ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIK REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SDN 25 KOTO ALAM KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM Oleh ADE ISLAMIATI NPM: 1210013411087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016

PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIK REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SDN 25 KOTO ALAM KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM Disusun Oleh ADE ISLAMIATI NPM: 1210013411087 Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi Padang, Juni 2016 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Niniwati, M.Pd Dr. Muhammad Sahnan, M.Pd

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIK REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SDN 25 KOTO ALAM KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM Ade Islamiati 1, Niniwati 1, Muhammad Sahnan 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: Ade.islamiati@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by the lack of student learning outcomes in mathematics learning in the class V SD Negeri 25 Koto Alam subdistrict Palembayan Agam. The purpose of this research is to improve the learning outcomes of fifth grade students at SDN 25 Koto Alam subdistrict Palembayan Agam using the approach of Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI).This research is a classroom action research (PTK) carried out in four cycles. The data source is a fifth grade students of SD Negeri 25 Koto Alam subdistrict Palembayan Agam with students of 16 people. The instrument used is the teacher activity assessment sheets and sheets test student learning outcomes. The result showed that the ability of student learning outcomes in learning geometry in the first cycle increased 61.25% in the second cycle into 83.31%. Based on the results, it can be concluded that an increase in class V student learning outcomes in learning mathematics in SDN 25 Koto Alam using Indonesian Realistic Mathematics Education Approach (PMRI). Keywords : Matematics Learning, Realistic Matematics Education (RME), Result of Study. PENDAHULUAN Menurut Depdiknas (2006:5), bahwa standar kompetensi matematika di sekolah yang harus dimiliki siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran bukanlah penguasaan matematika, namun memahami dunia sekitar, mampu bersaing dan berhasil dalam kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, maka guru harus memberikan pemahaman konsep yang baik kepada siswa dan mengarahkan pembelajaran yang bersifat konkrit (nyata) bagi siswa dan mengenalkan mereka kepada suatu yang dekat dari lingkungan. Selain itu, guru juga dapat menyediakan media/alat yang

dapat menambah pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 26, 27 dan 28 Oktober 2015 bersama ibu Laila Safitri selaku guru kelas V di SDN 25 Koto Alam, pada saat pembelajaran Matematika berlangsung terlihat bahwa guru mendominasi dalam pembelajaran. Dengan demikian komunikasi yang terjalin hanya komunikasi satu arah saja. Berdasarkan hasil observasi saat pembelajaran Matematika berlangsung, terlihat bahwa guru belum bisa menggunakan media secara efektif. Hal ini terjadi karna media yang disediakan disekolah sudah banyak yang rusak dikarenakan usia dari media itu sendiri dan kurangnya perawatan terhadap media. Kurangnya pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran, sehingga kurangnya variasi dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan kebosanan bagi siswa sehingga beberapa siswa tidak memperhatikan pembelajaran. Banyaknya siswa yang keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung, Oleh sebab itu berdampak kepada hasil pembelajaran siswa balum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti bermaksud untuk memberikan solusi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SD Negeri 25 Koto Alam yaitu dengan pendekatan pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). pendekatan PMRI adalah pembelajaran yang memadukan antara konsep secara teoritis harus sama atau seimbang dengan realitas kehidupan. METODOLOGI Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses pembelajaran berdaur, atau siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati observasi, dan melakukan tindakan refleksi yaitu perenungan terhadap perencanaan, kegiatan tindakan, dan kesuksesan hasil yang di peroleh. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 25 Koto Alam yang berlokasi di Kabupaten Agam.Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V yang terdaftar pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016. Subjek berjumlah 16

orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki- laki dan 7 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016 dengan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan. Siklus I pertemuan satu dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April 2016 pukul 10.15-12.15. Untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 April 2016 pukul 07.30-09.15. Untuk pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari senin tanggal 25 April 2016 pukul 07.30-09.15. Untuk pertemuan keempat dilaksanakan pada hari selasa tanggal 26 April 2016 pukul 10.15-12.15. Sedangkan tes hasil akhir siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 April 2016 pukul 07.3-09.15. Sedangkan untuk siklus II pertemuan satu dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 Mei 2014 pikul 07.30-09.15. Untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 3 Mei 2014 pukul 10.15-12.15. Untuk hari ketiga dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 7 Mei 2014 pukul 07.30-09.15. Dan untuk hari keempat dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 Mei 2014 pukul 07.30-09.15. Dan tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 Mei 2016 pukul 10.15-12.15. Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain Arikunto dkk. (2010:2) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi pengamatan dan refleksi. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui nilai hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif dan menggunakan statistik deskriptif untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, mencari rata-rata dan mencari presentase yang diikuti dengan alur berfikirnya. Sumber data penelitian adalah proses pembelajaran matematika yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perilaku guru dan siswa sewaktu pembelajaran. Sumber data penelitian ini adalah data primer. Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan Persentase hasil belajar siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Indikator keberhasilan atau KKM pada mata pelajaran

Matematika adala 70. Indikator keberhasilan yang akan diamati adalah meningkatnya hasil belajar siswa dari di bawah 75% menjadi di atas 75%. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2010:30). Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran Matematika yang dilakukan dalam pendekatan PMRI. 2. Tes Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu : 1. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar digunakan mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan siklus penelitian. Tes dilaksanakan sebanyak dua kali,yaitu pada akhir siklus I dan II berupa soal isian. 2. Format Lembar Observasi Aktivitas Guru Format observasi ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian tindakan guru dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Dengan format ini observer melakukan pengamatan terhadap penampilan guru dalam proses pembelajaran Matematika HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Siklus I Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama di lakukan pada hari Selasa tanggal 19 April 2016, pertemuan kedua hari sabtu tanggal 23 April 2016, pertemuan ketiga hari senin tanggal 25 April 2016, dan pertemuan keempat hari selasa tanggal 26 April 2016 a. Data Hasil Belajar Siswa Untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan UH pada hari sabtu tanggal 30 April 2016. UH ini berisikan 5 butir soal yang berbentuk isian. Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Ketuntasan Jumlah Belajar Siswa Persentase Tuntas 9 6,25% Belum Tuntas 7 43,75% b. Aktivitas Guru Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus 1 berlangsung sesuai rencana yang telah disusun. Hasil yang diperoleh dari analisis lembar observasi hasil aktivitas guru. Tabel 4. Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I Pertemuan Jumlah Skor Persentase 1 12 66,66% 2 13 72,22% 3 12 66,66% 4 14 87,5% Rata-rata 73,26% Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat analisis pada persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 73,26%, sehingga sudah dapat dikatakan cukup baik tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan guru yaitu 76%. Hal ini disebabkan karena guru belum melakukan keseluruhan indikator aktifitas guru yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran Matematika Siklus II Siklus II pertemuan satu dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 Mei 2014 pikul 07.30-09.15. Untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 3 Mei 2014 pukul 10.15-12.15. Untuk hari ketiga dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 7 Mei 2014 pukul 07.30-09.15. Dan untuk hari keempat dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 Mei 2014 pukul 07.30-09.15. Dan tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 Mei 2016 pukul 10.15-12.15. a. Data Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil tes akhir siklus II yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 Mei 2016 dapat dilihat dari hasil belajar siswa, persentase siswa yang tuntas belajar

dan rata-rata skor tes, semuanya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus II Ketuntasan Jumlah Persentase Belajar Siswa (%) Tuntas 13 81,25 Belum Tuntas 3 18,75 Dari tabel 5 diatas, dapat dilihat bahwa dari 16 orang siswa yang mengikuti tes 13 orang siswa (81,25%) yang mendapat nilai di atas KKM. Sedangkan siswa yang tidak tuntas atau di bawah KKM sebanyak 3 orang siswa (18,75%). Melalui hasil di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada ujian akhir siklus II secara keseluruhan sudah tergolong tinggi dan telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 75%. a. Aktivitas Guru Berdasarkan lembar aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II Pertemuan Jumlah Persentase Skor 1 14 77,7% 2 15 83,33% 3 15 83,33% 4 16 88,88% Rata-rata 83,31% Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat dilihat analisis pada persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 83,31%, sehingga sudah dapat dikatakan baik dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan guru yaitu 76%. Hal ini disebabkan karena guru sudah melakukan keseluruhan indikator aktivitas guru yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran Matematika. b. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat kali pertemuan dan satu kali tes akhir siklus. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan melalui pendekatan PMRI. Penelitian ini menggunakan instrumen

penelitian berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guru dan tes hasil belajar siswa berupa ujian akhir siklus. Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan penjelasan sebelumnya. Pembahasan difokuskan kepada hasil belajar siswa dan aktifitas guru dalam pembelajaran Matematika. Adapun alasan peneliti mengambil pendekatan PMRI sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu karna di dalam pendekatan PMRI ini titik fokus cara penyampaian materi yaitu adanya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan kepada siswa. Jadi untuk melaksanakan pendekatan ini guru harus mampu menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan realita yang ada dikehidupan sehari-hari siswa. Setelah peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan PMRI ini terlihat bahwa pada saat pembelajaran keinginan siswa untuk mengikuti pembelajaran tinggi karna disini guru memberikan sebuah permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa itu sendiri. Permasalan yang diberikan guru disini adalah menghadiri kotak bekas makanan di hadapan siswa. Dengan bekas kotak makanan ini siswa harus mampu memahami materi tanpa dijelaskan oleh guru terlebih dahulu dengan mengamati kotak bekas makanan tadi. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan kotak bekas makanan ini dapat terbukti meningkatnya hasil belajar siswa. Adapun pembahasannya sebagai berikut: Rata-rata persentase tes hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 67%. Hal ini belum mencapai indikator keberhasilan atau KKM yang diharapkan yaitu 70%, sehingga perlu ditingkatkan dengan memberikan beberapa contoh soal, membimbing siswa dalam menggunakan teknik jarimatika, memberikan reword dan motivasi. Hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga persentase hasil belajar siswa meningkat menjadi 76%.

1. Hasil Belajar Siswa Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir siklus. Dalam hal ini terlihat peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II pada tabel 7 berikut: Tabel 7: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan SiklusII Persentase Persentase Siklus belum yang mencapai mencapai nilai 70 nilai 70 Siklus I 56,25% 43,75% Siklus II 18,75% 81,25% Ratarata 61,25 79,06 Berdasarkan tabel 7 di atas, tentang hasil belajar siswa dalam dua siklus, terlihat bahwa pada siklus I siswa yang tuntas belajar (43,75%) dan siswa yang belum tuntas belajar (56,25%), dengan nilai rata-rata secara klasikal 67,18. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar (81,25%) dan siswa yang belum tuntas belajar (18,75%), dengan nilai rata-rata secara klasikal 79,06. Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan Pembelajaran Matematik Realistik Indonesia (PMRI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Aktivitas Guru Dalam Proses Pelaksanaan Pembelajaran. Persentase rata-rata aktifitas guru dalam proses pelaksanaan terjadi peningkatan melalui pendekatan PMRI. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini: Tabel 8. Persentase Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II Siklus Persentase I 73,26% II 83,31% Rata-rata 78.28% Dari tabel 8 di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan PMRI dapat meningkatkan aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat adanya

peningkatan persentase aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 73,26% ke 83,31%. Peningkatan aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran disebabkan guru sudah bisa melaksanakan pembelajaran Matematika melalui pendekatan PMRI DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknass Regesti, Yelda. 2014. Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 15 Lubuk Alung Melalui Pendekatan Realistic Matematics Education (RME). Padang: Universitas Bung Hatta Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.