Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

Interaksi dengan Al Qur'an

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. dalam perjuangan. Kalbunya masih bersih, suci, dan polos. Jika dia dibiasakan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan sikap, langkah dan keputusan hidupnya karena pendidikan. agama adalah jiwa (spiritualitas) dari pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan memiliki akhlak yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. individu, maupun sebagai masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

IMAM / BILAL BERTUGAS USTAZ MUHAMMAD FAUZEE BIN MOHAMED USTAZ HASNIZATUL AZRI BIN ZAINUDIN MUAZZIN/BILAL KHATIB /IMAM

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu, kesempatan belajar bagi peserta didik (grown learning) harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Bab I. Pendahuluan. yang saling menghormati dan menghargai tidak akan terbentuk jika tidak

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar dijadikan sebagai jalan hidup hingga akhir zaman, sebagaimana Firman Alloh SWT yang tercantum dalam Al-Quran surat Ali Imron ayat 19 : 9 Terjemahannya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali Imron :19) Islam telah mengatur manusia mengenai bagaimana cara menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar agar kelak mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Islam secara terperinci telah menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai tuntunan untuk membentuk generasi paripurna yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembentukan generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat dimulai dengan upaya memberikan pendidikan dan pengetahuan agama terhadap anak anak sedini mungkin, karena anak anak adalah cerminan dan cikal bakal generasi yang kelak akan menggantikan generasi saat ini. Umar bin Al Khatab ra. pernah berkata "Hari ini adalah penentu hari esok, pemuda bisa diibaratkan dengan hari ini (sekarang), merekalah penentu masa yang akan datang". 1

2 Pentingnya pendidikan agama terhadap anak-anak juga diatur dalam peraturan pemerintah yang termaktub dalam fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) dalam Himpunan Perundang-undangan (2003;7) : Untuk mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diatas terutama dalam menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia serta berbudi pekerti luhur, maka pendidikan harus dibarengi dan dibentengi dengan pendidikan agama. Ajaran atau petunjuk dalam agama Islam tehimpun dalam sebuah kitab yaitu Al-Quran. Alloh SWT telah menurunkan Al-Quran kepada seluruh umat manusia melalui nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai tuntunan dan pedoman hidup manusia agar dapat selamat dalam mengarungi kehidupannya di dunia dan di akhirat serta kelak termasuk ke dalam golongan orang orang yang beruntung, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Al-A'raaf ayat 52 : 9 ❻ ❽ 9 ❼ 3 &

3 Terjemahannya : Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.(q.s Al-A raaf:52). Serta tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhori, bahwa Rosululloh SAW telah bersabda : ت ر ك ت ف ي ك م أ م ر ي ن م ا ا ن ت م ا س ك ت م ب ه م ا ل ن ت ض ل أ ب د ا ك ت ا ب ااالله و س ن ة الر س و ل "Aku tinggalkan dua perkara sepeninggalku, barang siapa yang berpegang teguh pada keduanya, maka dia tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitab Alloh dan sunnah rosul." Ayat serta hadits diatas menjelaskan bahwa salah satu pedoman yang harus dijadikan rujukan dan pegangan dalam mengarungi dan menjalankan kehidupan ini adalah Al-Quran yang harus dapat dibaca, difahami dan diamalkan. Seluruh manusia harus menjadikan Al-Quran sebagai acuan pokok dalam memutuskan dan menjalankan roda kehidupannya, karena dalam Al-Quran telah terkandung tuntunan yang sangat lengkap, aturan, perintah, larangan, kisah kisah terdahulu yang harus dijadikan ibroh atau pelajaran serta kabar gembira dan balasan atas semua perbuatan melalui keindahan surga dan dahsyatnya siksaan neraka. Pemahaman tentang betapa pentingnya Al-Quran dijadikan sebagai pedoman hidup manusia ini harus ditanamkan sejak dini. Salah satu pendidikan agama yang sangat penting adalah bagaimana orang tua mengenalkan serta memahamkan putra putri mereka sejak dini dengan pedoman dan tuntunan hidup yang benar yang akan membawa kebahagiaan dan keselamatan didunia dan di akhirat.

4 Apabila semenjak kecil anak anak sudah dididik dan diajarkan agar menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, maka mereka akan terbiasa untuk mengukur langkah dan perbuatannya dengan aturan dan tuntunan yang terdapat dalam Al-Quran. Kandungan yang terdapat dalam Al-Quran akan menjadi pertimbangan benar dan salahnya perbuatan yang akan mereka lakukan, hingga akhirnya Al-Quran adalah cerminan dari amal perbuatannya. Pemahaman tentang pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup tentulah merupakan buah dari proses panjang dari mengenal, mengerti dan memahami Al-Quran secara keseluruhan, yang tentunya semua itu diawali dengan proses membaca. Disinilah peran penting dari orang tua untuk mengajarkan putra putri mereka dalam membaca Al-Quran. Sebuah tantangan, tuntutan, tanggung jawab serta lahan ibadah yang tentunya akan berbuah manis bagi orang tua bila peran ini dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Diriwayatkan Abu Dawud dari Mu'adz bin Anas bahwa Nabi SAW bersabda: "Barang siapa membaca Al-Quran dan mengamalkan kandungan isinya, niscaya Allah pada hari kiamat akan mengenakan kepada kedua orang tuanya sebuah mahkota yang cahayanya lebih indah daripada cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Maka apa pendapatmu tentang orang yang mengamalkan hal ini". Dalam rangka mengenalkan serta memahamkan anak anak terhadap Al-Quran, maka langkah pertama adalah bagaimana orangtua atau para pendidik menemukan dan menggunakan metode yang benar, sesuai dengan perkembangan anak dan efektif dalam mengajarkan anak anak membaca Al-Quran. Membaca adalah kunci ilmu, awal dari memahami, mengamalkan dan akhirnya mengajarkan Al-Quran.

5 Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam ahmad yaitu; " Hak anak atas orang tuanya ada tiga, yaitu : Memilihkan nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan Al-Quran ketika mulai berfikir dan menikahkan ketika dewasa". Dalam mengajarkan Al-Quran, Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina menjelaskan bahwa "Pendidikan Al-Quran sangat penting diberikan sejak usia dini, karena dengan pendidikan Al-Quran sejak dini, fitrah suci anak akan dapat dilestarikan dengan baik dan tertanam dalam kalbunya" (Syarifuddin; 2004:12) Berbagai metode dalam mengajarkan anak anak membaca Al-Quran sejak usia dini yang telah dilaksanakan khususnya di sekolah sekolah Islam ataupun umum di Indonesia diantaranya metode bahgdadiyah, metode shautiyah, metode kalimah, metode Al-Barqi, metode Iqro dan metode Bil-Hikmah. Salah satu metode yang masih jarang digunakan bahkan masih banyak yang sama sekali tidak mengetahui metode ini akan dijadikan sebagai referensi oleh penulis dalam tulisan ini, Insya Alloh dapat dijadikan sebagai alternatif metoda dalam mengajarkan anak anak membaca Al-Quran melalui cara serta perangkat yang berbeda, lebih aktif dan inovatif yang sesuai dengan perkembangan anak, yaitu metode Bil-Hikmah. TK Silih Asih telah menggunakan salah satu metode tersebut diatas dalam mengajarkan membaca Al-quran, namun belum mampu secara efektif meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak usia dini. Ketidakefektifan ini dapat dilihat dari evaluasi hasil pembelajaran selama satu semester. Oleh karena itu peneliti berupaya menggunakan metode Bil-Hikmah dengan tujuan mengetahui tingkat efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak-anak TK Silih Asih.

6 Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini berorientasi pada upaya menguji efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak- kanak di TK Silih Asih". B. Rumusan Masalah Berkenaan dengan latar belakang masalah diatas, maka secara umum penelitian ini memfokuskan kepada masalah tentang Bagaimana efektifitas metode Bil- Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak-kanak di TK Silih Asih." Adapun rumusan masalah secara khusus, diantaranya yaitu : 1. Bagaimana kondisi awal kemampuan anak-anak TK Silih Asih dalam membaca Al-Quran sebelum diberikan metoda Bil-Hikmah? 2. Bagaimana kondisi akhir kemampuan anak-anak TK Silih Asih dalam membaca Al-Quran setelah diberikan metoda Bil-Hikmah? 3. Apakah penggunaan metode Bil-Hikmah dapat meningkatkan kemampuan anak-anak TK Silih Asih dalam membaca Al-Quran secara signifikan? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak-kanak di TK Silih Asih.

7 Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kondisi awal kemampuan anak-anak TK Silih Asih dalam membaca al-quran sebelum diberikan metode Bil Hikmah. 2. Mengetahui kondisi kemampuan anak-anak TK Silih Asih dalam membaca Al-Quran sesudah diberikan metode Bil-Hikmah. 3. Mengetahui efektivitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak-anak TK Silih Asih. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian adalah : 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang peningkatan kemampuan membaca Al-Quran anak usia Taman Kanak Kanak melalui metode Bil-Hikmah. 2. Secara Praktis a. Bagi anak Taman Kanak-kanak Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam mengembangkan program pembelajaran khususnya tentang membaca Al-Quran melalui metode Bil-Hikmah.

8 b. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih metode pengajaran membaca Al-Quran untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak-kanak. c. Bagi Lembaga Taman Kanak-kanak Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada lembaga penyelenggaraan pendidikan khususnya TK Silih Asih dalam rangka peningkatan kemampuan membaca Al-Quran pada anak TK. d. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya mengenai hal yang sama secara lebih mendalam E. Asumsi Penelitian Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. " Hak anak atas orang tuanya ada tiga, yaitu : Memilihkan nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan Al-Quran ketika mulai berfikir dan menikahkan ketika dewasa". (H.R. Ahmad) 2. Diriwayatkan dari 'Aisyah r.a, dia berkata : Rosululloh SAW bersabda : Orang yang mahir dalam membaca Al-Quran kelak akan bersama golongan yang amat mulia lagi banyak berbakti, sedangkan orang yang gagap dalam

9 membacanya dan (membaca Al-Quran) itu merupakan hal yang sulit baginya, baginya dua pahala. (H.R Muslim) 3. Pendidikan Al-Quran sangat penting diajarkan pada anak sejak usia dini, karena dengan pendidikan Al-Quran fitrah suci anak dapat dilestarikan dengan baik dan tertanam dalam kalbunya. (Syarifuddin; 2004:12) 4. Penerapan metode Bil-Hikmah dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak usia Taman Kanak kanak. (Yahya; 1997) F. Hipotesis Dalam suatu penelitian terdapat pula hipotesis. Menurut Sugiono (2008:96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan membaca Al-Quran anak TK yang menggunakan metode Bil-hikmah dengan yang tidak menggunakan metode Bil-Hikmah Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan membaca Al-Quran anak TK yang menggunakan metode Bil-hikmah dengan yang tidak menggunakan metode Bil-Hikmah Ha : µ₁ µ₂ Dengan α = 0,05

10 G. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, dimana metode ini merupakan pengembangan dari true experimental design, adapun desain yang digunakan adalah nonequivaalent control group design dimana pada desain ini kelompok ekspeimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain penelitian ini memilih satu kelompok anak yang selanjutnya dari satu kelompok tersebut setengah diberi metode Bil-hikmah dan yang setengah lagi tidak. Metode ini dipilih untuk melihat efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak TK. H. Lokasi dan objek penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Silih Asih, yang terletak di Jalan H.Sapari Gg. Silih Asih No. 11/90, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Quran pada anak taman kanak-kanak di TK Silih Asih.