PEMBINAAN KARAWITAN KELOMPOK KARAWITAN NGESTI LARAS, PAGUYUBAN NGEKSI GONDO DIBAWAH NAUNGAN YAYASAN ADI BUDAYA DENPASAR TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Deskripsi Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps

BAB IV PENUTUP. pelestarian dan keberlangsungan seni karawitan. Pada gending tengahan dan

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016

BAB IV PENUTUP. sesuai untuk penggalian gending-gending tradisi Gaya Yogyakarta. Bagi

BAB IV PENUTUP. Adapun rangkaian struktur komposisi yang disajikan yaitu Lagon Wetah laras

JURNAL KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA

BAB IV PENUTUP. patalon. Unsur yang menjadi ciri khas dari penyajian gending patalon adalah

BAB IV PENUTUP. Yogyakarta khususnya gending-gending soran, agar terus dikaji dan digali, baik oleh

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS. Skripsi

BAB IV PENUTUP. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa latar belakang proses

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA

KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB III PENUTUP. diciptakannya. Pencapaian sebuah kesuksesan dalam proses berkarya

Kendangan Matut. Latar Belakang

GARAP LADRANG ELING-ELING PIKUKUH KARYA KI NARTOSABDO

BAB IV PENUTUP. Banyumas. Jemblung berawal dari dua kesenian rakyat yaitu Muyèn dan Menthièt.

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA (MANDIRI)

BAB IV PENUTUP. wayang yang digunakan, yaitu wayang kulit purwa dan wayang kulit madya.

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

Abdi Seni. Supardi. Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Surakarta. Abstract

GENDHING KARAWITAN: KAJIAN FUNGSI DAN GARAP KARAWITAN GAYA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar yang terdapat di Indonesia,

GARAP GENDING NGLENTHUNG, GLOMPONG, LAYUNG SETA DAN AYAK-AYAK BAGELEN

SUWUK GROPAK DALAM KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA

KEHIDUPAN KARAWITAN KELOMPOK MARGO LARAS DI DESA MARGOMULYO KECAMATANTAYU KABUPATEN PATI. Andrianus Gigih Bayuaji 1, Widodo 2,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Namun, disisi lain nilai kesetiakawanan sosial semakin berkurang, sehubungan

Work Shop Tari Golek Menak Gaya Yogyakarta di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, 2005.

Kata kunci: Wayang Topeng, pelatihan gerak, pelatihan musik, eksistensi.

PENERAPAN TLUTUR DALAM PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA VERSI KI TIMBUL HADIPRAYITNA, KI SUTEDJO, KI SUGATI, DAN KI MARGIONO.

BAB IV PENUTUP. dengan penyajian karawitan mandiri atau uyon-uyon. Tidak hanya penyajian

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS

BAB IV KESIMPULAN. tahun 2012 lomba karawitan se-kabupaten klaten.

TABUHAN PANCER PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SEBUAH KAJIAN MUSIKAL

BAB IV PENUTUP. Sejak diciptakan pada tahun 2008, keberadaan. Saraswati dalam Sidang Senat Terbuka ISI Yogyakarta. Hal ini memberikan

NGAYAH PADA UPACARA PAMELASPASAN AGUNG PURA SANTI DHARMA, DI DUSUN RAJAN, DESA SENEPOREJO, KECAMATAN SILIRAGUNG, KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan bertumpu pada kebudayaan (Risyani, 2009: 69).

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

BAB IV PENUTUP. Dari hasil penelitian di atas disimpulkan bahwa Srimpi Pandhelori

BAB IV KESIMPULAN. menyajikan salah satu tafsir garap rebab Gending Peksi Bayak laras slendro

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORK SHOP TARI GOLEK MENAK GAYA YOGYAKARTA DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA

JURNAL KARAWITAN TARI SARASWATI ISI YOGYAKARTA KARYA SUNYATA

KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG JENIS, MUTU DAN TEMPAT PERTUNJUKAN KESENIAN DAERAH UNTUK WISATAWAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Skripsi

BENTUK DAN FUNGSI VOKAL DALAM PERTUNJUKAN JEMBLUNG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah menghasilkan

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho

GARAP GENDING LONTHANG, JATIKUSUMA, RENYEP DAN LUNG GADHUNG

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN.

BAB IV KESIMPULAN. memiliki cengkok sindhenan yang unik terdapat pada cengkok sindhenan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Catharsis: Journal of Arts Education

Gamelan, Orkestra a la Jawa

KONSEP KENDANGAN PEMATUT KARAWITAN JAWA GAYA SURAKARTA

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

PERAN PAGUYUBAN KARAWITAN KIRANA BUDAYA KWARASAN NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN DALAM PELESTARIAN SENI KARAWITAN. Skripsi

TARI SELOKA KUSUMAYUDA

PERMAINAN RICIKAN KENONG DALAM KARAWITAN JAWA GAYA SURAKARTA

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

GARAP KENDHANG: SAMBUL LARAS, KLENTHUNG WINANGUN, SANGAPATI, THUKUL, KARAWITAN, ANGLIR MENDHUNG

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menjawab dua persoalan yaitu bagaimana. Pertunjukan berlangsung selama dua jam sepuluh menit dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Budaya sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat

KARAWITAN TARI GOLEK AYUN-AYUN KARYA K.R.T. SASMINTADIPURA: KAJIAN POLA GARAP KENDHANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai budaya masyarakat, adat istiadat dan kebiasaan yang dilakukan turun

PERKEMBANGAN GARAP GENDING JANGKUNG KUNING

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

BAB IV PENUTUP. Peran karawitan dan acara pernikahan di Keraton Yogyakarta menjadi

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Surakarta. PDSPK, Kemendikbud

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pagelaran Wayang Ringkas

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KENDHANGAN TARI GOLEK LAMBANGSARI

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB IV KESIMPULAN. mengakibatkan perubahan teknik tabuhan pada beberapa instrument bonang

BAB V KESIMPULAN. Dari uraian hasil penelitian mengenai aspek pewarisan Tari. Klasik Gaya Yogyakarta (TKGY) yang dilakukan oleh Kraton

RAGAM GARAP GENDING-GENDING LANCARAN KARYA KI TJOKROWASITO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti mengenal penari-penari wayang topeng di Malang, Jawa Timur sejak

PADEPOKAN DAN GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

PERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR

ARTIKEL ILMIAH PERANAN GAMELAN SEBAGAI PENGIRING WAYANG KULIT DI GROUP KRIDO LARAS KOTA MEDAN. Helen Kurnia Sitinjak. Abstract

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa gending-gending bentuk lancaran karya Ki Tjokrowasito

BAB IV KESIMPULAN. didapat beberapa kesimpulan mengenai pancer. Tabuhan pancer yang selama ini

PERKEMBANGAN BENTUK MUSIK IRINGAN KESENIAN TRADISIONAL WAYANG GOLEK CONDHONG LARAS DESA WONOKROMO COMAL PEMALANG

ANALISIS GARAP GENDING DOLANAN EMPLÈK-EMPLÈK KETEPU LARAS SLENDRO PATET MANYURA ARANSEMEN TRUSTHO. Skripsi

PRESTASI KARAWITAN LANSIA NGUDI LARAS DI GANTIWARNO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013

BAB IV PENUTUP. penyebaran kuesioner, maka dapat disimpulkan bahwa penyiaran karawitan pada

Transkripsi:

PEMINN KRWITN KELOMPOK KRWITN NGESTI LRS, PGUYUN NGEKSI GONDO DIWH NUNGN YYSN DI UDY DENPSR THUN 2009 Oleh Tri Haryanto, S.Kar., M.Si. I. Pendahuluan Sebagaimana umumnya keberadaan Perguruan Tinggi di Indonesia, di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, pembinaan kesenian khususnya dibidang seni karawitan merupakan bentuk implementasi dari salah satu dharma bagi komunitas di perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Darma ini diartikan sebagai pengamalan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, dilakukan oleh perguruan tinggi secara melembaga melalui metode ilmiah, langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam upaya mensukseskan dan mengembangkan manusia pembangunan (diputra, 1997:295). Karenanya adalah kewajiban bagi setiap insan akademik untuk melaksanakan kegiatan ini seiring dengan darma pendidikan dan penelitian. Dalam pelaksanaannya, pengabdian kepada masyarakat terfokus pada suatu wilayah tertentu, utamanya yang kurang berkembang seperti pada kelompok karawitan Ngesti Laras pada Yayasan di udaya. Diadakannya pembinaan-pembinaan dalam rangka pelestarian dan penguatan ketahanan nilai-nilai budaya (budaya Jawa), sebagai salah satu upaya mensejajarkan budaya Jawa dengan budaya lokal (ali) dalam menunjang dunia pariwisata dan sebagai wujud preventif guna mencegah pengaruh negatif yang muncul dari dampak kepariwisataan. Kelompok karawitan Ngesti Laras adalah bagian dari suatu Yayasan di udaya di bawah naungan keluarga besar Paguyuban Ngeksi Gondo di Denpasar. Selain karawitan, wujud dari pelestariannya meliputi adat budaya nganten Jawa, seni tari, dan seni pedalangan. Dengan demikian, sungguh berat apa yang diemban oleh kelompok karawitan Ngesti Laras, karena harus juga mendukung dari semua jenis seni yang membutuhkan peran serta dari karawitan sebagi pendukung pertunjukannya. Seperti dalam upacara pernikahan yang masih ingin melestarikan adat seperti apa yang berkembang di Jawa, maka perlu juga dukungan dari karawitan sebagai pengiring upacara pernikahan tersebut. Selai itu juga dalam pementasan seni pertunjukan lainnya seperti, pertunjukan seni Tari dan seni Pedalangan yang masih membutuhkan iringan langsung, juga perlu dukungan dari karawitan. Dilaksanakannya sistem pembinaan terhadap kelompok karawitan Ngesti Laras secara berkelanjutan, hal ini disebabkan oleh karena adanya keinginan anggota kelompok karawitan dan masyarakat pendukung (Paguyuban Ngeksi Gondo) untuk senantiasa dapat meningkatkan apa yang telah dicapai dapat diandalkan dalam berbagai aktivitas yang melibatkannya. Kebanggaan kelompok karawitan terhadap aktivitas yang disertainya, menimbulkan antusiasme yang sangat tinggi dimana salah satu keinginan yang belum mereka gapai adalah memiliki sarana dari jenis-jenis pakaian tari, dan wayang sebagai sarana pentas pedalangan. Sedangkan untuk gamelan sudah diberi dari Pemerintah Daerah Tingkat I Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Juni 2006, meskipun masih 1

berwujud gamelan Kuningan, namun dari pihak Pemda TK I DIY memberikan sinyal untuk memberikan gamelan yang lebih layak untuk disandingkan dengan gamelangamelan yang ada di Pulau Dewata ini yang serba gemerlapan. Merasa dengan potensi yang dimiliki serta adanya dukungan dari masyarakat pendukung (Paguyuban Ngeksi Gondo), kelompok karawitan Ngesti Laras selalu ingin mengembangkan diri dengan berbagai hal yang ada kaitannya dengan adat budaya dan seni pertunjukan. Tidak menutup kemungkinan juga akan bisa menembus dalam ranah kepariwisataan di Pulau Dewata, melihat celah yang ada dan tidak menutup kemungkinan hal itu mudah untuk dijangkau. Untuk menjangkau itu, maka kelompok karawitan ini selalu ingin berbenah diri untuk menambah perbendaharaan materi baik untuk konser, untuk iringan adat budaya, iringan tari, dan iringan pedalangan. II. Materi Pembinaan Sesuai dengan keadaan yang dihadapi kelompok karawitan Ngesti Laras ini, adalah terbagi dalam dua jenis, yaitu untuk konser dan untuk iringan Tari. Sedangkan untuk iringan tari pada kesempatan ini akan dibagi dalam dua kategori yaitu untuk iringan tari Gaya Yogyakarta dan iringan tari gaya Surakarta. Pada kegiatan yang akan disampaikan pada kesempatan ini adalah sebagai berikut. 1. Materi gending untuk konser. 2. Materi iringan tari gaya Yogyakarta 3. Materi iringan tari gaya Surakarta 2.1 Materi Konser Gending-gending yang dipergunakan dalam konser sebagai berikut: Gending Wilujeng, Ldr. Sl. My. k:.132 6123 1132.12(6) 2123 2126) 33.. 6532) 5653 2126) 2123 212(6) ngelik..6. 1516) 3561 6532) 66.. 1516) 1132.12(6) Gending Wahyu, Ldr. Sl. My. k: 2 2321 3216 313(2) 3132 3132) 6132 6356) 1653 2321) 3216 313(2) Gending ayemtur, Ldr. Pl. r. k: 3 5 6 7 3 5 6 3 3 2 2. 7. (6). 3 5 6 3 2 7 6) 3 5 3 2 3 7 2 6) 7 7 2 7 3 5 3 2) 5 6 5 3 2 7 5(6) wiled. 3 5 6 7 3 5 6. 3 5 6 7 3 5 6). 7 3 2 6 7 3 2 5 6 5 3 2 7 5 6) 7 7.. 2 3 2 7 2 2 7 2 6 5 3 2).. 2. 6 7 2 3 5 6 5 3 2 7 5(6) 2

Gending Samiran, Ldr. Sl My. k:... 6 6 1 6 5 3 6 3 5 3 1 3(2) 5 3 5 2 5 1 5 6) 5 1 5 6 5 2 5 3) 6 5 2 3 6 1 6 5) 3 6 3 5 3 1 3(2) Gending alabak, Ldr. Pl. Lima k: 5 7 6 5 4 2 1 3 2 3 1 3 2 3(5) 3 2 3 1 3 2 3 5) 3 2 3 1 3 2 3 5). 5 7 6 5 4 2 1) 3 2 3 1 3 2 3(5) Gending ribil, Ldr. Pl. r. k: awa (2) 7 2 7 3 7 3 7 2) 7 2 7 3 5 3 5 6) 7 6 5 3 5 3 5 6) 2 7 6 3 2 2 3(2) 7 2 7 2 7 2 7 3 7 3 7 3 7 3 7 2) 7 2 7 2 7 2 7 3 5 3 5 3 5 3 5 6) 7 6 7 6 7 6 5 3 5 3 5 3 5 6 7 6) 7 2 3 2 3 7 2 3 5 3 5 3 2 2 3(2) Gending Lala Gandrung, Ldr. Pl. Nem. k: 2 3 5 3 5 6 1 5 6 1 2 3 1 6(5) 1 5 6 1 5 6 1 2) 5 3 5 1 5 6 1 2) 5 3 5 6 3 5 3 2) 3 5 6 1 3 2 6(5) Peralihan dari kenong ke 3. 2 3 5 3 5 6 1 5 6 1 2 3 1 6(5) Dadi 1 5 1 5 1 5 6 1. 5 1 6 5 3 1 2) 5. 5 3 5 3 5 1. 5 1 6 5 3 1 2) 5. 5 3 5 3 5 6 2 1 6 5 3 2 1 2). 2 3 5 3 5 6 1 5 6 1 2 3 1 6(5) Gending Kagok Semarang, Ldr. Pl. Nem k:...5 5 6 5 3. 5. 3. 2. (1) 5 6 5 3 5 2 5 1) 5 6 5 3 1 2 3 5) 7 6 7 5 7 6 7 5) 1 6 5 4 2 1 2(1) Wiled (ciblon). 5. 6. 5. 3. 5. 2. 5. 1). 5. 6. 5. 3. 1. 2. 3. 5). 7. 6. 7. 5. 7. 6. 7. 5. 1. 6. 5. 4. 2. 1. 2. (1) Gending Lere-lere Sumbangsih, ldr. Pl. Nem k: 3 3 2 1 3 1 3 2 1 2 1 6 3 5 3(2) 1 2 1 6 5 6 1 2) 3 2 1 6 5 6 1 2) 5 3 5 6 2 1 2 6) 3 3 2 1 3 2 1(6) 3 3 2 1 3 2 1 6) 3 3 2 1 3 2 1 6) 3 1 3 2 3 1 3 2) 1 2 1 6 3 5 3(2) 3

2.2 Materi iringan tari gaya Yogyakarta Iringan Tari Klana Topeng endrong slendro Manyura uka:. 5. 2. 5. 2. 5. (3) //. 5. 3. 5. 2. 5. 2. 5. (3) // //. 5. 3. 5. 2. 5. 2. 5. (3). 5. 3. 5. 2. 6. 3. 5. (6). 1. 6. 1. 5. 1. 5. 1. (6). 1. 6. 1. 5. 1. 5. 1. (6). 2. 3. 2. 1. 6. 5. 2. (3) // Iringan Tari Golek yun-ayun Ladrang yun-ayun Pelog Nem uka:. 3 5 6. 5 3 2 1 1 2 3 2 1 2 (6) // 2 3 2 1 3 5 3 2 5 3 2 1 3 5 3 2 6 3 5 6 2 1 6 5 3 6 3 2 5 3 5(6) // Ciblon (wiled) // 3 6 3 6 2 3 2 1 2 1 5 3 6 5 3 2 3 2 5 3 2 3 2 1 2 1 5 3 6 5 3 2 3 2 5 3 1 2 1 6 2 3 2 1 6 5 4 5 6 3 5 6 3 5 3 2 5 3 1 6 1 2 1(6) // 2.3 Materi iringan tari gaya Surakarta Gambyong Pareanom, pelog nem. uka: 3323 6532 3216 424(5) 1216 1215) 1216 1215) 1216 1215) 1216 424(5) 3323 6532) 3216 2165) 3323 6532) 3216 424(5) Kebar $ 6 6 6 5 6 6 6 2 6 6 6 5 6 6 6 1 6 6 6 5 6 6 6 2 6 6 6 5 6 6 6 1. 3 3. 3 5 3 2 3 5 1 6 2 1 6(5)... 5 2 3 5 6. 3 3. 3 5 3 2 3 5 1 6 2 1 6(5) $ Ciblon/wiled 6 1 6 2 6 1 6 5 6 1 6 2 6 1 6 5 6 1 6 2 6 1 6 5 2. 2 3 2. 2 1) 6 1 6 2 6 1 6 5 6 1 6 2 6 1 6 5 6 1 6 2 6 1 6 5 2. 2 3 2. 2 1) 3. 3 2 3. 3 1 3. 3 6 3. 3 5 3. 3 1 3. 3 6 3. 3 5 3. 3 2) 3. 3 6 3. 3 5 3. 3 2 3. 3 1. 6 6. 6 5 4 2 4 5 6 5 2 1 6(5) Kebar, seperti di atas satu gongan. Ke lancaran:. 6. 5). 2. 1). 2. 1). 6. (5) 4

Iringan ambangan Cakil Ketawang Suba Kastawa Slendro Sanga uka:. 2. 1. 2. 1 2 2 1 1. 6. (5) Ompak :. 1. 6. 1. 5). 1. 6. 1. (5). 2. 1. 6. 5). 2. 1. 6. (5). 2. 1. 6. 5). 2. 1. 6. (5). 2. 1. 2. 6). 2. 1. 6. (5) yak-ayak slendro sanga uka: (1).2.1.2.1.3.2.6.(5) 1656 5356 5356 356(5) 3235 3235 1656 532(1) // 2321 2321 3212 535(6) 5356 5356 2321 356(5) 3235 3235 3212 356(5) 3235 3235 1656 532(1) // Srepeg sanga uka kendang (1) // 2121 3232 561(6) 1616 2121 356(5) 6565 321(2) 3232 356(5) 6565 212(1) // Iringan Tari Gambiranom Lancaran slendro manyura uka:.235.365.3.(2) //.3.2.3.5.6.5.3.(2).3.2.3.5.2.3.5.(6).1.6.3.2.3.2.1.(6).1.6.3.2.3.2.1.(6).2.3.2.1.6.5.3.(2) // Ketawang Kinanthi Sandung slendro Manyura...(2) //..26 1232) 6123 653(2)..21 6535) 11.. 321(6)..6. 1216) 3265 165(3)..35 6535) 2353 216(5) 22.. 3532) 6123 653(2) // uka kendang (2) #) // 6565 235(3) 5353 5235 1653 653(2) #) 3232 356(5) // 5