BAB I PENDAHULUAN. yang berkeadilan dan mempercepat pembangunan daerah yang efektif dan kuat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. selama periode tertentu (Munawir, 2002:33). Rentabilitas suatu perusahaan dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa uang/surat-surat berharga lainnya. hidup krama desa untuk menunjang pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh pedesaan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Namun, fasilitas dan pelayanan perbankan hanya terkonsentrasi di perkotaan,

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan bagian yang menunjang perekonomian nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. untuk memotivasi individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan. Teori ini

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya dan sumber dana yang tersedia secara optimal. Lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya atau kepada pemilik perusahaan stakeholder. Salah satu cara untuk. keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, salah satu keunikan yang dimiliki adalah eksistensi desa pakraman,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatpedesaan di Bali merupakan hal yang penting untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Desa adat merupakan organisasi sosial yang bersifat tradisional. Desa adat

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional, karena UMKM mampu menyerap

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kata Kunci: LPD, pertumbuhan laba, pertumbuhan aset.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan tambahan dana atau uang tidak hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan lembaga perkreditan desa (LPD).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE SKRIPSI

Analisis Kinerja Keuangan I Made Suidarma dan I Gusti Nengah Darma Diatmika 143

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Likuiditas adalah suatu hal yang fundamental bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. satunya mengatur pendirian Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan di Provinsi Bali memiliki keunikan dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, seperti sekaa, banjar serta desa adat. Tradisi itu biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dari modal yang dimiliki (Sartono, 2001:119). Oleh karena itu, perlu diupayakan agar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia mengarahkan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dapat dilakukan dengan cara mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dan mempercepat pembangunan daerah yang efektif dan kuat. Melihat kondisi tersebut maka kebijakan dan strategi pemberdayaan ekonomi rakyat harus diarahkan pada partisipasi dan peran serta rakyat banyak sesuai dengan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan mendirikan lembaga-lembaga perekonomian rakyat. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan salah satu bentuk lembaga perekonomian rakyat. Lembaga perekonomian desa adalah usaha dalam bidang ekonomi keuangan yang berkembang di Bali berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 3 Tahun 2007, yang menyatakan bahwa LPD merupakan badan usaha keuangan milik desa yang melaksanakan kegiatan usaha di lingkungan desa. LPD yang dibentuk berdasarkan keputusan Gubernur mempunyai fungsi untuk membantu masyarakat desa dalam pemupukan modal untuk dimanfaatkan guna meningkatkan usaha ekonomi rakyat. LPD mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dalam bentuk tabungan dan deposito dan 1

menyalurkannya kembali pada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit. Masyarakat yang dimaksud disini adalah masyarakat desa adat dan banjar setempat yang disebut oleh Arsyad (2006) sebagai suatu sistem sosial yang merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat pengendalian LPD. Modal yang dipupuk melalui tabungan, deposito dan pinjaman dari masyarakat, kemudian diakumulasikan dalam bentuk pemberian kredit. LPD harus mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai rasa aman dalam menabung, mendepositokan dan meminjamkan uang kepada LPD. Kepercayaan masyarakat dalam menyimpan uang di LPD, memegang peranan yang penting. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat tidaklah mudah, karena pada saat ini banyak dijumpainya lembaga-lembaga keuangan yang tidak sehat. Tetapi, LPD masih tetap eksis dalam perkembangannya. Guna mempertebal kepercayaan masyarakat setiap akhir bulan LPD harus membuat neraca dan laporan laba/rugi serta laporan-laporan lain yang diperlukan. Neraca dan laporan laba/rugi serta laporanlaporan lain tersebut akan dilaporkan kepada PLPDK (Pembina Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten/Kota) sebagai Bahan Pembinaan LPD di Kabupaten atau Kota dan BPD sebagai Badan Pengawas LPD di Bali. LPD berperan dalam menunjang perekonomian masyarakat desa, oleh karena itu kinerja LPD pada masa ini harus lebih mendapatkan perhatian. Penilaian kinerja LPD tidak terlepas dari kemampuannya dalam menghasilkan laba. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dikenal dengan istilah profitabilitas (Kasmir, 2008:114). Analisis profitabilitas memungkinkan untuk 2

mengestimasikan pengendalian dan karakteristik risiko perusahaan dengan lebih baik, sehingga diketahui informasi-informasi penting yang diperlukan oleh para pengguna informasi keuangan termasuk manajemen perusahaan (Beasty : 2007). Perkembangan LPD Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli dari tahun 2008 2010 dapat dilihat di Tabel 1.1. Dalam Tabel 1.1 diperlihatkan jumlah nasabah, tabungan, deposito, pinjaman yang diberikan, total asset, laba/rugi dan jumlah LPD di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli tahun 2008 2010. Tabel 1.1 Perkembangan LPD di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli periode 2008-2010 No Keterangan 2008 2009 2010 1 Jumlah nasabah (orang) 8.830 9.434 10.256 2 Tabungan (Rp000) 12.048.143 14.305.360 20.417.902 3 Deposito (Rp000) 14.298.248 17.897.380 24.469.277 4 Pinjaman yang diberikan (Rp000) 22.379.202 32.146.920 40.915.210 6 Total Aset (Rp000) 36.227.250 44.147.561 58.994.646 5 Laba/Rugi (Rp000) 1.965.536 2.506.205 3.260.704 7 Jumlah LPD 60 60 61 Sumber : PLPDK Kecamatan Kintamani, 2011 Kecamatan Kintamani terkenal sebagai salah satu kawasan tujuan wisata di Bali. Selain itu, Kecamatan Kintamani juga menjadi salah satu daerah dengan perkembangan LPD yang pesat di Kabupaten Bangli. Jumlah LPD di Kecamatan Kintamani sebanyak 60 LPD tahun 2008 dan 2009 serta 61 LPD tahun 2010 (Tabel 1.1). 3

Jumlah nasabah LPD di Kecamatan Kintamani tahun 2008 sebanyak 8.830 orang, tahun 2009 mengalami kenaikan 6,84 persen menjadi 9.434 orang. Begitu juga untuk jumlah nasabah tahun 2009 sebanyak 9.434 orang, tahun 2010 mengalami kenaikan 8,71 persen menjadi 10.256 orang. Jumlah Tabungan tahun 2008 sebanyak Rp12.048.143.000,00, tahun 2009 mengalami kenaikan 18,73 persen menjadi Rp14.305.360,00. Begitu juga untuk jumlah tabungan tahun 2009 sebesar Rp14.305.360.000,00, mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebesar 42,72 persen menjadi Rp20.417.902.000,00. Jumlah deposito tahun 2008 sebesar Rp14.298.248.000,00, mengalami kenaikan pada tahun 2009 sebesar 25,17 persen menjadi Rp17.897.380.000,00. Begitu juga untuk Jumlah Deposito tahun 2009 sebesar Rp17.897.380.000,00, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 36,72 persen menjadi Rp24.469.277.000,00. Jumlah pinjaman yang diberikan tahun 2008 sebesar Rp22.379.202.000,00, mengalami kenaikan pada tahun 2009 sebesar 43,65 persen, menjadi Rp32.146.920.000,00. Begitu juga untuk jumlah pinjaman yang diberikan tahun 2009 sebesar Rp32.146.920.000,00, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 27,27 persen menjadi Rp40.915.210.000,00. Total Aset tahun 2008 sebesar Rp32.227.250.000,00 mwngalami kenaikan tahun 2009 sebesar 21,86 persen menjadi Rp44.147.561.000,00. Tahun 2009Total Aset sebesar Rp44.147.561.000,00, mengalami kenaikan tahun 2010 sebesar 33,6 persen menjadi Rp58.994.646.000,00. Sedangkan laba bersih tahun 2008 sebesar Rp1.965.536.000,00, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 27,51 persen menjadi Rp2.506.205.000,00. Begitu juga 4

umtuk Laba/Rugi tahun 2009 sebesar Rp2.506.205.000,00, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 30,1 persen menjadi Rp3.260.704.000,00. Besar kecilnya laba yang dihasilkan LPD salah satunya tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola aset dan hutang yang ada. Meriewaty, dkk (2005) menyatakan penilaian kinerja perusahaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekayaan dan kewajiban perusahaan itu sendiri. Aset dan hutang merupakan dua komponen utama dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. Semakin baik pengelolaan manajemen terhadap aset dan hutang maka kegiatan operasional juga akan semakin baik serta akan berpengaruh dalam menghasilkan laba operasi. Pengelolaan aset dan hutang oleh manajemen dapat dilihat dari kemampuan mangatur dan mengelola pertumbuhan perusahaan, tingkat perputaran kas, pertumbuhan jumlah nasabah, leverage management, dan spread management yang memberikan kontribusi terhadap profitabilitas LPD. Pertumbuhan perusahaan didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aset perusahaan (Dewi:2010). LPD yang dikatakan mengalami pertumbuhan adalah LPD yang total asetnya pada tahun tertentu mengalami peningkatan dari total aset sebelumnya. Peningkatan aset yang dimiliki, secara tidak langsung akan lebih menunjang kegiatan operasional LPD. Kegiatan operasional yang berjalan baik diprediksikan mampu mengoptimalkan laba yang dihasilkan LPD, sehingga meningkatkan profitabilitas LPD tersebut. Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 usaha utama LPD adalah menghimpun dana dari krama desa, memberi pinjaman kepada krama 5

desa dan menyimpan kelebihan likuiditas pada BPD dengan imbalan bunga. Perputaran kas yang meningkat menyebabkan penyediaan dana dalam bentuk pinjaman dapat dioptimalkan, sehingga menambah efisiensi dari keuangan yang nantinya akan dapat meningkatkan profitabilitasnya (Susani, 2005 : 15). Simorangkir (2004:90), menyatakan LPD sebagai salah satu lembaga keuangan yang menjual kepercayaan untuk memperoleh bunga dari penjualan kredit dan pemberian jasa tersebut, dengan alasan inilah setiap lembaga keuangan berusaha memperbesar pemberian kredit dan sebanyak mungkin menarik nasabah-nasabah baru. Nasabah merupakan sumber pendapatan bank (Kasmir, 2008:182). Sumber pendapatan utama dari LPD berasal dari transaksi nasabahnya. Dengan kata lain, jika pertumbuhan jumlah nasabah LPD bertambah maka profitabilitas LPD akan meningkat. Demikian sebaliknya, jika pertumbuhan jumlah nasabah berkurang maka profitabilitas LPD akan menurun. Tingkat keberhasilan suatu bank tidak hanya dilihat dari segi pendapatan saja tetapi dari segi kemampuan manajemen dalam mengelola hutangnya (Simorangkir, 2004:154). Kebijakan pengurus dalam menentukan tingkat kewajiban LPD dapat diketahui dari perhitungan leverage management atau komposisi pendanaan. Marberya, dkk (2009) menyatakan bila leverage management meningkat maka dana yang tersedia untuk dipinjamkan kepada nasabah juga semakin meningkat. Peningkatan pemberian pinjaman kepada nasabah memberikan peluang kepada pihak LPD untuk memperoleh laba dari bunga pinjaman yang dibayarkan nasabah. Hasil penelitian Lestari (2005) tentang pengaruh leverage management, spread 6

management, loan to deposit ratio dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta juga memperlihatkan bahwa leverage management berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba (Tarjo:2008). Muljono (2002:154) menyebutkan efektivitas pengelolaan hutang akan nampak pada perhitungan cost of debt dan perhitungan spread management. Damayanthi (2009:8) juga menyebutkan semakin tinggi nilai spread management menunjukkan semakin efektif pengelolaan hutang, hal ini karena penghasilan lembaga keuangan atas total asetnya melebihi biaya bunga yang harus dibayarkan kepada penabung. Penghasilan yang melebihi biaya bunga akan meningkatkan kemampuan LPD tersebut dalam menghasilkan laba. Keberhasilan LPD di Kecamatan Kintamani sampai saat ini dapat dinilai dari kemampuannya dalam mengahasilkan laba dari tahun ke tahun. Presentasi tersebut merupakan hasil dari kemampuan pengurus dalam mengelola usaha LPD dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengelola pertumbuhan perusahaan, tingkat perputaran kas, pertumbuhan jumlah nasabah, leverage management dan spread management yang nantinya berpengaruh terhadap profitabilitas LPD. 7

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian adalah: 1) Apakah Pertumbuhan Perusahaan, Tingkat Perputaran Kas, Pertumbuhan Jumlah Nasabah, Leverage management dan Spread Management secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli periode 2008 2010? 2) Bagaimanakah Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Tingkat Perputaran Kas, Pertumbuhan Jumlah Nasabah, Leverage management dan Spread Management secara parsial terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli periode 2008 2010? 1.2 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang dirumuskan diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh variabel Pertumbuhan Perusahaan, Tingkat Perputaran Kas, Pertumbuhan Jumlah Nasabah, Leverage management Dan Spread Management secara simultan terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli periode 2008 2010. 2) Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Tingkat Perputaran Kas, Pertumbuhan Jumlah Nasabah, Leverage management Dan Spread Management 8

secara parsial terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli periode 2008 2010. 1.2.2 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan memberikan dasar mengenai pentingnya pertumbuhan perusahaan, tingkat perputaran kas, pertumbuhan jumlah nasbah, leverage management dan spread management terhadap profitabilitas LPD. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen mengenai pentingnya pertumbuhan perusahaan, tingkat perputaran kas, pertumbuhan jumlah nasabah, leverage management dan spread management terhadap profitabilitas LPD. 1.3 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. 9

Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yang meliputi pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD), fungsi dan tujuan LPD, kedudukan LPD dalam system perbankan, pengelolaan dan kegiatan usaha LPD, pengertian profitabilitas, faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas, cara-cara menghitung profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, tingkat perputaran kas, pertumbuhan jumlah nasabah, leverage management, spread management, pembahasan hasil penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan serta pembahasan hasil penelitian data yang telah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yang telah diuraikan pada Bab III. Bab V Simpulan dan Saran Bab terakhir ini disajikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 10