Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARKIR INSIDENTAL DI KABUPATEN SIDOARJO. (Studi Kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo) SKRIPSI

PENGARUH RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

Implementasi Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima di Sentra PKL Jalan Dharmawangsa Kota Surabaya

IMPLEMENTASI PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) (Studi kasus pelaksanaan PRONA di Kelurahan Pulorejo, Mojokerto) SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KREMBANGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik. untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : ADI ATMOKO NPM

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang parkir di tepi jalan umum kawasan Alun-alun Gresik) SKRIPSI

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PEMBINAAN DINAS KOPERASI UMKM PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) LAPANGAN KARAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK

PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya)

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BANK JATIM SURABAYA SKRIPSI

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO KOTA SURABAYA SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur

PERANAN UNIT USAHA SIMPAN PINJAM GRAMEEN BAHARI DALAM MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN ANGGOTA KOPERASI MITRA BAHARI

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur.

KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KUALITAS PELAYANAN PAJAK BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) SAWAHAN SURABAYA S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Republik. Negara kita Negara Indonesia ini mempunyai sebuah landasan atau sebuah

BAB I PENDAHULUAN. S.H. dalam bukunya Mardiasmo (2011):

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN PERORANGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan dibutuhkan dana dalam jumlah yang besar, dana yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

PERANAN PAJAK HOTEL DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA MEDAN D I S. U S U N Oleh : NUKY MAHADITYA

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MOJOKERTO SKRIPSI

SKRIPSI DIAJUKAN OLEH : NOVIATI PUTRI WARDHANI NPM

PERAN KOPERASI BMT (BAITUL MAAL WAT TAMWIL) AMANAH MADINA DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DI DESA NGENI KEC. WARU-SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ( sehingga pada tahun 2010 Indonesia merupakan negara yang

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK ATAS PBB, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA JALAN DALAM MEMATUHI PERATURAN DI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS PROPOSAL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan merata. Pembangunan yang baik harus memiliki sasaran dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Salah satu bentuk. pembangunan dan pengeluaran pemerintahan.

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NO 5 TAHUN 2008 TENTANG KAWASAN TERBATAS MEROKOK

PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA SURABAYA SAWAHAN SKRIPSI

PELAYANAN SOSIAL TERHADAP BALITA TERLANTAR DI UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN BALITA SIDOARJO DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN

UPAYA MENGOPTIMALISASIKAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN PERKOTAAN PBB-P2 DI KABUPATEN BANYUWANGI

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Sebagai salah satu penerimaan negara, baik pemerintah

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri serta

KATA PENGANTAR. skripsi ini, serta sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada. Penyusunan skripsi dengan judul STRATEGI KEPALA INSTALASI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai segala kebutuhannya. Tidak terkecuali

CITRA SARI SIMANJUNTAK

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2002 SERI B NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan upaya pencapaian sasaran nasional di daerah sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan. Ketersediaan dana, menjadi salah satu factor yang

a. Menetapkan kebijakan daerah di bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah; b. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan guna peningkatan

TATA CARA PELASANAAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN JEMBER

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011). Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan atau mengadakan perubahan perubahan kearah keadaan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dianggap mampu mencerminkan kerjasama nasional. Dalam hal pembiayaan

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 16

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM :

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA. Oleh. Edwin Gustiantara

BAB II LANDASAN TEORI. satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terdiri dari

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

SKRIPSI. Disusun Oleh : PUTRI YUDHA NIRWANA /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal bukan konsep baru di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dibayarkan oleh Masyarakat Indonesia atau dikenal dengan sebutan Wajib Pajak Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh : MEIDINAR RAGIL PAWENING NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pembangunan Nasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran dan

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PENETAPAN DAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) DI KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. anggaran dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan yang

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

PENGARUH PEMAHAMAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto) SKRIPSI

PEMERINTAH KOTA MEDAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN

(SURVEY PADA KPP PRATAMA SURABAYA GENTENG) SKRIPSI

PENGERTIAN DAN DEFINISI CIRI CIRI YANG MELEKAT PADA DEFINISI PAJAK ISTILAH-ISTILAH PERPAJAKAN

Transkripsi:

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur OLEH : FIKKY RACHMAD S NPM. 0541010089 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA SURABAYA 2010

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkat, dan anugerah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Laporan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada Ibu Dra. Diana Hertati, Msi sebagai dosen pembimbing. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan sehingga penyusunan laporan skripsi ini diantaranya : 1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Ibu Dra Diana Hertati MSi, Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. i

5. Bapak Ridho, Kasie Pemerintahan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. 6. Bapak Drs. Suprapto.P.U, selaku Kepala Kelurahan Taman Kabupaten Sidoarjo. 7. Bapak Rudi Agus, selaku Sekretaris Kelurahan Taman Kabupaten Sidoarjo. 8. Bapak Tri Sulaksono, selaku Petugas Pemungut Kelurahan Taman. 9. Ibu Puryatin, selaku Petugas Pemungut Kelurahan Taman. 10. Orang tua, serta kakak-kakak terima kasih atas bantuan do a restu yang di berikan. 11. Buat COMPPAX and GEPUK Lover s dan untuk sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat kusebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Dan seluruh teman-teman Progdi Ilmu Administrasi Negara 05. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga dengan laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca. Surabaya, Agustus 2010 Penulis ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR...vi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Perumusan Masalah...9 1.3 Tujuan Penelitian...10 1.4 Kegunaan Penelitian...10 BAB II KAJIAN PUSTAKA...12 2.1 Penelitian Terdahulu...12 2.2 Landasan Teori...18 2.2.1 Kebijakan Publik...18 2.2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik...18 2.2.1.2 Langkah-Langkah Kebijakan Publik...20 2.2.2 Implementasi Kebijakan...21 2.2.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan...21 2.2.2.2 Model-Model Implementasi Kebijakan...23 2.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan...24 2.2.2.4 Pendekatan-Pendekatan Implementasi Kebijakan...25 2.2.3 Penyuluhan...27 2.2.3.1 Pengertian Penyuluhan...27 iii

2.2.3.2 Tujuan Penyuluhan...28 2.2.3.3 Metode Penyuluhan...28 2.2.4 Pengawasan...29 2.2.4.1 Pengertian Pengawasan...29 2.2.4.2 Bentuk bentuk Pengawasan...29 2.2.5 Pajak Bumi dan Bangunan...30 2.2.5.1 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan...30 2.2.5.2 Asas Pajak Bumi dan Bangunan...32 2.2.5.3 Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan...33 2.2.5.4 Pengecualian Objek Pajak Bumi dan Bangunan...33 2.3 Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)...34 2.3.1 Pengertian Pemungutan...34 2.3.2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan...35 2.4 Kerangka Berpikir...36 BAB III METODE PENELITIAN...38 3.1 Jenis Penelitian...38 3.2 Fokus Penelitian...39 3.3 Lokasi Penelitian...41 3.4 Sumber Data...42 3.5 Teknik Pengumpulan Data...43 3.6 Analisis Data...45 3.7 Keabsahan Data...48 iv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...51 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian...51 4.1.1 Letak Geografis...51 4.1.2 Visi Misi dan MOTTO Kelurahan Taman...52 4.1.3 Keadaan Penduduk...53 4.1.4 Status Sosial Ekonomi...54 4.1.5 Struktur Organisasi Kecamatan Taman...57 4.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Taman...58 4.1.7 Struktur Organisasi Kelurahan Taman...61 4.1.8 Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan Taman...62 4.1.9 Komposisi Pegawai Kelurahan Taman...64 4.2 Hasil Penelitian...67 4.2.1 Proses Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)...67 4.2.2 Kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)...77 4.3 Pembahasan...83 4.3.1 Proses Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)...83 4.3.2 Kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)...90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...96 5.1 Kesimpulan...96 5.2 Saran...98 DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA v

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Target dan Realisasi PBB di Kelurahan Taman...5 Tabel 4.1 Pembagian Wilayah berdasarkan RW serta RW....52 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Jenis Kelamin...53 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Usia...54 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Pendidikan...55 Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Mata Pencaharian...56 Tabel 4.6 Komposisi Pegawai berdasarkan Jenis Jabatan...65 Tabel 4.7 Komposisi Pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan...65 Tabel 4.8 Komposisi Pegawai berdasarkan Pangkat / Golongan...66 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Berpikir...36 Gambar 2. Analisis Data...48 Gambar 3. Struktur Organisasi Kecamatan Taman...57 Gambar 4. Struktur Organisasi Kelurahan Taman...61 vii

ABSTRAKSI FIKKY RACHMAD SYAIFULLAH, 0541010089, IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO, SKRIPSI, 2010. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan metode analisis data penelitian kualitatif adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini digambarkan suatu fenomena dengan jalan mendeskripsikannya. Fenomena dalam penelitian ini adalah proses kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan yang dimana program pemungutan tersebut tertulis dalam suatu aturan yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 serta Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah membuat kebijakan mengenai target yang akan dicapai dari pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan tercapai dengan baik apabila salah satunya didukung oleh partisipasi masyarakat / wajib pajak dalam membayar pajak tersebut. Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat (5) tentang Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses pembayaran yang diawali dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan pembayaran PBB maupun mengenai Penyuluhan serta pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Terutama di desa-desa / kelurahan dihadapkan pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan suatu beban sehingga masyarakat enggan untuk membayarnya. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan rasa tanggung jawab yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, untuk mengetahui kendala-kendala yang dapat mempengaruhi implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Situs penelitian ini adalah keberadaan dari sebuah Kelurahan Taman Kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil dari wawancara dari informan, sedangkan data sekunder yaitu berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari Kelurahan Taman maupun dari petugas pemungut tersebut. Variabel penelitian ini adalah satu yaitu kebiajakn pemungutan pajak bumi dan bangunan. Informan dan responden dalam penelitian ini adalah pegawai Kelurahan Taman yang utamanya menangani pemungutan ini serta dari wajib pajak tersebut. Fokus dalam penelitian ini adalah proses pemungutan pajak bumi dan bangunan serta kendala-kendala yang dapat mempengaruhi penerimaan. Hasil dari penelitian tentang proses pemungutan pajak bumi dan bangunan belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan karena proses yang terlalu lama serta masih banyaknya kendala yang dihadapi oleh petugas pemungut pajak bumi dan bangunan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kelurahan Taman sudah menjalankan peranannya tapi belum sepenuhnya dapat terlaksana secara maksimal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan pajak dalam pembangunan terasa sangat penting, sebab dana yang dipergunakan untuk membangun bangsa Indonesia sebagian besar dibiayai dari pendapatan pajak. Oleh sebab itu dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan pemasukan pajak. Guna mendukung tujuan tersebut perlu adanya peraturan yang mendukung agar realisasi penerimaan pajak dapat tercapai. Pajak sangat besar artinya, karena peranannya dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan pajak, salah satunya melalui reformasi kebijakan perpajakan. Perubahan kebijakan tersebut (peraturan perundang-undangan perpajakan) mengatur sistem perpajakan secara menyeluruh yang sejalan dengan perkembangan perekonomian saat ini dan di masa yang akan datang. Perubahan yang dilakukan dalam sistem perpajakan yaitu dari sistem official assessment menjadi sistem self assessment. Dengan adanya perubahan sistem perpajakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Dalam sistem perpajakan secara menyeluruh, administrasi pajak harus efisien dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu tidak menyulitkan baik pemerintah dalam melakukan pemungutan pajak maupun wajib pajak dalam melakukan kewajibannya. 1

2 Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2003:1). Dalam pembiayaan pembangunan suatu daerah, pemerintah daerah membutuhkan pajak sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Dengan adanya pemberian otonomi daerah kepada pemerintah daerah dan di keluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan untuk mengatur sumber-sumber penerimaan daerah sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah. Sumber-sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 5 ayat (2) terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dalam penerimaan dana perimbangan, salah satunya merupakan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak. Meskipun PBB memiliki nilai rupiah kecil dibandingkan dengan pajak pusat lainnya tetapi memiliki dampak yang luas, sebab hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah

3 yang bersangkutan. PBB mempunyai wajib pajak terbesar dibandingkan dengan pajak-pajak yang lain. Di samping itu merupakan satu-satunya pajak yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kebijakan pemerintah yang mengatur Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994, bahwa pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan diserahkan kepada daerah, sebagaimana disebutkan pada pasal 14 Undang-Undang tersebut, yaitu Menteri Keuangan dapat melimpahkan kewenangan penagihan pajak kepada Gubernur dan atau Bupati/ Walikota. Sedangkan dalam pelaksanaan selanjutnya dapat dilimpahkan kepada Camat dan Lurah selaku perangkat daerah Kabupaten/Kota. Dengan adanya pelimpahan wewenang tersebut pemerintah daerah berusaha membuat kebijakan-kebijakan untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat kepada masing-masing pemerintah daerah. Kebijakan yang ditetapkan pemerintah daerah antara lain adalah menetapkan target-target yang harus dicapai oleh daerah di tingkat bawahnya, sampai dengan tingkat desa/kelurahan. Dimana pemungutan di tingkat desa/kelurahan merupakan ujung tombak dari kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara keseluruhan, karena di tingkat desa/kelurahan para petugas pemungut akan berhadapan langsung dengan masyarakat wajib pajak. Kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang patuh merupakan salah satu kepatuhan terhadap hukum. Kepatuhan terhadap pembayaran pajak termasuk

4 tertib terhadap hukum perpajakan dimana disebutkan hokum perpajakan tidak pandang bulu dan tidak luput dari perkecualian baik dimana saja serta siapa saja semua sama berdasarkan ketentuan hukum perpajakan yang berlaku untuk menghindari sanksi administrasi yang akan merugikan wajib pajak sendiri. Masih cukup banyak rakyat yang tidak sadar akan kewajiban kewajibannya, yang seharusnya mereka malu bahwa untuk kepentingan kepentingannya, untuk kepentingan anak cucunya mereka enggan memenuhi kewajibannya yang hanya setahun sekali dan jumlahnya tidak seberapa. Dapat diumpamakan bahwa mereka yang hidup demikian adalah bagaikan benalu yang ingin hidup secara menumpang pada kehidupan orang lain yang sadar akan kewajibannya. Mereka tidak sadar untuk memenuhi kewajiban PBB-nya seakan buta atau menutup mata akan adanya jalan jalan dan sarana perhubungan lainnya yang mereka gunakan setiap hari. Mereka buta atau sengaja membutakan dirinya terhadap segala sesuatu yang mereka perlukan, yang adanya sarana sarana dan aparatur memerlukan sejumlah biaya besar. Upaya untuk memperlancar penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan para aparatur/petugas juga mempengaruhi tercapai atau tidaknya target pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan. Dimana untuk memperlancar penarikan dan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) diperlukan aparatur yang berkualitas, karena para petugas adalah para pelaku yang terlibat langsung dalam proses pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Adapun data yang diperoleh dari Kelurahan Taman bahwa target dan realisasi penerimaan PBB selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

5 Tabel 1.1 Target dan Realisasi PBB di Kelurahan Taman No Tahun Target Realisasi Persentase (%) 1. 2005 73.107.267 69.232.581 94,7 2. 2006 82.739.737 62.268.425 75,26 3. 2007 100.663.882 76.197.564 75,70 4. 2008 109.241.278 77.544.937 70,99 5. 2009 113.921.972 75.188.501 66 Sumber : Kantor Kelurahan Taman, 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir penerimaan PBB selalu gagal untuk memenuhi target PBB yang telah ditetapkan yaitu mencapai 100%. hal ini menunjukkan masih ada sebagian wajib pajak yang tidak melakukan pembayaran PBBnya karena kurangnya kesadaran dari masyarakat tersebut. Salah satu usaha dari Kelurahan untuk meningkatkan target PBB dilakukan cara pemberian penyuluhan kepada wajib pajak tentang arti pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak serta meningkatkan kedatangan para petugas pemungut kepada wajib pajak yang menunda pembayaran PBBnya dan melakukan pengawasan terhadap petugas pemungut yang ada di lapangan. Menurut Friedrich dalam Winarno (2007 : 17) dikatakan bahwa Kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatanhambatan dan peluang-peluang terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau

6 merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu. Implementasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan oleh petugas pemungut Pajak Bumi dan Bangunan mulai dari penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sampai dengan pendataan yang diterima dari hasil pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, termasuk di dalamnya adalah proses administrasi yang dijalankan. Pada pelaksanaan di lapangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dapat dilihat pada pelaksanaan beberapa bagian dari proses pemungutan itu sendiri, yang meliputi : Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, Pemberian Penyuluhan serta Pengawasan sebagai kebijakan Pemerintah dalam memenuhi target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1994 pasal 10 tertulis bahwa berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SPPT untuk disampaikan kepada masing-masing Kepala Kelurahan. Namun, pada dasarnya dilakukan oleh petugas dari masing-masing RT namun pada masyarakat ditemukan bahwa yang menyampaikan SPPT adalah petugas kelurahan. Serta masih ditemukkan kendala-kendala, antara lain objek pajak tidak sesuai dengan yang dimiliki wajib pajak serta kurangnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas yang ada di lapangan. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Nurul selaku petugas loket PBB di kecamatan, pada 5 Januari 2010 :

7 Dalam penyampaian SPPT yang melakukan adalah pegawai dari kelurahan yang didampingi oleh petugas masing-masing RT. Penyampaian SPPT ini masih ditemukan kendala-kendala diantaranya Objek pajak tidak sesuai dengan yang dimiliki oleh wajib pajak serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan. Dari apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul ternyata dalam penyampaian SPPT masih belum terimplementasi secara baik sesuai UU No. 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) bahwa terdapat kendala-kendala, seperti masih rendahnya sosialisasi tentang penyampaian SPPT kepada wajib pajak. Sementara mengenai masalah pembayaran PBB sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1994 pasal 11 tertulis bahwa pembayaran PBB dilakukan di bank maupun kantor pos yang telah ditunjuk oleh menteri Keuangan. Namun kenyataannya masyarakat lebih memilih untuk membayar melalui pegawai yang datang ke wilayah masing-masing. Seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul selaku petugas loket PBB di Kecamatan pada 5 Januari 2010 yang mengatakan bahwa : Masyarakat cenderung lebih memilih membayar melalui pegawai yang datang ke wilayah masing-masing atau ke loket yang ada di kecamatan karena dianggap cenderung tidak membuang biaya yang terlampau besar dibandingkan membayar melalui bank maupun kantor pos. Sementara mengenai masalah pembayaran juga belum terimplementasi secara baik sesuai dalam UU No. 12 Tahun 1994 pasal 11 ayat (5) yang tertulis bahwa pembayaran PBB dilakukan di bank maupun kantor pos yang telah ditunjuk oleh menteri Keuangan. Akan tetapi masyarakat lebih memilih membayar melalui petugas yang datang ke wilayah masing-masing daripada melalui bank atau kantor pos maupun melalui loket pembayaran yang ada di Kecamatan. Hal ini akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh tim intensifikasi kecamatan kepada masyarakat tentang mekanisme pembayaran PBB.

8 Serta masih banyaknya ditemukan wajib pajak yang menunggak pajaknya, seperti yang diberitakan dalam harian Jawa Pos, Rabu 24 Februari 2010 bahwa masih banyak ditemukan wajib pajak yang telambat memenuhi kewajibannya. Hal inilah yang mengakibatkan pendapatan yang diperoleh melalui PBB menurun. Masyarakat tidak memiliki inisiatif sendiri dalam melakukan pembayaran. Sementara itu masih terdapat komunikasi yang belum efektif dan sikap petugas kepada masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, disebutkan bahwa Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data subjek pajak dan objek pajak atau retribusi, penentuan besarnya pajak atau retribusi yang terhutang sampai pada kegiatan penagihan pajak atau retribusi kepada wajib pajak atau wajib retribusi serta pengawasan penyetorannya. Mengingat betapa pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu sumber Keuangan Negara dalam rangka untuk membiayai kegiatankegiatan pembangunan dan pemerintahan maka, diperlukan adanya penanganan dan perhatian yang serius dari semua pihak. Baik mengenai petugas pemungut, wajib pajak, maupun mengenai proses pelaksanaan pemungutan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dengan judul penelitian : Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten

9 Sidoarjo. 1.2 Perumusan Masalah Setiap tahun pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, membuat kebijakan mengenai target yang akan dicapai dari pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan tercapai dengan baik apabila salah satunya didukung oleh partisipasi masyarakat / wajib pajak dalam membayar pajak tersebut. Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat (5) tentang Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses pembayaran yang diawali dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan pembayaran PBB maupun mengenai Penyuluhan serta pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Terutama di desa-desa / kelurahan dihadapkan pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan suatu beban sehingga masyarakat enggan untuk membayarnya. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan rasa tanggung jawab yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan. Berdasarkan fenomena tersebut di atas maka peneliti merumuskan pokok permasalahan dalam penelitian, yaitu : Bagaimana Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman

10 Kabupaten Sidoarjo?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian, yaitu : 1. Untuk mengetahui implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dapat mempengaruhi implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai wawasan dan pengalaman serta menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. 2. Bagi Instansi Sebagai bahan masukan yang berarti bagi instansi yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dalam upaya penyempurnaan dan peningkatan kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di waktu yang akan datang.

11 3. Bagi Fakultas Sebagai referensi yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti lainnya yang ingin mengembangkan pokok kajian serupa di masa mendatang, serta untuk memberikan tambahan literature perpustakaan.