H. ARSYADJULIANDI RACHMAN GUBERNUR RIAU DISAMPAIKAN PADA ACARA : RATAS PRESIDEN DAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU Jakarta, Mei 2017 H. WAN THAMRIN HASYIM WAKIL GUBERNUR RIAU
KOTA PEKANBARU Luas : 63.300,86 Ha Adm : 12 Kec, 58 Kelurahan Jumlah Penduduk : 1.038.118 Jiwa Secara Geografis Provinsi Riau terletak di pulau Sumatera dengan luas wilayah 107.931,71 KM2 terdiri dari 12 Kab/ Kota (Kawasan Daratan dan Kawasan Pesisir) KAB. ROKAN HULU Luas : 722.977,68 Ha Adm : 16 Kec, 153 Kel/Desa Jumlah Penduduk : 592.276 Jiwa KAB. KAMPAR Luas : 1.092.819,71 Ha Adm : 21 Kec, 245 Kel/Desa Jumlah Penduduk : 793.005 Jiwa KAB. KUANSING Luas : 520.216,13 Ha Adm : 15 Kec, 229 Kel/Desa Jumlah Penduduk : 314.276 Jiwa KAB. INDRAGIRI HULU Luas : 767.626,66 Ha Adm : 14 Kec, 194 Kel/Desa Jumlah Penduduk : 409,431 Jiwa KOTA DUMAI Luas : 203.900,00 Ha Adm : 7 Kec, 33 Desa Jumlah Penduduk : 285.967 Jiwa KAB. ROKAN HILIR Luas : 896.142,93 Ha Adm : 30 pulau, 18 Kec, 193 Desa Jumlah Penduduk : 644.680 Jiwa KAB. BENGKALIS Luas : 843.720,05 Ha Adm : 4 pulau, 8 Kec, 155 Desa Jumlah Penduduk : 543.987 Jiwa KAB. KEP MERANTI Luas : 360.703,00 Ha Adm : 9 pulau, 9 Kec, 101 Desa Jumlah Penduduk : 181.095 Jiwa KAB. SIAK Luas : 823.357,00 Ha Adm : 1 pulau, 14 Kec, 131 Desa Jumlah Penduduk : 440.841 Jiwa KAB. INDRAGIRI HILIR Luas : 1.379.837,12 Ha Adm : 32 pulau, 20 Kec, 236 Desa Jumlah Penduduk : 703.734Jiwa KAB. PELALAWAN Luas : 1.240.413,95 Ha Adm : 12 Kec, 118 Desa Jumlah Penduduk : 369.990 Jiwa
Panjang jalan 131,475 Km, Luas lahan 1.060,76 Ha PROGRES PEMBEBASAN LAHAN AWAL PROYEK SEKSI 4 Kota Pekanbaru 55+025 76+800 Lahan yang telah dibebaskan 467,02 ha (44,03%) Lahan yang belum dibebaskan 593,74 ha (55,97%) Seksi 1 (gate to gate) telah siap untuk dilanjutkan ke tahap konstruksi PERMASALAHAN PEMBEBASAN LAHAN SEKSI 3 33+600 55+025 SEKSI 5 76+800 105+000 SEKSI 2 9+500 33+600 SEKSI 6 105+000 25+440 SEKSI 1 0+000 9+500 AKHIR PROYEK Kota Dumai Terdapat 11,9 km trase jalan tol yg berada dalam kawasan hutan produksi yg dibebani Hak Konsesi (HTI) AMDAL belum bisa di proses karena belum ditetapkannya RTRWP Riau
Jalur Pekanbaru - Duri Dumai sepanjang 187 Km PEMBEBASAN LAHAN Dalam tahap inventarisasi lahan dilapangan PEKERJAAN KONSTRUKSI Menunggu selesainya pembebasan lahan dan ketersediaan dana KENDALA PENERBITAN/ PENETAPAN LOKASI Belum adanya perda RTRWP Riau MONUMEN LOKOMOTIF Monumen Lokomotif yang sangat bersejarah dan sudah sangat tua, diresmikan tanggal 17 Agustus 1958. Monumen Lokomotif menandakan bahwa dulunya pernah ada Kereta Api di Provinsi Riau
PROGRES 1. Paket 1 : Aur Duri - Peranap 19,66% 2. Paket 2 : Peranap Perawang : 14,96% KENDALA 1. Permasalahan pembebasan lahan (dalam kawasan hutan dan HGU) 612 Titik Tower 2. HGU diagunkan ke bank 3. AMDAL belum bisa di proses karena terkait dengan belum ditetapkannya RTRWP Riau. POTENSI ENERGI LISTRIK LAINNYA 1. Pengembangan pembangkit mulut tambang di Indragiri Hulu 2. Pemanfaatan POME dari pabrik kelapa sawit yg cukup besar JARINGAN SUTET 500 KVA JAMBI - RIAU
KARTU KELUARGA SEJAHTERA KARTU INDONESIA PINTAR 220.937 KIP Calon penerima KIP di Provinsi Riau 177.961 KIP Yang telah disalurkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera HARAPAN 229.905 KKS Calon penerima KKS di Provinsi Riau PERMASALAHAN KKS Data keluarga penerima manfaat masih belum sepenuhnya tepat sasaran dan perlu updating data. Pemerintah diharapkan dapat melakukan verifikasi dan validasi data secara berkelanjutan serta menyediakan anggaran untuk melakukan kegiatan tersebut. PERMASALAHAN KIP Masih terdapat siswa yang belum terdata sebagai penerima manfaat dari program Kartu Indonesia Pintar, mengingat dinamisasi terhadap data kemiskinan yang di update setiap 3 (tiga) bulan. HARAPAN Pemerintah diharapkan dapat melakukan verifikasi dan validasi data secara berkelanjutan. KARTU INDONESIA SEHAT Calon penerima KIS di Provinsi Riau 1.410.704 KIS Data penerima KIP tidak sinkron antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/ Kota, hal ini disebabkan BPS tidak menerbitkan data by name by address. 1.405.280 KIS Yang telah disalurkan Pemerintah Provinsi Riau juga mengalokasikan dana PBI Daerah /Jaminan Kesehatan untuk 464.603 peserta.
Telah dibangun Gedung Pengelola dan telah dilaksanakan kegiatan pengadaan peralatan pengolahan untuk workshop tenant PENGEMBANGAN TEKNOLOGI Produk Pengolahan Bahan Baku Perikanan Air Tawar Produk Pengolahan Bahan Baku Kelapa Produk Pengolahan Bahan Baku Nanas Produk Pengolahan Bahan Baku Sagu RENCANA PEMBANGUNAN Gedung tenant (12 gedung). Gedung Pusat Informasi Mess Pembangunan Jalan dan saluran kawasan Pembangunan gerbang utama Plaza, taman depan dan gazebo Pembangunan IPAL dan penampungan limbah padat Pembangunan pagar keliling kawasan Kebutuhan Dana Rp. 35 M Agenda Prioritas NAWACITA ke-6, Sub Agenda ke-7 Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi melalui Pembangunan 100 Science Techno Park (STP) di seluruh Indonesia, melalui Kementerian Ristek dan Dikti dengan Anggaran sebesar Rp 118.252.680.737.
RTRWP Riau yang belum di PERDA kan Infrastruktur mendukung pengembangan kawasan industri Perpanjangan Runway Bandara Infrastruktur pendukung akses Pariwisata
SUMATERA Sumber BPS RI 4,29 % PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TAHUN 2014-2016 2014 2015 KONTRIBUSI TERBESAR DI LUAR JAWA RIAU BERKONTRIBUSI 6,35 % TERHADAP PDB NASIONAL RIAU BERKONTRIBUSI 5,6 % TERHADAP PDB NASIONAL RIAU BERKONTRIBUSI 27,62 % TERHADAP PDRB SUMATERA RIAU BERKONTRIBUSI 25,21 % TERHADAP PDRB SUMATERA SUMATERA BERKONTRIBUSI 23,16 % TERHADAP PDB NASIONAL SUMATERA BERKONTRIBUSI 22,21 % TERHADAP PDB NASIONAL 2,23 % RIAU PERTUMBUHAN EKONOMI PERTUMBUHAN TAHUN 2016 EKONOMI TAHUN 2016 Sumber: BPS RI INDEKS GINI TAHUN 2016 5,02 % INDONESIA 2016 RIAU BERKONTRIBUSI 5,37 % TERHADAP PDB NASIONAL RIAU BERKONTRIBUSI 24,47 % TERHADAP PDRB SUMATERA SUMATERA BERKONTRIBUSI 22,03 % TERHADAP PDB NASIONAL 0,347 0,394 RIAU INDONESIA
KRONOLOGIS REVISI RTRWP RIAU PERMASALAHAN Keputusan Menteri LHK tentang kawasan hutan Riau belum Clear & Clean karena belum menggunakan RTRWP Riau awal (Perda No.10 Tahun 1994) sebagai acuan. Masih terdapat 67 pusat desa, dan 142 pemukiman desa yang masih berada dalam kawasan hutan termasuk lahan yang menjadi kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan lahan untuk PSN dan Infrastruktur terbangun lainnya. Sejak tahun 2014 KLHK telah menerbitkan 6 Surat Keputusan (SK) terkait kawasan hutan di Provinsi Riau, 3 (tiga) SK Perubahan Kawasan Hutan Provinsi Riau dan 3 (tiga) SK Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Riau. Dimohon diterbitkannya SK yang mencabut / menyatakan tidak berlaku SK SK yang terbit sebelumnya. 1994 Disahkan sebagai Perda No. 10/1994 2000 Revisi I terkait substansi UU No.24/1992 dan Pemekaran Wilayah Kab/Kota (UU 53 thn 1999 2004 Revisi II terkait Pemekaran Wilayah Provinsi Kepulauan Riau 2008 Penyesuaian substansi UU No.26/2007, PP No.26/2008 Proses Awal Paduserasi di Kementerian Kehutanan 2012 Terbitnya Persetujuan Substansi BKPRN No. HK. 01.03-Mn/05 tanggal 4 Januari 2012 Ekspose Tim Terpadu (5 Des 2012 (2.726.901 Ha) 2011 Tahap finalisasi di Kementerian Kehutanan RI 2016 2014 SK Perubahan Kawasan Hutan SK Perubahan Kawasan Hutan Terbitnya SK 673/Kpts-II/2014 tgl 8 Agust 2014 1.638.249 Ha (18,13%) SK Penunjukan Kawasan Hutan Terbitnya SK 878/Kpts-II/2014 v.1 tgl 29 Sept 2014 1.640.809 Ha (18.16%) Terbitnya SK 878/Kpts-II/2014 v.2 tgl 29 Sept 2014 1.626.566 Ha (18.00%) Terbitnya SK 314/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2016 tgl 20 April 2016 65.125 Ha Terbitnya SK 393/MENLHK/SETJEN/PLA.0/5/2016 tgl 23 Mei 2016 65.125 Ha Proses Pembahasan Raperda RTRWP bersama Pansus RTRW DPRD Provinsi Riau Terbitnya SK 903/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2016 tgl 7 Desember 2016 2017 BELUM ADA PERDA RTRWP
Pengembangan 2 (dua) Kawasan Industri di Provinsi Riau yang sangat perlu mendapatkan dukungan infrastruktur yaitu Kawasan Industri Tanjung Buton di Kabupaten Siak dan Kawasan Industri Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir TANJUNG BUTON Infrastruktur jalan ruas jalan Simpang Buton Siak - Mengkapan Buton Kondisi Rusak Berat Target Kerja 1 Kebutuhan Dana 32,12 Km Rp. 322 M POTENSI PENGEMBANGAN Pengembangan Industri Penunjang Migas Pengembangan Industri Hulu dan Hilir Agro Sebagai outlet Riau Bagian Tengah Multiyears Contract Pelabuhan Buton dan pencadangan lahan seluas 5.152 Ha
Pelabuhan Kuala Enok telah dibangun tahun 1995 dan pencadangan lahan seluas 5500 Ha, berdasarkan hasil kajian Pelindo dan GIZ Jerman potensi yang dikembangkan 172 T yang merupakan Outlet Utama Riau Bagian Selatan, Jambi bagian Utara dan Sumatera Barat bagian Timur KUALA ENOK 2 Target Kerja 91,60 Km Pembangunan ruas Jalan Sei. Akar Bagan Jaya Kuala Enok Kebutuhan Dana Rp. 632 M (Multiyears Contract) PROVINSI JAMBI Jalan Lintas Timur PELABUHAN KUALA ENOK
Pengembangan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sebagai sarana dan prasarana pendukung Embarkasi Haji sekaligus untuk Operasional Pesawat F-16 KONDISI EKSISTING Panjang RUNWAY 2.600 m Operasional RUNWAY eksisting 2.240 m x 45 m, PCN 65 ILS belum dipindahkan ke arah RUNWAY 2.600 m PERMASALAHAN Belum available untuk pesawat berbadan lebar sehingga pelayanan haji tidak bisa langsung ke JEDDAH Runway digunakan Bersama oleh LANUD RSN dengan pesawat F-16, beberapa kali telah terjadi kecelakaan pesawat F-16. Diujung RUNWAY di gunakan Sling untuk membantu pendaratan F-16 Sedang dibangun Turning Area di RUNWAY 2.600 m Perlu penambahan RUNWAY menjadi 3.000 m x 60 m Pavement Classification Number (PCN) 72 eksisting harapan 2.600 m + 400 m 3.000 m
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PENUNJANG PARIWISATA AKSES KE BONO Rp. 406 M AKSES KE PULAU RUPAT Rp. 194 M AKSES KE EVEN WISATA BAKAR TONGKANG Rp. 159 M AKSES KE EVEN WISATA PACU JALUR Rp. 40 M CANDI MUARA TAKUS Candi tertua di Sumatera yang merupakan satu satunya peninggalan sejarah berbentuk candi di Riau ISTANA SIAK Direncanakan akan dijadikan sebagai HERITAGE CITY BONO Akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK) PEMKAB sudah menyiapkan Lahan seluas 600 HA PULAU RUPAT Dimohon dukungan Pemerintah Pusat untuk percepatan pembangunan infrastruktur PACU JALUR Telah dihadiri sebanyak 200.000 Wisatawan BAKAR TONGKANG Telah dihadiri sebanyak 47.000 wisatawan pada tahun 2016 TOUR D SIAK Mohon dukungan pemerintah pusat untuk percepatan infrastruktur untuk melewati 10 Kabupaten di Provinsi Riau Pemprov Riau mengusulkan Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Ruas Jalan Simpang Bunut Teluk Meranti (84,59 Km) Ruas Jalan Tanjung Kapal Pangkalan Nyirih Tanjung Medang (86,19 Km) Ruas Jalan Kaharudin Nasution Batas Kuansing (76 Km) Ruas Jalan Simpang ujung tanjung - Bagan Siapiapi (66,85 Km)
Memohon fasilitasi dari Presiden dalam rangka percepatan PERDA RTRWP Riau, dan PERPRES PEKANSIKAWAN Memohon penyelesaian pembangunan infrastruktur jalan menuju kawasan industri Tanjung Buton dan Kuala Enok melalui kontrak multiyears Memohon pengembangan Bandara SSK II menjadi salah satu embarkasi Haji di Indonesia pada tahun 2019 dan bisa dioperasionalkan untuk Pesawat F-16 Memohon dukungan dana Alokasi Khusus terhadap infrastruktur menuju KSPN (Rupat Utara) dan KEK PN (Bono) Memohon dukungan dana percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional STP Riau Kabupaten Pelalawan Rp. 954 M Rp. 853 M Rp. 35 M
Rp. 1,842 Trilyun TOTAL DANA YANG DIMOHONKAN DUKUNGAN DARI PEMERINTAH PUSAT MELALUI DANA APBN TAHUN ANGGARAN 2018