PEMIDANAAN DALAM KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN MATI PASCA BERLAKUNYA UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus di Wilayah Pengadilan Negeri Salatiga) S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Disusun Oleh : SRI RAMA BANDARA PUTRA PERDANA 31 2005 020 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012
ii
iii
PERSEMBAHAN Kupersembahkan tulisan kecil ini untuk Eyang Kakung, Almarhumah Eyang Putri & Ibunda tercinta Do amu selalu menyertai setiap langkahku, Cinta kasihmu selalu mengalir seperti sungai sepanjang masa Adikku & Saudaraku Pembangkit semangatku untuk terus berkembang Almamater Majulah terus semua rintangan pasti dapat kita lalui iv
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI NAMA : SRI RAMA BANDARA PUTRA PERDANA NIM: 312005020 JUDUL :PEMIDANAAN DALAM KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN MATI PASCA BERLAKUNYA UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Salatiga). CATATAN : 1. Lebih baik judul pertimbangan hakim, karena pemidanaan lebih luas sampai dengan kesimpulan sampai dengan kesimpulan intinya pertimbangan hakim. 2. pada latar belakang masalah, analisis perlu dikekemukakan perbandingan antara Pasal 359 KUHP dan UULAJ. 3. Perlu konsistensi apa ide perubahan UULAJ sehingga kesimpulan dan saran juga sejalan. 4. Fokus pada pertimbangan hakim : kemukakan individualisai pidana, ancaman alternatif, perlindungan korban dll. Salatiga, Penguji Salatiga, Penguji Dr. C. Maya Indah S, S.H., M.Hum v
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI NAMA : SRI RAMA BANDARA PUTRA PERDANA NIM: 312005020 JUDUL :PEMIDANAAN DALAM KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN MATI PASCA BERLAKUNYA UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Salatiga). CATATAN : 1. Metode penelitian campuran antara struktur penelitian dogmatic dan penelitian sosiologis, sesuaikan jangan dicampurkan. 2. bab III 90% memindah dari putusan pengadilan jadi disinkronkan, a. dengan bahasa akademik b. unsur-unsur pertimbangan hakim termasuk hal-hal yang dikandung tidak saja yang meringankan dan memberatkan. c. temuan data pidana dan pertimbangan dibedakan sehingga Nampak focus penelitian dan akan menemukan analisisnya yang tidak berat Salatiga, ringan saja. Penguji 3. Bahan data ada tetapi penyajian tidak terstruktur. 4. Rumusan masalah lebih spesifik seperti : apakah pidana dalam kecelakaan latas lebih berat atau ringan? Salatiga, Penguji vi Sri Harini Dwi Yatmi, S.H., M.S.
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI NAMA : SRI RAMA BANDARA PUTRA PERDANA NIM: 312005020 JUDUL :PEMIDANAAN DALAM KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN MATI PASCA BERLAKUNYA UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Salatiga). CATATAN : 1. Abstrak diperbaiki 2. Kata kasus dalam putusan di bab III diganti dengan kata putusan. 3. Kutipan putusan bahasanya diabstraksikan. 4. Cantumkan dasar pemberlakuan undang-undang UU No.22 Tahun 2009 LLAJ 5. Daftar pustaka disesuaikan. Salatiga, Penguji Salatiga, Penguji M. HARYANTO, S.H., MHum. vii
ABSTRAK Rama Bandara Putra Perdana, Sri. 31 2005 020. Pemidanaan Dalam Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menyebabkan Mati Pasca Berlakunya UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Kasus di Wilayah Pengadilan Negeri Salatiga). Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. M. Haryanto, S.H., M.Hum. 2012 Kata kunci : Kecelakaan lalu lintas dan UU No. 22 Tahun 2009 Perkara-perkara kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan mati sebelum adanya perubahan undang-undang, atau sebelum diundangkanya UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dalam penjatuhan pidana kepada pelaku mendasarkan pada Pasal 359 KUHP, dan setelah berlakunya UU No.22 Tahun 2009 mendasarkan Pasal 310 ayat (4). Oleh karena itu, penulis terdorong untuk melakukan penelitian di Pengadilan Negeri Salatiga mengenai pertimbangan hakim dalam penjatuhan pidana bagi terdakwa kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang lain setelah terjadi perubahan undang-undang. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas penelitian itu adalah bagaimanakah pertimbangan hakim dalam pemidanaan terhadap terdakwa pada kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang lain pasca berlakunya UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan? Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif (case approach). Jenis penelitian yang digunakan adalah eksploratif. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber data yakni bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Unit amatan yaitu putusan kasus kecelakaan lalu lintas yang diadili di Pengadilan Negeri Salatiga sebelum dan sesudah diberlakukannya UU No. 22 Tahun 2009. Unit amatan yaitu pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Salatiga dalam penjatuhan pidana kepada terdakwa kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang lain sebelum dan sesudah diberlakukannya UU No. 22 Tahun 2009. Hasil penelitian yang diperoleh adalah setelah berlakunya undang-undang baru yaitu UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang didalamnya terdapat Pasal 310 Ayat (4) yang mengatur lebih spesifik tentang kelalaian yang terkhusus dalam kecelakaan lalu lintas terutama yang menyebabkan matinya orang lain tidak secara spesifik mempertajam hakim untuk menjatuhi pidana lebih berat dibanding saat hakim masih mengacu pada Pasal 359 KUHP. Pada kenyataanya pidana yang dijatuhkan cenderung lebih ringan. Memang selain memiliki sanksi yang lebih berat karena bersifat kumulatif dalam Pasal 310 Ayat (4) UULAJ juga memiliki sanksi yang lebih ringan karena bersifat alternatif yaitu pidana penjara atau denda, dan dalam penjatuhan pidana adalah kebebasan hakim (diskresi), akan tetapi bila melihat tujuan dari adanya perubahan undang-undang dan diundangkanya UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang antara lain bertujuan terwujudnya lalu lintas yang tertib, lancar dan aman, maka setidak-tidaknya hakim dapat menjatuhkan pidana yang benar-benar menimbulkan efek jera sehingga kecelakan lalu lintas terutama yang menyebabkan matinya orang lain dapat diminimalkan. viii
KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S.W.T atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Pertimbangan Hakim Dalam Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menyebabkan Mati Pasca Berlakunya UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Kasus di Wilayah Pengadilan Negeri Salatiga), yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penulis sangat menyadari akan keterbatasan dan kekurangan penulis, sehingga penulis mengakui bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu adapun kritik ataupun saran akan penulis terima dengan senang hati. Sebab kritik dan saran akan sangat membantu penulis untuk belajar hingga dapat membuat penulisan yang lebih baik. Pada kesempatan yang baik ini, penulis akan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Eyang Kakung R. Soemarmo Atmodjo, Almarhumah Eyang Putri Nuk Suyati, Ibunda Endang Sumarni, sebagai orangtua yang dengan tulus dan cintakasih telah membesarkan dan mendidik penulis hingga kini. 2. Khrishna Djaja Darumurti, S.H., M.H., selaku dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. ix
3. M. Haryanto, S.H., M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah dengan tulus dan ikhlas membimbing dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir. 4. Ibu Sri Harini Dwi Yatmi, S.H., M.S., selaku wali studi penulis. 5. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan Para karyawan Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 6. Adhi Satrija Nugroho, S.H. dan Prasetya Nugroho, SH., M.Kn, selaku Hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang pernah memutus kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan matinya orang lain, selaku pembimbing selama penelitian dan memberikan penjelasan tentang objek penelitian yang dikaji penulis. 7. Adik-adikku, saudara-saudaraku, dan seluruh keluarga besar. 8. Para sahabat-sahabat dan seluruh teman-teman angkatan 2005. 9. Selanjutnya, kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, pihak-pihak yang telah banyak membantu hingga terwujudnya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan serta bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Salatiga, 26 Juli 2012 x
Penulis ( Sri Rama Bandara Putra Perdana ) NIM. 31 2005 020 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERSEMBAHAN...... LEMBAR HASIL CATATAN UJIAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v viii ix xi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul... 1 B. Latar Belakang Masalah... 6 C. Perumusan Masalah... 12 D. Tujuan Penelitian... 12 E. Metode Penelitian... 13 TINJAUAN PUSTAKA A. Pidana dan Pemidanaan... 16 B. Pengaturan Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menyebabkan Matinya Orang Lain... 31 C. Teori Perubahan Undang-Undang... 35 D. Pertimbangan Hakim... 40 E. Pertimbangan Diterbitkanya UULAJ No. 22 Tahun 2009.. 47 F. Tujuan Diterbitkanya UULAJ No.22 Tahun 2009... 48 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Hasil Penelitian... 49 1. Penerapan Sanksi Pidana Bagi Terdakwa Dalam Tindak Pidana Yang Menyebabkan Matinya Orang xi
Lain Pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Oleh Hakim Pengadilan Negeri Salatiga... 49 a. Putusan I... 49 b. Putusan II... 54 c. Putusan III... 58 d. Putusan IV... 63 2. Pertimbangan Hakim Dalam Menerapkan Sanksi Pidana Terhadap Terdakwa Pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menyebabkan Matinya Orang lain.. 68 B. Analisis... 72 1. Perubahan Undang-undang Dalam Perkara Kecelakaan Lau Lintas Yang Menyebabkan Mati... 72 2. Penerapan Sanksi Pidana Bagi Terdakwa Dalam Tindak Pidana Yang Menyebabkan Matinya Orang Lain Pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Oleh Hakim Pengadilan Negeri Salatiga... 74 a. Putusan I dan II... 74 b. Putusan III dan IV... 76 3. Pertimbangan Hakim Dalam Menerapkan Sanksi Pidana Terhadap Terdakwa Pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menyebabkan Matinya Orang lain.. 77 4. Pengaruh Perubahan Undang-Undang Dalam Menerapkan Sanksi Pidana Terhadap Terdakwa Pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia... 79 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 83 B. Saran... 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xii