PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN MELALUI METODE KERJA KELOMPOK KELAS V SDN 01 MENTEBAH Sainiati Zainudin dan Parijo PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis karangan pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode kerja kelompok di kelas V SDN 01 Mentebah Kapuas Hulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitiannya siswa kelas V SDN 01 Kecamatan Mentebah yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi langsung dan teknik pengukuran. Alat pengumpul data berupa lembar observasi dan tes tertulis membuat karangan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan perolehan rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 6,55 dan pada siklus sebesar II 7,27. Jadi, penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis karangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 01 Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu. Kata kunci: Hasil Belajar, Metode Kerja Kelompok Abstract: The problem this is research is how to increase learning outcomes of students in writing essay on learning Indonesian with the method of group work in class V SDN 01 sub Mentebah Kapuas Hulu. Reseach method used is descriptive method of classroom action research. Subject study class V student of SDN 01 district Mentebah totaling 40 people. Data collection technique of direct observation and measurement techniques. Data collection tool in the form of sheets of observation and writing an essay test. The research was conducted in two cycles with the average achieved learning outcomes in the first cycles of 6.55 and 7.27 for the second cycle. Thus, the use of group work in learning the Indonesian language essay writing materials to improve student learning outcomes fifth grade at SDN 01 sub Mentebah Kapuas Hulu. Keywords: Learning outcomes, methods of group work Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis, juga bukan kemampuan yang dibawa sejak lahir melainkah diperoleh melalui tindak pembelajaran. Di Sekolah Dasar guru harus membiasakan siswa untuk belajar menulis dengan cara maupun sikap yang benar, misalnya dalam menggunakan alat tulis. Menurut Solchan (2008:9.4) di SD kelas tinggi setelah siswa menguasai teknik
menulis kata, kemudian dilanjutkan dengan latihan merangkaikan kata-kata menjadi kalimat, dan kalimat-kalimat ini dirangkaikan menjadi paragraf dan yang terakhir paragraf-paragraf disusun menjadi sebuah wacana. Menulis karangan merupakan salah satu kegiatan menulis. Dalam menulis karangan, biasanya siswa tidak terlalu memperhatikan pilihan kata yang mereka gunakan. Siswa mengarang menggunakan tata bahasa yang mereka suka. Hal tersebut merupakan salah satu kendala yang dapat menghambat keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di bangku Sekolah Dasar. Permasalahan yang telah diuraikan di atas juga terjadi pada siswa kelas V di SDN 01 Kecamatan Mentebah yang masih mengalami kendala dalam menulis karangan, khususnya dalam pemilihan kata yang baik sehingga rata-rata hasil belajar siswa pada materi menulis karangan menjadi rendah yaitu hanya mencapai 5,8, sedangkan batas ketuntasan rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 7,0. Ketidakberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak luput dari pengaruh guru sebagai pelaksana tindakan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin melakukan suatu tindakan terhadap kegiatan pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan suatu metode. Menurut Sri Anitah W, dkk (2008: 5.4), Metode merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif. Dalam memilih dan menerapkan metode yang digunakan untuk mengajar guru harus mengutamakan bagaimana caranya supaya pembelajaran yang dilakukan efektif dan memperoleh hasi belajar yang maksimal. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan suatu tindakan terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Menulis Karangan Melalui Metode Kerja kelompok di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu untuk perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia kedepannya. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas V dalam menulis karangan pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode kerja kelompok. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis karangan dengan menggunakan metode kerja kelompok, b) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis karangan dengan menggunakan metode kerja kelompok, dan c) Untuk mengetahui bagaimanakah rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas V dengan menggunakan metode kerja kelompok. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa bahasa manusia tidak dapat melakukan interaksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Menurut Halliday dan hasan (1991) dalam Solchan T.W, dkk (2008: 1.4) Bahasa adalah salah satu dari sejumlah sistem makna yang
secara bersama-sama membentuk budaya manusia. Wardhaugh (1972) dalam solchan (2008: 1.3) menyatakan bahwa Bahasa adalah sebuah simbol bunyi yang arbiter yang digunakan untuk komunikasi manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah symbol atau lambang bunyi yang bermakna sebagai alat komunikasi antar manusia. Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia menurut Kurikulum Standar Isi Tingkat Satuan Pendidikan (2006: 317) adalah sebagai berikut: a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara. c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan social. e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di dalam Kurikulum Standar Isi Tingkat Satuan Pendidikan (2006: 318) mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a. Mendengarkan b. Berbicara c. Membaca d. Menulis Dalam bahasa Inggris, method berarti cara. Dalam kegiatan pembelajaran metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa. Penggunaan metode mengajar di dalam pembelajaran harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa supaya proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal. Adapun metode yang digunakan pada pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah metode kerja kelompok. Sagala (2006) di dalam Soli Abimanyu (2008: 7.2) mengatakan bahwa, metode kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama-sama. Jadi, metode kerja kelompok adalah metode dimana siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama dalam satu kelas. Dalam penelitian ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat karangan berdasarkan perintah dari gurunya. Menurut Soli Abimanyu (2008: 7.3) ada beberapa tujuan penggunaan metode kerja kelompok yaitu:
a. Memecahkan masalah pembelajaran melalui proses kelompok. b. Mengembangkan kemampuan bekerja sama di dalam kelompok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia kedepannya. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu selama 1 bulan yaitu pada bulan September 2012 dengan subjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 40 orang. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Suharsimi Arikunto (2008: 17) yang meliputi, 1) Perencanaan (planning), yaitu menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, 2) Pelaksanaan (acting), merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas, 3) Pengamatan (observing), merupakan tahap observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap proses pelaksanaan, 4) Refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik observasi langsung dan teknik pengukuran dengan alat pengumpul data lembar observasi dan tes hasil belajar. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru berupa lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG I dan II) untuk mengetahui rata-rata prosentase guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode kerja kelompok. Sedangkan tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yaitu membuat karangan berdasarkan pengalaman. Berdasarkan permasalahan yang ada dalam penelitian, maka data hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan lembar pengamatan IPKG 1 dan II dan dengan rumus penghitungan rata-rata. Penyajian Data dan Pembahasan Data yang dikumpulkan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data hasil belajar siswa kelas V SDN 01 Kecamatan Mentebah setelah pemberian tindakan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis karangan yang pelaksanaannya sebanyak 2 siklus. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 12 dan 13 September 2012. Adapun perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I meliputi: a) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan KTSP, b) Menyiapkan materi yang akan diajarkan menggunakan metode kerja kelompok, c) Menyusun aturan pembentukan kelompok beserta kegiatan yang akan dilakukan, d) Menyiapkan lembar observasi guru. Kemudian pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I meliputi: 1) Memberi salam,
berdo a, mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi serta informasi kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran, 2) Melakukan eksplorasi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa, 3) membentuk siswa dalam kelompok untuk melakukan kerja kelompok membuat karangan dengan terlebih dahulu membuat kerangka karangan, 4) Guru memberikan arahan tentang prosedur kerja kelompok yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, 5) Guru bertindak sebagai fasilitator selama kegiatan kerja kelompok sedang berlangsung, dan 6) Setiap kelompok menyerahkan laporan hasil kerja kelompok. Ketika pembahasan hasil laporan kerja kelompok, guru meluruskan segala kekeliruan yang mungkin terjadi pada hasil kerja kelompok siswa. Pada pertemuan pertama siswa belum diberikan kegiatan evaluasi. Pada pertemuan kedua siswa diberikan kegiatan evaluasi membuat karangan berdasarkan pengalaman dengan terlebih dahulu membuat kerangka karangan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II juga dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 25 dan 26 September 2012. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini berdasarkan refleksi dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I. Adapun Perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan ke-i meliputi: a) Guru harus lebih meningkatkan pemberian motivasi berupa penguatan kepada siswa, b) Cara guru membimbing siswa untuk meningkatkan interaksi antar siswa perlu ditingkatkan lagi, c) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai menggunakan metode kerja kelompok dengan berpedoman pada KTSP, d) Menyiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan dengan metode kerja kelompok dan menjabarkan materi tersebut ke dalam tugas kelompok, e) Menyusun aturan pembentukan kelompok beserta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam kerja kelompok, f) menyiapkan lembar observasi siswa, serta g) Mengganti tema karangan tentang pengalaman siswa dengan gambar-gambar berseri sebagai panduan siswa dalam membuat karangan. Selanjutnya langkahlangkah pelaksanaan tindakan pada siklus II meliputi: 1) Memberi salam, berdo a, mengecek kehadiran siswa, apersepsi dan informasi tujuan pembelajaran beserta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, 2) Guru menempelkan media gambar berseri untuk panduan siswa dalam membuat karangan, 3) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk membuat karangan berdasarkan gambar berseri dengan terlebih dahulu membuat kerangka karangannya, 4) Guru memberikan arahan tentang prosedur kerja kelompok yang akan dilakukan dan bertindak sebagai fasilitator selama kegiatan kerja kelompok sedang berlangsung, 5) Setelah kegiatan kerja kelompok selesai, setiap kelompok menyerahkan laporan hasil kerja kelompok yang kemudian dibahas secara kalisikal untuk meluruskan kesalahan-kesalahan dari hasil kerja siswa. Pada pertemuan pertama ini siswa belum diberikan kegiatan evaluasi karena waktu yang tidak mencukupi. Kegiatan evaluasi pembelajaran diberikan pada pertemuan kedua dimana siswa membuat karangan berdasarkan gambar berseri yang ditempelkan guru di papan tulis. Berdasarkan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka peneliti bersama guru kolaborator membuat kesepakatan untuk menghentikan pelaksanaan tindakan pada siklus II. Hal ini dilakukan karena
hasil belajar siswa yang diharapkan telah melebihi batas ketuntasan belajar bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No Nama Siswa Nilai Nilai Nilai Prasiklus Siklus I SiklusII 1. Ramadhan 4 6 7 2. Ayu Lestari 7 7 8 3. Muhamad Zakaria 5 6 7 4. Wan Rahmad Trigumilang 5 6 7 5. Qoyun Hatimah 6 6 7 6. Benny 5 6 7 7. Dandi Oktama 5 6 7 8. Sapardi 5 6 6 9. Timah Lestari 5 6 7 10. Santi 6 6 7 11. Japari 5 6 6 12. Romi Murzani 6 7 7 13. Andila 7 7 8 14. Ariku Batuah Pagea 7 7 8 15. Bella 7 7,5 8 16. Bella Sapira 6 7 7 17. Nuryanti 6 6 7 18. Feni Wahyuni 6 7 8 19. Indah Anjelina Ferpitasari 7 7,5 8 20. Khairul Kadri 6 7 7 21. Maekal Ali 7 8 8,5 22. Margareta Lipices 6 6 7 23. Mila Jumiati 6 7,5 8 24. Muhammad Iqbal farozi 7 8 8,5 25. Muhammad Haris 6 7 7,5 26. Nia Sapitri 6 7,5 8 27. Rizki Yelza Beltiandra 7 7,5 8 28. Sunandar Priyo Sudarmo 7 8 8,5 29. Yeyen Agustina 7 7,5 8 30. Utin Sumarni 6 6 8 31. M. Arwana Saputra 6 6 8 32. Eliser 5 5 7 33. Siti Kalsum 5 6 7 34. Muhamin 5 6 6 35. Nurhayati 5 6 7 36. Yuhaini 5 6 6 37. Agus 5 6 6 38. Mirawati 5 6 7 39. Saputra 5 6 7 40. Dewi wahyuni 5 6 6
Jumlah 232 262 291 Nilai rata-rata 5,8 6,55 7,27 Dengan melihat rekapitulasi hasil belajar siswa kelas V pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada tiap siklus selalu mengalami peningkatan hingga melebihi batas ketuntasan. Rata-rata batas ketuntasan hasil belajar bahasa Indonesia adalah 7 sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II melebihi batas ketuntasan sebesar 0,27. Jadi, penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan di kelas V SDN 01 Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis karangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 01 Kecamatan Mentebah kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan kerja kelompok yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis karangan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa juga ikut mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yang mencapai 6,5, sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa terus meningkat menjadi 7,27 dan sudah melebihi nilai batas ketuntasan mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu 7,0. Dengan adanya penelitian ini, maka ada beberapa saran yang akan dikemukakan yaitu: 1) Guru harus lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan berbagai alternatif strategi, metode, media, pendekatan atau bahkan menciptakan strategi pembelajaran yang baru untuk perbaikan proses kegiatan belajar mengajar, 2) SDN 01 kecamatan mentebah hendaknya melengkapi buku-buku untuk menunjang kemampuan siswa dalam menulis karangan, dan 3) Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis karangan sebaiknya menggunakan kerangka karangan atau media gambar berseri untuk mempermudah siswa dalam menulis karangan sehingga penggunaan waktu lebih efektif. Daftar Rujukan BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Solchan T.W, dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Soli Abimanyu dan Sulo Lipu La Sulo. (2008). Strategi Pembelajaran 3 SKS. Direktora Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sri Anitah W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. (Cetakan ke-2). Jakarta: Universitas Terbuka. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar Grafika.