BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Konformitas 2. Variabel Bebas : Nilai Budaya Jawa B. Definisi Operasional 1. Konformitas Konformitas merupakan tendensi keyakinan dalam bertindak dalam upaya diterima oleh mayoritas. Aspek-aspek yang meliputi konformitas yaitu kesepakatan, ketaatan, kekompakan. Untuk mengetahui tinggirendahnya konformitas digunakan skala konformitas. Semakin tinggi skor maka semakin tinggi pula tingkat konformitas yang ada pada diri individu individu dan begitupun sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah pula nilai kebudayaan Jawa yang dimiliki individu. 2. Nilai Kebudayaan Jawa Nilai kebudaya Jawa adalah perilaku yang terbentuk dari sekumpulan konsep mengenai apa yang ada di dalam alam pikiran dan dianggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup yang berfungsi sebagai pedoman hidup masyarakat Jawa. Terdapat tiga aspek yang meliputi nilai kebudayaan Jawa, yaitu orientasi nilai diri, orientasi nilai hubungan dengan sesama, nilai hubungan dengan lingkungan alam, dan orientasi nilai 34
35 hubungan dengan Tuhan. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tinggi-rendahnya nilai kebudayaan digunakan skala nilai kebudayaan Jawa. Semakin tinggi skor pada skala ini menunjukan bahwa semakin tinggi pula nilai kebudayaan Jawa pada individu dan begitupun sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah pula nilai kebudayaan Jawa yang dimiliki individu. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah remaja etnis Jawa yang sedang menempuh pendidikan dan berstatus siswa SMP, tinggal bersama orangtua, memiliki orangtua atau setidaknya ayah merupakan etnis Jawa asli, berdomisili di Jawa (Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya) minimal 8-10 tahun terakhir. Total jumlah subjek adalah 205 mahasiswa dengan 80 diantaranya adalah laki-laki dan 125 diantaranya adalah perempuan. Usia subjek berkisar 11 16 tahun. D. Metode Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk pengambilan data adalah dengan menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persespsi individu atau sekelompok indivdu mengenai fenomena sosial dan setiap pilihan jawaban aitem memiliki gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif (Sugiyono, 2012). Skala tersebut kemudian dibentuk menjadi sebuah angket. Adapun angket yang akan digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
36 1. Skala Konformitas Untuk mengungkap tingkat konformitas pada remaja etnis jawa digunakan angket yang mengacu pada teori Sears dkk (1991). Butir-butir angket disusun oleh peneliti berdasarkan dua aspek, yaitu : (a) ketaatan; (b) kekompakan; (c) kesepekatan. Angket ini terdiri dari 31 butir, 20 butir favorable dan 11 butir unfavorable. Terdiri dari empat kategori pilihan yang diberikan pada aitem favourable, skor yang diberikan yaitu selalu (SL) diberi skor 4, sering (SR) diberi skor 3, jarang (JR) diberi skor 2, tidak pernah (TP) diberi skor 1. Sedangkan pada aitem unfavourable skor yang diberikan yaitu selalu (SL) diberi skor 1, sering (SR) diberi skor 2, jarang (JR) diberi skor 3, dan tidak pernah (TP) diberi skor 4. Skor total yang diperoleh dari keseluruhan jumlah aitem skala ini menunjukkan semakin tinggi skor maka semakin tinggi pula konformitas pada siswa, dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka menunjukkan semakin rendah pula konformitas pada subjek. Sebaran distribusi aitem skala konformitas tertera dalam Tabel 1. Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Konformitas Sebelum Uji Coba Aspek Nomor Aitem Terseleksi Favorable Unfavorable Jumlah Kekompakan 1, 2, 3, 4, 5, 6 21, 22, 23, 24 10 Kesepakatan 7, 8, 9, 10, 11, 12, 25, 26, 27, 28 13 13, 14, 15 Kataatan 16, 17, 18, 19, 20 29, 30, 31 8 Jumlah 20 11 31
37 2. Skala Nilai Kebudayaan Jawa Untuk mengungkap tingkat niliai kebudayaan jawa pada remaja etnis jawa digunakan angket yang dimodifikasi dari Idrus (2004). Aitem-aitem tersebut berdasarkan nilai kebudayaan Jawa menurut Soeharto & Rukmana (1991), yaitu : (a) nilai diri; (b) nilai hubungan dengan sesama; dan (c) nilai hubungan dengan Tuhan. Angket ini terdiri dari 50 butir, 25 favorable dan 25 butir unfavorable. Terdiri dari empat kategori pilihan yang diberikan pada aitem favourable, skor yang diberikan yaitu sangat sesuai (SS) diberi skor 4, sesuai (SS) diberi skor 3, Tidak Seusai (TS) diberi skor 2, dan sangat tidak seusai (STS) diberi skor 1. Sedangkan pada aitem unfavourable skor yang diberikan yaitu sangat sesuai (SS) diberi skor 1, Sesuai (SS) diberi skor 2, tidak seusai (TS) diberi skor 3, dan sangat tidak seusai (STS) diberi skor 4. Skor total yang diperoleh dari keseluruhan jumlah aitem skala ini menunjukkan semakin tinggi skor maka semakin tinggi pula nilai kebudayaan Jawa pada mahasiswa etnis Jawa, begitu juga sebaliknya apabila skor semakin rendah maka menunjukkan bahwa semakin rendah pula nilai kebudayaan Jawa yang dimiliki oleh subjek. Sebaran distribusi aitem skala ini tertera pada Tabel 2.
38 Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Nilai Kebudayaan Jawa Sebelum Uji Coba Nomor Aitem Terseleksi Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Nilai diri 1, 4, 18, 25, 27 Nilai hubungan dengan 3, 7, 9, 10, 12, sesama 14, 20, 26, 33, 34, 37, 39, 41, 42, 49 Nilai hubungan dengan 11, 16, 19, 21, Tuhan 23 5, 6, 8, 22, 31 10 13, 17, 29, 30, 32, 35, 36, 38, 40, 43, 44, 45, 46, 48, 50 2, 15, 24, 28, 47 Jumlah 25 25 50 30 10 E. Metode Analisis Data Analisis data penelitian yang diperoleh dalam bentuk angka dianalisis dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi Product Moment dari Pearson. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya keterkaitan nilai kebudayaan Jawa dan konformitas. Adapun untuk tingkat akurasi aitem skala digunakan tahan validitas dan realibilitas. 1. Validitas Validitas merupakan tingkat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997). Lebih jauh lagi dikatakan bahwa suatu alat ukur mempunyai validitas yang tinggi jika alat tersebut dapat memberi hasil sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran. Perhitungannya dilakukan menggunakan product moment dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows untuk menguji validitas alat ukur yang telah disusun oleh peneliti. Adapun koefisien validitas yang
39 memuaskan dipertegas oleh Cronbach dalam Azwar (1997), yaitu setidaktidaknya berkisar antara 0,30 hingga 0,50. 2. Reliabilitas Realibilitas merujuk kepada taraf kepercayaan atau taraf konsistensi hasil alat ukur. Artinya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran teerhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek dalam diri subjek diukur memang belum pernah berubah maka alat ukur tersebut dapat dipercaya (Azwar, 1997). Koefisien reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan teknik analisis koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Dalam aplikasinya reliabilitas dinyatakan dengan nilai Alpha Cronbach dengan rentang angka 0 hingga dengan 1,00. Semakin tinggi koefiien reliabilitas mendekati angka 1,00 maka itu menunjukkan bahwa reliabilitas alat ukur tersebut semakin tinggi pula (Azwar, 1997).