BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di utara, Kabupaten lamongan di timur, Kabupaten nganjuk, Kabupaten madiun,

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu daerah andalan sektor

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terdapat banyak daerah-daerah tujuan di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal seputar penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bali, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan daya tarik yang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber buku karangan Nirwabda Wow Building, 2014 : 88 2 Ibid : 88

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi bidang pariwisata pantai adalah Pantai Liang. Di Indonesia terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

Hotel Wisata Etnik di Palangka Raya

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perancangan Promosi Wisata Pantai Berbasis Videografi Sebagai Upaya Pengenalan Pariwisata Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh bangsa Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru tanah air merupakan modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan). Selain itu pariwisata juga merupakan salah satu sub ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

STUDI POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA TERNATE, MALUKU UTARA (STUDI DINAS PARIWISATA KOTA TERNATE) JURNAL.

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

PROFIL PARIWISATA KABUPATEN REMBANG BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MySQL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memang diberkahi kekayaan potensi pariwisata yang luar biasa. Menyebar luas dari Sabang sampai Merauke, keanekaragaman potensi wisata Indonesia bisa dibilang salah satu yang paling lengkap. Mulai dari alamnya yang mempesona, keramahan masyarakat, hingga kearifan budaya yang beragam dan khas tiap daerah adalah harta karun yang tak terbantahkan bagi pariwisata Indonesia. Kotabaru adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 9.422,46 km 2 atau sekitar seperempat luas Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Kotabaru dengan ibukotanya Kotabaru terletak di Pulau Laut yang mana pulau ini adalah pulau terbesar diantara lebih dari 100 pulau besar dan kecil di Pulau Laut. Disamping pulau-pulau tersebut wilayah Kabupaten Kotabaru yang terluas berada di bagian Timur Pulau Kalimantan sampai ke perbatasan Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan jumlah penduduknya adalah sebanyak 308.730 jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014). Kabupaten Kotabaru sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar. 1

2 Kabupaten Kotabaru secara geografis cukup unik, dimana selain memiliki banyak pulau, pantai dan lautan serta sebagian dari Pulau Kalimantan juga memiliki gunung, lembah dan dataran serta masih adanya kawasan hutan atau pedalaman. Selain itu secara demografis juga cukup unik karena disamping dihuni oleh penduduk asli Kalimantan (suku Banjar dan Dayak) juga dihuni oleh penduduk yang berasal dari Sulawesi, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sumatera. Dengan beraneka ragamnya Kabupaten Kotabaru baik secara geografis maupun secara demografis maka hal ini memunculkan eksotisme alam dan budaya sehingga dapat dijadikan obyek wisata. Banyak potensi wisata di Kotabaru yang masih belum terjamah oleh pengelolaan yang sebenarnya akan mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit bagi masyarakat sekitar. Di sisi lain, potensi pariwisata yang telah dikelola baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat bisa dibilang belum mendapat perhatian serius. Sebut saja bagaimana akses menuju tempat wisata yang sulit untuk sampai ke lokasi, sarana dan prasarana di tempat wisata, hingga persoalan mengenai promosi pariwisata. Menurut penulis Kotabaru memiliki banyak potensi pariwisata untuk dikenalkan kepada masyarakat, oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak mempromosikan pariwisata Kotabaru lebih giat dan lebih gencar lagi. Promosi merupakan ujung tombak bagaimana pariwisata dapat dikenal masyarakat luas, menarik mereka untuk datang.

3 Gambar 1.1 Pengunjung Wisata Kabupaten Kotabaru 2009-2014 Sumber : (bappeda-kotabaru.info) Dari gambar diatas dapat dilihat pada tahun 2014 terjadi peningkatan yang jauh berbeda daripada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut Kotabaru menjadi tuan rumah Hari Nusantara Nasional 2014. Selama tahun 2014 berbagai kegiatan pariwisata, seni dan budaya digelar terlebih lagi menjelang puncak acara, dimana pada puncak acara dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo beserta sejumlah Menteri. Dengan hal ini sudah seharusnya dipertahankan agar tidak terjadi penurunan jumlah wisatawan, selain itu pengelolaan secara berkala perlu dilakukan untuk keberlangsungan tempat wisata di Kotabaru. Promosi menjadi hal yang penting bagaimana sektor pariwisata dapat berkembang. Bentuk promosi pariwisata dapat dilakukan dalam berbagai cara, mulai dari promosi secara lisan, tulisan, kampanye, atau melalui sebuah video.

4 Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengembangkan dan mempromosikannya melalui berbagai media baik media cetak maupun media visual. Untuk memperkaya bentuk promosi pariwisata tersebut dirasa perlu untuk menambah video wisata yang lebih update dan menarik agar bisa disebarkan keberbagai media seperti, internet, gadget dan lain sebagainya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini. Kekuatan dari video sudah tidak dapat dipungkiri lagi, video menawarkan cara yang menarik bagi perusahaan ataupun wisata dalam promosi. Video adalah konten pemasaran masa depan, berbagai penelitian menunjukkan lebih dari setengah perusahaan sudah menggunakan media ini. Video online sudah menjadi saluran utama bagi individu untuk mendapatkan informasi. Menggunakan situs seperti YouTube dan situs penyedia video lainnya, karena menyediakan cara yang efektif bagi perusahaan untuk mempromosikan mereknya, menyebarkan konten pendidikan, dan menjelaskan fitur dan layanan lebih kompleks.

5 Gambar 1.2 Penetrasi Pengguna Internet (sumber : http://www.slideshare.net/wearesocialsg/2016-digital-yearbook) Dari gambar 1.2 dijelaskan pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat, dengan demikian promosi melalui online sangat cocok untuk memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Perancangan promosi wisata pantai berbasis videografi sebagai upaya pengenalan pariwisata Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan bagi penulis tepat untuk memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Kotabaru, sekaligus memperkenalkan pada skala nasional bahkan internasioanal bahwa Kabupaten Kotabaru mempunyai potensi wisata pantai yang patut dinikmati oleh wisatawan.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan permasalahan, yaitu: "Bagaimana merancang promosi wisata pantai berbasis videografi sebagai upaya pengenalan pariwisata Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan?." 1.3 Batasan Masalah Atas dasar uraian di atas, perlu adanya suatu batasan masalah agar dalam proses pengerjaan promosi wisata pantai di Kabupaten Kotabaru lebih fokus. Agar pemecahan masalah dapat dijalankan dengan efektif dan tepat sasaran, maka diperlukan batasan-batasan masalah sebagai berikut : a. Tempat yang diangkat dalam perancangan promosi wisata pantai meliputi Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. b. Perancangan promosi wisata pantai hanya memuat 5 wisata pantai yang ada di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, yaitu Pantai Gedambaan, Pulau Manti, Pulau Samber Gelap, Teluk Tamiang, dan Teluk Aru. c. Perancangan promosi wisata pantai berbasis videografi. 1.4 Tujuan Atas dasar pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut: a. Merancang promosi wisata pantai berbasis videografi sebagai upaya pengenalan pariwisata Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

7 b. Memperkenalkan dan mempromosikan wisata pantai Kabupaten Kotabaru kepada masyarakat luas agar keberadaannya lebih dikenal masyarakat secara meluas. 1.5 Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan ini memiliki manfaat teoritis dan praktis, yang dijelaskan sebagai berikut : 1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai bahan referensi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang terkait dengan perancangan promosi wisata pantai berbasis videografi sebagai upaya pengenalan pariwisata. 1.5.2 Manfaat Praktis a. Manfaat perancangan promosi wisata pantai berbasis videografi adalah untuk menginformasikan dan mengenalkan agar masyarakat luas mengetahui wisata pantai yang menarik di Kabupaten Kotabaru dan diharapkan menjadi daya tarik minat wisatawan untuk mengunjungi wisata pantai ini sebagai tujuan pariwisata di Kabupaten Kotabaru. b. Dapat memberikan manfaat yang berguna bagi Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif Kabupaten Kotabaru untuk mendukung promosi wisata pantai dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung.