PUSAT KESENIAN WAYANG ORANG SRIWEDARI DI SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Orchestra pit 21 pengrawit 69.3 R Latihan 35 orang 84 R Tunggu Pemain 35 orang 28

UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT KESENIAN WAYANG ORANG SRIWEDARI DI SURAKARTA TUGAS AKHIR NURUL KUSUMANINGRUM

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN TAMAN SRIWEDARI SEBAGAI PUSAT KONVENSI DAN PAMERAN DI KOTA SURAKARTA

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

DESA WISATA DI KAWASAN RAWA PENING DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK. Tabel V.1 Program Ruang

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK dan TARI KONTEMPORER di. SURAKARTA dengan PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MUSEUM BATIK PEKALONGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep Combined Metaphore Reyog dan wawasan keislaman akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN Fenomena

BAB III ELABORASI TEMA

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul MONUMEN BATIK SOLO Monumen Batik : Solo :

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH SINGGAH SEBAGAI TEMPAT PENDIDIKAN ANAK JALANAN DI SURAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kental kehidupannya

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

FASILITAS PERNIKAHAN ADAT BATAK TOBA DI BEKASI DENGAN PENEKANAN DESAIN VERNAKULAR

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

MUSEUM KEBUDAYAAN DI KOTA KUDUS

Jumlah total besaran luas fasilitas umum Pengunjung = Pengelola = 176 Total =

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BOUTIQUE HOSTEL DI SOLO

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

PUSAT KESENIAN WAYANG OANG SIWEDAI DI SUAKATA Oleh : Nurul Kusumaningrum, Gagoek Hardiman,. Siti ukayah Surakarta merupakan kota di Jawa Tengah yang sarat akan budaya dan memiliki beragam potensi kesenian yang mampu menarik para wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Dengan slogan pariwisata Solo The Spirit of Java, diharapkan kota Solo dapat menjadi pusat pelestarian dan pengembangan kebudayaan Jawa serta menjadi sumber inspirasi bagi daerahdaerah lain yang secara geokultural berada di bawah payung besar kebudayaan Jawa. Salah satu kesenian asli Surakarta adalah Wayang Orang Sriwedar, yaitu seni drama tari yang mengambil cerita amayana dan Mahabarata sebagai induk ceritanya. Seni wayang orang merupakan warisan budaya nenek moyang sejak dahulu kala, turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi melalui tradisi. Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, mempengaruhi lunturnya kepedulian dan apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan tradisional wayang orang sebagai warisan luhur budaya bangsa. Pusat Kesenian Wayang Orang Sriwedari tidak hanya sebagai tempat pertunjukan, namun dilengkapi dengan fasilitas yang dapat menunjang kelestarian seni tradisional teater wayang orang dan mengembangkan kesenian tersebut sehingga dapat bersaing dengan seni pertunjukan lainya. Kata kunci : Wayang Orang, Sriwedari, Pusat Kesenian, Surakarta 1. Latar Belakang Wayang Orang Sriwedari merupakan salah satu kesenian teater tradisional khas kota Surakarta. Sesuai dengan visi kota Surakarta yaitu, Terwujudnya Kota Sala Sebagai Kota Budaya Yang Bertumpu Pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Pariwisata Dan Olahraga, perkembangan seni dan budaya pertunjukan wayang orang sudah selayaknya menjadi potensi yang dapat menjadi asset sekaligus simbol serta identitas kota Surakarta. Selain dapat menjaga dan melestarikan kesenian asli Jawa, pertunjukan wayang orang ini juga dapat menjadi sarana untuk mengenalkan kekayaan seni Indonesia pada mancanegara dengan harapan menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor wisata dan budaya khususnya di kota Surakarta. Keberadaan Pusat Kesenian Wayang Orang Sriwedari dapat menjadi wadah bagi penggiat seni teater tradisional khususnya bagi seniman wayang orang sriwedari sebagai tempat berekspresi dan berkreativitas. Di dikung dengan fasilitas pendukung yang dapat mengedukasikan mengenai sejarah dan perkembangan wayang orang sriwedari, namun tetap rekreatif sehingga dapat menarik minat generasi muda kota Surakarta untuk ikut serta dalam melestarikan kesenian wayang orang. 2. Tinjauan Pustaka Wayang berasal dari kata Wayang Wwang diambil dari bahasa Jawa kuno. Wayang berarti bayangan, sedangkan Wwang berarti orang. Menurut Hersapandi (dalam Soedarsono, 1998) Wayang Wong dapat diartikan sebagai sebuah pertunjukan wayang yang pelaku-pelakunya dimainkan oleh manusia. Kesenian wayang orang merupakan bentuk perwujudan dari wayang kulit yang diperagakan melalui dialog dan I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 879

peran oleh manusia. Dasar ceritanya pun biasanya berdasarkan cerita epos Mahabharata dan amayana. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pusat dapat diartikan sebagai pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dsb). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1966) pusat adalah semua yang diarahkan atau dikumpulkan pada pokok yang menjadi pumpunan (berbagai urusan, hal, dan sebagainya). Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia kesenian dapat berarti perihal seni; keindahan. 3. Penekanan Desain Modern Kisho Kurokawa Kisho Kurokawa (1934-2007) adalah arsitek kelahiran Nagoya, Jepang. Dikenal sebagai salah satu pelopor gerakan metabolisme, yaitu respon dari ledakan penduduk pada tahun 1960, pasca Perang Dunia II. Kisho Kurokawa memegang kuat prinsip kehidupan dan mengembangkan teori metabolism menjadi simbiosis. Komponen simbiosis dapat dibedakan menjadi : Simbiosis of Interior and Eksterior Dalam budaya Jepang terdapat intermediary space, yaitu ruang antara. Hubungan yang diciptakan harus dinamis, selalu bergerak dan berubah. Oleh karena itu dalam intermediary space terdapat zona netral/ transisi. Simbiosis Of History and Present Sejarah digambarkan dalam suatu simbol/ lambing, elemen arsitektural berupa nilai, ide, aesthetic, religions yang nantinya ditransformasikan pada masa sekarang dalam bentuk dan juga makna baru. Simbiosis Of Man and Technology Manusia dan technology menurut dunia modern adalah dua hal yang berbeda. Dalam pemikiran simbiosis perbedaan ini ditelusuri sampai pada intinya yaitu roh dan raga. Simbiosis Of Mand and Nature Simbiosis yang terjadi antara manusia dengan alam sekitar. Tidak hanya simbiosis terhadap pohon, namun dengan alam secara keseluruhan dan kelestarianya. 4. Lokasi Pusat Kesenian Wayang Orang Sriwedari berlokasi di tapak eksisiting Gedung Wayang Orang Sriwedari di Jalan Slamet iyadi no. 275, Surakarta dengan luas ±10394 m. Gambar 3.1 Lokasi Tapak Sumber : Google Earth Gambar 3.2 Eksisting Gedung Wayang Orang Sriwedari Sumber : Dokumentasi pribadi 5. Kesimpulan Perancangan Tabel 5.1 Tabel Program uang Pusat Kesenian Wayang Orang Sriwedari Jenis uang Macam uang Kapasi tas Satua n Luas (m²) 1 2 3 4 5 1. UNIT KEGIATAN PETUNJUKAN Hall 200 orang 160 Teater Besar Penonton 1000 orang 500 Panggung orang (maksi 50 mal) 200 880 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Teater Kecil Open Teater Orchestra pit 21 pengr awit 69.3 Latihan 35 orang 84 Tunggu Pemain 35 orang 28 Istirahat pemain 20 orang 68 unit (@15 orang) 120 ias dan Ganti 2 Penyimpan an 1 unit 15.75. Control Suara 1 unit 13.2. Observasi 1 unit 4 Auditorium soundmixing 1 unit 4 Loket Tiket 4 unit 12 Kantor 3 unit 30 Lavatory pemain 12 unit 12.24 Hall 70 orang 56 Penonton 350 orang 175 Panggung 20 orang 80 Tunggu Pemain 20 orang 16 Istirahat pemain 15 orang 51 ias dan Ganti (@10 2 orang) 80 Penyimpan an 1 unit 15.75 Kontrol 1 unit 13.2 Kantor 2 unit 20 Lavatory pemain 4 unit 4.16 locket tiket 2 unit 6 Panggung 1 unit 80 Penonton 150 unit 75 1949. Jumlah 83 84.94 Sirkulasi 30% Sub Total 9 2534. 779 2. UNIT KEGIATAN PENGELOLA Penerima Pimpinan Bidang TU Bidang Kesenian Bidang Usaha Pemasara n Bidang sarana & prasaran a Bidang perpusta kaan Bidang Museum Lobby 10 orang 8 Informasi 1 unit 6.98 Kepala 1 unit 13.4 Wakil Kepala 1 unit 10 Tamu 1 unit 8.325 Toilet 1 unit 1.04 Kepala 1 unit 7.6 Staff 7 orang 53.2 Kabid 1 unit 7.6 Staff 4 orang 30.4 Kabid 1 unit 7.6 Staff 4 orang 30.4 Kabid 1 unit 7.6 Staff 10 orang 76 Kabid 1 unit 7.6 Staff 3 orang 22.8 Kabid 1 unit 7.6 Staff 4 orang 30.4 apat 1 unit 15.81 Lavatory 6 unit 6.24 Keamana n pos jaga 2 orang 6 364.5 jumlah 95 72.91 Sirkulasi 20% 9 Sub Total 437.5 14 3. UNIT KEGIATAN PENDUKUNG Perpust akaan Locker 1 unit 2.1 Adiminstra si 3 orang 4.35 Koleksi Buku 9 rak 15.84 baca 30 orang 69 Gudang 1 unit 6 jumlah 97.29 29.18 Sirkulasi 30% 7 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 881

Museu m Kelas Sangga r 126.4 Sub Total 77 Informasi 1 unit 4.645 Display 1 unit 30 Gudang 1 unit 6 40.64 jumlah 5 16.25 Sirkulasi 40% Sub Total Latihan 35 orang 84 Staff Pengajar 1 unit 10 Locker 1 unit 2.7 8 56.90 3 Semina r Area duduk 50 orang 40 jumlah 136.7 café Art Shop Mushol a Sirkulasi 30% 41.01 177.7 Sub Total 1 unit meja maka makan 10 n 27.3 Dapur 1 unit 20 counter kasir 1 unit 4 gudang 1 unit 6 lavatory 5 unit 5.2 Loading Dock 1 unit 6 jumlah 68.5 Sirkulasi 30% 20.55 Sub Total 89.05 Display 1 unit 25 Gudang 1 unit 6 Kasir 1 unit 4 Loading Dock 1 unit 6 jumlah 41 Sirkulasi 30% 12.3 Sub Total 53.3 Sholat 10 orang 11.25 Wudhu 2 unit 1.54 Locker 1 unit 0.6 Lavatory 2 unit 2.08 jumlah 15.47 Sirkulasi 20% 3.094 18.56 Sub Total 4 522.0 TOTAL 04 4. UNIT KEGIATAN TEKNIS Tidur 1 unit 2 umah Toilet 1 unit 1.04 Jaga Pantry 1 unit 3.8 Panel Listrik 1 unit 9 Power Genset & House Trafo 1 unit 30 Pompa 1 unit 9 CCTV 4 orang 8 AHU 1 unit 50 PBAX 1 unit 15 Menara air 1 unit 36 TPS 1 unit 25 jumlah 188.8 4 Sirkulasi 20% 37.76 8 Sub Total 226.6 08 5. PAKI Parkir Pengunjung Mobil 12 unit 210.6 Sepeda Motor 90 unit 180 Bus pariwis ata mediu m 2 unit 60 jumlah 450.6 Sirkulasi 100% 450.6 Sub Total 901.2 Parkir Pengelola Mobil 10 unit 168 Sepeda Motor 35 unit 70 jumlah 238 Sirkulasi 100% 238 Sub Total 476 Loading 1 unit 26.35 882 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Unloading (box truck ukuran sedang) Sirkulasi 100% 26.35 Sub Total 52.7 1429. TOTAL 9 Tabel 5.2 ekapitulasi Program uang Pusat Kesenian Wayang Orang Sriwedari No Jenis Unit Kegiatan Luas (m²) 1 Unit Kegiatan Pertunjukan 2590.38 2 Unit Kegiatan Pengelola 437.514 3 Unit Kegiatan Pendukung 522.004 4 Unit Kegiatan Teknis 226.608 5 Parkir 1429.9 Total Luas uang 5206.406 Tampak 6. Desain Potongan Teater Besar Siteplan Perspektif Mata Burung I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 883

Perspektif Tampak Belakang Sekuen Fasad bangunan menggunakan secondary skin berbentuk gunungan dengan material plat tembaga. Warna tembaga dominan untuk menonjolkan kesan Jawa Interior Auditorium Teater Besar Interior auditorium menggunakan corak batik pada dindingnya dengan paduan warna coklat dan merah untuk menambah kesan mewah namun tidak menghilangkan sisi tradisional kebudayaan Jawa. Sekuen penghubung teater besar dan teater kecil 884 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

Daftar Pustaka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Surakarta. http://www.pariwisatasoli.surakarta.g o.id/. 16 April 2014 (16.04) Haryanto, S. (1988). Pratiwimba Adhiluhung Sejarah dan Perkembangan Wayang. Jakarta : Penerbit Djambatan Mikha A. W., Yusita K. dan Lucky Basuki. (2013). Studi Terapan Konsep Metabolisme Dan Simbiosis Pada Bangunan Karya Kisho Kurokawa. Jurnal Intra 1(2) :1-11. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Bangunan. 26 November 2010. Surakarta Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 1 Tahun 2002 Tentang Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. 2 April 2002 Peraturan Pemerintah Daerah Nomor 1 tahun 2012 encana Tata uang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011 2031.28 Maret 2012. Surakarta Soedarsono,.M. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia & Pariwisata. Jakarta : Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Warsito. (2006). Perencanaan & Perancangan Interior Pusat Kesenian Jawa Tengah Pada Gedung Pertunjukan Wayang Orang di Surakarta. [Tugas Akhir] Jurusan Desain Interior, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tidak Diterbitkan Yulianto, Tri. (2007). Pengembangan Taman Sriwedari Sebagai Wisata Solo. [Tugas Akhir] Jurusan Sastra dan Seni upa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tidak Diterbitkan I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 885

886 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4