FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Artikel Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Geografi

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI A

MUSTIKA AYU BUDHI KRISTANTI A

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : RIZA ARFIAN NURFENI A

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

ANALISIS PEMBELAJARAN FOTOSINTESIS MENGGUNAKAN INDEX CARD MATCH DAN TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

2 Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: MEGA APRILLIA BAGUS TRI WASKITHO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Oleh: EKA NOVITASARI

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: Errys Dwi Susilo

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Oleh :

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TAI DAN TUTOR SEBAYA BERBANTU LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE TAI DAN TIPE TPS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PRANATA SOSIAL MASYARAKAT KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN AJARAN 2014/2015

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

NASKAH PUBLIKASI. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Diajukan Oleh :

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Disusun oleh: IIS SUGIARTI A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN STAD. Tanaka Inkorery Febrina.

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA POWER POINT INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM SISWA MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

KOMPARASI METODE TALKING STICK

KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE

KARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN GNT DAN RESITASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

Disusun oleh: NUR DEWI ASTUTI A

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Two Stay Two Stray, Metode Make a Match

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

SKRIPSI. Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Biologi DISUSUN OLEH : PUPUT AYU LINDHAWATI A

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN THINK PAIR SHARE MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

2013 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NGQT DAN TTW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA CHARTA

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

ISSN Heri Sutarno Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ASTI DWI LESTARI A 420 100 015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Asti Dwi Lestari A.420100015, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 53 halaman ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar melalui pembelajaran kooperatif model TPS (Think Pair Share) dan menggunakan model pembelajaran Jigsaw pada pokok materi struktur tubuh tumbuhan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah tiga kelas, dipilih secara acak. Kelas yang digunakan penelitian diberi perlakuan yang berbeda dengan materi yang sama. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan post test. Analisa data Uji statistik menggunakan uji validitas, reliabilitas, derajat kesukaran, daya beda soal, normalitas, homogenitas, dan untuk uji hipotesis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann- Whitney U Test dengan dibantu oleh program SPSS 15.0 for Windows. Rata-rata hasil belajar ranah kognitif kelas VIIIG dengan model TPS sebesar 80,5 lebih rendah dari pada kelas yang menggunakan model Jigsaw sebesar 81 dan konvensional sebesar 72. Hasil Uji hipotesis Kruskal-Wallis pembelajaran menggunakan pembelajaran model TPS dan Jigsaw diperoleh 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak jadi terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran TPS, Jigsaw dan kontrol. Hasil uji lanjut menggunakan Mann-Whitney U Test hasil TPS-Jigsaw diperoleh 0,760 > 0,05 jadi H 0 diterima; TPS-Kontrol diperoleh 0,000 < 0,05 H 0 ditolak; Jigsaw-Kontrol diperolah 0,000 < 0,05 H 0 ditolak. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat diperoleh kesimpulkan: terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran TPS, Jigsaw, dan Konvensional (ceramah) pada mata pelajaran biologi materi struktur tubuh tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2013/2014. Model pembelajaran jigsaw paling efektif digunakan dalam proses pembelajaran materi struktur tubuh tumbuhan dibandingkan dengan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan ceramah (konvensional) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2013/2014. kata kunci: model belajar tps, model belajar jigsaw, hasil belajar.

A. Pendahuluan Perkembangan zaman akan berpengaruh dalam sebuah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini menuntut perkembangan akan dunia pendidikan pula. Dengan pendidikan seseorang akan mendapatkan berbagai macam ilmu baik ilmu pengetahuan maupun ilmu teknologi. Tanpa sebuah pendidikan seseorang akan ketinggalan jaman, tidak akan pernah tahu tentang perkembangan dunia luar. Itulah mengapa dari dulu sampai sekarang pendidikan itu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh aktivitas, gaya, motivasi, dan minat belajar siswa. Faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian dalam mendukung efektivitas belajar. Peranan guru berpengaruh dalam proses pembelajaran melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat dengan materi yang diajarkan, karena suatu model belum tentu cocok digunakan untuk setiap pokok bahasan berbeda. Ada kalanya guru harus menggunakan beberapa model tertentu dalam menyampaikan suatu materi tertentu. Pada kenyataannya, guru lebih banyak menggunakan model pembelajaran konvensional sebagai model yang digunakan untuk menyampaikan semua materi yang diajarkan. Salah satu sekolah yang masih sering kali menggunakan metode konvensional pada pembelajaran biologi adalah di SMP Negeri 2 Kartasura. Model pembelajaran konvensional ini kurang memfasilitasi siswa untuk saling bekerja sama dan kurangnya kesempatan siswa untuk bersikap aktif sehingga siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Seringkali siswa merasa bosan dan kurang aktif dalam proses belajar, akibatnya informasi yang diterima siswa tentang materi yang diajarkan tidak maksimal dan hasil belajar siswa pada pelajaran biologi menjadi rendah. Oleh sebab itu hendaknya guru mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan mampu merangsang siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Banyak model yang dapat dipilih sebagai pengganti dari model pembelajaran konvensional, salah satu model pembelajaran yang dapat

merangsang minat siswa adalah dengan model pembelajaran kooperatif yaitu suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar (Slavin dalam Isjoni, 2013: 15). Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa model pembelajaran yang telah dikembangkan, salah satunya yaitu model pembelajaran jigsaw dan TPS (Think Pair Share). Model pembelajaran jigsaw yaitu pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi maksimal, dibentuk dalam kelompok kecil yang bersifat heterogen (Isjoni, 2013: 54). Sedangkan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) adalah diawali dengan guru memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian mereka memikirkan jawabannya, setelah itu guru meminta siswa untuk berpasangan dan selanjutnya berdiskusi (Suprijono, 2013: 91). Kedua model pembelajaran ini sama-sama dilakukan dalam bentuk kelompok dan memiliki beberapa kelebihan diantaranya siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa menjadi pusat kegiatan di kelas bukan lagi guru yang menjadi pusatnya, siswa dapat berbagi ilmu pada teman sebaya secara heterogen, dan masih banyak kelebihan dari kedua model pembelajaran tersebut. Dalam penelitian Sasongko (2010) dengan judul Efektivitas Pembelajaran Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Fisika dengan Memperhatikan Minat Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri I Karangpandan hasilnya dapat disimpulkan bahwa: Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan model pembelajaran konvensional (ceramah) terhadap kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2013/2014

B. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kartasura kelas VIII tahun ajaran 2013/2014. Waktu penelitian dilaksanakan dengan 3 tahap yaitu 1) Tahap persiapan : bulan Oktober sampai Januari 2014. 2) Tahap pelaksanaan penelitian : bulan Februari 2014. 3) Tahap penyelesaian bulan Maret-April 2014. Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 8 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil 3 kelas dari populasi 8 kelas, kelas yang terpilih pertama untuk model pembelajaran TPS (Think Pair Share), kelas kedua untuk model pembelajaran Jigsaw dan kelas ketiga sebagai kelas kontrol (tanpa model pembelajaran). Teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling. Dengan teknik ini setiap kelas yang memiliki kemampuan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII B (TPS), VIII C (Kontrol) dan kelas VIII G (Jigsaw). Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, observasi dan metode tes. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan sumber data yang berupa gambar/foto saat kegiatan penelitian berlangsung di SMP Negeri 2 Kartasura, observasi merupakan cara untuk mengamati sikap siswa dalam berinteraksi pada mata pelajaran biologi, metode tes untuk memperoleh data dengan cara post testsetelah proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh berupa nilai post test yang akan diuji menggunakan uji statistik non parametrik yaitu Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney dikarenakan penelitian ini akan membandingkan antara hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen model pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan Jigsaw. Sebelum dilakukan uji hipotesis, data dianalisis menggunakan uji prasyarat yaitu normalitas dan homogenitas. Karena data tidak normal dan homogen maka digunakan uji non parametrik.

C. Hasil dan Pembahasan Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu berupa data hasil belajar ranah kognitif. Data hasil belajar diperoleh dari kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol. Jumlah siswa untuk kelas eksperimen seluruhnya adalah 64. Kelas eksperimen I terdiri dari kelas VIII G yang berjumlah 32 siswa dengan menggunakan model pembelajaran TPS, dan kelas eksperimen II terdiri dari kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa dengan menggunakan model jigsaw. Kelas kontrol menggunakan kelas VIII C yang berjumlah 32 siswa yang menggunakan model ceramah. Sedangkan kelas yang digunakan untuk uji coba instrumen penelitian yaitu kelas VIII E yang berjumlah 34 siswa. Data hasil belajar kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Data rata-rata hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran TPS (Think Pair Share), jigsaw, dan ceramah. TPS (VIII G) Jigsaw (VIII B) Ceramah (VIII C) No. Subjek Nilai No. Subjek Nilai No. Subjek Nilai 1. 76 1. 94 1. 48 2. 80 2. 84 2. 78 3. 92 3. 82 3. 70 4. 80 4. 82 4. 70 5. 82 5. 88 5. 76 6. 78 6. 88 6. 78 7. 74 7. 86 7. 82 8. 78 8. 78 8. 54 9. 90 9. 84 9. 78 10. 82 10. 80 10. 70 11. 90 11. 80 11. 62 12. 82 12. 82 12. 78 13. 80 13. 78 13. 76 14. 80 14. 78 14. 70 15. 88 15. 76 15. 70 16. 76 16. 78 16. 72 17. 74 17. 74 17. 74 18. 86 18. 76 18. 58 19. 80 19. 88 19. 82 20. 78 20. 76 20. 82 21. 78 21. 76 21. 74 22. 80 22. 76 22. 72 23. 76 23. 78 23. 74 24. 70 24. 78 24. 78 25. 74 25. 78 25. 82 26. 80 26. 78 26. 80

27. 80 27. 86 27. 64 28. 84 28. 82 28. 74 29. 76 29. 82 29. 74 30. 80 30. 82 30. 68 31. 90 31. 78 31. 66 32. 84 32. 86 32. 70 Jumlah 2578 2592 2304 Rata-rata 80,5 81 72 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tertinggi adalah kelas VIII B dengan model pembelajaran jigsaw yaitu dengan nilai rata-rata 81. Kemudian kelas VIII G dengan model pembelajaran TPS yaitu dengan nilai rata-rata 80,5. Di sini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata untuk kelas VIII B lebih tinggi dari kelas VIII G. Pada kelas VIII B nilai tertinggi yaitu 94, sedangkan nilai terendah yaitu 74. Untuk kelas VIII G nilai tertinggi yaitu 92, sedangkan nilai terendah yaitu 70. Pada kelas kontrol yaitu kelas VIII C memiliki nilai rata-rata 72, dengan nilai tertinggi yaitu 82 dan nilai terendah yaitu 48. Hasil penelitian yang dianalisis dengan SPSS 15.0 diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Kartasura yang melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran TPS, jigsaw, dan konvensional atau ceramah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji Kruskal- Wallis H test diperoleh dari Asymp. Sig. sebesar 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Kartasura yang melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran TPS, jigsaw, dan konvensional atau ceramah. Perbedaan hasil belajar ini tentunya dapat disebabkan oleh perbedaan perlakuan dan melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Kemudian untuk mengetahui serta membuktikan model pembelajaran mana yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel 4.5 uji lanjut Mann-Whitney U Test.

Perbedaan antara kelas eksperimen I (TPS) dan kelas eksperimen II (jigsaw), berdasarkan nilai mean didapati mean pada kelas eksperimen I (TPS) 80,56 sedangkan pada kelas eksperimen II (jigsaw) adalah 81,00 kemudian untuk mengetahui hasil perbedaannya maka nilai mean kelas eksperimen I (TPS) dikurangi nilai kelas eksperimen II (jigsaw) maka diperoleh hasil -0,44, karena hasilnya negatif (-) maka hasilnya menunjukkan bahwa kelas eksperimen II (jigsaw) lebih baik daripada kelas eksperimen I (TPS). Berdasarkan nilai Asym. Sig diperoleh nilai 0,760 maka nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi perhitungan yaitu 0,05 (5%) menunjukkan tidak ada perbedaan. Berdasarkan kedua data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil pembelajaran pada kelas eksperimen II (jigsaw) lebih bagus daripada kelas eksperimen I (TPS), namun tidak ada perbedaan hasil belajar yang menonjol. Perbedaan antara kelas eksperimen I (TPS) dan kelas kontrol, berdasarkan nilai mean didapati mean pada kelas eksperimen I (TPS) 80,56 sedangkan pada kelas kontrol adalah 72,00 kemudian untuk mengetahui hasil perbedaannya maka nilai mean kelas eksperimen I (TPS) dikurangi nilai kelas kontrol maka diperoleh hasil 8,56, karena hasilnya positif (+) maka hasilnya menunjukkan bahwa kelas eksperimen I (TPS) lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan nilai Asym. Sig diperoleh nilai 0,000 maka nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi perhitungan yaitu 0,05 (5%) menunjukkan ada perbedaan. Berdasarkan kedua data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil pembelajaran pada kelas eksperimen I (TPS) lebih bagus daripada kelas kontrol, dan ada perbedaan hasil belajar yang menonjol. Perbedaan antara kelas eksperimen II (jigsaw) dan kelas kontrol, berdasarkan nilai mean didapati mean pada kelas eksperimen II (jigsaw) 81,00 sedangkan pada kelas kontrol adalah 72,00 kemudian untuk mengetahui hasil perbedaannya maka nilai mean kelas eksperimen II (jigsaw) dikurangi nilai kelas kontrol maka diperoleh hasil 9, karena

hasilnya positif (+) maka hasilnya menunjukkan bahwa kelas eksperimen II (jigsaw) lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan nilai Asym. Sig diperoleh nilai 0,000 maka nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi perhitungan yaitu 0,05 (5%) menunjukkan ada perbedaan. Berdasarkan kedua data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil pembelajaran pada kelas eksperimen II (jigsaw) lebih bagus daripada kelas kontrol, dan ada perbedaan hasil belajar yang menonjol. Berdasarkan hasil pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian perlakuan yang berbeda pada tiga kelas memberikan hasil akhir yang berbeda pula. Model pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kartasura adalah model pembelajaran jigsaw. Hal ini sama dengan penelitian sebelumnya oleh Sasongko (2010) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memberikan pengaruh yang lebih bagus daripada model pembelajaran konvensional (ceramah). Hal ini dikarenakan model pembelajaran jigsaw lebih menarik bagi siswa karena siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga tidak merasa bosan, hal ini sesuai dengan pengertian model pembelajaran jigsaw menurut Isjoni (2013:54) yang menyatakan bahwa pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi maksimal, dibentuk dalam kelompok kecil yang bersifat heterogen. Perbedaan antara model pembelajaran TPS dan jigsaw yaitu pada saat pembentukan kelompok dan proses siswa dalam mendapatkan materi. Untuk model pembelajaran jigsaw pada saat pembentukan kelompok proses pembentukan kelompok guru (peneliti) yang menentukan kelompoknya, sehingga kelompok yang dibentuk merupakan kelompok yang benar-benar heterogen karena siswa tidak dapat menentukan kelompoknya sendiri berdasarkan teman dekat, kecerdasan, dll. Selain itu pada model pembelajaran jigsaw siswa dikelompokkan dalam tim ahli dan tim asal, sehingga materi yang dipelajari dalam tiap-tiap individu maupun kelompok

benar-benar memahaminya. Sedangkan pada model pembelajaran TPS proses pembentukan kelompok ditentukan oleh siswa sendiri, jadi kelompoknya sesuai dengan apa yang diinginkan siswa saja. Selain itu materi yang didapatkan tidak sepaham seperti model pembelajaran jigsaw karena mereka belajar berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh guru (peneliti). Proses pembelajaran ini yang menyebabkan adanya perbedaan antara model pembelajaran jigsaw dan TPS terhadap hasil belajar siswa biologi kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura. Pada model pembelajaran konvensional (ceramah) siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran ini. Proses model pembelajaran ini hanya berpusat pada guru (peneliti) sehingga ilmu atau materi yang didapatkan dari siswa hanya terpusat dari satu orang. Dalam pembelajaran konvensional siswa hanya berperan sebagai pendengar dan menerima apa saja yang disampaikan oleh guru (peneliti) tanpa ada kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri maupun berdiskusi secara bebas dengan siswa yang lain. Dengan proses pembelajaran seperti ini maka hasil belajarnya kurang maksimal. Jadi dapat disimpulkan ada perbedaan antara model pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan jigsaw ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun pelajaran 2013/2014. Model pembelajaran jigsaw lebih efektif digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran biologi materi struktur tubuh tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2013/2014 dibandingkan dengan model pembelajaran TPS dan konvensional. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran TPS (Think Pair Share), jigsaw, dan ceramah (konvensional) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2013/2014.

Model pembelajaran jigsaw lebih efektif digunakan dalam proses pembelajaran materi struktur tubuh tumbuhan dibandingkan dengan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan ceramah (konvensional) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2013/2014. E. Daftar Pustaka Adhi, Bramasto S., 2010, Efektivitas Pembelajaran Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Fisika dengan Memperhatikan Minat Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Karangpandan, Skripsi, Jurusan FKIP UNS, Surakarta. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA. Cahyadi Dwi W. 2013. Taksonomi Anderson (online), (tersedia http://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/2013/02/taksonomianderson.html), (diakses 1 April 2014). Hamid, Sholeh. 2013. Metode Edutainment. Jogjajarta: DIVA Press. Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia. Hariyanto dan Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Huda, Miftahul. 2013. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Indra, 2010. Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi) (online), (tersedia http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dandefinisi.html), (diakses 6 November 2013). Isjoni. 2013. Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: ALFABETA. Lie, Anita. 2010. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Grasindo. Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Panji, Ridwan. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) (online), (tersedia http://proposalmatematika23.blogspot.com/2013/05/modelpembelajaran-kooperatif-tipe.html), (diakses 10 November 2013).

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. 2008. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP. Sigit, Arya P., 2011, Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individually) Dilengkapi Media Komputer Program Macromedia Flash Dengan Media Komik Terhadap Prestasi Belajar Siswa, skripsi, Jurusan Biologi FKIP UMS, Surakarta. Suprijono, Agus. 2013. Cooperatif Learning. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. Uno, B. Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Widayanto, Joko. 2010. SPP For Windows untuk Analisis Data Statistik Dan Penelitian. Surakarta: Laboratorium FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Badan Penerbit FKIP