BAGIAN 6 EVALUASI PERANCANGAN Berdasarkan hasil evaluasi akhir, museum pendidikan dan mainan anak Kolong Tangga rancangan, perlu ditambahkan dan ditingkatkan kualitasnya agar dapat menjadi referensi yang baik sebagai acuan rancangan dan pembelajaran ke depannya. Adapun beberapa poin perbaikan dapat dilihat pada sub bab berikut. 6.1 FASAD Berdasarkan hasil evaluasi akhir, fasad bangunan rancangan dinilai kurang merespon metode kompatibel pada rancangan, hal ini disebabkan aspek elemen bangunan indis yang menggunakan elemen linear sebagai pemecah fasad secara vertikal kurang direspon pada rancangan. Merespon hal ini, terdapat beberapa alternatif rancangan yang dapat diaplikasikan sehingga, respon kawasan secara kompatibel lebih terlihat. Adapun beberapa alternatif yang dapat dilakukan adalah sebagaimana skema berikut. Gambar 6.1 Alternatif Fasad Museum 174
Permasalahan selanjutnya adalah kurang terlihatnya respon bangunan museum rancangan terhadap bangunan indis yang terletak di kawasan Kotabaru sehingga, penjelasan terkait respon kompatibel pada fasad dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 6.2 Respon Kompatibel pada Fasad (foto : jejakkolonial.blogspot) 6.2 KETINGGIAN BANGUNAN Pada hasil evaluasi dinyatakan bahwa bangunan dengan ketinggian antar lantai 5 meter terlalu tinggi bagi pengguna anak-anak. Dalam bangunan rancangan, ketinggian telah diminimalisir dengan 3 aspek yaitu : 1. Dengan penggunaan mezzanine yang secara visual diharapkan dapat membagi ketinggian ruang dalam. 2. Penggunaan plafon pada ruang sehingga, ketinggian dari lantai hingga plafon memiliki jarak 4 meter. 3. Pewarnaan pada plafon yang menggunakan warna gelap sebagai efek manipulasi visual untuk menciptakan ruang yang lebar dengan ketinggian plafon seolah rendah. 4. Ketinggian vitrine maksimum pada rancangan mengikuti hasil kajian antropometri yaitu setinggi 1.9-2 meter dari permukaan lantai. 175
Pada bangunan rancangan, skema yang dilakukan untuk meminimalisir ketinggian ruang adalah sebagaimana berikut. Gambar 6.3 Ketinggian pada Bangunan Rancangan Sebagai upaya untuk menekan ketinggian ruang, dapat juga digunakan alternatif sebagaimana berikut. Gambar 6.4 Alternatif Minimalisir Ketinggian Rancangan 6.3 RAMP PENGUNJUNG Berdasarkan hasil evaluasi mengenai ramp pengunjung, usulan yang di dapatkan terkait ramp pengunjung sebagaimana yang berperan sebagai sirkulasi utama museum adalah, ruang pada ramp yang terletak vertikalisme. Dalam rancangan, ramp dirancang dengan ketinggian 2.5 meter dimana, berdasarkan 176
kajian antropometri, ketinggian ini memenuhi syarat ramp bagi pengguna anakanak maupun dewasa. Pada rancangan, detail ramp adalah sebagai berikut. Gambar 6.5 Ramp pada Bangunan Rancangan Namun, pada sisi terluar ramp terdapat aksen silindris vertikal yang membuat ramp sebagai area sirkulasi sekaligus ruang pamer terlihat terlalu sempit dan tinggi sehingga, untuk mengganti aksen ramp tersebut, dapat menggunakan alternatif sebagaimana berikut. Gambar 6.6 Alternatif Ramp 6.4 BALOK Pada rancangan peletakan balok kurang tepat sehingga, tidak menopang dinding di atasnya. Mengatasi hal ini maka, sebaiknya peletakan balok diperhatikan berdasarkan peletakan dinding bangunan di atasnya. Hal ini berfungsi untuk menghindari kesalahan struktur pada bangunan rancangan. Gambar 6.7 Revisi Potongan Bangunan Penunjang 177
Gambar 6.8 Revisi Potongan Bangunan Penunjang Gambar 6.9 Revisi Potongan Bangunan Utama 178
Gambar 6.10 Revisi Potongan Bangunan Utama 6.5 TANGGA DARURAT Pada museum rancangan, tangga darurat terletak di core bangunan dan dikelilingi oleh panel-panel temporer yang berjarak 2 meter dari tangga darurat sebagaimana gambar berikut. Gambar 6.11 Panel Temporer di Sekitar Tangga Darurat Panel-panel temporer pada rancangan museum, menyulitkan evakuasi pengunjung apabila terjadi bahaya kebakaran. Sebagai alternatif rancangan, ada baiknya di sekitar tangga darurat dirancang pameran yang tidak membutuhkan sekat atau penghalang sehingga, pada aplikasinya di museum rancangan, area di sekitar tangga darurat dapat dirancang sebagaimana berikut. Gambar 6.12 Alternatif Layout Pameran di Sekitar Tangga Darurat 179
6.6 PERTANYAAN UJI DESAIN Berdasarkan hasil evaluasi, dikatakan bahwa pertanyaan uji desain tidak mengarah pada penyelesaian permasalahan khusus sehingga, muncul pernyataan yang tidak termasuk dalam kriteria rancangan yang bersifat subjektif. Oleh sebab itu, pada sub bab ini akan dipaparkan pertanyaan pada uji desain yang dijadikan indikator pengujian dalam perancangan museum Kolong Tangga. 6.6.1 Tata Ruang 1. Apakah tata ruang museum rancangan sudah mewadahi kegiatan edukasi interaktif? 2. Apakah tata ruang museum rancangan sudah sesuai dengan dimensi anak-anak? 3. Apakah tata ruang museum rancangan sudah sesuai dengan dimensi pengguna difabel? 4. Apakah tata ruang museum rancangan sudah merespon dimensi pada bangunan indis? 5. Apakah tata ruang museum rancangan sudah sesuai dengan dimensi anak-anak? 6.6.2 Fasad 1. Apakah fasad museum rancangan telah merespon bentuk fasad pada bangunan di Kotabaru? 2. Apakah fasad museum rancangan telah merespon pola fasad pada bangunan di Kotabaru? 3. Apakah elemen interaktif telah tampak pada museum rancangan? 6.6.3 Lanskap 1. Apakah lanskap museum telah mewadahi kegiatan edukasi dan interaktif? 2. Apakah lanskap telah merespon konsep lanskap kawasan Kotabaru? 180