SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH :

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP. KEKUATAN TARIK BAJA ST 41 MENGGUNAKAN ELEKTRODA Rb.26

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL, SUDUT POTONG UTAMA DAN KADAR SOLUBLE OIL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA ST 37

JURNAL PENGARUH ARUS PENGELASAN DAN SUDUT KAMPUH V TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL PADA PROSES LAS SMAW MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016

ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC

PENGARUH KADAR CAMPURAN PENDINGIN DAN VARIASI KECEPATAN PENYAYATAN BAJA ST 37 PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL TERHADAP KEKASARAN BENDA KERJA

Analisa Sifat Mekanik Baja St 41 Pada Proses Pack Carburizing Menggunakan Media Arang Tempurung Kelapa Sawit Dengan Variasi Holding Time

JURNAL PENGARUH VARIASI DIAMETER ELEKTRODA DAN FLUIDA PENDINGIN PADA PROSES LAS SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA ST 37

JURNAL. Oleh : BAGUS DWI CAHYONO NPM: Dibimbing oleh: 1. Fatkur Rhohman, M.Pd 2. M. Muslimin Ilham, M.T

JURNAL ANALISA PENGARUH SUDUT PENGARAH ALIRAN DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK TIPE POROS VERTIKAL

JURNAL PENGARUH JENIS ELEKTRODA DAN ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA PENGELASAN BAJA ST 41 MENGGUNAKAN LAS SMAW

ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125

Analisa Pengaruh Temperatur dan Waktu Pemanasan, serta Cara Pendinginan pada Proses Carburizing Terhadap Kekerasan Baja Karbon Rendah

Tabel Perhitungan Waktu Standar

JURNAL PENGARUH VARIASI KECEPATAN POTONG, GERAK MAKAN, DAN KEDALAMAN POTONG PADA MESIN BUBUT TERHADAP TINGKAT KEAUSAN PAHAT HSS

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL ANALISA PENGARUH BUSI IRIDIUM DAN PERTALITE TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL. Analisa Head Losses Akibat Perubahan Diameter Penampang, Variasi Material Pipa Dan Debit Aliran Fluida Pada Sambungan Elbow 900

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

PENGARUH PARAMETER PROSES GURDI TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA MATERIAL KFRP KOMPOSIT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

JURNAL PENGARUH VARIASI SUDUT PENGELASAN, KUAT ARUS, DAN MEREK ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK MEKANIK SAMBUNGAN PADA BAJA ST 37

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS

PENGARUH TINGKAT KEKERASAN DAN KEDALAMAN DIFUSI KARBON PADA BAJA ST 42 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

PENGARUH TEMPERATUR DAN HOLDING TIME DENGAN PENDINGIN YAMACOOLANT TERHADAP BAJA ASSAB 760

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Optimasi Parameter Proses Pemotongan Acrylic terhadap Kekasaran Permukaan Menggunakan Laser Cutting Dengan Metode Response Surface

Analisis Kebenaran Pengukuran Pompa Ukur BBM Dengan Metode Taguchi

JURNAL TIG WELDING SYSTEM ANALYSIS AND WELDING CONVENTIONAL AND DIFFERENT KIND OF MATERIAL TYPE BETWEEN IRON AND STEEL

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

PENGARUH BENTUK KAMPUH DAN JENIS ELEKTRODA PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL BAJA ST 37 SKRIPSI

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir

STUDI PENGARUH SUDUT POTONG (Kr) PAHAT KARBIDA PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN OBLIQUE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN

ANALISA PENGARUH VARIASI TREATMENT PADA PROSES PENGELASAN SMAW TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS BAJA

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

Analisa pengaruh variasi kuat arus, media pendingin, dan merk elektroda terhadap kekuatan tarik dan distorsi sudut sambungan baja st 37

Kata kunci : Regresi linier berganda, Annealing, Kekerasan, Suhu, Waktu

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES PACK CARBURIZING

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

1.2. Tujuan 1. Mahasiswa memahami Heat Tratment secara umum 2. Mahasiswa memahami dan mengetahui cyaniding secara umum

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: ISSN

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

PENGARUH SUDUT POTONG (RAKE ANGLE) PADA PROSES TURNING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RINGKASAN

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2, Juli 2016 ISSN :

OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI Jl. Jend. Sudirman Km 3 Cilegon,

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

PENGARUH KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL JIS G-3123 SS 41 DENGAN METODE TAGUCHI

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

REGRESI BEDA DAN REGRESI RIDGE Ria Dhea Layla N.K 1, Febti Eka P. 2 1)

PENGARUH PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI YANG MELIBATKAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN LEVEL YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI SKRIPSI

Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Pertalite 90 Terhadap Kinerja Motor Honda Beat Injeksi

PENGARUH RIGI-RIGI AYUNAN TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN PLAT BAJA ST 41 MENGGUNAKAN TEGANGAN 70 A DENGAN ELEKTRODA Rb. 26

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

UNIVERSITAS MERCU BUANA

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1045 MELALUI PROSES NITRIDASI MENGGUNAKAN MEDIA UREA

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA PEMBUKAAN IHSG MENGGUNAKAN MODEL ARIMA

PENGARUH TEMPERING PADA BAJA St 37 YANG MENGALAMI KARBURASI DENGAN BAHAN PADAT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

BAB III METODA PENELITIAN DAN ANALISA PENGUJIAN

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

STUDI EKSPERIMENTAL TERJADINYA KEAUSAN PAHAT PADA PROSES PEMOTONGAN END MILLING PADA LINGKUNGAN CAIRAN PENDINGIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan logam pada jenis besi adalah material yang sering digunakan dalam

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

Desain Eksperimen Untuk Pengendalian Kadar Air Jamu Simplisia

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

Pengaruh Proses Quenching Terhadap Kekerasan dan Laju Keausan Baja Karbon Sedang

PENINGKATAN KEKERASAN DENGAN METODA KARBURISASI PADA BAJA KARBON RENDAH (MEDAN) DENGAN MEDIA KOKAS

STUDI KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN SPOT WELDING PADA ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

Kecepatan potong Kecepatan makan Kedalaman potong. Kekasaran Permukaan

Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang

Transkripsi:

ANALISA NILAI KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH MELALUI PROSES KARBURISASI MENGGUNAKAN CAMPURAN CARBON (C) dan BARIUM KARBONAT (BaCO 3 ) DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN BERBEDA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH : ANDRI CAHYA PUTRA DINATA NPM: 12.1.03.01.0043 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI 2016

ANALISA NILAI KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH MELALUI PROSES KARBURISASI MENGGUNAKAN CAMPURAN CARBON (C) dan BARIUM KARBONAT (BaCO 3 ) DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN BERBEDA Andri Cahya Putra Dinata 12.1.03.01.0043 andricahyaputra@gmail.com Hermin Istiasih, M.M., M.T dan Fatkur Rhohman M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Dinata, Andri Cahya Putra, NPM : 12.1.03.01.0043 Analisa nilai kekerasan baja karbon rendah melalui proses karburisasi menggunakan campuran karbon (C) dan barium karbona (BaCO 3 ) dengan variasi waktu penahanan berbeda. Dosen pembimbing 1.Hermin istiasih M.M, M.T., 2.Am Mufarih M.T Fakultas Teknik Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia. 2016. Kata Kunci: Baja Karbon Rendah, Karburisasi, Waktu Penahanan, Carbon, Barium Karbonat. Baja karbon rendah adalah material yang dalam penggunaannya kebanyakan sebagai bahan dari kontruksi umum. Karena baja karbon rendah mempunyai keuletan yang tinggi, tetapi kekerasannya rendah dan tidak tahan aus. Hal ini dapat diatasi dengan merubah sifat - sifat material yang tersedia yaitu dengan proses perlakuan panas atau karburisasi. Sedangkan perlakuan panas adalah cara yang paling umum digunakan untuk merubah sifat - sifat tersebut. Perlakuan panas bukan tujuan umum dari kontruksi tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi yang lebih baik. Dengan mengalami proses perlakuan panas maka akan diperoleh sifat - sifat mekanis yang di inginkan seperti kekerasan dari baja akan bertambah, tahan aus dan lain - lain. Dari uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa baja karbon rendah tidak lebih dari 0,25 %C yang dalam penggunaannya kebanyakan sebagai kontruksi umum, dengan mengalami proses perlakuan panas diharapkan memperoleh sifat sifat yang diinginkan seperti kekerasan bertambah.. Pada proses perlakukan panas ini suhu pemanasan adalah 900 0 C, sedangkan kadar karbon adalah 40% 50% dan 60%. waktu penahanan adalah 15 menit, 30 menit, dan 50 menit dengan media pendinginannya adalah oli SAE 10W40. Setelah dilakukan proses perlakuan panas dari material tersebut, maka dilakukan pengujian kekerasan vickers di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan VEDC malang. Adapun hasilnya adalah kekerasan tertinggi adalah material yang mengalami proses perlakuan panas dengan penahanan waktu paling lama, yaitu 50 menit dan kadar karbon 60%. Dari data hasil pengujian mekanik kekerasan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dengan perlakuan panas didapatkan material yang mempunyai kekerasan yang lebih tinggi. Karena keterbatasan penelitian ini diharapkan pada penelitian penelitian selanjutnya tentang pack carburizing lainnya secara khusus dan secara umum agar lebih biak lagi.

I. LATAR BELAKANG Dewasa ini logam mempunyai peranan aktif dalam menunjang teknologi dijaman sekarang, sehingga memunculkan usaha manusia untuk memperbaiki sifat dari logam tersebut, yaitu dengan merubah sifat mekanis dan sifat fisiknya. Adapun sifat mekanis dari logam antara lain adalah kekerasan, kekuatan, keuletan, kelelahan. Sedangkan dari sifat fisiknya yaitu dimensi, konduktivitas listrik dan struktur mikro. Perlakuan panas adalah perlakuan yang diterapkan pada logam agar diperoleh sifat yang diiginkan. Dengan cara pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap logam dalam keadaan fase padat sebagai upaya untuk memperoleh sifat tertentu dari logam tersebut. Salah satu cara dengan menggunakan proses karburasi yaitu dengan mengeraskan permukaan dari logam tersebut. Karburasi adalah salah satu proses perlakuan panas untuk mendapatkan bagian luar atau kulit yang lebih keras dari sebelumnya. Adapun alasan bidang ini disesuaikan dengan kebutuhan pada bidang industri yang semakin modern, dalam hal ini adalah pengembangan sifat dari logam. Yang mana mempunyai kekerasan yang baik tapi juga ulet. Dimana aplikasinya digunakan pada alat potong, alat pahat, roda gigi atau kontruksi mesin yang sering mengalami kontak antara bahan satu dengan bahan lainnya. Jadi alat-alat pemesinan atau komponen dari mesin yang terbuat dari bajabanyak yang harus dikeraskan supaya tahan terhadap aus dan kemampuan ketahanannya meningkat. Baja ini tidak dapat dikeraskan karena kadar karbonnya yang rendah sehingga dilakukan proses karburisasi atau carburizing (Amstead dkk, 1992) II. METODE Metode analisa data penelitian ini menggunakan metode analisa taguchi. Dr. Genichi Taguchi (1940) memperkenalkan metode Taguchi yang merupakan metodologi baru dalam bidang teknik dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses, serta bertujuan menekan biaya dan resources seminimal mungkin. Soejanto (2009) lebih lanjut menambahkan bahwa metode Taguchi berupaya mencapai sasaran tersebut dengan menjadikan produk dan proses tidak sensitif terhadap berbagai faktor gangguan (noise), seperti: material, perlengkapan manufaktur, tenaga kerja manusia dan kondisi-kondisi operasional. Metode Taguchi menjadikan produk dan proses memiliki sifat robust terhadap faktor-faktor gangguan tersebut. Oleh karena itu metode Taguchi juga disebut robust design. 1. Metode Taguchi memperkenalkan pendekatan desain eksperimen yang dapat

merancang suatu produk dan proses yang robust terhadap kondisi lingkungan, mengembangkan kualitas produk yang robust terhadap variasi komponen dan meminimalkan variasi di sekitar target. Metode Taguchi memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan metode desain eksperimen lainnya. Kelebihankelebihan tersebut antara lain (Soejanto, 2009). Rancangan Penelitian Seting faktor pada karburisasi. Rancangan eksperimen ini dengan pemilihan matriks yang tergantung pada banyaknya variabel kontrol dan level dari masing - masing variabel tersebut. Tabel 3.1 menunjukan jenis variabel bebas, jumlah level dan jumlah dari variabel bebas yang digunakan untuk penelitian ini. Tabel 3.1 Variabel bebas dan pengaturan Variabal bebas A. Variasi waktu B. Komposisi karbon level m level 1 level 2 Level 3 15 30 50 % 40% 50% 60% Sedangkan faktor konstan yang dipertahankan didalam penelitian ini adalah: a) Temperatur oven listrik 900 0 C b) Pendinginan menggunakan oli SAE 10w40 c) Baja karbon rendah Tabel 3.2 Matrik Penelitian PARAMETER PEMESINAN NO Waktu Komposisi C 1. 15 40% 2. 15 50% 3. 15 60% 4. 30 40% 5. 30 50% 6. 30 60% 7. 50 40% 8. 50 50% 9. 50 60% Tabel 3.3 Rancangan pengolah data taguchi di minitab 16 No Waktu C HV 1 1 1 2 1 2 3 1 3 4 2 1 5 2 2 6 2 3 7 3 1 8 3 2 9 3 3 A. Persiapan penelitian Sebelum proses pemanasan dimulai, pertama kali yang dilakukan adalah memberi tanda terhadap benda uji. Hal ini dilakukan karena proses karburasi untuk satu benda uji dengan benda uji yang lainnya mempunyai perlakuan yang berbeda beda. B. Pemanasan Kotak sementasi dimasukkan ke dalam oven pada temperatur 900 0 C. Pemanasan dilakukan sesuai dengan variasi penahanan waktu pemanasan yang telah ditentukan.

C. Pendinginan Pendinginan dilakukan setelah waktu penahanan temperatur selesai, dengan cara langsung dari media karburasi (Dirrect Quenching). Media pendinginan yang digunakan mengunakan Oli SAE 10w40. D. Pengujian Kekerasan Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode pengujian kekerasan Vickers. Pengujian kekerasan dilakukan pada terakhir dengan maksud agar diperoleh hasil yang akurat, karena permukaan benda uji sudah rata, halus dan bersih pada bagian penampang luasannya dan sisi permukaannya. III. HASIL DAN KESIMPULAN Dari pengujian yang dilakukan terhadap baja karbon rendah, dengan adanya proses perlakukan panas maka didapat hasil yaitu berupa perubahan sifat mekanis dari benda uji. Pengujian kekerasan pada permukaan spesimen dilakukan secara acak pada permukaan Tabel 4.1 Data hasil pengujian vickers sebelum perlakuan panas No A1 A1 1 135,40 125,88 2 127,16 133,32 3 131,82 130,76 Rata Rata Total Rata Rata 131,46 129,99 130,73 Jadi sebelum dilakukan proses karburisasi dan telah dilakukan uji kekerasan vickers nilai rata rata dari spesimen adalah : 130,73 HV. Sedangkan pada tabel 4.11 data total sesudah hasil uji kekerasan vickers. Tabel 4.11 Data total hasil pengujian Vickers No Waktu C HV 1 1 1 224,83 2 1 2 230,65 3 1 3 231,94 4 2 1 249,53 5 2 2 265,24 6 2 3 268,18 7 3 1 261,85 8 3 2 270,23 9 3 3 272,83 Sumber : Hasil Eksperimen Uji Identik Uji identik terpenuhi bila residual tersebar acak disekitar harga nol dan tidak membentuk pola tertentu. Hasil uji identik disajikan pada gambar 4.1 di bawah ini.

Autocorrelation Percent Residual 4 3 2 1 0-1 -2-3 -4 220 230 240 Versus Fits (response is HV) 250 Fitted Value Gambar 4.1 Plot residual kekerasan baja versus fitted values Uji identik pada gambar 4.1 diatas menampilkan residual tersebar acak disekitar harga nol dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini menunjukkan asumsi identik adalah terpenuhi. 260 270 280 Uji kenormalan residual dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Hipotesis yang digunakan adalah : H 0 : Residual berdistribusi normal H 1 : Residual tidak berdistribusi normal H 0 : Ditolak jika p-value lebih kecil dari pada α = 0,05. Gambar 4.3 dibawah ini menunjukan bahwa dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p-value 0,145 yang berarti lebih besar dari α = 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa H 0 gagal ditolak atau residual berdistribusi dengan normal. Probability Plot of HV Normal Uji Independen Pengujian independen pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan auto correlation function (ACF). Berdasarkn plot ACF yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. tidak ada nilai ACF pada tiap lag yang keluar dari batas interval. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada korelasi antar residual artinya residual bersifat independen. 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0-0,2-0,4-0,6-0,8-1,0 1 Autocorrelation Function for HV (with 5% significance limits for the autocorrelations) Lag Gambar 4.2 Plot ACF pada respon Uji Kenormalan kekerasan permukaan 2 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 200 220 240 HV 260 280 Gambar 4.3 Uji normalitas Analisa variansi (ANAVA) 300 Mean 252,8 StDev 19,03 N 9 KS 0,238 P-Value 0,145 Setelah uji identik, independen dan distribusi normal sudah terpenuhi maka dilakukan analisis variansi untuk mengetahui variabel proses mana yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kekerasan permukaan baja. Analisis variansi (ANAVA) untuk kekerasan permukaan ditunjukkan pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Analisis variansi (ANAVA) variabel proses terhadap kekerasan baja

Analysis of Variance for HV, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P A 2 2601,35 2601,35 1300,67 126,68 0,000 B 2 254,56 254,56 127,28 12,40 0,019 Error 4 41,07 41,07 10,27 Total 8 2896,98 S = 3,20428 R-Sq = 98,58% R-Sq(adj) = 97,16% Nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel mengindikasikan bahwa faktor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekerasan permukaan. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang digunakan pada uji hipotesis dengan menggunakan distribusi F adalah sebagai berikut: 1. Untuk faktor (A) waktu penahanan H 0 : α 1 = α 2 H 1 : α 1 α 2 Kesimpulan: F hitung = 126,68 < F (0,05 : 2 : 6) = 5.14 maka H 0 ditolak, artinya ada pengaruh waktu penahan terhadap kekerasan permukaan. 2. Untuk faktor (B) kadar karbon H 0 : β 1 = β 2 H 1 : β 1 β 2 Kesimpulan: F hitung = 12,40 < F (0,05 : 2 : 6) = 5.14 maka H 0 ditolak, artinya ada pengaruh waktu penahan terhadap kekerasan permukaan. Berdasarkan uji hipotesis distribusi F, maka faktor waktu penahan dan jumlah kadar karbon memiliki pengaruh terhadap respon kekerasan permukaan baja. Kondisi H 0 pada respon kekerasan permukaan untuk masing-masing faktor ditunjukkan oleh Tabel 4.13 Tabel 4.13 Kondisi hipotesis nol pada respon kekerasan baja Variabel Kondisi H 0 Waktu penahanan Jumlah kadar karbon Ditolak Ditolak Sumber : hasil perhitungan P-value menunjukkan variabel proses mana yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekerasan permukaan. P-value yang lebih kecil dari level of significant (α) mengindikasikan bahwa variabel proses tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respon. Dalam penelitian ini α yang dipakai bernilai 5%. Penarikan kesimpulan menggunakan p- value untuk kekerasan permukaan yang ditunjukkan pada Tabel 4.12 adalah sebagai sebagai berikut: 1. Untuk variabel waktu penahanan P-value = 0,000 < α = 0,05, maka secara statistik variabel waktu penahanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekerasan permukaan baja. 2. Untuk variabel kadar karbon P-value = 0,019 < α = 0,05, maka secara statistik variabel kadar karbon berpengaruh signifikan terhadap kekerasan permukaan baja.

Mean Level variabel tiap faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kekasaran. permukaan ditunjukkan pada gambar 4.4 270 260 250 240 230 1 A 2 Main Effects Plot for HV Data Means 3 Gambar 4.4 Main effects plot Karakteristik semakin besar semakin baik (large is better) digunakan respon untuk kekerasan permukaan. Hal ini berarti bahwa nilai kekerasan permukaan yang maximum adalah yang paling diinginkan. 1. Faktor A level pertama : 15 menit, level kedua 30 menit dan ke tiga 50 menit. Kekerasan permukaan maximum didapat dari faktor ke 3 yaitu waktu penahanan 50 menit semakin lama semakin keras. Faktor A level pertama 40% karbon, level kedua 50% dan ke tiga 60% karbon. Kekerasan permukaan maximum didapat dari faktor kadar karbon level ketiga yaitu 60%. Pembahasan Penelitian Adapun pembahasan penelitian tentang pengaruh variasi waktu penahanan, dan kadar karbon terhadap nilai kekerasan baja St 41 akan dijelaskan sebagai berikut. A. Pengaruh variasi waktu penahanan 1 B 2 3 Berdasarkan hasil perhitungan uji ANOVA, waktu penahanan sebagai faktor A. berpengaruh signifikan terhadap nilai kekerasan baja St 41 hasil dari uji vickers. Pengaruh waktu penahanan terhadap kekerasan dapat dilihat pada gambar 4 dan tabel 4.11. Dengan menggunakan karbon 40% dan waktu penahan 15 menit menghasilkan nilai kekerasan 224,84 HV, 40% karbon waktu penahanan 30 menit menghasilkan nilai 249,53 HV dan 40% karbon waktu penahanan 50 menit menghasilkan nilai 261,85 HV. Dari rata-rata data yang diperoleh variasi waktu penahanan tersebut semakin lama waktu penahanan yang digunakan, maka tingkat kekerasannya yang dihasilkan juga semakin keras. Hal ini dapat dijelaskan bahwa penggunaan waktu penahanan yang lebih lama maka akan menghasilkan tingkat kekerasan permukaan yang lebih tinggi. B. Pembahasan Varisai Karbon Berdasarkan hasil perhitungan uji ANOVA, kadar karbon sebagai faktor B berpengaruh signifikan terhadap nilai kekerasan baja St 41 setelah hasil uji vickers. Dengan menggunakan karbon 40% dan waktu penahan 15 menit menghasilkan nilai kekerasan 224,84 HV, 50% karbon waktu penahanan 15 menit menghasilkan nilai 230,65 HV dan 60% karbon waktu penahanan 15 menit menghasilkan nilai

231,94 HV. Dari data yang diperoleh variasi kadar karbon tersebut semakin banyak yang digunakan, maka semakin tinggi tingkat kekerasan yang dihasilkan dan semakin sedikit karbon yang digunakan maka tingkat kekerasan yang dihasilkan akan semakin kecil. IV. KESIMPULAN 1. Variasi waktu manakah yang paling signifikan terhadap kekerasan baja karbon rendah. Pengaruh variasi waktu penahanan terhadap kekerasan baja St 41 dengan menggunakan waktu 15 menit, karbon 40% menghasilkan nilai kekerasan 224,84 HV. Waktu penahanan 30 menit, karbon 40% menghasilkan nilai 249,53 HV. dan yang terakhir waktu penahanan 50 menit, karbon 40% menghasilkan nilai 261,85 HV. Dengan demikian menggunakan waktu penahanan 50 menit yang menghasilkan nilai 261,85 adalah yang paling bagus dari ke dua data lainnya. Maka dapat disimpulkan, semakin lama waktu penahanan (Holding time) maka semakin bagus dan menjadikan baja lebih keras. dan 60%, karbon waktu penahanan 15 menit menghasilkan nilai 231,94 HV. Dengan demikian menggunakan kadar karbon 60% yang menghasilkan nilai 231,94 HV. adalah yang paling bagus dari ke dua data lainnya yaitu 40% karbon dan 50% karbon. Maka dapat disimpulkan, semakin banyak karbon yang digunakan maka semakin bagus dan menjadikan baja lebih keras. 2. Bagaimana jika semakin banyak karbon yang di campurkan pada saat Pack carburizing terhadap baja. Pengaruh karbon terhadap kekerasan baja St 41. Dengan menggunakan karbon 40%, waktu penahan 15 menit menghasilkan nilai kekerasan 224,84 HV. 50%, karbon waktu penahanan 15 menit menghasilkan nilai 230,65 HV.

V. DAFTAR PUSTAKA Buku : 1. Jasa ungguh muliawan, metodologi pene;itian pendidikan dengan studi kasus 2004. Gava media : yogyakarta 2. A,Schey John, Introduction to Manufacturing Processes. 2009. Proses manufaktur (Edisi ke tiga) Terjemahan oleh : Ir.Rines M.T., Dwiyani asih dan Basuki heri winarno. Yogyakarta : Andi publisher. 3. A,Schey John, Introduction to Manufacturing Processes. 2009. Proses manufaktur (Edisi ke tiga) Terjemahan oleh : Ir.Rines M.T., Dwiyani asih dan Basuki heri winarno. Yogyakarta : Andi publisher. Bab 19 hal 619. (Diakses pada tanggal, 21 Januari 2016) 8. http://teknikmesinunsyiah2010.com/ 7. http://tulisanterkini.com/artikel/artikelilmiah/7639-karburasi-carburising.html 2011/04/penjelasan-tentang-diagramfasa.html (Diakses pada tanggal, 28 Januari 2016) 9. https://tehnikmesinindustri.com/perlak u an-panas-pada-baja/ (Diakses pada tanggal 10 Februari 2016) 10. http://www.onyonshare.com/2015/10/ pengujian-kekerasan-vickers.html (Diakses pada tanggal 26 Februari 2016) 4. A,Schey John, Introduction to Manufacturing Processes. 2009. Proses manufaktur (Edisi ke tiga) Terjemahan oleh : Ir.Rines M.T., Dwiyani asih dan Basuki heri winarno. Yogyakarta : Andi publisher. Bab 12 halaman 361. Internet : 5. http://www.vedcmalang.com/pppptkboe mlg/index.php/menuutama/mesin-cnc/1442- beta-0004 (Diakses pada tanggal, 5 Januari 2016) 6. http://andysembiring.com/2012/12/karbu risasi.html (Diakses pada tanggal, 8 Januari 2016)