BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang industri dan perdagangan, globalisasi menyebabkan arus keluar masuk produk barang/jasa antar negara lebih mudah dan cepat, sehingga persaingan akan semakin ketat. Persaingan yang ketat dalam rangka merebut dan mempertahankan pasar telah menuntut dunia industri untuk dapat memenuhi standart internasional global (Boediono, 2005). Pengembangan sumber daya manusia merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam praktek manajemen sumber daya manusia (MSDM), khususnya dalam usaha meningkatkan daya saing perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Pratiwi, 2012). Kompetisi dan tuntutan akan standar internasional menyebabkan masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi isu global dan sangat penting. Banyak negara semakin meningkatkan kepeduliannya terhadap masalah K3. Menurut Ramli (2009), Keselamatan dan kesehatan kerja mengandung nilai perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja, sehingga mau tidak mau industri yang ingin produknya laku harus memenuhi syarat K3. Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan penggunaan mesin dengan berbasis teknologi tinggi. Peningkatan di dalam mekanisasi dan 1
2 otomatisasi sering meningkatkan kecepatan kerja. Di sisi lain, ternyata masih banyak industri yang melakukan pekerjaannya secara manual sehingga memerlukan tuntutan dan tekanan secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti halnya juga pada penggunaan mekanisasi ternyata juga meningkatkan terjadinya keluhan dan komplain pada pekerja, seperti terjadinya sakit pada punggung dan pinggang, ketegangan pada leher, sakit pergelangan tangan, lengan dan kaki, kelelahan mata dan banyak komplain lainnya. Keluhan-keluhan tersebut sering disebut dengan keluhan muskuloskeletal (Tarwaka, 2010). Lebih dari seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan manual handling (Health Safety Executive, 2003) dalam Tarwaka (2010). Meskipun kecelakaan kerja yang bersifat fatal akibat pekerjaan manual handling jarang terjadi, tetapi banyak sekali cedera yang terjadi berupa terkilir/kesleo atau ketegangan otot, terutama pada bagian pinggang dan punggung disebabkan karena aplikasi pekerjaan yang tidak benar dan atau pengerahan tenaga untuk periode yang lama. (Tarwaka, 2010). Bulog merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, Bulog tetap melakukan kegiatan menjaga harga dasar pembelian untuk gabah, stabilisasi
3 harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan. Dalam proses kerjanya, Bulog menggunakan jasa kuli panggul untuk mengangkat karung beras baik saat masuk maupun keluar Bulog. Walaupun sudah mempunyai alat bantu untuk mengangkat seperti forklift, akan tetapi pekerjaan mengangkat beras masih dominan dilakukan secara manual oleh kuli panggul. Berat rata-rata karung beras yang diangkat oleh kuli panggul adalah 15 kg tiap karungnya. Berdasarkan observasi awal di perusahaan dengan wawancara pada bagian kantor Bulog, pernah terjadi beberapa permasalahan nyeri punggung pada kuli panggul saat mengangkat beban secara manual. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti meneliti tentang Hubungan Sikap Kerja Angkat-angkut Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Kuli Panggul di Gudang Bulog Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka disusun suatu rumusan masalah yaitu Apakah ada hubungan sikap kerja angkat-angkut dengan keluhan muskuloskeletal pada kuli panggul di gudang Bulog Surakarta? C. Tujuan Penelitian a) Tujuan Umum Untuk menganalisis hubungan sikap kerja angkat-angkut dengan keluhan muskuloskeletal pada kuli panggul di gudang Bulog Surakarta.
4 b) Tujuan Khusus 1. Untuk menganalisis sikap kerja angkat-angkut pada kuli panggul di gudang Bulog Surakarta. 2. Untuk menganalisis keluhan muskuloskeletal pada kuli panggul di gudang Bulog Surakarta. 3. Untuk menganalisis hubungan sikap kerja angkat-angkut dengan keluhan muskuloskeletal pada kuli panggul di gudang Bulog Surakarta. D. Manfaat Penelitian a) Teoritis Diharapkan sebagai bukti empiris bahwa ada hubungan sikap kerja angkatangkut dengan keluhan muskuloskeletal pada kuli panggul di gudang Bulog Surakarta. b) Aplikatif 1. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menjadi pengalaman langsung dalam melakukan penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya mengenai masalah yang berhubungan dengan ergonomi. 2. Bagi institusi Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja FK UNS Diharapkan dapat menjadi bahan pustaka di Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas
5 Sebelas Maret Surakarta dalam pengembangan ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya dibidang ergonomi. 3. Bagi Tenaga Kerja Diharapkan dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi tenaga kerja tentang sikap kerja yang ergonomis (dalam manual handling) sehingga dapat menghindari keluhan-keluhan sakit pada otot-otot yang diakibatkan oleh pekerjaan angkat-angkut (manual handling). E. Keaslian Penelitian Nama No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian (Tahun) 1. Nurhikmah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Faktor yang (2011) Dengan Musculoskeletal Disorders berpengaruh (MSDs) Pada Pekerja Furnitur Di terhadap MSDs Kecamatan Benda Kota Tangerang. adalah pekerjaan, usia, masa kerja, dan olahraga kebiasaan dengan nilai pekerjaan P value = 0.013, usia dengan P value = 0.002, masa kerja dengan P value = Bersambung
6 Sambungan 2. Bungsu Sulissing Tyas (2009) Pengaruh pekerjaan angkat-angkut terhadap kelelahan kerja pada waktu aktivitas pengisian acetic acid kedalam 0.000, dan kebiasaan olahraga dengan P value = 0.033. diperoleh nilai p = 0,070 yang berarti signifikan. jerigen di unit filling PT. Indo Acidatama tbk, Kemiri Kebakkramat ada antara pengaruh aktivitas Karanganyar angkat-angkut dengan kelelahan kerja, karena sikap dan posisi kerja yang tidak 3. Gitaning Ratri (2009) Pengaruh Kegiatan Bekerja Angkat Gallon Terhadap Keluhan ergonomis diperoleh nilai p = 0,030 Muskuloskeletal Pada Tenaga Kerja di PT. Tirta Investama Klaten ada kegiatan angkat terhadap pengaruh bekerja gallon keluhan Muskuloskeletal pada tenaga kerja Bersambung
7 Sambungan di PT. Tirta Investama Klaten 4. Winda Faktor-faktor yang berhubungan dengan Ada hubungan Agustin keluhan muskuloskeletal pada pekerja antara usia Rahayu angkat-angkut industri pemecahan batu (p=0.001), status (2012) di kecamatan Karangnongko kabupaten Klaten. gizi (p=0.016) dan kebiasaan merokok (p=0.001) dengan keluhan muskuloskeletal. Tidak hubungan kerja ada masa dengan keluhan muskuloskeletal (p=0.214). Beberapa hal yang membedakan penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan penelitian yang diatas adalah : 1. Penilaian sikap kerja angkat-angkut pada penelitian ini menggunakan metode penilaian Ovako Working Analysis System (OWAS), sedangkan pada penelitian di atas menggunakan metode RWL dan LI.
8 2. Dalam penelitian ini juga dilakukan uji hubungan antara karakteristik subjek penelitian yang meliputi umur, indeks massa tubuh, dan masa kerja terhadap keluhan muskuloskeletal. 3. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik regresi logistik, sehingga selain diketahui nilai probability juga diketahui nilai odds ratio (OR) yang digunakan untuk mengetahui perbandingan kemungkinan peristiwa terjadi dalam satu kelompok dengan kemungkinan hal yang sama terjadi di kelompok lain.