Tim Yayasan Silvagama Dipresentasikan kepada Balai TN Way Kambas Tridatu, 29 Okt Konsorsium ALeRT-UNILA

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

CATATAN MONITORING PROGRAM TAHUN II TRIWULAN 4

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

PROGRAM PHBM DI SEKITAR KAWASAN KONSERVASI. LAYAKKAH DIPERTAHANKAN???

I. PENDAHULUAN. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan juni sampai dengan Juli 2013 di zona pemanfaatan terbatas,

Ekologi Padang Alang-alang

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai daya tarik wisata, seperti contoh wisata di Taman Nasional Way

Pengelolaan Kawasan Perlindungan Setempat (KPS)

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas ditetapkan sebagai daerah hutan

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

Analisis Usaha Ternak Cacing dan Pupuk Kascing (Bekas Cacing)

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Kegiatan Pembelajaran 2. Penyiapan Tempat Pesemaian. A. Deskripsi

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

Cara Menanam Cabe di Polybag

Oleh : Iskandar Z. Siregar

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BALAI TAMAN NASIONAL BALURAN 2004

SURVEY POTENSI SUMBER BIBIT / BENIH JENIS RUMPUT PAKAN SATWA DI SEKSI KONSERVASI WILAYAH III KARANGTEKOK

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

MASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

MASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

III. MATERI DAN METODE

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan. Ujicoba Pembibitan Ceriops tagal

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bengkunat (SPTN II Bengkunat)

Landasan Hukum : SK. Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005 tanggal 9 Maret 2005

I. PENDAHULUAN. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa dilindungi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

MWay Kambas, Propinsi Lampung. Segera ilalang

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

MWay Kambas, Propinsi Lampung. Segera ilalang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUKAMARA TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM

Gambar 1. Tata Letak Petak Percobaan

V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL

PERENCANAAN DAN ANAUSIS BIAYA PENDIRIAN KEBUN SUMBER (KEBUN INDUK) DAN DEMPLOT

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NUSA KECAMATAN AMANUBAN BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN. (Jumat, 15 Mei 2015)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga laut dan pesisir pantai (coastal zone) merupakan lingkungan fisik yang

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III TINJAUAN LOKASI PUSAT KONSERVASI GAJAH DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG TIMUR

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

III. BAHAN DAN METODE

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. penelitian terletak pada punggung bukit yang relatif datar. Total hujan tahunan di

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAGIAN KETIGA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN REBOISASI HUTAN KONSERVASI DALAM RANGKA GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

PENDAHULUAN. wilayah Sumatera dan Kalimantan. Puncak jumlah hotspot dan kebakaran hutan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

TEKNIK PENGADAAN BIBIT ULIN DENGAN PEMOTONGAN BIJI BERULANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KEDIKLATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Transkripsi:

Tim Yayasan Silvagama Dipresentasikan kepada Balai TN Way Kambas Tridatu, 29 Okt 2013 Konsorsium ALeRT-UNILA

Tahun pertama per bulan Tahun kedua per 3 bulan Tahun ketiga per setengah tahun Tahun keempat per setengah tahun Tahun kelima per setengah tahun Jadi selama 5 tahun dilakukan 22 kali pengambilan gambar.

L

Lokasi yang dipilih adalah Rawa Kadut. Rawa Kadut termasuk dalam wilayah Bungur. SPTN Wilayah II Bungur terbagi menjadi 4 (empat) Resort Pengelolaan Taman Nasional, yaitu RPTN Toto Projo, RPTN Umbul Salam, RPTN Rantau Jaya Ilir dan RPTN Cabang. Wilayah SPTN Wilayah II Bungur bertopografi dataran rendah. Tipe hutannya terdiri dari hutan pantai, hutan rawa dan hutan dataran rendah. Tumbuhan alang-alang tumbuh di sebagian besar kawasan. Bataswilayah SPTN II Bunguradalahsebagaiberikut : Sebelah Utara berbatasan dengan perkampungan dan lahan pertanian Kabupaten Lampung Tengah & Kabupaten Tulang Bawang.. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa dan SPTN Wil I Way Kanan. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah SPTN I Way Kanan dan SPTN III Kuala Penet. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan pemukiman warga di Kabupaten Lampung Timur.

Kerawanan gangguan hutan yang terjadi di wilayah SPTN II Bungur adalah pengrusakan kawasan hutan, pengrusakan sarana dan prasarana perlindungan hutan, pencurian hasil hutan, perburuan satwa liar dan peredaran flora dan fauna. Karenanya sangat diperlukan kegiatan patroli rutin pengamanan hutan.

Dekat dengan sumber air yang mengalir sepanjang tahun, yaitu Sungai Kadut kebutuhan penyiraman tanaman dan pemadaman api jika terjadi kebakaran. Dilindungi benteng alam terhadap kebakaran yang meluas dikelilingi oleh sungai dan lekukan lembah. Titik awal minimalisir ilalang secara sistemik di tengah hamparan sehingga bisa diperluas ke segala arah. Mendekat ke hutan alam Way Kambas dapat menjadi penghubung perluasan hutan alam Way Kambas. Berada paling utara dari restorasi selama ini deteksi dini dan atau filter masuknya manusia dari arah utara Resort Bungur. Mempunyai nilai konservasi tinggi sering dikunjungi satwa liar seperti gajah.

Pembibitan Yang dimaksud dengan pembibitan adalah tempat pembuatan bibit dimana dilakukan serangkaian kegiatan-kegiatan pembibitan yang bertujuan untuk menghasilkan produk bibit bermutu dengan jumlah yang banyak dan harga yang murah. Bibit ini dapat berbentuk semai, stek, sambungan dan okulasi Bibit berasal dari: Bibit siap tanam dengan pembelian Cabutan Bibit cabutan sebaiknya memenuhi persyaratan: Legal (dapat dipertanggungjawabkan asalnya) Ekologis (tumbuhan asli bukan tumbuhan eksotir) Sosial (melibatkan masyarakat dalam pembibitan dan penanaman)

Penentuan lokasi persemaian harus didahului dengan observasi lapangan, untuk memilih lokasi persemaian-persemain yang baik, beberapa persyaratan yang perlu dipertimbangkan adalah: Letak lokasi pembibitan lokasi persemaian berada sedekat mungkin dengan lokasi penanaman, areal persemaian terbuka dan terkena sinar matahari langsung, mudah dijangkau setiap saat dan terlindung dari angin kencang. Ketersediaan air Adanya sumber air dan persediaan dalam jumlah yang cukup di dekat persemaian sangat memudahkan keberhasilan persemaian. Pada umumnya sumber air dikawasan hutan adalah berupa sungai, mata air dan air dalam tanah, jiga ir berupa air hujan merupakan sumber air yang banyak diharapkan oleh para pengelola persemaian.

Bahan dan peralatan pembibitan Bahan yang akan diperlukan dalam melakukan pembibitan antara lain : benih yang akan dikembangkan, pupuk kandang, sekam padi, pelastik bening, wairing net (untuk naungan, mengurangi sinar matahari) dan polibag. Fasilitas persemaian Untuk membangun pembibitan maka perlu disiapkan fasilitas pendukung. Tempat penyemaian benih Pada dasarnya tempat penyemaian benih dapat dilakukan berdasarkan pada kelompok ukuran benih yaitu, penyemaian benih ukuran besar dan penyemaian benih ukurah sedang, pada penyemaian benih puspa, salam dan jambon tidak perlu membuat penyemaian ukuran besar akan tetapi cukup dengan melakukan penyemaian dengan ukuran sedang. Naungan persemaian Pertumbuhan bibit saat masih kecil tidak tahan terhadap penyinaran cahaya matahari secara langsung, oleh karena itu perlu diberikan naungan. Untuk membuat naungan maka perlu tiang dan atap. Tiang dapat dibuat dari bambu yang tahan lama. Bagian atap diberi naungan, tinggi disesuaikan agar tidak mengganggu saat orang berdiri. Secara sederhana naungan dapat dibuat dari alang-alang, namun pada umumnya kondisi ini menghasilkan naungan yang tidak seragam terhadap semua bibit yang di bedeng, bahkan memberikan naungan yang lebih gelap. Untuk menghasilkan pencahaan yang seragam maka diusahakan menggunakan paranet,r yangsangat penting

Sarana perairan Air merupakan faktor penting dalam melakukan persemaian. Oleh karena itu lokasi persemaian dibuat tidak jauh dari sumber air ataupun dari tempat penampungan air.

Jenis asli Tahan api Pakan Satwa Pertumbuhannya cepat Ketersediaan bibit mencukupi

Berdasarkan survey lapangan, diperoleh informasi tentang jenis bibit yang tersedia Jenis-jenisnya antara lain: Spesies Tahan api Pakan gajah Persentase Jumlah Mentru ( Schima sp. ) 50 15.889 Sungkai (Pheronema sp.) 20 6.336 Salam 20 6.336 Jambon (Eugenia sp.) 10 3.178

Jenis asli Tahan api Pakan Satwa Pertumbuhannya cepat Ketersediaan bibit mencukupi

Total area tanam: 26 hektar Jarak tanam: 3 x 3 meter Persen kematian: 10% karena tidak ada angka pembanding, angka ini ditetapkan sebagai angka asumsi. Persen kematian ini sudah mencakup kematian saat pembibitan, kematian saat pemindahan bibit, hingga kematian pasca tanam (kebutuhan sulam). Maka kebutuhan jumlah bibit = bibit aktual + 10 % bibit aktual = (luas areal tanam : jarak tanam) + 10% bibit aktual = (26.000/9) + (10% x 26.000/9) = 28.889 + 2.889 = 31.778 bibit

Kebutuhan Pembibitan Polibag = 25 kg Rp. 725.000 Tanah Sekam padi Rp. 100.000 Plastik cor 1,5 gulung Rp 600.000 Kebutuhan lainnya: Upah kerja masyarakat membuat pembibitan 31.778 Rp. 7000.000 Total Rp. 8.425.000

Bambu 25 batang Rp. 1.500.000 Wairing net 1 Gulung Rp. 1000.000 Tali plastik Rp. 50.000 Kebutuhan lainnya Biaya angkut dan pembelian bambu Rp. Total Rp. 2.550.000 Jumlah Total (Pembibitan+ naungan semai) RP. 10.975.000

Pembuatan naungan Pembuatan naungan untuk bibit dengan jumlah 31.778 dibutuhkan naungan dengan luas 15 x 20 meter Pencampuran tanah dengan sekam padi Penyiraman tanah sebelum ditanam Penanaman bibit Penutupan bibit oleh plastik Dilakukan selama 1 bulan. Hal ini dilakukan untuk menjaga suhu didalam tutupan menjadi panas sehingga. Perawatan 2 bulan sebelum ditanam Total waktu yang dibutuhkan selama pembibitan sekitar 3 bulan

Fungsi posko Tempat peristirahatan para pekerja Tempat berlindung dan berteduh Sebagai tempat perlindungan dari satwa liar Sebagai tempat monitoring restorasi

No Ukuran Keterangan 1 8 x 12 x 400 sentimeter Rangka utama 2 8 x 16 x 400 sentimeter Selarak 3 5 x 10 x 400 sentimeter Senta 4 5 x 5 x 500 sentimeter Kaso 5 5 x 7 x 400 sentimeter Siku palang 6 3 x 25 x 400 sentimeter Lantai 7 2 x 25 x 400 sentimeter Dinding

Tugas masyarakat adalah merawat tanaman dan menjaga tanaman dari kebakaran. Tugas Polhut untuk memonitoring kawasan dari kebakaran dan perburuan satwa liar. Pendamping Kegiatan terdiri atas: Pak Adam Pendamping kegiatan di lapangan Pak Prapto. Petugas yang berada di pos setiap hari terdiri atas: Dua orang masyarakat bertugas merawat dan menjaga tanaman Dua orang POLHUT pengamanan dan patroli (Patroli 1 bulan 1 kali di lokasi 60 ha) [terima kasih]