&s* -tor BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 13 ayat (5) Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Kabupaten Bengkayang; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Pajak pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang; Mengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Bengkayang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3823); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 'Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indoneia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Pajak Daerah yang selanjutnya di sebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh pribadi atau badan yang berssifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian Dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 ten tang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bengkayang; 21. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Kabupaten Bengkayang; 23. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2014; 24. Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2014. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PELAYANAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATETv. BENGKAYANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Bengkayang.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Bengkayang. 5. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. 6. Dinas Pendapatan Daerah adalah bagian Perangkat Daerah yang mempunyai kewenangan di bidang Pajak Daerah di Kabupaten Bengkayang. 7. Dinas adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang. 8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang. 9. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang. 10.Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. ll. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. 12.Fungsi adalah perwujudan tugas pemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.
13. Program adalah penjabaran kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi Satuan Kerja Perangkat Daerah 14. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa. 15. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya di singkat UPTD adalah unit pelaksana teknis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang. 16. Standar Operasional Prosedur Pelayanan yang selanjutnya di singkat SOP Pelayanan adalah mekanisme proses pelayanan Pajak yang digunakan sebagai pedoman bagi aparatur Dinas Pendapatan Daerah di dalam memberikan pelayanan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB II JENIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG Pasal 2 (1) SOP Bidang Perencanaan dn Pengembangan Pendapatan Daerah yang terdiri dari : a. SOP Pengolahan Data Pajak;
b. SOP Penyusunan Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah; c. SOP Pengarsipan Berkas Pajak Daerah; d. SOP Pengkajian dan Evaluasi Penabayaran Pajak Daerah; dan e. Penyusunan Data Potensi Pajak Daerah. (2) SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tercantum dalam Lampiran I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 3 (1) SOP Bidang Pajak Daerah yang terdiri dari: a. SOP Pelayanan Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD); b. SOP Pelayanan Pendaftaran Pajak Reklame; c. SOP Penetapan Pajak Reklame; d. SOP Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Tambahan (SKPDT); e. SOP Pelayanan Verifikasi Pajak Hotel, Restoran, Hiburan dan Sarang Burung Walet; f. SOP Pelayanan Permohonan Keringanan/Keberatan Pajak Daerah; g. SOP Pelayanan Penagihan Piutang Pajak Hotel, Restoran, Hiburan dan Walet. h. SOP Pelayanan Perporasi Bon Bill/Tiket/Karcis untuk Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan; i. SOP Pembuatan Laporan Intensifikasi Pajak reklame; j. SOP Pembuatan Surat Peringatan; k. SOP Pengecekan Lapangan; 1. SOP Pembuatan NOPD; m. SOP Pelayanan Pemberian Informasi Pajak Daerah; n. SOP Penerbitan STPD; o. SOP Pemanggilan Wajib Pajak Sebagai Teguran Pertama Wajib Pajak Menunggak;
p. SOP Pelayanan Pemberian Surat Peringatan sebagai Teguran Kedua dan Ketiga bagi Wajib Pajak Menunggak; dan q. SOP Penerbitan Daftar Piutang Pajak. (2) SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) tercantum dalam Lampiran II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 4 (1) SOP Bidang Pengelolaan PBB dan BPHTB yang terdiri dari : a. SOP Pelayanan Pendaftaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); b. SOP Pelayanan Validasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); c. SOP Pelayanan Verifikasi BPHTB; d. SOP Pembuatan Laporan Realisasi Penerimaan Piutang e. SOP Pelayanan Pembuatan PBB Baru, Pecah, Gabung, Salinan, Perbaikan dan Mutasi; f. SOP Pelayanan Pembuatan Keberatan, Keringanan, Pengurangan PBB; g. SOP Pembuatan Laporan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Objek Pajak PBB-P2 dan BPHTB; dan h. SOP Pelayanan Penagihan Piutang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). (2) SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) tercantum dalam Lampiran III, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 5 (1) SOP Bendaharawan Penerima yang terdiri dari : a. SOP Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah Tahun Berjalan; b. SOP Pelayanan Pembayaran BPHTB Tahun Berjalan; dan c. SOP Pelayanan Pembayaran Piutang Pajak Daerah.
(2) SOP Pelayanan Pembayaran Piutang PBB-P2.SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV, yang meruoakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB HI KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bengkayang. Ditetapkan di Bengkayang pada tanggal 18 Peambgr 2014 //bupati bengkayang,^ ^JL -4 SURYADMAN GIDOT Diundangkan di Bengkayang pada tanggal 19 Desembcr 2014 @J SEKRETARIS DAERAHJ4ABUPATEN BENGKAYANG 1/ KRlSTIANUS ANYIM RKRTTA DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 NOMOR 55
2. 3 3 si lit s a i * S 1 O CO $ 8, g 15f g 5 a- 1} m Ill e f 1 s i -a 3 bo a. 3? p "3 3 o @? ; 81! 5s g iefi Hi ISS @Ss 1 11 Is s
IS iiiias s 3 g a @ I Sil! to to m a D -S -S 41 -a il I p! 13.1 l a m o. oi cq -a x c -2, II b s -a g 11 11 5 3 & a If SI lish B -2, @ a 3 5 S._ llj a SIs if 3 a 3 -s 3 i 3 3 P. u C 'C ail HI II s X g -o i-g" @ 3 M * Ij @S--SJS c Mil i1 @ -a @II @3 -S s a \ ilii * c nj j a 3 flihi! jlilfif I u fl d m Si d ( i..5 v M S, g, 11 m a. f p. *>.t-s 3.S S3 g a S- Si! a * c [-3 5 "3 % lira @?.3, g @ g.ss f 13 i 11 I 2 c i I -S B -a
* i Q ^ Hi n v i. fc 5 CD -a a. _ 5 @si Ill 3II nos m q < @5!i III 1! s I m Q < fifth 111 IF is S_O_ II I "fi.1 * _j S I K ^ -a O. 111 cf'b ll ML @s^-g sis ill @112 II 1 I.= i %2-3 -3 E s_j_i. @O CL. (n t.
6 a I &3 3 4.S.i3 I i iiii 1* J--S I.2," '21 s a 5 a 1 111 c o s S a x> q S I 2 I ^ t Q a @3 "> S 'c 5 fi JS 3 -S S 3 q fij> a " a e Sj=J a a. c -p III I ill e-s -3 S JSB ill s S '-3 m a.
"3 < Jr?9 @>.cs IS ATI a, p CO Ml is J> <a -h ill a s. 2Si a. 13 Q 3 3 ; CQ <LJ jj "o 5 Ill
_ fa Q s II.. 3 E 3 a. A 51- Ja g @31 I : Q" -5 '-B O ; a, g cl i z q K z i e'-sf to g 2 III J I * S? c jb a S s I CQ CQ -a Ill 111 Hi CQ en t HI S. S S M S.1 CQ O3 1O "O If 1! if jjq 11 n 1*1 4 J 8.1 a * I @e Si 111 a ^ xi il? 1.3 -S 3 9 ell I @S 5: s 6 gags S^B : a e 3 s & s.
Ss 3$ 5 S j-o.n a s, Ml a I s I 2 @a k in Its Ill
\If si III I a,.3 @7 -o z co E I S s a I -a 3 1 i -S ; is 'F E @ S 3 : a ^, t If II
I s H l -s s If m 8 1- -2. q I 2 3 S I S P # 111 - -i * c Q 55 ft * 53 * - cd z "2 el Us i?5 31 o. a g SI 5 ^ S B s s
M 3 e I a. C CO.o a @a IF c I s @g -i @9 B Is!
I1 flp la Is @S 2 "g <E P 5 ^a a @3 S X @2 % I: 1 1 s s.* iii*i%ti &Sa 21 1 611 i e 5. w c usi Si If Q ^ C _Ji_ I II Ml?.* g. 3i ill?!i-i 3 3 " F "i lit m 3-3 I I *', i.f j g * @ ScaS hi;
s"3 11 11> >. Ill Is 3 I 3? "3. '3 a s 11 II i & If&_ S3* *j CD gj i 's a x.1* E2.K [ if! I 4 Jitil s m v 3 B illhi
II 1 a 3 @3% 3 ;3? @ @ @ @3 3 i '53 m h S 's. " & @all @g -g 1 s If @a.s 'I Q gj IllIll 11ni 11 a TV s I s g.i jf'a I3 J g.3 ; E 3 Si Ill 51 *@" @= if
a-s :g 2 -a s S S if 'S S S S S3 a q5 S -3 a c jggj i: SI. 5) Q, 11 lii ; c *C a : & JJ; a 3 si @gfl
<g< g! 11 3 SJ 1 S ill I -a c s s \a @ he 3 ( II "a @si II 3 * if o (S kl OfaS Q S 3 & sliti Mil I?!!!"! @ O "8 ^ fe m ill! It" Si! @It IS Ml Ill @a @? 5. " el g j gj I N"8ii 6 @" 1 S 1 -islfi - g -g e a g ^ a 5 ii Si g E Jl'M s III
a" g
S-si = 8 it El "sail fffgtl I If I! u If Hi jil lie 111! 5 If? H \ i @a O.@ Ill Iff ill D.'g li 3 m Ill Is lm IgU IIS "So-'3- I Iff Hi! Ill JT B!L ' si "II II si
: L-* Ill HI III S&! I Miff s E a p wo II @O' f c 3 S Ed a zg {d I D- @ D 3" ^- s sit %7 III li 2 8? It!!r -0-2, sip I fillf it i** g o ill's 2fog : a w T5 en } g W. 3 S g! S & f If Is Is? I @!! & SS a f o g. -q 5 Hi ;L S 8. i S-g ss % 2S L&lf!@? 5 9 t ff D 2 O &@ s- a g fill las s 151 ri iff [ w a a I? Is @15.
2 3 I s 41 i @\ o. E p 3 If { 1 PI S. 3- -.'s II @-t (Mu V II %. a V <@ 5 a o- g- I
5 <5. I II : Ill ' 1! I P II I CO H 5 Iff : w S I'll til g'p =@ S g- B p. 3 Q. s-f! @ si IS I III! I! M i Ill of.3?! if! rh II t p s s d -a 12 111B 3 f B B @1st!3l x o. n w 31 *i we" Is p. to "2. i $% 2% s: H 3 C 3 3 sip
J3 3 I S e S 111 I ^ iff S?I il u a 5 Ill El &@ @ to 3 1 s g en < -o w P 3 c Is I* Sf S c *5! 1 S. fit 1?_ 3 l sil
3? 9 @? Il l f D 5 2! I i-i I1a * 3. 1331 - L!!fi $1 % 5- S 3 1 2.2 Z si C P- CO 3 f c ' ES S Sf D. <"@ 6IS lf @s ib! iff] tj & a eifc : c. 5 D @ IS a -. 5 f S g- lit a 3 a S s-5 S o" 1"*" f f I f I III i Si S Si 8- = = s 3 9 p a c * iffll " K S s in II Pi 5 5 s I' "a it r? 11! 3-tB -,2 n @"* 1 g H stra II JS? i f. 3 5 _ 5 I I
Ill III fig ill i It? @!! till I" Ill I'fll I life If Jg? \ \ B ei I VSWi I I B. g. I ff lit!! "Pi J C 5 8 S g T) 3 bf D1 B of si ll ill 2 S -a B.. to jt, - It e s f If I ii Is i5 & It If if ss 3. SB TO O Is >TS
III! Ill's 11 3 @ c S Q. H IS Is @ B 51 si?3 33 @a'<s 9* 2T m i S1^ S "S nj o "owe s S CD C ; x- -^ ' ;^g 3?l < iff! if 1 fl'j! i j '13!@???! fig 1 f If *I @ 5 d @U S"T W O ^ tfl J ill [3 l Hi til Sir* s g-8 iff! 3 CO "? i- al? - 03 -rj CD I l i Hi. jit e s S a H sgg D3 CD T) 2
BJ S1 * B S f&es si l&'s Ift 11 1 ill In ill fcsn S g I g 3 TJ fl> W rt B f! g I lii S 3 2 a g 2 3 s L s 3. > o- g B 1.11 a. & O i il s-! I a w g B 3 II @ B H Us r S @ fill fl it Pi it; @ II!!3? f II 5? Z tp s s Is f 9 1.3 $3!! II @3 If 3 si ff I f! is m 5' Cfl f e =5 @o a cb Ill II igf
a 11 'Sill gal If III aspfl s n a 3 S"* M l SP SB.. i 3 I -0 B a rt " R c' 9 fill 5 & m" to S- _B. B B g ssjs I B B 3 S o?t It ill 5 I1 t, O P -@ ^j 5" co B ^5' cr ~o o fill III, M "" 3 @8? a &S I ^- t; 1 8? s Is w IS if!
I s CL g co 3 @ 3 S C D 3 m @a cu S g ai si 1.2 a p o. m en m o)a. Q CL CQ w cq 1 a c 1 1 I3! Is
@Si* o 2 Q fai Q Ki E s 8.1 & && siil 2 1 11 I? 3 < -s, M g g & 2 S =3 s HSi^s
I s Ill III S1 c a $ I! Kh leg is li a! i;i -a a [III v 3 3 "3 His o P 3 "5 Mi s S Si i hi
lag s Mc eg li eg l s 60 @s a S 2 m m is Ilil : 3 IS1 a jg s is 2 ^ Q S1^ a n @S <" @p s\ sl s a
2,8'! isglf 2 5 ^ Q. "d CL, O, T3 D- 5 * if,3 3 4> H 3 C llj I I o. 1 8.1 " O A ill nil a 3 11" I S 2 ~ S3 3 S, * @ ill I li S =2 S la @ <? fc S 1 g I li111 ** 3 ao 3 ^3 @! s S> g S 1 I I S -S. I Cu s*> a S C C t* @ 3 fi @ n 5 111 Ijfl J @@ S '8 SS2a t SSJ fill a o. o a S -2 z S 5 3i Sjs j 3 S I In! I s3 SS3 I s a ai I
i H m Q 13! H3 Ill @a m 2 @ 3 III 11 8. g jg u s i a * us il sisi IUI4 JiJ IP B left ^ n n @g s. \ % -, -a s
LS g o, O a. i/i 3 3 S " a 8 o CO 3 D3 0- to I >\ 1 & 3 < all"! a-i Ill I
O 3 a a 'Smt 3 * '@3 @& Ill m 13 @3 <3 '-3 ( 1 i m -3 31 It III- a, @3! ga sf \ i si @ s G1 >@ Ha I a Is Si