PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SUMARNI NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL STAD IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENGUKURAN SUDUT MENGGUNAKAN BUSUR DERAJAT DIKELAS IV ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN COURSE REVIEW HORAY DI MIN PONTIANAK TENGGARA ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK WORD SQUARE DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK KELAS IV SDN 48 KETANJAK MELIAU ARTIKEL PENELITIAN.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DI KELAS IV SD

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN KETERLIBATAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARANBI DENGAN KARTU KATA DI SDN 07 ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA NYATA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh THOMAS NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN TALKING STICK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RIKA EFENDI NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MANIK-MANIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

PENERAPAN TALKING STICK UNTUK MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN 04 PONTIANAK

: Model pembelajaran inkuiri, keaktifan siswa, hasil belajar siswa, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS IV SLB ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh ARIYANTI NIM. F33209004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD Ariyanti, Suhardi Marli, Sugiyono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN e-mail: ariyantiyanti06@yahoo.com Abstrak: Penelitian in bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan media video untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil analisis data aktivitas fisik siklus I 69,00% meningkat menjadi 84,00% pada siklus II dan meningkat lagi 6,00% menjadi 90,00% di siklus III. Pada aktivitas mental ratarata siklus I 41,67% meningkat menjadi 58,33% pada siklus II dan meningkat menjadi 78,33% di siklus III. Aktivitas emosional siklus I 56,67% meningkat menjadi 81,67% pada siklus II dan meningkat menjadi 93,33% di siklus III. Hasil belajar siklus I rata-ratanya 84,00 meningkat menjadi 95,75 pada siklus II dan meningkat menjadi 96,13% pada siklus III. Berdasarkan data analisis aktivitas dan hasil belajar peserta didik, menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan media video dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Kata kunci: Video, Gejala Alam, Aktivitas dan Hasil Belajar. Abstrack: The objective of research is to describe the advantages of video as a media to increase both of the students activity and learning outcomes for natural phenomena material in Science at grade VI SDN 21 Pontianak Barat. The research method is descriptive. The result of data analysis for physical activity in the first cycle is about 69,00% then increase to 84,00% in the second cycle. And go up 6% to 90% in the third cycle. The average of students mental activity in the first cycle is 41,67% and increase to 58,33% in the second cycle thein go up to 78,33% in the third cycle. The average of emotional activity for the first cycle is 56,67% then increase to 81,67% in the second cycle and go up to 93,33% in the third cycle. The average of learning outcomes in the firs cycle is 84,00%, increase to 95,75% in the second cycle and go up to 96,13% for the third cycle. Based on data analysis of students activity and learning outcomes, it indicates that the use of video as a media is able to increase the students activity and learning outcomes. Key words: Video, Natural Phenomena, Activity And Learning Outcomes.

P embelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar (UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 1). Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang pendidik selain harus menguasai bahan atau materi pelajaran, juga harus mengetahui cara menyampaikan materi pelajaran dengan benar dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, sehingga media merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Menurut Bovee (dalam Hujair AH Sanaky 2011:3) media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Sehingga pendidik diharapkan mampu mempergunakan media secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membantu pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar. Menurut Puput Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno (2007:73), dengan menggunakan media peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab mereka tidak hanya mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Karena dalam pembelajaran peserta didik yang seharusnya aktif, bukan pendidik. Moh. Uzer Usman (2009:2), menyatakan bahwa aktivitas peserta didik sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didiklah yang seharusnya banyak aktif sebab ia adalah yang merencanakan dan melaksanakan belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran perlu ditekankan adanya aktivitas peserta didik baik secara fisik, mental, maupun emosional. Berdasarkan pengamatan peneliti sekaligus sebagai pendidik bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah, khususnya di kelas VI SD Negeri 21 Kecamatan Pontianak Barat peneliti menemukan bahwa dalam pembelajaran IPS pendidik yang terlihat aktif tetapi peserta didik tidak diberi kesempatan untuk aktif. Peserta didik terlihat kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan aktivitas belajarnya pun rendah. Hal ini tampak dari kurangnya partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu masih ada beberapa peserta didik yang mengobrol dengan temannya dan bermain saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi apabila ditanya mengenai pelajaran mereka tidak bisa menjawabnya. Hal ini disebabkan karena pendidik yang mendominasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, pendidik juga kurang dalam memanfaatkan media, pendidik tidak memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menggali pengetahuan yang sudah dimilikinya. Peserta didik hanya menerima saja apa yang telah dijelaskan dan diberikan oleh pendidik tanpa adanya reaksi balik, misalnya bertanya mengenai materi yang sedang mereka pelajari. Dalam pembelajaran peserta didik juga kurang termotivasi dalam memanfaatkan media yang dapat mempermudah mempelajari suatu materi. Ini disebabkan karena selama

pembelajaran IPS pendidik hanya menggunakan media visual, seperti peta ataupun gambar sehingga muncul kebosanan pada peserta didik. Untuk itu, peneliti ingin mencari solusi terhadap rendahnya aktivitas belajar peserta didik. Peneliti ingin memanfaatkan media video dalam proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan media video, diharapkan aktivitas belajar peserta didik akan meningkat sehingga mereka senang belajar dan akan terdorong untuk melakukan aktivitas belajar agar mencapai prestasi yang lebih baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah dengan memanfaatan media video dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat?. Sub masalah dari penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas fisik peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat? (2) Bagaimanakah peningkatan aktivitas mental peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat? (3) Bagaimanakah peningkatan aktivitas emosional peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat? (4) Apakah terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pemanfaatan media video untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat. Dari tujuan tersebut peneliti membagi lagi menjadi beberapa tujuan khusus sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas fisik peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas mental peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat. 3. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas emosional peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat. 4. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan media video pada materi gejala alam dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SDN 21 Pontianak Barat. Agar pembelajaran menarik perhatian peserta didik diperlukan penggunaan media, misalnya media video. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Andi Prastowo, 2011:300), video diartikan sebagai rekaman gambar hidup atau program televisi lewat tayangan pesawat televisi. Atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara. Menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Aktivitas adalah sifat mudah atau sukar bertindak dengan sendirinya (Bigot, 1990: 275).

Aktivitas adalah banyak sedikitnya orang yang menyatakan diri, menjelmakan perasaannya dan pikiran-pikirannya dalam tindakan yang spontan. Pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik dilihat dari prosesnya menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental dan emosional. Secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut James O. Wittaker (dalam Wasty Soemanto 2006:104), belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Hilgart dan Bower (dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni 2010:13), menyatakan bahwa belajar memiliki arti: 1) to gain knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study; 2) to fix in the mind or memory; memorize; 3) to acquire trough experience; 4) to become in forme of to find out. Menurut defenisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Berdasarkan beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada perilaku peserta didik yang didapat melalui pengalaman belajar. Perubahan perilaku itu dapat berupa pengetahuan atau perubahan sikap setelah belajar. Menurut Sardiman (2010:100), aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada peserta didik sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Melalui aktivitas belajar, peserta didik diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga hasil belajar. Nana Sudjana (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008:15) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Winkel (dalam Purwanto, 2008:45) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Dari beberapa pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara menyeluruh yaitu mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar dapat ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. METODE Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi, (2007:67) metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek/ obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 21 Kecamatan Pontianak Barat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Soaial. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari semester I tahun ajaran 2012/2013. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus untuk melihat peningkatan aktivitas belajar peserta didik, yang meliputi aktivitas fisik, mental dan emosional serta melihat peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang materi gejala alam menggunakan media video. Jumlah peserta didik dalam penelitian ini ada 20, terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 11 peserta didik perempuan. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap pengamatan/refleksi, 4) tahap refleksi. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun rencana pembelajaran berupa rencana pembelajaran sebagai tindakan awal dalam penelitian, termasuk rancangan penggunaan medianya, materi ajar dan alat evaluasi. Tahap pelaksanaan Setelah tahap perencanaan dipersiapkan, selanjutnya tahap pelaksanaan rencana pembelajaran yang sudah dirancang sebagai tindakan awal dari penelitian tindakan kelas. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan beberapa siklus. Siklus pertama merupakan implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan. Pada siklus kedua atau siklus berikutnya berupa implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah direvisi untuk mengatasi masalah pada siklus sebelumnya. Tahap pengamatan/ observasi Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk perolehan data yang akurat maka diperlukan kolaborator dalam mengumpulkan data-data mengenai aktivitas belajar peserta didik. Pada tahap observasi ini kolaborator menggunakan lembar observasi pengamatan terhadap aktivitas belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri 21 Kecamatan Pontianak Barat dalam proses pembelajaran. Tahap refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut. a. Merinci dan menganalisis penelitian tindakan yang sudah dilaksanakan berkaitan dengan keterampilan peserta didik, keberhasilan dan kendala yang dihadapi pendidik dan peserta didik berdasarkan hasil pengamatan. b. Merancang tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan tindakan pada siklus berikutnya berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bersama kolaborator pada tahap refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Teknik observasi langsung, yaitu cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaanya langsung pada tempat di mana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi (Hadari Nawawi, 1995: 94). Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas belajar peserta didik.

b. Teknik pengukuran, yaitu cara pengumpulan data untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek tertentu dibandingkan dengan norma tertentu pula sebagai satuan ukur yang relevan (Hadari Nawawi, 2007: 101). Pengukuran data dalam penelitian ini adalah pemberian skor terhadap hasil belajar peserta didik pada setiap siklus dengan mengerjakan soal latihan (tes). Data yang dikumpulkan dengan teknik pengukuran yaitu data tentang hasil belajar peserta didik pada pembelajaran gejala alam. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar observasi Alat pengumpul data pada teknik observasi langsung adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas belajar peserta didik selama proses pembelajaran pada materi gejala alam dengan memanfaatkan media video. b. Tes Alat pengumpul data pada teknik pengukuran hasil belajar peserta didik berbentuk tes. Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik (Zainal Arifin 2011:118). Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada materi gejala alam. Dalam penelitian ini jenis tes tertulis dan bentuk tesnya essay. Peneliti melakukan diskusi dengan kolaborator mengenai aktivitas belajar peserta didik baik itu keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada saat melakukan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk melihat indikator-indikator aktivitas belajar peserta didik yang dipresentasekan dan hasil belajar peserta didik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar daya serap terhadap materi pembelajaran. Dari hasil diskusi analisis data yang didapat, maka peneliti dan kolaborator bisa memutuskan untuk membuat suatu perencanaan ulang terhadap tindakan yang dilakukan atau menghentikan tindakan tersebut. Data yang telah terkumpul melalui alat pengumpul data akan disajikan dalam bentuk tabel data tunggal. Selanjutnya data yang telah disajikan dalam bentuk tabel akan dianalisis untuk menjawab pertanyaan dalam submasalah yaitu. 1. Untuk menganalisis data aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan memanfaatkan media pembelajaran akan dianalisis dengan perhitungan persentase sebagai berikut. f Persentase = N X 100 Keterangan : f = frekuensi N = banyaknya peserta didik (Nana Sudjana 2011:131)

2. Untuk menganalisis data berupa nilai hasil belajar pada pembelajaran materi gejala alam dianalisis dengan perhitungan rata-rata dan persentase dihitung dengan rumus: x = fx f Keterangan: x = Rata-rata ( Mean) = jumlah f = jumlah peserta didik yang mendapat nilai x = nilai (Awaludin, dkk 2008: 2-8) Persentase nilai peserta didik dihitung dengan rumus: f Persentase = N X 100 Keterangan : f = frekuensi N = banyaknya peserta didik (Nana Sudjana 2011:131) Kriteria keberhasilan peserta didik akan digunakan kriteria standar ketuntasan di Sekolah Dasar Negeri 21 Pontianak Barat, dimana ketuntasan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah 70,00. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Pemanfaatan Media Video untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Gejala Alam dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI SDN 21 Pontianak Barat diuraikan dalam siklus-siklus pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan teman sejawat, dengan subjek penelitian peserta didik Kelas VI SD Negeri 21 Pontianak Barat yang berjumlah 20. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas belajar peserta didik yang terdiri dari aspek peserta didik yang aktif secara fisik, peserta didik yang aktif secara mental, dan peserta didik yang aktif secara emosional serta hasil belajar. Semua aspek tersebut terdapat dalam indikator kinerja aktivitas belajar yang diperoleh dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Datadata yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan perhitungan persentase. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Aktivitas Belajar Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Media Video pada Siklus I Indikator Kinerja Persentase Aktivitas Fisik 1. Peserta didik yang berdiskusi dengan kelompoknya. 70% 2. Peserta didik yang aktif mencatat. 75% 3. Peserta didik yang mengamati media yang digunakan pendidik 90%

Sambungan Tabel 1 4. Peserta didik yang bertanya mengenai materi yang dipelajari. 30% 5. Peserta didik yang mengerjakan tugas atau evaluasi yang diberikan pendidik dengan sungguh-sungguh. 80% Rata-rata 69% Aktivitas Mental 1. Peserta didik yang bersungguh-sungguh menyimak penjelasan pendidik. 50% 2. Peserta didik yang dapat menanggapi pertanyaan dari temannya. 40% 3. Peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 35% Rata-rata 41,67% Aktivitas Emosional 1. Peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 60% 2. Peserta didik yang gembira dalam mengikuti pembelajaran. 60% 3. Peserta didik yang berani menyampaikan hasil diskusi. 50% Rata-rata 56,67% Tabel 2 Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Media Video pada Siklus I No Nilai siswa (x) Frekuensi (f) f.x % 1 70 1 70 5 2 75 4 300 20 3 80 4 320 20 4 90 11 990 55 Jumlah 20 1680 100 Rata-rata 84,00 Berdasarkan refleksi antara peneliti dan kolaborator mengenai pelaksanaan siklus I, diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum optimal seperti apa yang telah direncanakan. Adapun kekurangan pada siklus I yaitu: 1) pelaksanaan pembelajaran kurang kondusif, 2) masih ada beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan media dan penjelasan pendidik, 3) saat menyampaikan hasil diskusi peserta didik masih melihat catatan hasil diskusinya, 4)belum ada peserta didik yang memperoleh nilai maksimal, yaitu nilai 100. Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I dan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar peserta didik pada pembelajaran gejala alam, peneliti bersama kolaborator membuat kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan tindakan kedua pada siklus II. Tabel 3 Aktivitas Belajar Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Media Video pada Siklus II Indikator Kinerja Persentase Aktivitas Fisik 1. Peserta didik yang berdiskusi dengan kelompoknya. 90%

Sambungan Tabel 3 2. Peserta didik yang aktif mencatat. 95% 3. Peserta didik yang mengamati media yang digunakan oleh pendidik. 90% 4. Peserta didik yang bertanya mengenai materi yang dipelajari. 55% 5. Peserta didik yang mengerjakan tugas atau evaluasi yang diberikan pendidik dengan sungguh-sungguh. 90% Rata-rata 84% Aktivitas Mental 1. Peserta didik yang bersungguh-sungguh menyimak penjelasan pendidik. 65% 2. Peserta didik yang dapat menanggapi pertanyaan dari temannya. 60% 3. Peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 50% Rata-rata 58,33% Aktivitas Emosional 1. Peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 85% 2. Peserta didik yang gembira dalam mengikuti pembelajaran. 85% 3. Peserta didik yang berani menyampaikan hasil diskusi. 75% Rata-rata 81,67% Tabel 4 Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Media Video pada Siklus II No Nilai siswa (x) Frekuensi (f) f.x % 1 80 1 80 5 2 85 1 85 5 3 90 3 270 15 4 95 4 380 20 5 100 11 1100 55 Jumlah 20 1915 100 Rata-rata 95,75 Dari hasil pengamatan pelaksanaan siklus II terhadap ativitas dan hasil belajar peserta didik, peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi. Dari hasil refleksi, diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan siklus II belum optimal seperti apa yang telah direncanakan. Kekurangan pada siklus II adalah pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu, yaitu lebih 5 menit dan masih ada 10 peserta didik yang tidak membuat kesimpulan. Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I dan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar peserta didik pada pembelajaran gejala alam, peneliti bersama kolaborator membuat kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan tindakan ketiga pada siklus III.

Tabel 5 Aktivitas Belajar Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Media Video pada Siklus III Indikator Kinerja Persentase Aktivitas Fisik 1. Peserta didik yang berdiskusi dengan kelompoknya. 95% 2. Peserta didik yang aktif mencatat. 100% 3. Peserta didik yang mengamati media yang digunakan pendidik 100% 4. Peserta didik yang bertanya mengenai materi yang dipelajari. 55% 5. Peserta didik yang mengerjakan tugas atau evaluasi yang diberikan pendidik dengan sungguh-sungguh. 100% Rata-rata 90% Aktivitas Mental 1. Peserta didik yang bersungguh-sungguh menyimak penjelasan pendidik. 90% 2. Peserta didik yang dapat menanggapi pertanyaan dari temannya. 75% 3. Peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 70% Rata-rata 78,33% Aktivitas Emosional 1. Peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 95% 2. Peserta didik yang gembira dalam mengikuti pembelajaran. 95% 3. Peserta didik yang berani menyampaikan hasil diskusi. 90% Rata-rata 93,33% Tabel 6 Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Memanfaatkan Media Video pada Siklus III No Nilai siswa (x) Frekuensi (f) f.x % 1 80 1 80 5 2 87,5 1 87,5 5 3 95 9 855 45 4 100 9 900 45 Jumlah 20 1922,50 100 Rata-rata 84,00 Dari hasil pengamatan pelaksanaan siklus III terhadap aktivitas dan hasil belajar, peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi. Dari hasil refleksi dan diskusi, diperoleh kesepakatan bahwa penggunaan media video pada materi gejala alam dapat membantu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan dari refleksi tersebut peneliti bersama kolaborator sepakat untuk menghentikan penelitian pada siklus III, hal ini dikarenakan data yang diperoleh sudah mencapai titik jenuh dan terdapat peningkatan pada aktivitas belajar peserta didik, baik aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional serta terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik pada setiap siklusnya. Dengan demikian peneliti bersama kolaborator bersepakat untuk menghentikan penelitian ini.

Pembahasan Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data aktivitas belajar peserta didik yang terdiri dari, aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional, serta data hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam materi gejala alam dengan memanfaatkan media video. Untuk itu peneliti bersama kolaborator sebagai pengamat melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Hasil pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan media video dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siklus I, II, dan III adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik dijabarkan menjadi 5 indikator kinerja, yaitu berdiskusi dengan kelompoknya, aktif mencatat, mengamati media yang digunakan pendidik, bertanya mengenai materi yang dipelajari, dan mengerjakan tugas atau evaluasi dengan sungguh-sungguh. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus I rata-rata aktivitas fisik 69,00% meningkat menjadi 84,00% pada siklus II. Kemudian pada siklus III juga terjadi peningkatan yaitu dari 84,00% pada siklus II menjadi 90,00% pada siklus III. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,00% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 6,00%. Dengan rata-rata peningkatan 10,50%. 2. Aktivitas Mental Pada indikator aktivitas mental, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu bersungguh-sungguh menyimak penjelasan pendidik, menanggapi pertanyaan dari temannya, dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus I rata-rata aktivitas mental 41,67% meningkat menjadi 58,33% pada siklus II. Kemudian pada siklus III juga terjadi peningkatan yaitu dari 58,33% pada siklus II menjadi 78,33% pada siklus III. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 16,66% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 20,00%. Dengan rata-rata peningkatan 18,33%. 3. Aktivitas Emosional Pada indikator aktivitas emosional, terbagi menjadi 3 indikator kinerja, yaitu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, gembira dalam mengikuti pembelajaran dan berani menyampaikan hasil diskusi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus I rata-rata aktivitas emosional 56,67% meningkat menjadi 81,67% pada siklus II. Kemudian pada siklus III juga terjadi peningkatan yaitu dari 81,67% pada siklus II menjadi 93,33% pada siklus III. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 25,00% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 11,66%. Dengan rata-rata peningkatan 18,33%. 4. Hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan media video setelah dilakukan tindakan pada siklus I, peserta didik semuanya telah tuntas 100% dengan nilai rata-rata 84,00. Dengan rincian, peserta didik yang memperoleh nilai 70,00 sebanyak 1 orang (5%), peserta didik yang memperoleh nilai 75,00 sebanyak 4 orang (20%), peserta didik yang memperoleh nilai 80,00 sebanyak 4 orang (20%), dan peserta didik yang memperoleh nilai 90,00 sebanyak 11

orang (55%). Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran, dimana nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 95,75. Ini berarti terjadi peningkatan nilai rata-rata peserta didik dari 84,00 pada siklus I menjadi 95,75 pada siklus II, dengan selisih peningkatan sebesar 11,75. Pada siklus III terjadi lagi peningkatan hasil belajar peserta didik. Nilai rata-rata peserta didik pada siklus III adalah 96,13 meningkat dari siklus II yang rata-ratanya 95,75. Ini berarti terjadi kenaikan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik dari siklus II ke siklus III sebesar 0,38. Dari tiga siklus yang dilaksanakan peserta didik telah 100% mencapai ketuntasan minimal. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media video dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Soaial dalam materi gejala alam. Aktivitas belajar peserta didik yang terbagi menjadi aktivitas fisik, aktifitas mental dan aktifitas emosional mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Rata-rata persentase aktivitas fisik peserta didik dengan menggunakan media video dalam materi gejala alam mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I sebesar 69%, meningkat menjadi 84% pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 90% pada siklus III. Pada aktivitas mental peserta didik dengan menggunakan media video dalam materi gejala alam mengalami peningkatan, rata-rata persentase siklus I 41,67% meningkat menjadi 58,33% pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 78,33% di siklus III. Pada aktivitas emosional juga terjadi peningkatan, rata-rata persentase siklus I 56,67% meningkat menjadi 81,67% pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 93,33% di siklus III. Hasil belajar peserta didik secara individu pada materi gejala alam mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I rata-ratanya 84,00 meningkat menjadi 95,75 pada siklus II dan meningkat kembali pada siklus III menjadi 96,13%. Saran Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengalami beberapa kendala yaitu masih ada beberapa peserta didik yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, guru kekurangan waktu dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, disarankan kepada pendidik/ peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Hendaknya pendidik lebih menguasai kelas agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar, dan tertib. 2. Hendaknya pendidik dalam proses pembelajaran melibatkan peserta didik baik secara fisik, mental maupun emosional. 3. Dalam melaksanakan pembelajaran disarankan hendaknya pendidik memvariasikan media, tidak hanya terpaku pada media yang sudah disediakan oleh sekolah agar peserta didik lebih aktif.

DAFTAR RUJUKAN Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Press. Awalluddin,dkk. 2008. Statiska Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hadari Nawawi. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hujair AH Sanaky. 2011. Media Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Moh. Uzer Usman. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pupuh Fathurrohman dan M Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wasty Soemanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Zainal Arifin. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.