BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu wujud keberhasilan pemerintah adalah dengan mewujudkan

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak


2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (good governance government), telah mendorong pemerintah pusat dan

BABl PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan atas informasi keuangan yang informatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I membahas permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi, sosial dan politik adalah dengan mengembalikan kepercayaan

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB 1 PENDAHULUAN. kelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tuntutan berbagai pihak terhadap wujud peningkatan kinerja,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Good Governance Government adalah pemerintahan yang paling. diimpikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, dimana pemerintahannya

ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Nasution (2007) menyatakan beberapa kelemahan yang ditemukan pada

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

BAB I PENDAHULUAN. daerah merupakan tujuan penting dalam reformasi akuntansi dan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau disingkat menjadi SPIP

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama

BAB I PENDAHULUAN. (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) berupa Laporan Keuangan. Akuntansi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi pengelolaan negara diawali dengan bergulirnya Undang-undang

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT SEBAGAI UNIT KUASA PENGGUNA ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan yang transparan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin maju dan terbukanya sistem informasi dewasa ini, isu-isu

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Indonesia untuk seluruh instansi pemerintah baik

DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam organisasi/instansi. Hal ini ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa :

I. PENDAHULUAN. Perubahan paradigma pengelolaan keuangan baik pemerintah pusat maupun

BAB I PENDAHULUAN. kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemerintah dituntut untuk mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen keuangan daerah tidak terlepas dari perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah otonomi daerah. pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu wujud keberhasilan pemerintah adalah dengan mewujudkan laporan keuangan yang berkualitas. Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang sebagai SATKER UPT Kementerian Kesehatan diwajibkan menyusun laporan keuangan yang baik. Laporan keuangan dianggap baik jika mendapat opini wajar tanpa pengecualian. ( Ketut,2009). Kementerian Kesehatan mendapat 'rapor merah' untuk kinerja laporan keuangan di Tahun 2009 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ada lima penyebab yang membuat rapor lembaga yang mengurusi kesehatan rakyat itu menjadi tidak sehat. Pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun 2009, Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan berpredikat Disclaimer (tidak ada opini). Menteri Kesehatan diruang Leimena, Gedung Kementerian Kesehatan Jl. HR Rasuna Said, Jakarta mengatakan ada lima penyebab yang membuat laporan keuangan Kementerian Kesehatan berpredikat disclaimer yaitu: 1. Adanya aset bermasalah 2. Persediaan dan belanja obat tidak dilakukan stock opname dan disimpan di gudang rekanan. 1

2 3. Belanja hibah dikelola di luar mekanisme APBN 4. Pengelolaan perjalanan dinas tidak akuntabel 5. Adanya temuan-temuan pada masa lalu yang signifikan berulang kembali, termasuk banyaknya kasus korupsi di Kementerian Kesehatan. Mengubah rapor tak sehat itu, Menteri Kesehatan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang penguatan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP). Menteri Kesehatan dalam acara penandatanganan MoU dengan BPKP di gedung kementerian kesehatan juga menginstruksikan kepada seluruh aparatur Kementerian Kesehatan, mulai dari Unit Eselon I sampai dengan Satuan Kerja di Daerah, agar mengambil langkah-langkah konkret untuk melakukan perbaikan dan penyelesaian masalah utama yang terkait dengan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian. "Pelaksanaan langkah-langkah konkret yang dilandasi dengan niat yang sungguh-sungguh, didukung dengan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2010,". Era reformasi dan demokratisasi saat ini, tuntutan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih serta bebas KKN (Clean Government) akan terus meningkat. "Kewajiban melaksanakan pemerintahan yang baik ini merupakan tanggung jawab aparat pemerintah, termasuk jajaran kesehatan, baik di pusat maupun daerah," Menteri Kesehatan juga

3 menginstruksikan kepada Inspektorat Jenderal untuk segera membentuk Satuan Tugas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPIP) dengan melibatkan seluruh Satuan Kerja dan Unit Organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan. Tugas tim ini adalah untuk mendorong berjalannya Sistem Pengendalian Intern secara efektif dengan berkoordinasi dengan BPKP. Kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperkuat tata kelola kepemerintahan yang baik dengan tujuan agar pengelolaan program pembangunan Kementerian Kesehatan dapat berjalan efektif, efisien dan akuntabel dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan. Usaha pemerintah dalam melakukan reformasi birokrasi saat ini, pengelolaan keuangan negara dan pelayanan publik harus dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan prinsip prinsip good governence an clean goverment. Oleh karena itu dengan makin meningkatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada satuan kerja yang berada dibawah naungan Kementerian Kesehatan, maka makin disadari perlunya dilakukan upaya untuk meningkatkan tertib administrasi dan transparansi dibidang keuangan dan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), agar penyusunan Laporan keuangan dan pelaksanaan program-program sektor kesehatan makin efektif dan efesien. Pencapaian Laporan Keuangan dengan kualitas terbaik, secara berkelanjutan diperlukan adanya langkah-langkah nyata terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan pertanggungjawaban keuangan dengan penyajian data dan pengungkapan informasi yang akurat dan memadai yang

4 dituangkan dalam laporan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2015 tentang Pedoman Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual dilingkungan Kementerian Kesehatan, bahwa penerapan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual dilaksanakan dengan mengunakan sistem aplikasi yang ditetapkan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang keuangan. Mencapai laporan keuangan yang berkualitas, seluruh unit akuntansi instansi dibawah kementerian kesehatan melakukan pencatatan, pembukuan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan barang dengan berpedoman pada peraturan pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan, peraturan menteri keuangan nomor 213/ PMK.05/2011 tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat,peraturan Menteri keuangan nomor 177/PMK.05/2015 tentang pedoman penyusunan dan penyampaian laporan keuangan kementerian negara/lembaga, dan Peraturan Menteri Kesehatan. Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material serta dapat diandalkan sehingga laporan tersebut dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya ( peraturan pemerintah Nomor 71 tahun 2010).

5 Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah satu reformasi yang dilakukan adalah keharusan penerapan akuntansi berbasis akrual pada setiap instansi pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintahan daerah, yang dimulai tahun anggaran 2008. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 36 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut: Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 undang-undang ini dilaksanakan selambatlambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.secara lebih mendalam, Study #14 IFAC Public Sector Committee (2002) menyatakan bahwa pelaporan berbasis akrual bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Dengan pelaporan berbasis akrual, pengguna dapat mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah dan perubahannya, bagaimana pemerintah mendanai kegiatannya sesuai dengan kemampuan pendanaannya

6 sehingga dapat diukur kapasitas pemerintah yang sebenarnya. Akuntansi pemerintah berbasis akrual juga memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi kesempatan dalam menggunakan sumberdaya masa depan dan mewujudkan pengelolaan yang baik atas sumberdaya tersebut. Menurut Drs. Kustadi Arinta,1990, Pencatatan hendaknya dikembangkan sedemikian rupa agar menjelaskan hasil-hasil ekonomis dan finansial atas pengoperasian program, termasuk pengukuran hasil-hasilnya, Sistem akuntansi berbasis akrual adalah salah satu solusi pemerintah khususnya kementerian kesehatan dalam memperbaiki kualitas laporan keuangan. Definisi akuntansi berbasis akrual, yaitu menurut Nunuy (2007:17) Akuntansi berbasis akrual merupakan sistem akuntansi yang mengakui dan mencatat transaksi atau kejadian keuangan pada saat terjadi atau pada saat perolehan. Fokus sistem akuntansi ini pada pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya pada suatu entitas. Kementerian Kesehatan melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan berbasis akrual dan yang telah dilakukan oleh RSK Dr. Sitanala Tangerang adalah, yaitu : 1. Membentuk Satuan tugas pelaksanaan sistem pengendalian Intern ( SPIP) yang disebut SPI ( Satuan Pengawas Internal ) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 2. Melakukan kerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan RSK. Dr. Sitanala tangerang juga telah melakukan hal itu sesuai dengan MoU Nomor HK.05.01/I/04871/2013,

7 Nomor MoU-5/PW30/2/2013 yang berfungsi memonitoring dan evaluasi. 3. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil dan dilakukan selama satu bulan penuh.yang berguna untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya SPIP. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dijelaskan bahwa SPIP adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efesiensi dalam pencapaian tujuan penyelenggaran kegiatan pemerintah, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasaranya. Kebijakan ini sering kali disebut sebagai pengendalian, dan secara kolektif membentuk pengendalian internal entitas tersebut.(arens, 2014, 340). Uraian tentang isu yang terjadi maka penulis beranggapan perlu diteliti lebih dalam dengan judul Pengaruh Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada RSK Dr. Sitanala Tangerang sebagai satker Kementerian kesehatan.

8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi diatas, maka pembahasan masalah ini adalah pada : 1. Apakah Lingkungan Pengendalian berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada RSK Dr. Sitanala Tangerang. 2. Apakah Penilaian Risiko berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. 3. Apakah Pemantauan Pengendalian berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan RSK Dr. Sitanala Tangerang. C. Tujuan Dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian Pengaruh Sistem Pengendalian Intern (SPI ) adalah : a) Untuk mengetahui Lingkungan Pengendalian berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. b) Untuk mengetahui Penilaian Risiko berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan c) Untuk mengetahui Pemantauan Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan RSK Dr. Sitanala Tangerang sebagai Satker UPT Kementerian Kesehatan yang bisa menyumbangakan opini WTP.

9 2. Kontribusi Penelitian Dari hasil Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a) Menyediakan informasi berkaitan dengan ukuran keberhasilan pengunaan Sistem pengendalian intern di Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang, bagi manajemen,dan juga dapat digunakan untuk penelitian para akademis dan praktisi kedepannya.informasi ini dapat memberikan gambaran hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang mana dapat dikembangkan atau dilakukan penelitian serupa namun lebih luas dan lebih baik lagi. b) Diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan teori, terutama berkaitan dengan kualitas laporan keuangan dan pengendalian intern pada instansi pemerintah sebagai salah satu bentuk mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian terhadap laporan keuangan kementerian kesehatan. c) Bagi Manajemen, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan keputusan ekonomis untuk keberlangsungan usaha (going cocern)dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Baik tujuan maupun kontribusi penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dikembangkan lagi pada penelitian kedepannya.