dimanfaatkan secara optimal. 2) Menambah atau mengurangi tenaga kerja (Chase Strategy)/(Hire dan Lay Off) Strategi ini mencoba untuk mencapai tingkat output untuk seiap periode yang memenuhi prediksi permintaan untuk periode tersebut. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk merubah tingkat tenaga kerja dengan merekrut atau memberhentikan karyawan, atau dapat merubah jumlah produksi dengan waktu lembur, wakyu kosong, karyawan paruh waktu, atau subkontrak 3) Strategi Pengendalian Waktu Lembur (Level Workforce Plus Overtime) Strategi ini merupakan strategi dimana penggunaan jumlah tenaga kerja tetap ditambah waktu lembur secara bersamaan untuk memenuhi permintaan yang diterima. 6. Mengembangkan beberapa alternatif strategi perencanaan agregat dan menghitung jumlah biaya yang dihasilkan dari beberapa alternatif tersebut. 7. Memilih strategi yang cocok diantara beberapa alternatif strategi yang memiliki nilai atau hasil biaya produksi yang paling minimal diantara yang lainnya. 8. Setelah membandingkan antara beberapa strategi yang ada kemudian didapatkan kesimpulan metode ataupun strategi yang paling cocok untuk diterapkan perusahaan. Sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan yang tepat dalam perusahaan.

83 3.5 Flow Procces Chart Jay Heizer dan Barry Render (2015:347), Mengemukakan bahwa Diagram proses (proses chart) menggunakan symbol, waktu, dan jarak untuk mendapatkan cara yang objektif dan terstruktur untuk menganalisis dan mencatat aktivitas yang membentuk sebuah proses. Diagram ini membuat perhatian dipusatkan pada aktivitas penambahan nilai. Tujuan dari Flow Process Chart adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pengertian tentang jalannya proses. 2. Membandingkan proses ideal dengan menggunakan proses yang sebenarnya terjadi. Dengan menggunakan Flow Process Chart kita dapat membandingkan: a. Proses yang seharusnya berjalan menurut peraturan atau Standart Operating Procedurs (SOP). b. Proses yang sesunggguhnya berlangsung. c. Proses yang diharapkan berjalan dari ide yang dikembangkan. 3. Proses yang seharusnya berjalan menurut peraturan atau SOP. 4. Proses yang sesungguhnya berlangsung. Metode Flow Process Chart memperinci proses ke dalam unsur-unsur dan simbol-simbol, seperti : = Operation / Kegiatan = Transportation / Transportasi = Inspection / Pemeriksaan = Delay / Menunggu

84 = Storage / Penyimpanan Dengan simbol-simbol tersebut disusun bagan yang mencakup spesifikasi bagian-bagian proses, waktu pengoperasian, dan inspeksi, perpindahan bahan, serta spesifikasi kegiatan-kegiatan penundaan dan penyimpanan. 3.5.1 Flow Procces Chart Kaos Dalam proses pembuatan kaos pada CV. Mutia Haura Sakti Bandung, terdapat Flow Process Chart mengenai proses pembuatan kaos yang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Flow Process Chart Kaos di CV. Mutia Haura Sakti Bandung No Tahapan 1. Memotong bahan baku/kain 2. Kaos dibawa ke tempat sablon 3. Kaos di sablon 4. Kaos didiamkan menunggu sablon kering 5. Kaos dibawa dan dipindahkan ke bagian obras 6. Obras atau jahit obras 7. Dibawa ke tempat jahit rante 8. Kaos dilakukan proses penjahitan rante 9. Dibawa ke tempat overdeck 10. Kaos dilakukan proses overdeck 11. Kaos dibawa ke tempat penjahitan label 12. Kaos diberikan label/ jahit label

85 No 13. 14. Tahapan Dipindahkan ke tempat Quality Control (QC) Memisahkan kaos yang baik dan buruk/barang reject Kaos dibawa dan dipindahkan ke 15. tempat steam/setrika. 16. Steam kaos Menunggu beberapa saat untuk 17. proses packing Kaos dipindahkan ke proses 18. packing 19. Packing kaos Kaos disimpan untuk siap 20. didistribusikan Sumber: CV. Mutia Haura Sakti Bandung (diolah). Flow Process Chart diatas penting dilakukan dalam penyusunan penelitian ini sebab Flow Process Chart memberikan pengertian tentang jalannya proses produksi dan menggambarkan tahapan-tahapan maupun proses produksi yang disederhanakan, sehingga jalannya proses produksi kaos diatas dapat dilihat dan dipahami. Flow Process Chart juga berkaitan erat dengan perencanaan produksi dan manajemen operasi. Hal ini dikarenakan didalam Flow Process Chart terdapat sebuah aktivitas yang menggambarkan proses transformasi dari input menjadi output. Kemudian, didalam Flow Process Chart juga terdapat tahapantahapan proses produksi, bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat produk tersebut, dan penjelasan mengenai produk yang diproduksi. Hal ini menunjukan bahwa Flow Process Chart sesuai dengan definisi dari manajemen operasi dan perencanaan produksi. Hal ini menjadi acuan mengapa Flow process Chart penting dilakukan dalam penyusunan penelitian ini.

86 3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu di CV. Mutia Haura Sakti Bandung yang berlokasi di Jalan Ajudan Jendral No 67H, Setiabudi, Bandung. Waktu penelitian yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan Mei 2017.