BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada penggunaan e-learning berbasis Moodle pada pembelajaran Cahaya dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan hanya mengambil satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experimen, yakni pretest-posttest non equivalent groups design, dengan desain penelitian berbentuk: Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O Gambar 3.. Desain Penelitian X :perlakuan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan moodle Y : perlakuan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan tutor sebaya O : pre-test dan pos-test Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMAN di Cianjur. Secara garis besar tahap-tahap penelitian dikelompokkan menjadi lima langkah yaitu studi pendahuluan, memilih masalah yang akan dikaji, studi literatur, penyusunan instrumen, implementasi pendekatan Strategi Pembelajaran Inkuiri terbimbing dengan penugasan moodle dan tutor sebaya, terakhir adalah analisis data dan kesimpulan. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut ditunjukkan pada alur penelitian, seperti ditunjukkan pada Gambar 3..

Studi Pendahuluan Perumusan Masalah Studi Literatur: Pembelajaran inkuiri terbimbing, moodle, Tutor Sebaya, Penguasaan Konsep, Keterampilan berpikir kritis serta konsep suhu dan kalor Penyusunan Instrumen. Tes penguasaan konsep. Tes berpikir kritis 3. Angket siswa 4. Lembar observasi Penyusunan Rencana Pembelajaran Inkuiri Uji Coba, Revisi, Validasi Tes Awal (pre-test) Pembelajaran Inkuiri dengan Penugasan tutor sebaya pada kelas kontrol TesAkhir (Pos-test) Pengolahan dan Analisis Data Temuan dan Pembahasan Pembelajaran Inkuiri terbimbing dengan penugasan e- learning menggunakan aplikasi moodle pada kelas eksperimen Angket Tanggapan Siswa Observasi Keterlaksanaan Kesimpulan Gambar 3.. Alur Proses Penelitian

B. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Cianjur pada siswa kelas X semester tahun akademik 0/0. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Teknik random sampling inimerupakan teknik penyampelan yang diambil secara acak. C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan mengikuti alur yang dapat dilihat pada Gambar 3.. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.. Tahap Perencanaan a. Studi pendahuluan b. Merumuskan permasalahan dari hasil studi pendahuluan c. Studiliteratur d. Membuat instrument penelitian dan penyusunan rencana pembelajaran e. Melakukan validasi seluruh instrument, merevisi/memperbaiki instrumen.. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan tes awal, proses pembelajaran, observasi keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle, tes akhir dan pemberian angket. 3. Tahap akhir a. Mengolah data hasil penelitian. b. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. c. Menarik kesimpulan. D. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan empat jenis instrument pengumpul data yaitu, tes penguasaan konsep, tes berpikir kritis, lembar observasi dan angket.. Tes Penguasaan Konsep

Tes ini kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, berguna untuk mengukur hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu (Syaodih, 005). Tes ini dikonstruksi dalam bentuk tes obyektif model pilihan ganda dengan jumlah pilihan (option) sebanyak lima pilihan jawaban. Setiap soal dibuat untuk menguji penguasaan siswa terhadap konsepkonsep yang tercakup dalam konsep suhu dan kalor. Dengan demikian tes ini bersifat konseptual. Indikator penguasaan konsep yang diharapkan tercapai setelah proses pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle. Penguasaan konsep siswa dalam penelitian ini diukur sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan tes penguasaan konsep berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang mencakup indikator-indikator penguasaan konsep. Tes penguasaan konsep yang dilakukan sebelum konsep suhu dan kalor diajarkan bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap konsep suhu dan kalor, dan tes akhir setelah pembelajaran konsep suhu dan kalor selesai dilaksanakan bertujuan untuk mengukur penguasaan konsep siswa sebagai hasil penggunaan model pembelajaran. Dari hasil tes awal dan tes akhir ini selanjutnya dapat diketahui tingkat gain penguasaan konsep sebagai hasil dari penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle.. Tes Keterampilan berpikir kritis Tes keterampilan berpikir kritis dikonstruksi dalam bentuk tes pilihan ganda yang diadopsi dari indicator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis. Indikator keterampilan berpikir kritis yang diharapkan tercapai setelah proses pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle adalah keterampilan merumuskan masalah, memilih kriteria untuk mempertimbangkan penyelesaian, keterampilan menerapkan prinsip, menggunakan strategi logis, dan mengidentifikasi kesimpulan pada konsep suhu dan kalor serta keterampilan melaporkan hasil. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat pre-tes sebelum konsep suhu dan kalor diajarkan, yang bertujuan untuk

melihat keterampilan berpikir kritis awal siswa terhadap konsep suhu dan kalor, dan pada saat pos-test setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. 3. Angket Angket bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle dalam pengajaran suhu dan kalor. Dalam angket dipertanyakan hal-hal seputar perasaan, pandangan, tanggapan dan harapan siswa terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle, seperti apakah siswa menganggap baru, merasa senang, merasa tertarik, termotivasi, merasa memudahkan, merasa memfasilitasi penguasaan dan kerjasama, merasa menambah keberanian dalam mengemukakan pendapat dan mengharapkan ingin belajar materi lain dengan cara ini. Angket ini menggunakan skala Likert, setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dengan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). 4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran oleh Guru Lembar observasi ditujukan sebagai pedoman aktivitas guru dalam melakukan keterlaksanaan model selama proses pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle berlangsung untuk melihat keterlaksanaannya dalam proses pembelajaran. E. Analisis Tes Untuk keperluan pengumpulan data dibutuhkan suatu tes yang baik. Tes yang baik biasanya memenuhi kriteria validitas tinggi, reliabitas tinggi, daya pembeda yang baik, dan tingkat kesukaran yang layak. Untuk mengetahui karakteristik kualitas tes yang digunakan tersebut, maka sebelum dipergunakan seyogyanya tes tersebut diuji coba untuk mendapatkan gambaran validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya.. Validitas tes Validitas tes bertalian dengan tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Salah satu persamaan yang dapat

digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah rumus korelasi product moment Pearson seperti berikut; (Arikunto, 003). r xy NXY ( X )( Y ) N X ( X ) NY ( Y ) (3.) r xy X Y N = koefisien korelasi antara dua variabel yaitu X dan Y = Skor butir soal = Skor total = jumlah siswa Interpretasi untuk besarnya koefesien korelasi adalah sebagai berikut; (Arikunto, 003) Tabel 3.. Kategori Validitas Butir Soal Batasan 0,80< r xy,00 0,60< r xy 0,80 0,40< r xy 0,60 0,0< r xy 0,40 rxy 0,0 Kategori Sangat tinggi (sangat baik) tinggi (baik) cukup(sedang) rendah (kurang) Sangat rendah (sangat kurang) Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi dilakukan uji-t dengan rumus berikut; (Sudjana, 00) t r xy N r xy (3.) t = koefisien validitas dari uji t N = Jumlah siswa r xy = Koefisien korelasi. Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah tingkat kestabilan skor yang diperoleh ketika dilakukan ujian ulang dengan menggunakan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Perhitungan koefisien

reliabilitas tes dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut; (Arikunto, 00) r r r r = koefesien reliabilitas yang telah disesuaikan r = koefesien korelasi antara soal ganjil dan genap Harga dari (3.3) r dapat ditentukan dengan cara mengkorelasikan skor soal nomor ganjil dan skor nomor genap, menggunakan rumus korelasi product moment Pearson. Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes menurutarikunto (00) adalah sebagai berikut; Tabel 3.. Kategori Reliabilitas Butir Soal Batasan 0,80< r,00 0,60< r 0,80 0,40< r 0,60 0,0< r 0,40 r 0,0 Kategori Sangat tinggi (sangat baik) tinggi (baik) cukup(sedang) rendah (kurang) Sangat rendah (sangat kurang) 3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Indeks kesukaran diberi simbol P (proporsi) yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut; (Arikunto, 00) P P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul N = Jumlah seluruh siswa peserta tes B N (3.4)

003) Klasifikasi untuk indeks kesukaran adalah sebagai berikut; Arikunto, Tabel 3.3.Kategori Tingkat Kesukaran Batasan Kategori P < 0,30 Soal sukar 0,30 P < 0,70 Soal sedang 0,70 P <,00 Soal mudah 4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi atau Daya Pembeda adalah sebagai berikut; (Arikunto, 003) B D J A A B J B B P A P J = Banyaknya peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar P A = proporsi kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar B Kategori daya pembeda adalah sebagai berikut; (Arikunto, 003) Tabel 3.4. Kategori Daya Pembeda Batasan Kategori D 0,0 Jelek 0,0 < D 0,40 Cukup 0,40 < D 0,70 Baik 0,70 < D,00 Baik sekali F. Teknik Pengolahan Data (3.5) Pengolahan data secara garis besar dilakukan dengan menggunakan bantuan pendekatan serta hirarki statistik. Peningkatan yang terjadi sebelum dan

sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (N Gain) sebagai berikut; (Meltzer, 00) S g S post maks S S S = Skor tes akhir (pos-test) post S pre = Skor tes awal (pre-test) = Skor maksimum S maks pre pre (3.6) Kriteria tingkat N Gain adalah sebagai berikut; (Meltzer, 00) Tabel 3.5 Kategori Tingkat N Gain Batasan Kategori g > 0,7 Tinggi 0,3 g 0,7 sedang g< 0,3 rendah Pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan pengujian statistik berupa uji normalitas distribusi data dan uji homogenitas varian data sebagaiberikut : a. Uji normalitas distribusi data dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. b. Uji homogenitas varian data dengan Levene Test. Uji tersebut didasarkan pada rumus statistik (Ruseffendi, 998) yaitu : s F s Keterangan F = Nilai hitung s = Varians terbesar s = Varians terkecil (3.7) c. Untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata penguasaan konsep dan berpikir kritis dilakukan dengan analisis secara statistik dengan menggunakan uji statistik parametrik (uji t dua ekor dengan α = 0,05) jika sebaran data

berdistribusi normal dan homogen atau menggunakan uji statistik nonparametrik (uji Wilcoxon) jika sebaran data tidak berdistribusi normal. Rumusan hipotesis yang akan diuji dengan uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut: H 0 : µ xa = µ ya Tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan penguasaan konsep antara siswa yang mendapatkan pembelajaran pokok bahasan suhu dan kalor denganpembelajran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan tutor sebaya. H : µ xa > x ya Penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep siswa pada pokok bahasan suhu dan kalor dibanding penggunan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan tutor sebaya H 0 : µ xb = µ yb Tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran pokok bahasan suhu dan kalor dengan pembelajran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan tutor sebaya. H : µ xb > x yb Penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle secara signifikan dapat lebih meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pokok bahasan suhu dan kalor dibanding penggunan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan tutor sebaya Keterangan : µ xa = rata rata penguasaan konsep pada kelas eksperimen µ ya = rata rata penguasaan konsep pada kelas kontrol µ xb = rata rata keterampilan berpikir kritis pada kelas eksperimen µ yb = rata rata keterempilan berpikir kritis pada kelas kontrol

. Analisis Tanggapan Siswa Untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing dengan penugasan e-learning menggunakan aplikasi moodle, dilakukan dengan memberikan angket skala sikap model Likert kepada siswa. Setiap jawaban siswa terhadap pernyataan yang ditanyakan, dikelompokkan atas sikap sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Jawaban yang telah dikelompokkan tersebut dihitung persentasenya dengan rumus sebagai berikut; T J N J T N (00%) = persentase sikap terhadap setiap pernyataan = jumlah jawaban setiap kelompok sikap. = jumlah siswa (3.8) Kemudian untuk menentukan skor rata-rata jawaban siswa untuk setiap pernyataan digunakan rumus sebagai berikut; Jx S R N R = skor rata-rata jawaban siswa untuk setiap pernyataan S = skor setiap kelompok N = jumlah siswa (3.9) Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kualitatif dikonversi menjadi skala kuantitatif. Untuk pernyataan yang bersifat positif kategori SS (sangat setuju) diberi skor tertinggi, makin menuju ke STS (sangat tidak setuju) skor yang diberikan berangsur-angsur menurun.. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran yang dibuat digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi berupa pertanyaan biner (ya-tidak). Hasil observasi dianalisis secara kualitatif.