BAB III PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PENCEMARAN ASAP YANG DILAKUKAN KORPORASI YANG MENGAKIBATKAN ADANYA KORBAN JIWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. Pasal 46 UU No.23 tahun 1997 dinyatakan bila badan hukum terbukti melakukan tindak

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

P U T U S A N NOMOR : 174/PID.B/2014/PT.PBR. sebagai berikut dibawah ini dalam perkara atas nama Terdakwa : : AWALUDIN Alias AWAL Bin MUSTAFA;

WALIKOTA LANGSA PROVINSI ACEH QANUN KOTA LANGSA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN HUTAN KOTA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Lembar Fakta Kurva Biaya Pengurangan Emisi GRK (Gas Rumah Kaca) Indonesia

PT Jatim Jaya Perkasa Sengaja Bakar Lahan dan Harus Ganti Rugi Kerusakan Lingkugan Hidup Akibat Kebakaran

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Biomassa dan Karbon Biomassa Atas Permukaan di Kebun Panai Jaya, PTPN IV Tahun 2009

PUTUSAN Nomor : 162/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama : BANGUN ARITONANG Als PAK ENJEL

KEBERLANGSUNGAN FUNGSI EKONOMI, SOSIAL, DAN LINGKUNGAN MELALUI PENANAMAN KELAPA SAWIT/ HTI BERKELANJUTAN DI LAHAN GAMBUT

Direktori Putusan Mahkamah P U T U Agung S A N Republik Indonesia

P U T U S A N. Nomor : 57/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG HUTAN KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA,

P U T U S A N NOMOR : 120/PID/2013/PT-MDN.

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB III TINDAK PIDANA PEMBAKARAN HUTAN DALAM PUTUSAN PENGADILAN TINGGI PEKANBARU NOMOR 235/PID.SUS/2012/PTR

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Kalimantan Tengah

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

D4 Penggunaan 2013 Wetlands Supplement to the 2006 IPCC Guidelines untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Indonesia.

P U T U S A N Nomor : 551/PID/2012/PT-MDN.

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas mengenai kasus

BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1983/1984 Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 1983 Tanggal 7 Mei 1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PUTUSAN Nomor : 160/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI

P U T U S A N. Nomor : 314/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 160/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2002 TENTANG HUTAN KOTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PUTUSAN. Nomor : 53/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di areal perkebunan PT Panca Surya Agrindo Oktober 2015

LAMPIRAN IV PANDUAN PENYIAPAN LAHAN DENGAN PEMBAKARAN UNTUK MASYARAKAT ADAT/TRADISIOANAL

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

I. PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir kebakaran hutan sudah menjadi masalah global.

PENGADILAN TINGG P U T U S A N. Nomor : 554/PID/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN UMUM Nomor : 050.5/PPBJ/PENG-PEM/DISHUTBUN/VII/2013/01

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

P U T U S A N Nomor : 114/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SETIADI. Umur / Tanggal lahir : 32 Tahun / 04 Mei 1981

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

Teknis Penanaman Baru dan Replanting. PT. Bumitama Gunajaya Agro, Februari 2017 Suroso Rahutomo

P U T U S A N Nomor : 27/PID.SUS/2015/PT.PBR

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGUMUMAN PEMENANG LELANG UMUM Nomor : 125/PP-PBJ/BUNHUT/VIII/2012

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Timur

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Barat

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Bali

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Maluku

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di DKI Jakarta

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Aceh

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Papua

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Gorontalo

P U T U S A N NOMOR : 13/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Nusa Tenggara Timur

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Tenggara

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Utara

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PUTUSAN. Nomor : 161/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : DEDI SIHOTANG Als DEDI

P U T U S A N Nomor : 169/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tanggal lahir : 21 Tahun / 26 Oktober 1992

NGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMANFAATAN HUTAN HAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

P U T U S A N Nomor : 230/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : EFRIZON Als UCOK Bin EDI SUSANTO

P U T U S A N NOMOR : 15 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TENTANG BUPATI NGANJUK, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI WILAYAH KOTA PALANGKA RAYA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 95/PUU-XII/2014 Penunjukan Kawasan Hutan Oleh Pemerintah

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan Teso Indah Oktober 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

P U T U S A N. Nomor : 72/PID/2011/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

RISALAH PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

P U T U S A N Nomor : 476/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 497/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 687/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P U T U S A N. Nomor : 5/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

P U T U S A N Nomor : 87/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TEMUAN DAN ANALISIS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PROPINSI RIAU. ICCC Coffee Morning o Climate Change Jakarta, 15 April 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 47/Prementan/OT.140/4/2014

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PENCEMARAN ASAP YANG DILAKUKAN KORPORASI YANG MENGAKIBATKAN ADANYA KORBAN JIWA A. Latar Belakang Pencemaran Asap yang Dilakukan Korporasi Kejadian pencemaran asap yang dijadikan sebagai bahan kasus posisi penelitaian ini bisa dilihat dari Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Putusan No.62 K/Pid.Sus/2008 dimana Muhibbi Bin. H. Nasir, Bs (34 Tahun) yang beralamat di Komplek Perumahan PT. WSP Dusun Sejati, Desa Sijang Kecamatan Galing Kabupaten Sambas, selaku Pimpinan Operasional PT. Wilmar Sambas Plantation dijadikan sebagai terdakwa karena melakukan secara terbukti melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau pengrusakan lingkungan hidup. Dalam hal ini Muhibbi Bin. H. Nasir, BS (34 Tahun) selaku terdakwa, sejak bulan Maret tahun 2006 bekerja di PT. Wilmar Sambas Plantation yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit dengan jabatan selaku Agri Culture Office (AO) atau selaku Pimpinan Operasional PT. Wilmar Plantation (PT. WSP) dan selaku penanggung jawab operasional kebun yang tugasnya melakukan pengawasan terhadap pengelolaan kebun dari mulai penyiapan lahan, penyiapan tanam sampai dengan panen. 64

65 Selanjutnya PT. Wilmar Sambas Plantation sejak bulan Maret 2006 telah melakukan penyiapan lahan diareal perkebunan Kelapa Sawit tersebut, untuk tahap pembersihan lahan (land clearing) oleh pihak perusahaan PT. Wilmar Sambas Plantation dikontrakkan kepada pihak lain, yakni untuk kegiatan imas tumbang (penebangan pohon-pohon dengan menggunakan alat berupa kampak dan chainsaw) pekerjaannya diserahkan kepada LPM Desa setempat sedangkan untuk kegiatan staking (Perumpukan dan pembuatan blok-blok) dikontrakkan dengan PT. Meta Estetika Graha yang cara pengerjaannya dimulai dengan menebang pohon kemudian merumpuk pohon-pohon yang ditebang dengan maksud untuk dikeringkan dan dibusukkan. Pada hari Senin tanggal 17 Juli 2006 sekira jam 12.00 WIB diareal perkebunan Kelapa Sawit milik PT. Wilmar Plantation Sambas pada lokasi titik nol jalan menuju pembibitan di desa Sijang Kec. Galing Kabupaten Sambas kemudian yang kedua kalinya pada tanggal 25 Juli 2006 sekira pukul 12.00 WIB di Blok ll.c, Blok 2C dan D dilahan yang sedang di Stacking (pohon yang sudah ditebang disusun memanjang dan rapi serta membuat jalur atau blok-blok tanaman dengan menggunakan alat berat berupa eksavator) di Desa Sijang Kecamatan Galing dan yang ketiga kalinya pada tanggal 26 Juli 2006 yaitu sambungan kebakaran yang meluas di Blok 11. C, Blok 2C dan D dilahan yang juga sedang di stacking telah terjadi kebakaran.

66 Dari hasil beberapa analisa laboratorium serta didukung oleh data hasil pengamatan di lokasi terbakar yang dilakukan oleh saksi ahli kebakaran hutan dan lahan Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr bahwa memang telah terjadi pembakaran secara sengaja dan sistematis di Perkebunan PT. Wilmar Sambas Plantation (PT. WSP) sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengamatan lapangan (lokasi land clearing) terlihat bahwa areal yang terbakar telah disiapkan terlebih dahulu. Hal itu tampak dari hasil tebangan dan dua pola perumpukan yang dilakukan. 2. Pola pertama, pembakaran dilakukan dengan sengaja dengan cara membakar bahan bakar yang disiapkan tersebut yang tanpa perumpukan. 3. Pola kedua dilakukan perumpukan dahulu untuk kemudian diantara dua rumpukan sehingga bagian permukaannya terbakar. 4. Pada bagian permukaan dari areal yang telah terbakar ditemukan log dan ranting - ranting yang terbakar dalam keadaan yang merata. 5. Pada bagian luar dari areal yang telah terbakar telah dibangun parit parit drainase secara sengaja. B. Pencemaran Asap yang Mengakibatkan Korban Pembakaran diareal lahan perkebunan kelapa sawit seluas 800 (delapan ratus) hectare milik PT. Wilmar Sambas Plantation yang dilakukan oleh terdakwa Muhibbi Bin. H. Nasir, Bs dalam jabatannya selaku Pimpinan Operasional PT. Wilmar Plantation (PT. WSP) dan selaku

67 penanggung jawab operasional kebun telah menimbulkan emisi gas-gas rumah kaca dan partikel dari kebakaran juga telah menimbulkan kerugian sebagaimana hasil kesimpulan Surat Keterangan Ahli Kebakaran Hutan dan Lahan yang telah dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Ir. Bambang Hero Sah Arjo, M.Agr Kepala Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor ditemukan fakta bahwa berdasarkan hasil analisa laboratorium sebagai berikut : 1. Hasil analisa laboratorium terhadap keberadaan hotspot di perkebunan kelapa sawit PT. Wilmar Sambas Plantation (PT. WSP) menunjukkan bahwa kebakaran yang terjadi pada periode Juli - Agustus 2006, ternyata tidak berdiri sendiri namun bagian dari suatu rangkaian dalam rangka penyiapan lahan yang dilakukan sebelum penanaman. Hal ini dipertegas lagi dengan ditemukannya dua pola dalam penanganan log sisa tebangan yang terbakar dimana terdapat log yang dibakar dulu baru kemudian dirumpuk serta ada pula yang dirumpuk dulu kemudian baru dibakar. Prinsip dasar yang digunakan adalah bagaimana caranya meningkatkan ph gambut yang asam dengan pembakaran, paling tidak pada bagian permukaannya. Dengan adanya kegiatan pembakaran ini selain ditujukan untuk meningkatkan parameterparameter tertentu setelah terbakar juga untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan penanaman nantinya. Meningkatnya areal yang terbakar didukung pula dengan adanya upaya pembiaran yang salah satu komponen pendukungnya adalah sangat minimnya sarana

68 dan prasarana pengendalian kebakaran yang wajib dimiliki perusahaan adalah menjadi tugas perusahaan untuk melindungi arealnya dari berbagai kemungkinan timbulnya kebakaran sehingga tidak ada alasan apapun untuk membiarkannya. 2. Rangkaian hotspot (titik panas) yang saling bersahutan pada periode Juli- Agustus 2006 menandakan adanya kegiatan terencana yang sedang dilaksanakan di areal yang terbakar tersebut yaitu penyiapan lahan dengan pembakaran. 3. Fakta lapangan dan hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa kebakaran yang terjadi telah merusak fungsi ekologis dari lahan gambut yang terbakar diareal perkebunan kelapa sawit PT. Wilmar Sambas Plantation (PT. WSP). Hal ini tampak dari genangan yang mirip danau-danau kecil yang terdapat diareal yang terbakar yang tidak mampu meresapkan air karena tingginya potensi bahan bakar diareal terbakar telah turut pula memberikan dampak bagi adanya pembakaran. Gambut yang hilang akibat pembakaran ini tidak dapat kembali lagi kalaupun haras menunggu maka butuh waktu ribuan tahun. 4. Sarana dan prasarana pengendalian kebakaran yang seharusnya wajib dimiliki oleh perusahaan seperti yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku tersedia dalam jumlah yang sangat minim dantidak layak yang menunjukkan tingkat kepedulian yang rendah

69 terhadap antisipasi terjadinya kebakaran sehingga kebakaran sering terjadi dan dibiarkan. 5. Selama pembakaran berlangsung telah dilepaskan gas dan partikel sebagai berikut : 12.600 ton karbon; 4.410 ton CO2;45,86 ton CH4;20,29 ton NOx; 56,45 ton NHs; 46,75 ton 03; 815,85 ton CO dan 980 ton partikel. 6. Untuk mengganti kerugian ekologis dan ekonomis akibat kebakaran yang terjadi dibutuhkan biaya sebesar 81.802.235.200,- (Delapan puluh satu milyar delapan ratus dua juta dua ratus tiga puluh lima ribu dua ratus rupiah) serta untuk memulihkannya dibutuhkan biaya sebesar Rp. 283.456.235.200 (Dua ratus delapan puluh tiga milyar empat ratus lima puluh enam juta dua ratus tiga puluh lima ribu dua ratus rupiah). C. Perlindungan Hukum Terhadap Pencemaran Asap Pencemaran Asap yang dilakukan terdakwa Muhibbi Bin. H. Nasir, dalam jabatannya berdasarkan Memorandum Intern PL AGRONUSA INVESTAMA Nomor : Republik 036/ANI-ED/Int-V/2006 tanggal 23 Mei 2006 telah dimutasi tugas dan tanggung jawab ke PT.. Wilmar Sambas Plantation sebagai Pimpinan Operasional pada unit perkebunan PT. Wilmar Plantation (PT. WSP). pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan dalam dakwaan Primair diatas, karena kealpaannya melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup diareal seluas 800 Ha (Delapan ratus hectare) dari 14.100 (empat

70 belas ribu seratus ) hectare areal lahan perkebunan Kelapa Sawit yang dimiliki PT. Wilmar Plantation Sambas. Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa. PT. Wilmar Sambas Plantation sejak bulan Maret tahun 2006 telah melakukan penyiapan lahan dimana ia terdakwa Muhibbi Bin. H. Nasir, BS dalam jabatannya selaku Pimpinan Operasional PT. Wilmar Plantation (PT. WSP) dan selaku penanggung jawab Operasional kebun yang tugasnya melakukan pengawasan terhadap pengelolaan kebun dari mulai penyiapan lahan, penyiapan tanam sampai dengan panen. Dikarenakan perkebunan Kelapa Sawit tersebut masih dalam tahap pembersihan lahan (land clearing) tersebut oleh pihak perasahaan PT. Wilmar Sambas Plantation dikontrakkan kepada pihak lain, untuk imas tumbang (penebangan pohon - pohon dengan menggunakan alat berupa kampak dan chainsaw) dimana pekerjannya diserahkan kepada LPM Desa setempat sedangkan untuk steking (Perumpukan dan pembuatan blok - blok ) dikontrakkan dengan PT. META ESTETIKA GRAHA dimana cara pengerjaannya dimulai dengan menebang pohon kemudian merumpuk pohon - pohon yang ditebang dengan maksud untuk dikeringkan dan dibusukkan yang mengakibatkan terjadinya kebakaran di areal perkebunan kelapa sawit milik PT.Plantation Sambas. Akibat dari perbuatan itu, terdakwa Muhibbi Bin. H. Nasir, Bs yang memiliki tugas dan tanggung jawab selaku Pimpinan Operasional PT. Wihnar

71 Plantation (PT. WSP) yang tidak melakukan pengawasan dan pemantauan pencegahan kebakaran terhadap setiap pekerjaan yang sedang dilakukan diatas lahan PT. Wilmar Sambas Plantation (PT. WSP) serta dikuatkan dengan fakta di lapangan dengan tidak terdapatnya menara pengawas api dan pasukan pemadam kebakaran tetap dan khusus telah mengakibat terjadi kebakaran lahan perkebunan pada areal seluas 800 Ha dan menimbulkan emisi gas-gas rumah kaca dan partikel dari kebakaran juga telah menimbulkan kerugian dan kematian sebagaimana hasil kesimpulan Surat Keterangan Ahli Kebakaran Hutan.